Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Sutanti Budikania
Abstrak :
ABSTRAK
Rendahnya stabilitas iodium pada garam konsumsi yang beredar di masyarakat dapat disebabkan oleh kualitas garam yang dihasilkan oleh petani garam sangat rendah, sedangkan industri garam yang mengolah garam bahan baku tersebut melalui proses pencucian tidak cukup memadai dalam meningkatkan kualitas garam sehingga iodium yang ditambahkan pada garam tersebut mudah hilang atau berkurang.

Proses pencucian garam yang baik pada dasarnya mampu meningkatkan kualitas garam, bukan hanya sekedar membersihkan garam dari kotoran lumpur atau tanah , tetapi juga mampu menghilangkan zat-zat pengotor seperti senyawa-senyawa Mg dan kandungan zat pereduksi.

Penelitian ini memvariasikan proses pencucian pada komposisi air pencuci dan rasio berat air pencuci terhadap garam. Untuk pencucian dengan air bersih digunakan rasio berat garam ; air adalah 1:1, 2:1 dan 3:1. Sedangkan untuk pencucian dengan brine (larutan garam) diambil konsentrasi brine (% wt) adalah 20 %, 27 % dan 34 % dimana rasio berat brine terhadap garam tetap yaim 1 : 1. Selain itu juga dilakukan variasi ukuran .partikel garam yang akan dicuci yaitu garam kasar dan garam halus (fine). Selanjutnya garam-garam hasil pencucian tersebut akan dilihat sifat-sifat penyerapan air, pH dan stabilitasnya terhadap KIO3 untuk waktu 1, 3, 6, dan 10 bulan.

Dari hasil pencucian menunjukkan komposisi Mg dan zat pereduksi yang terendah masing-masing 0,016 % wt dan 2,65 ppm dicapai pada proses pencucian dengan garam halus dengan menggunakan brine 27 % wt.

Hasil analisis kandungan air menunjukkan kenaikan kandungan Ca dan Mg menyebabkan kenaikan kemampuan penyerapan air pada garam. Sedangkan untuk pH tidak menunjukkan hubungan yang jelas.

Hasil analisis kandungan iodium tidak dapat menggambarkan secara jelas pengaruh kandungan senyawa Ca , Mg, dan zat pereduksi terhadap waktu retensi iodium.
2000
S49164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edfano Stiawan Armay
Abstrak :
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena tubuh kekurangan iodium. Upaya penanggulangan masalah GAKI dapat dilakukan melalui suplementasi atau fortifikasi pangan dengan iodium. Masalah utama dalam fortifikasi pangan dengan iodium adalah tingkat kestabilan iodium yang rendah sehingga mudah mengalami penurunan kadar dan kualitas. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mikrokapsul kalium iodat sebagai bahan baku dalam fortifikasi pangan menggunakan penyalut maltodekstrin dengan metode semprot kering. Mikrokapsul dibuat dalam tiga formula dengan konsentrasi kalium iodat sebesar 1%, 5%, dan 10% dari bobot penyalut. Evaluasi mikrokapsul yang dihasilkan meliputi bentuk dan morfologi, faktor perolehan kembali, distribusi ukuran partikel, kadar air, efisiensi penjerapan, kandungan zat aktif, dan uji stabilitas. Uji stabilitas dilakukan pada dua kondisi penyimpanan yaitu suhu kamar dan suhu 40ºC dengan waktu penyimpanan selama 1 bulan. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penjerapan semakin menurun dengan meningkatnya konsentrasi kalium iodat yang digunakan dalam formula. Penurunan kadar kalium iodat dalam mikrokapsul pada suhu kamar lebih besar bila dibandingkan pada suhu 40ºC.
Iodine Deficiency Disorders (IDD) is a group of symptoms or disorders caused due to iodine deficiency. In order to overcome the IDD problem can be done by supplementation or food fortification with iodine. The main problem in the fortification of food with iodine is the low stability of iodine that makes the decrease of the content and quality. The aim of this research was to produce microcapsules potassium iodate as raw material of food fortification using maltodextrin as an encapsulating agent by spray drying method. Microcapsules were made in three formulas with potassium iodate concentration of 1%, 5%, and 10% based on the weight of encapsulating agent. Evaluation of microcapsules included shape and morphology, recovery factor, particle size distribution, water content, entrapment efficiency, drug loading, and stability testing. Stability testing carried out at two storage conditions that were room temperature and 40ºC during a month. The result showed that the entrapment efficiency decreased as followed by increasing the concentration of potassium iodate which used in the formula. The decrease of potassium iodate content in microcapsules at room temperature was bigger than at 40°C.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32917
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson Saksono
Abstrak :
ABSTRAK
Program iodisasi garam dengan cara fortifikasi iodium ke dalam garam merupakan cara yang paling tepat guna dan ekonomis untuk menanggulangi masalah gangguan akibat kekurangan iodium. Tetapi dalam perkembangannya ada beberapa isu yang menyatakan bahwa penggunaan garam beriodium tidak efektif karena kadar iodiummya akan berkurang bahkan hilang bila dicampur dengan bumbu dapur.

Untuk mengetahui lebih jauh keberadaan iodium dalam bumbu dapur perlu diadakan penelitian dengan menggunakan beberapa metode analisis yang lebih sensitif dibanding metode yang pernah di lakukan (Todometri) karena banyaknya senyawa kimia dalam bumbu dapur.yang berinteraksi dengan iodat. Metode X-ray Fluorescence digunakan untuk menganalisis secara total kandungan iodium dalam suatu sampel. Metode ini dapat digunakan dalam menganalisis iodium dalam berbagai spesies baik itu dalam bentuk iodida , iodat, iodium dan bentuk kompleks. Metode X-ray Fluorescence sangat sensitif dalam menganalsis suatu unsur yaitu sampai kisaran ppm. Dalam penelitian ini selain metode X-ray Fluorescence juga dilakukan pengujian menggunakan metode iodometri dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dengan metode ini.

Hasil yang diperoleh dari metode X-ray Fluorescence adalah untuk bumbu cabe terjadi penurunan iodat sekitar 12,84 %, bumbu ketumbar sekitar 6,42 % dan merica sekitar 1,14 %. Sedangkan dengan metode Iodometri hasil yang diperoleh terjadi penurunan untuk masing-masing bumbu dapur yaitu cabe sekitar 75,5%, ketumbar 51,43% dan merica 20,99%.

Perbedaan penurunan iodat dalam bumbu dapur dari kedua metode ini disebabkan karena perbedaan prinsip dan fungsi dari metode. Iodometri hanya dapat menganalisis iodium dalam bentuk iodat saja sedangkan dalam matrik bumbu dapur yang mengandung senyawa-senyawa kimia kemungkinan iodat berada dalam beberapa bentuk senyawa . X-ray Fluorescence dapat menganalisis iodat dalam beberapa bentuk senyawa iodium sehingga matrik bumbu dapur yang begitu kompleks tidak menjadi masalah .
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nelson Saksono
Abstrak :
Proses pencucian garam yang baik pada dasarnya mampu meningkatkan kualitas garam, bukan hanya sekedar membersihkan garam dari kotoran lumpur atau tanah , tetapi juga mampu menghilangkan zat-zat pengotor seperti senyawa-senyawa Mg, Ca dan kandungan zat pereduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses pencucian terhadap kandungan zat pengotor higroskopis (Ca dan Mg) dan kandungan zat pereduksi pada garam. Selanjutnya akan diamati sifat-sifat penyerapan air, keasaman (pH) dan kandungan KIO3 sebagai fungsi waktu untuk mengamati efek dari proses pencucian ini terhadap stabilitas KIO3 pada garam. Dari hasil percobaan menunjukkan komposisi Mg dan zat pereduksi yang terendah masing-masing 0,016 % wt dan 2,65 ppm dicapai pada proses pencucian dengan garam halus dengan menggunakan brine 27 % wt. Hasil analisis kandungan air menunjukkan kenaikan kandungan Ca dan Mg menyebabkan kenaikan kemampuan penyerapan air pada garam. Sedangkan untuk pH tidak menunjukkan hubungan yang jelas.
Effect of Salt Washing Process on Content and Iodium Stability of Salt. Salt washing process should increase the salt quality. It should clean the salt from sludge or clay and also reduce the impurity compound such as Mg, Ca and the reductor content. The objective of these reseach is to assess the effect of washing process on the content og hygroscopic impurities compound (Ca and Mg), and reductor content of salt. The research also investigate the water absorbing, pH, KIO3 content as function of time to obtain effect of washing process on KIO3 stability in salt. The experiment result shows that the lowest content of Mg and reductor compound 0.016 % wt and 2.65 ppm respectively which is reached at the fi ne salt washing process using 27 % wt brine. The analysis of water content indicates an increase the Ca and Mg content, causing an water absorbtion in salt , However the effect on pH the is not clear.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Phalerin is an active component of mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (scheff.) Boerl) proven to have an anti inflamation effect. The labeling of phalerin with gamma emiting radionuclides was aimed to study is pharmacokinetic behavior and particularly to trace its metabolites. The labeling with I was caried our using iodogen as oxidator. Radiolabeled compound was characterized by high performance liquid choromatography (HPLC) using C-18 column eluted with methanol 70% and detected with UV detector (z=291 nm) and by thin layer chromatography (TLC) using silica gel strips eluted with chloroform - methanol (9:2), and lebeling efficiency was determined using the same TLC system. Purification of radiolabeled product was carried out using size exclusion chromatography (Sephadex G-25 column) eluted with 0.05 M phosphate buffer pH 7.4 Biodistributions of I-phalerin in various organs of normal and inflammation - induced mice were observed at 1,4 and 24 hours post-intravenous injection. radiochemical purity of I-phalerin was 90.2 krang lebih 2.8% and increased to 96.0 krang lebih0,4% after purification. Radioactivities in inflamed tissue at 1,4 and 24 hours post injection were respectively 1.6 times, 1,4 times and 1.3 times higher than that in normal tissue. The results showed a significant uptake of radiolabeled phalerin in inflamed.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Anis Isnani
Abstrak :
Ketersediaan iodium dalam garam beriodium yang kurang atau berlebih dapatmenyebabkan penyakit gangguan tiroid. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketersediaan iodium dalamgaram beriodium merek ldquo;R rdquo; pada tingkat rumah tangga. Garam beriodium merek ldquo;R rdquo; merupakan salah satu produk garam beriodium yang telah terdaftar.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengunakan desain crosssectional. Sampel penelitian adalah 124 rumah tangga yang didapatkan denganteknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara wadah penyimpanan garam dengan ketersediaaniodium dalam garam beriodium p = 0,044 dan OR = 4,083 . Sebagian besarketersediaan iodium dalam sampel garam merek ldquo;R rdquo; berlebih sehingga dapatmemicu timbulnya penyakit hipertiroid. Sebaiknya pemerintah memberikanperhatian terhadap kemungkinan munculnya hipertiroidisme sebagai dampak dariprogram iodisasi garam. ......The availability of less or excessive iodine in iodized salt can cause thyroiddisorder disease. This study aimed to determine the factors associated with theavailability of iodine in the ldquo R rdquo branded iodized salt at the household level. The R branded iodized salt is one of the registered iodized salt products.This study isa quantitative research using cross sectional design. The sample of this study was124 households obtained with purposive sampling technique. The results showedthat there was a significant association between salt storage containers with iodineavailability in iodized salt p 0.044 and OR 4,083 . Most of the availability ofiodine in the ldquo R rdquo branded iodized salt samples were excessive, so it could lead tohyperthyroidism. The government should pay attention to the possibility ofhyperthyroidism as an impact of the salt iodization program.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zhafran Raihan Zaky
Abstrak :
"ABSTRAK
" Penelitian ini bertujuan mensintesis turunan pirimido-pirimidin menggunakan prekursor asam barbiturat, urea atau tiourea, dan benzaldehid atau sinamaldehid. Reaksi ini dilakukan dengan bantuan katalis iodium yang diharapkan dapat membantu proses sintesis turunan pirimido pirimidin dengan efektif. Optimasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah waktu reaksi, suhu reaksi, jumlah katalis dan pelarut sehingga didapatkan hasil yang optimum dari produk yang terbentuk. Dari percobaan yang dilakukan didapatkan yield sebesar 65,45 . kemudian divariasikan terhadap turunan aldehid dan juga turunan urea. Adapun senyawa turunan pirimido pirimidin dilakukan uji aktivitas sebagai antioksidan dengan metode DPPH dan didapatkan nilai IC50 sebesar 10,11 ppm. "
" "ABSTRACT
" This study aims to synthesize pyrimido 4,5 d pyrimidine derivatives using barbituric acid, urea or thiourea, and benzaldehyde or cinnamaldehyde. This reaction is carried out with the help of iodine catalyst which is expected to help the synthesis process of pyrimidine pyrimidine derivatives effectively. Optimization done in this research is reaction time, reaction temperature, amount of catalyst and solvent so as to get optimum result from product that formed. From the experiment conducted got yield of 65.45 . will then be varied against aldehyde derivatives and also urea derivatives. The compound derivatives pirimido pyrimidine activity test antioxidant with DPPH method and IC50 values obtained by 10.11 ppm.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Wahyu Ningtyias
Abstrak :
Kabupaten Jember masih menghadapi masalah gizi gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI), sebagian besar kecamatannya termasuk dalam kategori daerah endemik GAKI. Salah satu penyebabnya adalah faktor goitrogenik sianida yang mengganggu pembentukan hormon tiroid. Keberadaannya pada beberapa sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat menyebabkan diperlukannya pola konsumsi dan proses pengolahan yang baik agar aman dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan mengubah pola konsumsi goitrogenik sianida dan cara pengolahannya melalui penyuluhan gizi dan demonstrasi cara pengolahan pangan sumber goitrogenik sianida yang benar. Penelitian ini adalah sebuah penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan pretest-posttest control design. Jumlah sampel sebanyak 196 ibu rumah tangga, terdiri dari 98 orang di setiap kelompok perlakuan dan kontrol. Penelitian dilakukan di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember pada bulan Maret hingga Mei 2013. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan konsumsi bahan mentah sumber goitrogenik sebesar 25,98 gram. Namun, tidak terjadi peningkatan konsumsi sianida, justru menurun sebesar 9,09 miligram pada kelompok perlakuan. Hal ini terjadi karena pemilihan cara pengolahan yang tepat sesuai materi intervensi, yaitu beralih ke kulub dan rebus berkuah. Namun penurunan ini tidak signifikan (p = 0,56). Materi tentang GAKI dan cara mereduksi kadar sianida pada bahan pangan sumber goitrogenik sianida bisa dijadikan materi penyuluhan dalam program pencegahan GAKI di Kabupaten Jember.
Jember still encounter the problem of nutrition iodine deficiency disorders (IDD), most of the district are included in the category of endemic areas. One reason is the cyanide goitrogenic factors that can interfere with the function of the thyroid hormone. Its presence in some commonly consumed vegetables society, causes the need for patterns of consumption and good processing in order to make it safe for consumption. Cyanide is a precursor thiocyanate which disrupt the formation of thyroid hormones through two pathways, active transport and interfere with the activity of thyroid peroxidase. This study aimed to change food pattern and way of processing goitrogenic cyanide food stuff through nutritional counseling and demonstration of food processing to reduce cyanide in goitrogenic food stuff. The research was a quasy-experimental study with pretest-posttest control design. The number of samples 196 housewives, consist of 98 people in the respective treatment groups and control. The study was conducted in the District Arjasa Jember between March and May 2013. The result showed presence of increased consumption of raw materials sources goitrogenic cyanide of 25.98 grams, was not followed by an increase in the consumption of cyanide, which has decreased by 9.09 miligram in the treatment group. This occurs because of the selection of appropriate food processing, switching to boil and blanching (kulub). However, this decrease was not significant (p = 0.56). The material on IDD and how to reduce levels of cyanide in the food source of cyanide can be used as material counseling in prevention programs IDD in Jember.
Jember: Universitas Jember, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Mohamad Arief Achdiar Adiwinata
Abstrak :
ABSTRAK Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) termasuk masalah kesehatan yang serius karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental manusia, yang dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia. Kabupaten DT.II Purwakarta salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang termasuk daerah endemis GAKI Daerah endemis GAKI di Kabupaten Purwakarta pada tahun 1996, tersebar pada desa-desa di wilayah kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Bojong, dengan angka prevalensi GAKI, sebesar 36,80 %. 2. Kecamatan Pasawahan, dengan angka prevalensi GAKI sebesar 26,00 %. 3. Kecamatan Wanayasa, dengan angka prevalensi GAKI sebesar 13,70 %. 4. Kecamatan Darangdan, dengan angka prevalensi GAKI sebesar 10,70 %. Dalam rangka penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium ( GAKI) di Kabupaten Purwakarta, telah dikeluarkan Surat Keputusan Bupati KDII Tingkat II Purwakarta Nomor : 501/SK.208-Perek/1996 tentang Pembentukan Tim Komite Nasional Garam (KNG ) Kabupaten DT.II Purwakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengorganisasian Tim Komite Nasional Garam ( KNG) Kabupaten Purwakarta dengan pendekatan sistem, yaitu : Input : Struktur Organisasi, Tenaga, Sarana dan Biaya. Proses : Pembagian Tugas, Perincian Pekerjaan, Pendelegasian Wewenang, Koordinasi, Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi. Sehingga diharapkan Out put nya yaitu dapat berfungsinya organisasi Tim KNG dalam penanggulangan GAKI di Kabupaten DT.II Purwakarta. Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu menggambarkan pengorganisasian dari Tim KNG Kabupaten DT.II Purwakarta. Data di dapat dari hasil wawancara dengan responden yaitu anggota Tim Teknis KNG Kabupaten Purwakarta. Dan selanjutnya diolah dengan melakukan analisis isi yaitu dengan menganalisa hasil penelitian dan membandingkannya dengan teori-teori pada tinjauan kepustakaan. Hasil penelitian dari seluruh variabel menunjukan bahwa Tim KNG Kabupaten Purwakarta belum berfungsi secara optimal sebagai organisasi bila dilihat dari input, proses dan out put. Dari basil penelitian yang telah dilakukan, maka dengan ini disarankan agar Tim KNG, dapat menyusun struktur/bagan organisasi, pembagian tugas, perincian pekerjaan, rencana kerja, mengupayakan anggaran biaya, monitoring dan mengevaluasi hasil kegiatan yang dilaksanakan serta meningkatkan frekuensi pertemuan terutama lebih menekankan kepada proses koordinasi anggota Tim KNG. Daftar Pustaka : 121 1984 -1997
ABSTRACT Organizing The Salt National Committee Team ( KNG = Komite Nasional Garam) to Solve The Problems due to Iodine Deficiency ( GAKI = Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) in Purwakarta Regency in The Year 1997Disease due to Iodium Deficiency (GAKI = Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) is one of serious health problems because it can interfere the human mental development and decrease the quality of human resources. The regency of Purwakarta is one of the regencies in West Java Province which is still an endemic area of GAKI. The endemic areas of GAKI in Purwakarta in 1996 are spread in villages of the subdistricts as follow : - Bojong subdistricts with 36.80 % of GAKI prevalence. - Pasaahan subdistricts with 26.00 % of GAKI prevalence. - Wanayasa subdistricts with 13.70 % of GAKI prevelence. - Darangdan subdistricts with 10.70 % of GAKJ prevelence. In order to solve the problem of the disease due to Iodium deficiency, Purwakarta has issued a Decision Letter of Purwakarta's Regent No. 501/SK.208-Perek/1996 about forming The Team of The Salt National Committee ( KNG = Komite Nasional Garam) of Purwakarta. This study is aimed to study the organization of The Salt National Committee Team of Purwakarta. The system approaches used are : - Input : Organization structure, manpower, facilities and finance. - Proses : Job distribution, job description, authority delegation, coordination, plan of action, monitoring and evaluation. - The expected out put is a proper function of KNG team in overcoming sodium related disease in Purwakarta. This study is qualitative. It describes the organizing aspect of KNG team in Purwakarta. Data were collected from interviews with respondents i.e members of technical team of KNG of Purwakarta. They were , then, analyzed by analyzing the study result and compare it with the theories from the references. The result from all variables shows that Purwakarta KNG team does not optimally function as an organization which can be seen from input, process and output aspects. From this result, it is advised that the KNG team should form the organization structure, job distribution, job description, plan of action, increase the frequency of meetings, pursue for budget, monitor and evaluate result that have been done so far and give more stressing for better coordination among KNG team. Reference : 12 (1984 -1997 )
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library