Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Nur Ramadhani
"TikTok, platform media sosial yang terkenal dengan konten video pendeknya, telah mengubah metode e-commerce tradisional secara signifikan melalui fitur inovatif barunya, TikTok Shop. Makalah akademis ini menganalisis dampak ekspansi e-commerce TikTok terhadap pasar Indonesia, dengan fokus pada perilaku konsumen, dinamika pasar, dan ekosistem e-commerce secara keseluruhan. Penelitian ini menerapkan analisis menggunakan teori disruptive innovation oleh Christensen dan konsep discontinuous technology oleh Schilling. Temuan utama menunjukkan kemampuan TikTok Shop dalam menggabungkan hiburan dengan belanja, mengubah perilaku pembelian konsumen, dan menghadirkan ancaman terhadap platform e-commerce tradisional. Studi ini juga membahas implikasi terhadap UKM lokal, respons peraturan, dan dampak ekonomi, serta menekankan perlunya perusahaan mengadopsi inisiatif proaktif dalam menghadapi disrupsi digital. Laporan ini juga mengeksplorasi kemungkinan tren masa depan dan menawarkan rekomendasi agar berhasil mengelola ekosistem digital yang terus berkembang.
TikTok, a social media platform known for its short video content, has significantly disrupted traditional e-commerce methods through its new innovative feature, TikTok Shop. This academic paper analyzes the impact of TikTok's e-commerce expansion on the Indonesian market, focusing on consumer behaviors, market dynamics, and the overall e-commerce ecosystem. The research applies the analysis using Christensen's theory of disruptive innovation and Schilling's concept of discontinuous technology. Key findings show TikTok Shop's ability to combine entertainment with shopping, changing consumer purchasing behaviors and presenting threats to traditional e-commerce platforms. The study also discusses the implications for local SMEs, regulatory responses, and the economic impact, emphasizing the need for companies adopting proactive initiatives in the face of digital disruption. This report also explores possible future trends and offers recommendations to successfully manage the evolving digital ecosystem."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremy Kester Hanani
"Makalah ini mengeksplorasi bagaimana Vow, perusahaan cultured meat, memasuki pasar produksi daging secara strategis.  Dipandu oleh kerangka entrepreneurial strategy compass, teori chasm, dan inovasi disruptif, analisis ini mengidentifikasi dua hambatan utama: persetujuan regulasi dan biaya produksi. Di satu sisi, biaya menghambat adopsi pasar massal untuk Vow, hambatan regulasi semakin memperumit penetrasi pasar. Untuk mengatasi tantangan ini, makalah ini mengusulkan pendekatan dua cabang. Di awal, Vow dapat memantapkan merek dagangnya sebagai barang mewah melalui kemitraan dengan restoran kelas atas, menavigasi regulasi sembari mengkapitalisasi produk uniknya. Sembari biaya menurun dan persetujuan diperoleh, Vow dapat menargetkan pengguna awal dari teori chasm (~13,5% dari pasar), konsumen vegan yang mencari alternatif etis, yang pada akhirnya bertransisi ke pasar yang lebih luas. Pendekatan bertahap ini membangun pengenalan dan kepercayaan merek dengan konsumen umum dan vegan, yang membuka jalan bagi penetrasi pasar yang lebih luas.
This paper explores the strategic entry of Vow, a cultured meat company, into the meat production market. Framed by entrepreneurial strategy compass, chasm theory, and disruptive innovation, the analysis identifies regulatory approval and production cost as key barriers. While cost hinders mass adoption, regulatory hurdles further complicate market entry. A two-pronged approach is proposed. Initially, Vow can establish itself as a luxury good through high-end restaurant partnerships, navigating regulations while capitalizing on its unique product. As costs decrease and approval is secured, Vow can target early adopters of the chasm theory (~13.5% of the market), the vegan consumers seeking ethical alternatives, ultimately transitioning to the broader market. This phased approach builds brand recognition and trust with both mainstream and vegan consumers, paving the way for wider market penetration."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, John B.
"Artikel ini berbincang tentang gagasan perusahaan masakan Nasi Padang yang berpotensi untuk menginovasikan diri menawarkan makanan cepat saji ala fast-food McDonald. Perusahaan makanan McDonald didirikan di San Bernardino, Californiapada tahun 1940 sebagai suatu usaha restoran barbeku kecil. Kemudian pada tahun 1948 merubah dirinya menjadi suatu usaha makanan hamburger, lalu selanjutnya membuat inovasi dengan menawarkan masakan cepat saji unik, berbeda dari cara makan Amerika yang biasa. Inovasi ini mendapatkan sambutan yang tidak terduga-duga hangatnya dari dunia konsumen dan kemudian sukses besar terjadi menjadikan dirinya the world largest fastfood company. Pengalaman ini semestinya menjadi pembangkit semangat bagi industri makanan Indonesia, khususnya nasi Padang yang menghadapi market yang begitu besar karena penduduk Indonesia yang jumlahnya sangat besar 280 juta."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2025
330 ASCSM 68 (2025)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library