Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kennis Kendrasti
"Pada beberapa perusahaan, rencana investasi dan implementasi Teknologi Informasi (TI) yang ditujukan untuk kemajuan perusahaan dapat menjadi sangat berisiko. Risiko muncul seiring dengan jalannya proyek. Untuk mencegah kegagalan dan menghasilkan keuntungan dari investasi, tiap keputusan investasi harus direncanakan dan diputus kan dengan hati-hati. Salah satu cara untuk mengatasi risiko dan me maksimalkan nilai dari investasi adalah dengan menerapkan kerangka kerja OBRiM (Options-Based Risk Management). Kerangka kerja OBRiM menawarkan cara mudah untuk mengidentifikasi risiko atau potensi halangan keberhasilan dari proyek, dan menerapkan berbagai macam respon atau options untuk meminimalkan risiko tersebut dan men distribusikannya sepanjang waktu hidup proyek. Options tersebut dapat berupa strategi keluar yang membolehkan manajemen untuk menilai ulang pendekatan terhadap rencana investasi tersebut dan mentransfer risiko dengan melakukan alih daya ke pihak ketiga. Dalam investasi TI yang melibatkan banyak risiko akan ditemukan banyak cara untuk mengkonfigurasi rencana investasi dengan menggunakan beberapa rangkaian options.
Skenario investasi dibuat dengan mengkonfigurasi beberapa kombinasi options yang menawarkan fleksibilitas pada manajemen untuk memutuskan jalur skenario mana yang dapat memaksimalkan nilai dari investasi.Intisari dari penelitian ini adalah bagaimana cara meng-evaluasi rencana eksekusi investasi MRP-II pada PT. TOA Galindra elektronik (TGE). Rencana investasi tersebut terdiri atas dua jalur skenario, yaitu, rencana untuk membangun proyek percontohan yang diikuti pembangunan proyek keseluruhan, dan rencana untuk menunda investasi sembari mempelajari kemunculan risiko yang diikuti pengembangan proyek yang terbagi menjadi tiga tahap.
Berdasarkan valuasi nilai Real Options (RO) dari masing-masing jalur skenario, skenario untuk membangun proyek percontohan yang diikuti pembangunan proyek keseluruhan memberikan nilai investasi yang paling maksimal dengan ditandai oleh nilai RO tertinggi. Jalur skenario penundaan investasi yang diikuti oleh pengembangan bertahap tidak memberikan nilai yang maksimal dikarenakan adanya variabel x%, yaitu nilai kesempatan yang hilang ketika investasi ditunda atau dihentikan. Bagaimanapun, manajemen masih memiliki fleksibilitas untuk merubah jalur skenario tersebut dengan mengkaji ulang dan memanipulasi parameter-parameter ROV.

In some companies, investing and implementing Information Technology (IT) projects that is aimed to drive the company forward can be very risky. Risk happens along the life of the project?s investment. Therefore, in order to avoid the pitfall and reap the investment benefit, every investment decision should be planned and decided carefully. One way to overcome the risk and maximize the value of the investments is by applying OBRiM (Options-Based Risk Management) Framework. OBRiM framework offers a simple way to identify the potential barriers to success in a project (the risks) and apply various responses (the options) to minimize those risks or distribute them throughout the life of a project. Options can include embedding exit strategies that will allow management to reassess its approach in the face of new information and transferring risk to outside vendors by outsourcing aspects of the project. Moreover, when an IT investment involves multiple risks, there could be numerous ways to reconfigure the investment using different series of cascading (compound) options.
Investments scenarios are made by configuring various combinations of options that offer management flexibility to decide which path that can maximize value of the investment. The context of this research is to evaluate the plan of executing new MRPII technology investment at PT. TOA Galindra Electronics (TGE). The plans include two different scenario paths, which are, plans on building a pilot-project that followed by a full-scale projects, and plans on deferring the project while learning the risk that followed by a three-phase project development.
Based on the real options valuation of each path, the scenario on building a pilotproject that is followed by a full-scale project implementation given the most value of the investment (signed by the highest real options values). The other scenarios failed on giving their maximal value because of the emerging of opportunity lost percentage (x %) when the plan on deffering or abandoning the project is executed. However, management is still offered the flexibility to change the course of the path by reviewing and manipulating the options parameter.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Takarendehang, Stenly Cicero
"Perusahaan semakin menyadari pentingnya teknologi informasi (TI) untuk mendukung percepatan bisnisnya. Untuk menghadirkan layanan TI di perusahaan, dibutuhkan investasi TI. Pengelolaan investasi TI adalah salah satu pilar penting dalam tata kelola TI. Pada kenyataannya, tidak semua investasi TI yang dilakukan perusahaan bisa memberikan manfaat seperti yang diharapkan sebelumnya. Dalam penelitiannya tentang tata kelola TI, Peterson mengungkapkan bahwa pengelolaan investasi TI yang baik harus mengakomodasi keterlibatan unit bisnis pada setiap proses pengambilan keputusan dalam investasi TI.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengkajian tentang keterlibatan unit bisnis pada pengelolaan investasi TI dengan menggunakan kerangka kerja VAL IT dan COBIT. Penelitian dilakukan dengan studi kasus di KKKS ABC yang bergerak di industria MIGAS. Kajian yang dihasilkan juga sertai pengukuran tingkat maturitas dari setiap proses pengelolaan investasi TI, sehingga KKKS ABC memiliki gambaran tentang proses-proses yang membutuhkan pengembangan selanjutnya. KKKS ABC telah memanfaatkan layanan TI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional bisnisnya. Adanya pengkajian pengelolaan investasi TI dengan menggunakan kerangka kerja VAL IT dan COBIT bisa membuat KKKS ABC menyadari keunggulan-keunggulan yang dapat dipertahankan dan kekurangan-kekurangan harus diperbaiki terkait pengelolaan investasi TI.

Business practitioners are more and more apprehend the importance of information technology (IT) to support business growth. To deliver IT services in an organization, it takes IT investment. IT investment governance is a pillar of IT governance framework. In practice, not all IT investments performed by an organization deliver benefits as expected. Based on Peterson?s research, good IT governance has to accommodate other business units? involvement in decision-making process as well as decision making in the IT investment process.
This research is about an assessment of in involvement of other business units within organization?s IT investments using VAL IT and COBIT framework. The research case study case is executed at KKKS ABC, Oil and Gas Company. The assessment comes with measurement of maturity level of each process in governance of IT investment in order for KKKS ABC has awareness about its eminence and weakness related to governance of IT investment. KKKS ABC takes IT as an indispensable part of its operations. Research study of governance on IT investments using VAL IT and COBIT frameworks could make KKKS ABC realizes high qualities that should be maintained and deficiencies that must be corrected, related to its IT investments."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elsy Rahajeng
"Perusahaan semakin menyadari pentingnya teknologi informasi (TI) untuk mendukung percepatan bisnisnya. Untuk menghadirkan layanan TI di perusahaan, dibutuhkan investasi TI. Pengelolaan investasi TI adalah salah satu pilar penting dalam tata kelola TI. Pada kenyataannya, tidak semua investasi TI yang dilakukan perusahaan bisa memberikan manfaat seperti yang diharapkan sebelumnya. Dalam penelitiannya tentang tata kelola TI, Peterson mengungkapkan bahwa pengelolaan investasi TI yang baik harus mengakomodasi keterlibatan unit bisnis pada setiap proses pengambilan keputusan dalam investasi TI.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengkajian tentang keterlibatan unit bisnis pada pengelolaan investasi TI dengan menggunakan kerangka kerja VAL IT dan COBIT. Penelitian dilakukan dengan studi kasus di KKKS ABC yang bergerak di industria MIGAS. Kajian yang dihasilkan juga sertai pengukuran tingkat maturitas dari setiap proses pengelolaan investasi TI, sehingga KKKS ABC memiliki gambaran tentang proses-proses yang membutuhkan pengembangan selanjutnya. KKKS ABC telah memanfaatkan layanan TI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional bisnisnya. Adanya pengkajian pengelolaan investasi TI dengan menggunakan kerangka kerja VAL IT dan COBIT bisamembuat KKKS ABC menyadari keunggulan-keunggulan yang dapat dipertahankan dan kekurangan-kekurangan harus diperbaiki terkait pengelolaan investasi TI.

Business practitioners are more and more apprehend the importance of information technology (IT) to support business growth. To deliver IT services in an organization, it takes IT investment. IT investment governance is a pillar of IT governance framework. In practice, not all IT investments performed by an organization deliver benefits as expected. Based on Peterson?s research, good IT governance has to accommodate other business units? involvement in decision-making process as well as decision making in the IT investment process.
This research is about an assessment of in involvement of other business units within organization`s IT investments using VAL IT and COBIT framework. The research case study case is executed at KKKS ABC, Oil and Gas Company. The assessment comes with measurement of maturity level of each process in governance of IT investment in order for KKKS ABC has awareness about its eminence and weakness related to governance of IT investment. KKKS ABC takes IT as an indispensable part of its operations. Research study of governance on IT investments using VAL IT and COBIT frameworks could make KKKS ABC realizes high qualities that should be maintained and deficiencies that must be corrected, related to its IT investments."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teddie D.
"PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupaya memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi (TI) sebagai media untuk menunjang sistem pendidikan dan pelatihan mereka. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk akomodasi dan transportasi bagi pegawai yang mengikuti pelatihan, tidak efektivnya kinerja dan tidak efisiennya penggunaan waktu kerja pegawai yang mengikuti pendidikan, serta rendahnya frekwensi pelatihan bagi pegawai adalah permasalahan utama yang muncul akibat penerapan sistem pendidikan dan pelatihan secara konvensional. Berangkat dari permasalah tersebut, Divisi Diklat BRI mengusulkan untuk melakukan investasi TI berupa sistem online training yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kinerja pegawai dan efisiensi waktu kerja beserta efisiensi penggunaan biaya pendidikan melalui peralihan sistem pendidikan dan pelatihan konvensional menjadi sistem pendidikan dan pelatihan berbasis online.
Kajian kelayakan dibutuhkan untuk mengukur seberapa besar investasi TI dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Tabel Generic IS/IT Business Value yang dikembangkan oleh Benny Ranti, dikenal dengan Ranti’s Generic IS/IT Business Value Table digunkan untuk mengidentifikasi potensi manfaat bisnis yang akan dihasilkan oleh sistem online training, metode System Dynamic untuk mevalidasi manfaat bisnis yang teridentifikasi dan memodelkannya dalam hubungan sebab akibat serta mensimulasikan model dasar sebagai representasi perubahan dalam periode waktu karena adanya manfaat bisnis tersebut, metode Economic Value Added (EVA) untuk mengetahui nilai tambah ekonomis dari investasi TI.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa implementasi sistem online training bermanfaat secara bisnis dan finansial karena dapat meningkatkan efisiensi biaya serta efektivitas kinerja melalui reduksi biaya pelatihan, peningkatan produktivitas pegawai melalui kemudahan analisis dan peningkatan pendapatan perusahaan melalui perluasan segmentasi pasar dengan nilai total manfaat sebesar Rp 39.033.822.000 dan pertambahan nilai EVA sebesar Rp 29.288.848.720.

PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) attempt to utilize IT (Information Technology) as a media to improve their education and training system. High cost of transportation and accomodation, not effective at performance and not efficient of using working hours and low rate of training frequency are some problems caused by conventional education and training system. Based on these problems, education and training division of BRI plans to take an investment online training system to improve performance effectiveness, education cost efficiency and working hours efficiency through a transition from conventional system to education and training system.
Feasibility study is required to measure how much IT investment is needed to the expected level of effectiveness and efficiency. Generic IS/IT Business Table is developed by Benny Ranti, later known as Ranti’s Generic IS/IT Business Value is used to identify business values from online training system. System Dynamic is used to validate business values that identified and modelling in causality relationship and simulating based model as representattive of changing in a time period because of business value. Economic Value Added (EVA) is used to calculate value added by IT investment.
From the research result, it can be concluded that implementation of online training system is useful to business and financial side because it could increase performance effectiveness and cost efficiency by reducing cost of education and training, improving productivity caused by ease of analysis and increasing revenue caused by widening market statement with total cost of benefit are 39.033.822.000 IDR and economic value added are 29.288.848.720 IDR.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Widyanto Mukti
"Lingkungan bisnis sedang mengalami perubahan yang cukup signifikan Saat ini perusahaan dituntut untuk lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnisnya baik secara internal area sekitarnya hingga dunia Oleh karena itu salah satu cara agar perusahaan dapat lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnisnya adalah dengan pemanfaatan TI Adapun tujuan dari pemanfaatan TI di dalam perusahaan antara lain untuk mempermudah dalam mengakses informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan begitu pun halnya dengan pemrosesan dan pengolahan data data yang berjalan di perusahaan tersebut sehingga diharapkan dengan pemanfaatan TI ini akan tercapai efisiensi yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan pelayanan perusahaan terhadap pelanggan dan mitra kerjanya Namun pemanfaatan TI pun membutuhkan investasi yang besar selain tantangan lain seperti penyelarasan strategi bisnis perusahaan dengan strategi pemanfaatan TI serta paradigma TI hanya sebagai cost centre Oleh karena itu sebelum melakukan investasi TI ada baiknya perusahaan untuk melakukan kajian analisis mengenai investasi TI yang akan dilaksanakan beserta identifikasi risiko yang mungkin akan menghambat investasi tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat bisnis yang akan diperoleh oleh PT XYZ dari rencana investasi pengembangan Oracle Finance serta melakukan identifikasi risiko yang mungkin menghambat terlaksananya investasi tersebut Hasil penelitian adalah teridentifikasinya 2 manfaat bisnis dengan nilai total manfaat sebesar Rp 3 633 202 500 dan 6 KRI yang berpotensi menghambat rencana investasi Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan bagi perusahaan dalam pelaksanaan rencana investasi serta memperkaya penelitian tentang manfaat bisnis dari investasi TI.

The business environment is undergoing significant changes Currently company nowadays requires to be more flexible in adapting to the business environment internally to its surroundings and to the global world Therefore one way that companies can be more flexible in adapting to the business environment is the use of IT The purpose of using IT in the company among others is to facilitate the access to the information needed by the company as was the case with the data processing runs in the company will achieve efficiency by using IT which in times will improve productivity and company services to its partners and clients However the use of IT often requires large investment in addition to other challenges such as the alignment of business strategy with IT strategy and paradigm with IT merely as cost centre Therefore before making IT investments a company should develop a study regarding the analysis of IT investment plans to be carried out along with the risk identification that might hamper the investment This study aims to identify the business benefits that can be gained by PT XYZ from its investment plan on upgrading the Oracle Finance as well to identify the risk that may impede the implementation of the investment plan Results of the study shows two main business benefits that can be gain by PT XYZ with a total value of benefits Rp 3 633 202 500 and 6 Key Risk Indicators that potentially hamper the investment plan Hopefully this research can provide inputs for the company in the implemetation of the investment plan and enrich research on the business benefits of IT investment
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library