Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Danira Alexandra Khatwani
Abstrak :
Media sosial digunakan oleh pasangan yang berpacaran untuk memelihara hubungan mereka. Karakteristik media sosial yang menyediakan akses konstan terhadap informasi mengenai pasangan memungkinkan penggunanya untuk melakukan electronic intrusion. Electronic intrusion adalah serangkaian tingkah laku yang dilakukan untuk memantau aktivitas orang lain dengan cara-cara yang melanggar privasi mereka melalui media sosial yang merupakan salah satu bentuk cyber dating abuse. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara tipe-tipe insecure attachment (anxious dan avoidant attachment) dengan electronic intrusion. Data dikumpulkan dari 1202 partisipan yang berusia antara 18 hingga 30 tahun, sedang berpacaran selama minimal 6 bulan, belum bertunangan, dan belum pernah menikah. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kedua tipe insecure attachment dengan electronic intrusion.
Social media has become a widely-used platform to conduct relationship maintenance behaviours for dating couples. The characteristics of social media that allow constant connection and visibility make it possible for users to perpetrate electronic intrusion behaviours. Electronic intrusion is a set of behaviours that aims to monitor others' activities by intrusive actions through social media, which is a type of cyber dating abuse. This research was conducted to look at the relationship between insecure attachment styles (anxious and avoidant attachment) and electronic intrusion. Data was gathered from 1202 participants ranging from 18 to 30 years old, has been dating for at least 6 months, has not been engaged, and has never been married. Data analyses show that there were significant correlations between both insecure attachment styles and electronic intrusion.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Clarissa Tania
Abstrak :
Intervensi ini dilakukan pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang tinggal di panti asuhan. Ia yang memiliki insecure attachment dan trauma perkembangan. Bersama dengan ibu asuh, anak menjadi partisipan dalam intervensi ini. Target dari intervensi ini adalah menurunkan perilaku externalizing, stress pengasuh serta meningkatkan konsep diri dan kualitas hubungan pengasuh dan anak Jumlah sesi yang diberikan sebanyak 11 sesi. Intervensi yang diberikan pada anak dan pengasuh berfokus pada attachement dan self regulation.
Efektifitas pemberian intervensi ini diukur setelah sesi selesai diberikan. Efektifitas ini dapat dilihat dengan penurunan masalah pada skor CBCL dan parent stress index serta peningkatan pada skor parent perception inventory dan the way I feel about myself.f Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan dalam masalah perilaku externalizing. Selain itu, adanya penurunan level stress yang dialami oleh ibu serta perubahan dalam konsep diri anak. Namun demikian, penurunan yang terjadi tidak terlalu besar. Hal ini dipengaruhi ketidakikutsertaan ibu pada sesi regulasi diri anak. Butuh waktu yang lebih panjang untuk memastikan apakah intervensi yang diberikan memang efektif.
This intervention is done for nine years old boy who live at orphanage. He has insecure attachment and developmental trauma. He and his foster mother become our participants. There are some targets for this intervention, reduce externalizing behavior, foster mother's stress and increase relation between foster mother and child, and improvement on child' self concept. There were 11 sessions for child and foster mother which focused on attachment and self regulation.
The Effectivity of this intervention is measured after the last session. The effectivity will be seen on decreasing CBCL score, parent stress index, and increasing on parent perception inventory and the way i feel about myself. The result showed there was declined on externalizing problem. make sure In addition to that, there was also a decrease on mother's stress level and change on child's self perception. We need more time to make sure the effectivity of this intervention.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45374
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Eveline
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah insecure attachment (anxiety attachment, avoidance attachment) mempengaruhi perilaku self-gifting baik sebagai reward atau untuk mengatasi personal disappointment. Dalam penelitian ini menggunakan riset deskriptif single-cross sectional design, dengan metode pengumpulan data dengan self-administered questionnaire Google Forms dengan skala likert 1-6 yang dilakukan pada 150 responden yang diperoleh melalui purposive sampling dengan melakukan screening pada konsumen yang pernah melakukan self-gifting dalam sebulan terakhir. Olah data kemudian dilakukan dengan menggunakan SmartPLS 3.0. Dan hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa anxiety attachment dan avoidance attachment mempengaruhi likelihood to engage self-gifting for personal disappointment. Pada penelitian ini juga anxiety attachment terbukti mempengaruhi likelihood to engage self-gifting for reward. Dan sementara itu, avoidance attachment terbukti tidak mempengaruhi likelihood to engage self-gifting for reward
......
This study examines whether the insecure attachment (anxiety attachment and avoidance attachment) affects the self-gifting behavior either as a reward or to overcome personal disappointment. This study used the descriptive research method, single-cross sectional design, and Google Forms self-administered questionnaire with a likert scale of 1-6, that conducted on 150 respondents obtained through purposive sampling by screening on the consumers who have done self-gifting within a month. The data was then processed and carried out using SmartPLS 3.0. This study's results indicate that attachment anxiety and avoidance attachment affects the likelihood to engage in self-gifting for personal disappointment. The anxiety attachment is also proven to affect the likelihood to engage in self-gifting for the reward. Meanwhile, the avoidance attachment is not proven to affect the likelihood to engage in self-gifting for the reward
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library