Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Bernanda Terra Mahardhika
"Perusahaan rintisan berkembang dan terus bertumbuh. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah perusahaan rintisan terbanyak di Asia Tenggara. Banyaknya perusahaan rintisan ini tentunya harus memiliki strategi bertahan agar dapat bertahan dan terus bersaing dengan melakukan inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah lebih lanjut pengaruh dari hubungan kepemimpinan transformasional terhadap perilaku kerja inovatif yang dimoderasi oleh keadilan interpersonal dan keadilan informasional. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dan teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi moderasi berdasarkan model 2 by Hayes dengan prosedur PROCESS. Subjek penelitian adalah karyawan perusahaan startup yang telah bekerja minimal 1 tahun dan memiliki atasan langsung. Subjek yang didapat adalah sebanyak 277 responden. metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah alat ukur perilaku kerja inovatif (skala perilaku kerja inovatif), alat ukur kepemimpinan transformasional (skala kepemimpinan transformasional), alat ukur keadilan interpersonal (skala keadilan interpersonal) dan alat ukur keadilan informasional (skala keadilan informasional). Hasil menunjukan bahwa keadilan interpersonal dan keadilan informasional secara bersama-sama dapat memoderasi hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan perilaku kerja inovatif (F(2, 271) = 5.133, p = 0.006). Penerapan keadilan interpersonal dan keadilan informasional bukan hanya untuk memperkuat kepemimpinan transformasional, akan tetapi dapat menjadi investasi strategis yang membantu perusahaan startup bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan dinamis.
Startup companies are thriving and growing. Indonesia is the country with the largest number of start up companies in Southeast Asia. The number of startup companies certainly must have a survival strategy in order to survive and continue to compete by innovating. This study aims to further examine the effect of the transformational leadership relationship on innovative work behavior moderated by interpersonal justice and informational justice. This research is a correlational quantitative research and the analysis technique used is moderation regression analysis based on model 2 by Hayes with the PROCESS procedure. The research subjects were employees of startup companies who had worked for at least 1 year and had direct supervisors. The subjects obtained were 277 and the sampling method used was convenience sampling. The measuring instruments used in this study are innovative work behavior measuring instruments (innovative work behavior scale), transformational leadership measuring instruments (transformational leadership scale), interpersonal justice measuring instruments (interpersonal justice scale) and informational justice measuring instruments (informational justice scale). The results show that interpersonal justice and informational justice together can moderate the relationship between transformational leadership and innovative work behavior (F(2, 271) = 5.133, p = 0.006). The application of interpersonal justice and informational justice is not only to strengthen transformational leadership, but can be a strategic investment that helps startup companies survive and thrive in a competitive and dynamic business environment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Kussusanti
"Untuk menjelaskan service recovery pada transaksi online, belum banyak ditemukan penelitian yang memasukkan informational justice sebagai dimensi keadilan. Padahal, dalam proses pemulihan layanan, perusahaan harus memberikan informasi yang beralasan, tepat waktu dan jelas kepada pelanggan. Ditambah dengan keterbatasan saluran komunikasi yang digunakan, upaya membangun hubungan dengan pelanggan online menjadi lebih sulit. Penelitian ini akan dimulai dengan menggali persepsi pelanggan online mengenai interactional dan informational justice, kemudian melihat pengaruhnya terhadap post recovery satisfaction, dengan dimoderasi oleh customer assertiveness. Selanjutnya akan diteliti pengaruh post recovery satisfaction terhadap behavioral intention dari pelanggan, yakni repurchase intention dan positive e-word-of-mouth intention yang dimoderasi oleh service failure severity. Dengan metode penelitian kuantitatif, analisa data akan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi ilmu pemasaran, khususnya mengenai service recovery dan justice theory dalam transaksi online. Kontribusi praktis diberikan dalam hal strategi pemulihan layanan yang baik, guna menghasilkan kepuasan pelanggan dan dampak lanjutnya.
To explain service recovery on online transactions, there has not been much research that includes informational justice as a dimension of justice theory. In fact, in the service recovery process, the company is needed to provide reasonable, timely and clear information to the customer. Unfortunately, it becomes a limitation in online communication that makes the effort to build relationships with online customers become more difficult. Therefore, this research starts with exploring online customer perceptions of interactional and informational justice, then looking at its effect on post-recovery satisfaction that will be moderated by customer assertiveness. Furthermore, we will examine the effect of post-recovery satisfaction on customer behavior intention, including repurchase intention and positive e-word-of-mouth intention, and will be moderated by service failure severity. Structural Equation Modeling (SEM) will be used as the quantitative research methods. This research is expected to contribute to marketing science, especially in online transactions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
D2635
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library