Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
M. Zulfian Nasir
Abstrak :
ABSTRAK
Perhitungan kandungan lokal dari komponen kendaraan bermotor bertujuan untuk menentukan berapa besar bca masuk (BM) yang akan dikenakan pada sub komponen yang masih diimpor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cost structure, yaitu perhitungan berdasarkan pada struktur hiaya.
Untuk mendapatkan struktur biayanya, komponen dibagi menjadi sub komponen-
sub komponcn, mulai dari tingkat satu sampai tingkat al-chit, yang disesuaikan dengan proses pembuatan atau perakitannya., dimana biayanya dlhitung untuk satu unit komponen akhir. Biaya-biaya tersebut dikonversikan dalam bobot secara proporsional. Bobot dihitung dari sub komponen ting!-cat satu, dan digunakan sebagai dasar perhitungan bobot tingkat di bawahnya.
Bobot yang telah diperoleh untuk musing-masing sub komponen berdasarkan tingkatannya digunakan sebagai dasar untuk menentukan besamya bobot al-ctual atau bobot unsur Iokalnya, yaitu dengan mengalikan bobot tersebut dengan tlngkat pendalaman struktumya. Perhitungan bobot aktua! dimulai dzui tingkat paling rendah, dan digunakan sebagai dasar perhitungan bobot aktual pada tingkat di atasnya_ Besamya persentase kandungan lokal adalah perbandingan antara bobot aktual dengan bobotnya.
Dalam perhitungan kandungan lokal yang menggunakan struktur biaya., otomatis diperoleh usarnya harga pokok dari komponen, tetapi harga tersebut bukan merupakan harga pokok aktual karena sub komponen impomya masih dalam harga dasar atau harga CH' (COS1, Insurance, and Freight).
1996
S36458
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rio Reinhardt
Abstrak :
ABSTRAK
Dunia otomotif Indonesia akhir - akhir ini kembali marak dengan adanya Inpres no.2 / 1996 yaitu tentang Tinjauan & Analisis Aspek Ekonomi Dan Politis Kebijaksanaan Otomotif Nasional. Salah satunya adalah Tingkat Kandungan Lokal ( Local Content ) yang dalam ketentuannya keharusan penggunaan komponen lokal.
Peningkatan tingkat kandungan lokai adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemandirian industri otomotif di indonesia.
Tetapi didalam pelaksanaannya, terdapat kerancuan dalam penetapan'
lokal ?dan 'non-Iokal' bagi suatu jenis produk. Senngkah kerancuan ini merupakan celah bagi prodsen untuk mengejar tujuan jangka pendek seperti yang banyak dijumpai didalam praktek.
Menghitung kandungan Iokal berdasarkan persentase jumlah komponen yang diproduksi lokal tanpa memperhatikan bobot dan tiap-liap komponen juga bukan merupakan target yang baik sebab akan mendorong produsen cenderung lari dari orientasi transfer teknoiogi. manghindarkan diri dari aktivitas R&D, yang dalam jangka panjang akan mengakibatkan industri yang bersangkutan semakin tertinggal dari industri otomotif dunia.
Dengan penerapan sistem nilai tambah dan klasifikasi komponen berdasarkan sistem ABC ini, diharapkan perusahaan akan terpacu untuk menggeluti industri manufaktur yang sesungguhnya yang sarat dengan aktivitas rekayasa. Bukan hanya sekedar menjadi tukang jahit saja, sehingga ketika era perdagangan bebas dimulai industri manufaktur Indonesia mampu bersaing secara global.
1997
S36634
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kurniawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mempelajari faktor-faktor yang melatarbelakangi lebih besarnya ekspor Thailand ke Timur Tengah, dibandingkan dengan ekspor Indonesia. Tujuannya adalah untuk mempelajari pengalaman Thailand dalam meningkatkan pertumbuhan ekspornya ke kawasan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, wawancara dan riset pustaka. Dari hasil penelitian ini, disarankan agar kapabilitas teknologi di sektor industri perlu ditingkatkan; beberapa instrumen kebijakan strategis perlu digunakan demi pembangunan industri nasional; isu infrastruktur, lingkungan bisnis dan upah buruh segera diatasi untuk memperkuat daya saing ekonomi; kolaborasi pemerintah dan sektor swasta dilembagakan; perjanjian bilateral dimanfaatkan untuk memperluas akses pasar; alokasi anggaran untuk program promosi dan misi dagang ditingkatkan.
ABSTRACT
This research studied factors underlying the greater export of Thailand to Middle East than the Indonesia?s export to that region. The objective is to study Thailand?s experiences in increasing its export to the region. The research method was qualitative by library research and interviewing. The result suggests that government enhance technological capability in industrial sector; employ strategic policies to boost the development of national industries; overcome issues in infrastructure, business environment and labor cost to strengthen economic competitiveness; institutionalize collaboration between government and private sector; optimize bilateral agreement to gain market access; allocate greater budget for promotion and trade mission.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38737
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library