Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Iqbal Kurniawan
"Upaya pemerintah dalam mencari praktik terbaik manajemen riset dan pengembangan di Indonesia dilakukan melalui reorganisasi lembaga-lembaga riset pemerintah, yang kemudian diterjemahkan melalui kebijakan pembentukan BRIN. Melalui kebijakan ini, entitas-entitas riset pemerintah, baik yang berada di K/L maupun LPNK, seluruhnya dilebur ke dalam satu lembaga baru, yakni BRIN. Sehingga, kebijakan ini kemudian menjadikan BRIN sebagai satu-satunya lembaga pemerintah yang mengurusi persoalan riset negara dari hulu hingga ke hilir. Penelitian ini kemudian bertujuan untuk menggali perubahan keorganisasian lembaga riset pemerintah melalui pembentukan BRIN tersebut dalam perspektif teori-teori kelembagaan. Sebagai instrumen intelektual, penelitian ini menggunakan teori perubahan isomorfik sebagai pisau analisisnya. Dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan utama penelitian: mengapa pemerintah melakukan reorganisasi lembaga-lembaga riset pemerintah melalui pembentukan BRIN ini? Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif, dengan kombinasi antara data primer dan sekunder dalam teknis pengumpulan datanya. Data primer diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur dan data sekunder diperoleh melalui studi atas literatur-literatur terkait. Melalui metode analisis institusional, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat bentuk isomorfisme institusional yang mendorong terjadinya perubahan keorganisasian lembaga-lembaga riset pemerintah melalui pembentukan BRIN ini, yakni isomorfisme koersif dan isomorfisme normatif.

The government's efforts in seeking best practices for research and development management in Indonesia are carried out through the reorganization of government research institutions, which are then translated through the policy of establishing BRIN. Through this policy, government research entities, both in K / L and LPNK, were all merged into one new institution, namely BRIN. Thus, this policy then makes BRIN the only government institution that deals with state research issues from upstream to downstream. This research then aims to explore organizational changes in government research institutions through the establishment of BRIN in the perspective of institutional theories. As an intellectual instrument, this study uses the theory of isomorphic change as its analytical knife. With the aim of answering the main question of research: why did the government reorganize government research institutions through the establishment of this BRIN? This research was conducted through a qualitative approach, with a combination of primary and secondary data in the technical data collection. Primary data were obtained through semi-structured interviews and secondary data were obtained through the study of related literature. Through institutional analysis methods, the findings of this study show that there is a form of institutional isomorphism that encourages organizational changes in government research institutions through the formation of BRIN, namely coercive isomorphism and normative isomorphism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Firdauzie
"Tesis ini membahas konten, konteks dan proses pembangunan kesiapan untuk berubah pada pegawai PT Askes (Persero), yang berubah akibat penetapan Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Penelitian ini adalah studi kuantitatif pada 483 orang karyawan PT Askes (Persero) dalam kurun waktu November s.d Desember tahun 2013.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat spiritualitas individu, budaya keterlibatan, dan konsistensi memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat kesiapan untuk berubah. Selanjutnya, studi ini juga menemukan bahwa tingkat kesiapan untuk berubah memiliki pengaruh yang negatif terhadap penyimpangan perilaku organisasi.
Penelitian ini menyarankan agar PT Askes (Persero) harus membangun keterlibatan dan konsistensi karyawan melalui nilai-nilai immaterial serta posisi yang spiritual dalam meningkatkan kesiapan untuk berubah individu. Peningkatan kesiapan untuk berubah penting dalam mencegah penyimpangan perilaku organisasi baik selama periode transformasi maupun dalam operasionalisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mendatang.

The study discusses the content, context, and process development readiness for change on employees of PT Askes (Persero), which changed as a result of the establishment of Act No. 40 of 2004 on National Social Security System and Law No. 24 of 2011 of the Social Security Agency. This research is a quantitative study on 483 employees of PT Askes (Persero) in the period of November to December 2013.
Results showed that the level of individual spirituality, involvement culture, and consistency culture has a positive effect on the level of readiness for change. Furthermore, the study also found that the level of readiness for change has a negative effect on organizational misbehavior.
This study suggested that PT Askes (Persero) has to build employee involvement and consistency culture through immaterial values and spiritual position in increasing individuals? readiness for change. Increasing readiness for change is important in preventing the organizational misbehavior during the period of transformation as well as the operationalization of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan to come.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brahman Sudjana
"Penelitian riset ini bertujuan untuk melakukan evaluasi sumatif yang komprehensif terhadap pelaksanaan program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di wilayah Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok dengan penggunaan e-kelurahan yang dilihat dari relevansi, efektivitas, dan dampak program. Secara spesifik penelitian ini ingin melihat keberhasilan program dalam meningatkan kapasitas aparatur kelurahan dengan menggunakan analisis main analytical categories, capacity building dan isomorfisme. Penelitian-penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pelayanan publik yang baik akan berdampak pada kualitas kehidupan masyarakatnya. Pelayanan publik disini meliputi hak dari setiap masyarakat atas suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang terkait dengan kepentingan publik. Peneliti tidak sepenuhnya setuju dengan penelitian sebelumnya, menurut peneliti pembahasan pada pelayanan PATEN ini, masih belum banyak yang melihat pada proses berjalannya dari pelayanan, namun peneliti juga tetap akan melihat bagaimana dampaknya, karena program e- kelurahan adalah program pertama yang ada di kecamatan Kota Depok. Pada program e- kelurahan ini juga belum ada evaluasi secara komprehensif dari penyelenggara program dan studi sebelumnya pada wilayah kecamatan Pancoran Mas. Evaluasi ini menggunakan main analytical categories untuk menganalisis bagaimana program dari perencanaan, proses, output dan keberlanjutannya. Analisis capacity building dan isomorfisme dan metode main analytical categories dapat menjelaskan pengembangan kemampuan pegawai dalam menggunakan program e-kelurahan sehinga dapat mencapai tujuan dari program yaitu pelayanan administrasi yang efisien dan efektif. Selain itu juga dapat membantu untuk menganalisis respon bentuk dari kelurahan sebagai penerima manfaat pada penyelenggara program e-kelurahan atau kecamatan di wilayah kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kekuatan program ada pada output dan dampak karena pelayanan administrasi menjadi lebih efisien dan efektif. Meskipun demikian, proses berjalannya program masih belum maksimal karena tidak adanya monitoring, koordinasi lebih lanjut dan tidak adanya penetapan indikator yang jelas tentang keberhasilan program, yang menghasilkan pencapaian yang baik dari output saja, namun untuk prosesnya masih perlu dikembangkan lagi.

This research study aims to carry out a comprehensive sumatitive evaluation of the
implementation of the District Integrated Administrative Services (PATEN) program in the Pancoran Mas District area of Depok City with the use of e-kelurahan as seen from the relevance, effectiveness, impact, efficiency and sustainability of the program. Specifically, this research wants to see the success of the program in increasing the capacity of village apparatus by using analysis of main analytical categories, capacity building and isomorphism. Previous studies have stated that good public services will have an impact on the quality of life of the people. Public services here include the rights of every community over goods, services and/or administrative services related to the public interest. Researchers didn’t fully agree with previous research, according to researchers discussing PATEN services, not many have seen the running process of the service, but researchers will also see what the impact will be, because the e-kelurahan is the first program in Depok City sub-district. In this e-kelurahan there has also been no comprehensive evaluation from program organizers and previous studies in the Pancoran Mas sub-district area. This evaluation uses the main analytical categories to analyze how the program is planned, process, output and sustainability. Analysis of capacity building and isomorphism and the main analytical categories method can explain the development of employee capabilities in using the e-kelurahan program so that the objectives of the program can be achieved, namely efficient and effective administrative services. In addition, it can also help to analyze the response form of the village as a beneficiary of the e-kelurahan or sub- district program administrators in the Pancoran Mas sub-district, Depok City. The results of the evaluation show that the program's strength lies in its output and impact because administrative services have become more efficient and effective. Even so, the process of running the program is still not optimal because there is no monitoring, coordination and there is no setting clear indicators of program, which results in good achievement of the output alone, but the process still needs to be developed.
"
2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library