Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
Radifan Pratama
"Islamofobia merupakan bentuk kebencian terhadap agama Islam dan umatnya. Kebencian terhadap umat Islam ini ditunjukkan oleh partai ultranasionalis sayap kanan, partai Alternative für Desutchland (AfD) yang terlihat pada poster-poster kampanye partai AfD untuk Bundestagwahl tahun 2017 dan Landtagswahl tahun 2018 di negara bagian Bayern. Penelitian ini dilakukan terhadap teks dan gambar pada lima poster AfD yang mengandung islamofobia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna teks dan gambar poster kampanye partai AfD dan menganalisis kaitan teks dan gambar dalam menampilkan islamofobia dalam poster kampanye AfD. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna yang digunakan untuk mendeskripsikan makna poster poster ini adalah referensial, asosiatif dan afektif. Untuk mengetahui kaitan antara gambar dan teks pada poster-poster ini digunakan teori tanda semiotik untuk mengidentifikasi kaitan tersebut. Karena 4 dari 5 poster yang ditampilkan merupakan ikon membuat pembaca lebih mudah memahami isi poster ini. Satu poster merupakan simbol karena tidak adanya kemiripan antara representamen dan objek.
Islamophobia is a form of hatred towards islam as religion and its followers. Hatred towards muslims is shown by a right wing ultranationalist party Alternative für Deutstchland (AfD) which are shown on the campaign posters of the AfD party for the 2017 Bundestagwahl and 2018 Landestagswahl in the state of Bavaria . This research is conducted towards texts and pictures on five AfD Posters which contain islamophobia. The purpose of this research is to describe the meanings and pictures of the AfD Campaign Poster. This research has been conducted with a qualitative descriptive method. The results of this research are referential, associative and affective meanings are used to describe the meaning of the text in the posters. In order to find out about the relationship between pictures and text on these posters, the semiotic sign theory is used to identify these links. Because 4 out of 5 posters displayed are icons, it makes it easier for readers to understand the contents of this poster. One poster is a symbol because there are no similarities between representamen and objects."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Raihan Ronny Wazier
"Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi banyak kasus Islamofobia di Korea Selatan. Penelitian ini membahas mengenai cara pandang masyarakat Korea Selatan terhadap Islam dan faktor penyebab munculnya Islamofobia di tengah masyarakat menggunakan sudut pandang Islamologi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan dan wawancara. Sumber data penelitian ini adalah berbagai literatur dan jawaban hasil wawancara. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan faktor-faktor penyebab munculnya Islamofobia di tengah masyarakat Korea Selatan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara teoritis terhadap perkembangan ilmu pengetahuan budaya dan Islamologi. Hasil dari penelitian ini adalah munculnya Islamofobia di Korea Selatan pertama, disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat Korea akan Islam. Kemudian, adanya pengaruh kuat media Barat yang bias terhadap Islam secara umum.
In recent years, there have been many cases of Islamophobia in South Korea. This research discusses the perspective of South Korean society towards Islam and the factors that cause the emergence of Islamophobia in society using the perspective of Islamology. The approach used in this research is a qualitative approach with the method of literature study and interviews. The data sources of this research are various literatures and interview answers. The purpose of this study is to explain the factors that cause the emergence of Islamophobia in South Korean society. This research is expected to contribute theoretically to the development of cultural science and Islamology. The result of this study is the emergence of Islamophobia in South Korea, first, due to the lack of understanding of Islam among the Korean people. Then, there is the strong influence of Western media that is biased towards Islam in general."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Alvia Putri Shafyra
"Artikel ini berfokus pada dampak islamofobia terhadap perempuan muslim pada bidang pekerjaan di Prancis, khususnya saat mencari kerja dan saat bekerja di perusahaan. Populasi muslim yang berkembang secara pesat di Prancis setiap tahunnya menyebabkan rasa kekhawatiran muncul di kalangan masyarakat Prancis. Ditambah lagi, banyaknya aksi-aksi terror yang dilakukan oleh para ektrimis Islam semakin membuat masyarakat Prancis takut akan keberadaan muslim. Pada 2011, pemerintah Prancis menetapkan Undang-undang larangan penggunaan burqa yang menandai meningkatnya diskriminasi yang didasarkan oleh islamofobia. Perempuan muslim menjadi target utama diskriminasi. Salah satu tindakan diskriminasi yang sering dilakukan adalah diskriminasi pada bidang pekerjaan. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik studi pustaka, tulisan ini hendak menguraikan fenomena islamofobia dan dampaknya terhadap kondisi perempuan muslim pada bidang pekerjaan di Prancis. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep islamofobia Erik Bleich dan Multiple Discrimination Dermana Seta. Hasil dari penelitian ini adalah perempuan muslim mengalami diskriminasi, baik pada tahap pencarian kerja maupun saat bekerja di perusahaan. Pada saat pencarian kerja, diskriminasi terjadi pada dua tahap yaitu tahap penyeleksian CV dan tahap wawancara kerja. Kebanyakan dari perempuan muslim tidak mendapatkan pekerjaan karena identitas keagamaan mereka yang terlihat dari nama dan penggunaan jilbab. Ketika perempuan muslim bekerja di perusahaan, mereka mendapatkan perlakuan diskriminasi yang meliputi upah yang sedikit, jumlah kerja yang dua kali lebih banyak dibandingkan karyawan lainnya dan sulit untuk naik jabatan. Bahkan, perempuan muslim yang menggunakan jilbab seringkali harus menerima hukuman berupa pemecatan yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan.
This article focuses on the impact of islamophobia towards muslim women at French work field, especially when they look for jobs and when they work in a company. Muslim population which is growing rapidly every year in France starts to cause a sense of concern to emerge among French society. Furthermore, the large number acts of terror carried out by Islamic extremists has increased the fear towards muslim. In 2011, French government has decreed la loi contre burqa which marked the increase of islamophobia. Muslim women became a main target of the acts of islamophobia. The form of acts islamophobia which perform oftenly by people according to ENAR is discrimination in work field. Using a qualitative method and literature study, this article aims to explain the phenomenon of islamofobia in France and its impact towards muslim women in French work field. The concept that will be used in this article is the concept of islamophobia by Erik Bleich and Multiple Discrimination concept by Dermana Seta. The result of this article is Muslim women is discriminated at the stage of CV selection and job interview, meanwhile when they work in a company, they get less wages, have to work twice as much as other employees, and have a difficulty to get an excecutive position. Moreover, muslim women who wear headscarves often have to accept punishments in the form of dismissals carried out by employers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Laila Rizky Amaliya
"Penelitian ini membahas mengenai gerakan Islamofobia yang terjadi di India pada masa pemerintahan partai BJP. Penelitian ini dikaji melalui teori fundamentalisme dan radikalisme. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan latar belakang dan corak pemerintahan partai BJP serta keterkaitannya dengan Islamofobia di India, dinamika gerakan Islamofobia di India pada masa pemerintahan BJP 2014-2022, serta mengkaji dinamika gerakan Islamofobia Partai BJP melalui teori fundamentalisme dan radikalisme. Pendekatan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kebaharuan terhadap penelitian kajian Islam khususnya yang berkaitan dengan gerakan Islamofobia. Penelitian ini dibatasi dalam kurun waktu antara 2014-2022 karena kasus-kasus Islamofobia diketahui meningkat sebesar 17%. Penyerangan dalam kasus pembantaian hewan sapi berkontribusi besar dalam meningkatkan kasus kekerasan berbasis agama dalam kurun waktu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksi-aksi Islamofobia di India oleh Partai BJP dilakukan dengan berbagai cara. Unsur-unsur fundamentalisme dan radikalisme melekat pada aksi tersebut sehingga adanya sebuah pemahaman bahwa Hindu-lah satu-satunya agama yang boleh ada di India
This research discuss about Islamophobia movement in India during BJP party regime 2014-2022. This research use two main approaches,fundamentalism and radicalism. This research use a qualitative-research method with a reference-study method. The purpose of this research are to explain the backgrounds and leadership characteristic of BJP Party and its relation with the Islamophobia’s recent cases in India, to explain the dynamics of Islamophobia movement in India during BJP Party regime 2014-2022, and to study the dynamics of Islamophobia movement of BJP Party through the lens of fundamentalism and radicalism. These two approaches in this research are expected to contribute as a novelty in Islamic studies research’s field that related to the Islamophobia’s topics. This research will explain BJP Party regime’s period specifically between 2014-2022 due to the 17% increasing cases of Islamophobia in India. At this period, cases of cow vigilante are contribute to the raise of religion-based conflicts. The result has shows that BJP Party is the main actor of Islamophobia movement in India. This Islamophobia movement that intitated by the BJP Party has elements of fundamentalism and radicalism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Prita Nur Aini Sandjojo
"Tesis ini membahas isu burkini yang direpresentasikan pada 4 media massa besar di Inggris mengenai representasi Islam dan perempuan muslim, pro dan kontra dari media massa, dan indikasi Islamofobia dalam media massa Inggris khususnya pada media massa The Guardian, The Independent, The Daily Express dan The Daily Mail. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis, teori Orientalisme, teori Representasi, konsep rasisme dan konsep feminisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi Islam dan perempuan muslim dalam media massa berbeda-beda, media massa di Inggris ada yang pro dan kontra dan adanya indikasi Islamofobia di beberapa media massa. Meskipun ideologi Orientalisme masih tampak, ideologi feminisme yang berkembang mempengaruhi sudut pandang wartawan pada peristiwa tersebut.
This thesis discusses about burkini issue in four large British mass media, about the representation of Islam and muslim woman, the pro and cons from the mass media, and Islamophobia indication in the British mass media, especially in The Guardian, The Independent, The Daily Express and The Daily Mail. This is a qualitative research using Critical Discourse Analysis, Orientalism theory, representation theory, racism concept, and feminism concept. The outcome of the research indicates that Islam and Muslim women were represented differently by the analyzed media, some mass media show pro and cons, and there’s also some Islamophobia indication on some of the mass media. Although Orientalism aspect was shown, with the rise of feminism ideology, it affects the journalist point of view towards the event."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lutfi Kurniawan
"Tragedi 9/11 menjadi salah satu tragedi terorisme yang paling besar sepanjang sejarah. Meletusnya tragedi tersebut menyebabkan adanya stigmatisasi terhadap agama Islam karena pelaku dari tragedi tersebut adalah jaringan terorisme radikal Al-Qaeda yang dianggap identik dengan agama Islam. Stigma-stigma yang dihasilkan adalah stigma yang menarasikan agama Islam sebagai agama yang negatif dan bahkan, Islam sering langsung dianggap sama dengan agenda atau peristiwa-peristiwa terorisme. Narasi negatif Islam ini tersebar secara global. Berbagai upaya telah banyak dilakukan oleh negara, institusi internasional, dan juga komunitas diaspora untuk membantu menghilangkan stigma negatif terhadap Islam yang akhirnya melahirkan paham Islamofobia. Sehingga, penelitian ini mencoba untuk fokus pada tindakan yang dilakukan oleh komunitas diaspora Islam Indonesia dalam membantu untuk menghilangkan stigma negatif terhadap Islam khususnya di Belanda. Dengan studi kasus komunitas diaspora Islam Indonesia yang ada di Belanda, Makalah Proyek Akhir ini berusaha untuk melihat bagaimana upaya yang dilakukan oleh komunitas diaspora Islam Indonesia yang ada di Belanda untuk merasionalisasi narasi negatif terhadap Islam yang melahirkan paham Islamofobia, melalui interfaith dialogue model Timur Tengah. Hasil dari penelitian ini menemukan beberapa tipologi interfaith dialogue Timur Tengah juga digunakan oleh komunitas diaspora Islam Indonesia di Belanda untuk mengurangi stigma negatif terhadap Islam tersebut, yaitu (1) harmony model dan (2) dialogue for life model.
The 9/11 tragedy was one of the biggest terrorist tragedies in history. The eruption of this tragedy caused stigmatization of the Islam because the perpetrator of this tragedy was the Al-Qaeda radical terrorism network which was considered synonymous with the Islamic religion. The resulting stigma is a stigma that depicts Islam as a negative religion and in fact, Islam is often directly considered to be the same as the agenda or events of terrorism. This negative narrative of Islam is spread globally. Various efforts have been made by countries, international institutions, and diaspora communities to help eliminate the negative stigma against Islam which ultimately gave birth to Islamophobia. Therefore, this research focuses on the efforts made by the Indonesian Islamic diaspora community to help eliminate the negative stigma towards Islam, especially in the Netherlands. With Indonesian Islamic diaspora community in the Netherlands as the case study, this research seeks to see how efforts are made by the Indonesian Islamic diaspora community in the Netherlands to rationalize the negative narrative towards Islam which has given rise to Islamophobia, through a Middle Eastern model of interfaith dialogue. The results of this research found that several typologies of Middle Eastern interfaith dialogue were also used by the Indonesian Islamic diaspora community in the Netherlands to reduce negative stigma towards Islam, namely (1) harmony model, and (2) dialogue for life model."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ghaniyyah Cinta Kautsar
"Penelitian ini menganalisis judul artikel berita di media massa daring Jerman yang memberitakan penggerebekan Masjid As-Sahaba di Berlin tahun 2018. Untuk memperlihatkan narasi yang dibentuk oleh media daring mengenai umat Islam di Jerman mengenai peristiwa penggerebekan tersebut, penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis model Fairclough untuk menganalisis 27 judul berita hasil pencarian dengan kata kunci yang mengacu pada peristiwa penggerebekan tersebut. Penelitian ini menemukan adanya bias dalam judul-judul berita yang diproduksi oleh media massa Jerman dalam memberitakan peristiwa yang berkaitan dengan Islam. Bias tersebut terlihat dalam penggunaan kata-kata pada judul yang membentuk asosiasi antara peristiwa penggerebekan Masjid As-Sahaba dengan terorisme, yang dapat berkontribusi pada pembentukan citra negatif terhadap Islam.
This study analyses the headlines of online news articles in German mass media reporting the raid on the As-Sahaba Mosque in Berlin in 2018. To illustrate the narrative shaped by online media regarding the Muslim community in Germany concerning the raid, this study employs Fairclough’s model of critical discourse analysis to examine 27 headlines resulting from searches with keywords related to the raid. The research reveals the presence of bias in the headlines produced by German mass media when reporting events associated with Islam. This bias is evident in the use of words in the headlines that create associations between the raid on As-Sahaba Mosque and terrorism, potentially contributing to the formation of a negative image of Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Naaraparasantya Adji
"Penelitian ini bertujuan membahas Islamofobia yang ada dalam film Layla M (2016). Islamofobia merupakan isu global yang bertendensi tinggi mengakibatkan konflik sosial. Beberapa hal yang turut mempengaruhi fenomena ini diantaranya adalah penggambaran Islam oleh media-media massa secara negatif dan penuh miskonsepsi. Hal tersebut ditunjukkan dalam berbagai adegan pada film Layla M. (2016) yang menunjukkan penggambaran agama Islam di Belanda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes. Analisis dan pemaknaan dilakukan terhadap subjek penelitian yaitu tanda-tanda Islamofobia yang ingin disampaikan oleh sutradara kepada audiens serta mencari tahu persepsi terhadap eksistensi masyarakat Muslim yang merupakan minoritas dalam kehidupan sehari-harinya. Semiotika yang dikemukakan oleh Roland Barthes termasuk sebagai teori penting yang digunakan dalam studi bahasa yang mampu mengidentifikasi berbagai makna yang diimplikasikan dalam adegan yang ditunjukkan dalam film. Adegan-adegan dalam film diinterpretasikan melalui pemaknaan denotatif, konotatif dan mitos. Ditemukan bahwa dalam film Layla M. (2016), terdapat penggambaran bagaimana seorang Muslim di Belanda dalam kesehariannya menghadapi diskriminasi dan penolakan terkait identitas agamanya terutama terkait perilaku-perilaku ekstrem dalam bermasyarakat. Selain itu ditemukan juga bahwa perilaku Islamofobia dapat berasal dari umat Islam dengan latar belakang keluarga Muslim sendiri.
This research aims to discuss Islamophobia contained in the film Layla M. (2016). Islamophobia is a global issue with a high tendency of causing social conflict. Multiple aspects affecting this phenomenon includes the depiction of Islam by mass medias in a negative and full misconception manner. Such depiction is portrayed in several scenes in the film Layla M. (2016) which shows the depiction of Islam in the Netherlands. This research uses a qualitative method with Roland Barthes’s semiotics analysis method. Analysis and meaning are done towards the research subject namely signs of Islamophobia conveyed by the director to the audience and discover the perception towards the existence of Muslims as a minority in their daily life. Roland Barthes’ semiotic model is an important theory used in the language studies that is capable of identifying multiple meanings implied in scenes included in film. The scenes of the film are interpreted through denotative meaning, connotative meaning, and mythological meaning. It is found that the film Layla M. (2016) portrays how a Muslim in the Netherlands in their daily life face discrimination and rejection in regards with their religious identity specifically towards extreme behaviors in social occurrences. Furthermore, it is also discovered that Islamophobic behaviors can also come from Muslims with Muslim family background."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Princessa Delfina Kartika
"Prancis adalah salah satu negara yang memiliki imigran Muslim terbanyak di Eropa. Masuknya imigran Muslim ke Prancis tentunya membawa pula praktik budaya maupun agama mereka, yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Prancis. Salah satunya adalah poligami yang merupakan tradisi budaya dan agama Islam yang menimbulkan kontroversi di Prancis dan berujung pada diilegalkannya praktik ini. Meskipun begitu, nyatanya di Prancis masih terdapat kasus poligami ilegal yang dilakukan oleh imigran, yang mana hal ini semakin mempengaruhi adanya sentimen yang dimiliki oleh masyarakat Prancis terhadap imigran Muslim sebagai kelompok yang dipinggirkan atau dianggap berbeda. Dengan menggunakan metode kualitatif dan studi kepustakaan, penelitian ini memperlihatkan kebijakan-kebijakan pemerintah Prancis terkait poligami dan bagaimana keberadaan poligami yang dipraktikkan oleh Muslim di Prancis mempengaruhi xenofobia yang dimiliki oleh masyarakat Prancis terhadap Muslim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kaitan antara poligami sebagai penyebab xenofobia terhadap Muslim di Prancis dibuktikan dengan peningkatan aksi islamofobia seiring dengan peningkatan kasus poligami. Keberadaan poligami ilegal mengukuhkan generalisasi yang dimiliki masyarakat Prancis terhadap Muslim dan berakibat pada prasangka maupun diskriminasi yang merupakan manifestasi dari xenofobia terhadap Muslim atau Islamofobia. Koinsidensi antara kasus poligami dan munculnya kebijakan-kebijakan yang menyangkutpautkan poligami untuk membatasi aspek kehidupan imigran Muslim, juga mencerminkan sikap Prancis yang dianggap menormalisasikan islamofobia.
France is one of the countries with the largest number of Muslim immigrants in Europe. The arrival of Muslim immigrants to France certainly brought along their cultural and religious practices, which were incompatible with values underlying the state of France. One of Islamic cultural and religious tradition that caused controversy in France is polygamy, which led to the prohibition of this practice. Regardless, in fact there are still cases of illegal polygamy in France carried out by immigrants, which further affects the sentiment that the French community has towards Muslim immigrants as a group that is being marginalized or seen as the “other”. Using qualitative methods and literature study, this research aims to show French government's policies regarding polygamy and how the existence of polygamy that is practiced by Muslims in France impacts the xenofobia that French people have against Muslims. The result of the study shows that the correlation between polygamy as a cause of xenophobia against Muslims in France is evidenced by the increase in Islamophobic acts along with the increase in cases of polygamy. The existence of illegal polygamy further reinforces the generalizations that French society has towards Muslims and results in prejudice and discrimination which are manifestations of xenophobia against Muslims or Islamophobia. The coincidence between the case of polygamy and the emergence of policies involving polygamy to limit the aspects of life of Muslim immigrants, also reflects France’s stance towards the normalization of Islamophobia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Djazirotin Nikmah
"Tesis ini mengkaji masalah Islamofobia di Amerika Serikat AS dan peran yang dilakukan oleh Council on American Islamic-Relations CAIR dalam mengatasi Islamofobia di negara tersebut. Permasalahan penelitian yang diangkat dari tesis ini bahwa komunitas Muslim di Amerika sebagai kelompok minoritas menghadapi berbagai bentuk Islamofobia mengacu pada teks laporan dari Council on American Islamic-Relations CAIR yang berjudul : Islamophobia and Its Impact in the United States, January 2009-December 2010 Same Hate, New Target . Dengan menggunakan teori kebudayaan dari Clifford Geertz, dan konsep rasisme dalam agama, budaya, dan kondisi sosial politik Amerika yang menjadikan Islam sebagai keyakinan di luar mainstream AS. Penelitian ini menggunakan metode ldquo;thick description'; dari Clifford Greetz, yang menunjukkan bahwa Islamofobia di AS berakar dari sejarah rasisme yang panjang di masa lalu, diikuti adanya prasangka, dan sikap masyarakat terhadap masyarakat Muslim. CAIR sebagai organisasi advokasi hak-hak sipil dan NGO mulai bekerja setelah pemboman di Oklahoma pada tahun 1995. Peran CAIR dalam mengatasi Islamofobia dilakukan melalui berbagai aktivitas seperti advokasi lewat organisasi yang terkelola dengan professional melaksanakan pendidikan, pelatihan, publikasi, berhubungan dengan pemerintah, media, DPR, FBI, lobbi dan lain-lain sesuai dengan visi misi CAIR. Program-program advokasi dan pendidikan yang dilakukan oleh CAIR telah menunjukkan keberhasilan, yakni telah dipenuhi, dihormati, dan dilindunginya hak-hak sipil masyarakat Muslim yang selama ini dilanggar, namun penelitian ini juga menemukan bahwa dampak program-program yang dilakukan CAIR belum begitu luas dan belum menurunkan Islamofobia di masyarakat Amerika.
This thesis explores the problem of Islamophobia in the US, and the role of the Council on American Islamic Relations CAIR to fight Islamophobia in that country. The focus of this research is on the Moslem community as a minority group in America facing Islamophobia based on CAIR report titled Islamophobia and Its Impact in the United States, January 2009 December 2010 Same Hate, New Target. Using the cultural theory from Clifford Geertz, and the concept of racism in religion, cultures and sociopolitical condition, it discovers that Islam is not part of American social mainstream, yet. Applying the 'thick description' method from Clifford Geertz, the results show that Islamophobia in America has had roots from the long period of historical racism in the past followed by the existence of prejudice and attitudes from the society against the Moslem community. CAIR as a civil right and non governmental organization began its work right after the Oklahoma bombing in 1995. Since then, many advocacy and community education programs have been conducted by CAIR. Indeed, this organization has demonstrated success to fulfil and protect Moslem communities civil rights in the US. However, the impact of the advocacy and education programs undertaken has not decreased Islamophobia yet and the challenges overcome Islamophobia in the US still has a long way to go through many efforts so forcefully conducted by CAIR and its network ."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T49263
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library