Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Liliana Lazuardy
"Kebijaksanaan penetapan tarif tanpa memperhitungkan besarnya biaya satuan (unit cost) setiap pusat pendapatan akan mengakibatkan kerugian yang tidak kecil bagi rumah sakit. Dengan dilakukannya perhitungan analisis biaya, maka dapat disusun suatu perencanaan untuk penetapan tarif yang tepat (tarif rasional) sehingga tidak merugikan rumah sakit itu sendiri. Hasil dari analisis biaya dalam rangka penetapan tarif rasional (tarif optimum dengan tetap mempertahankan pemerataan pelayanan) akan dapat memberi gambaran mengenai intervensi-intervensi yang harus dilakukan oleh pimpinan rumah sakit dalam rangka pengendalian biaya di rumah sakit.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi biaya satuan, dan kemampuan membayar masyarakat pengunjung sehingga akhirnya dapat ditentukan suatu tarif yang tepat untuk beberapa tindakan pelayanan rawat jalan gigi di PKG - RSCM. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan cara mengumpulkan data primer dari pengunjung di Poli tambal dan Poli cabut PKG RSCM serta data sekunder pada unit penunjang dan unit produksi di PKG dan RSCM.
Hasil penelitian analisis biaya ini ternyata menunjukkan bahwa di beberapa unit produksi sudah mengalami keuntungan dan kemampuan membayar masyarakat pengunjung juga cukup tinggi. Dari variasi biaya satuan yang terjadi ditiap unit produksi ternyata diakibatkan oleh biaya operasional. Penggunaan biaya operasional di beberapa unit tertentu ternyata belum efisien karena hal tersebut disebabkan oleh faktor utilisasi. Untuk masa yang akan datang disarankan agar rumah sakit dapat melakukan pengendalian biaya opersional seefektif mungkin dan menetapkan tarif rational sesuai dengan kemampuan membayar masyarakat pengunjung.

The Determination of Rational Fees Based on Unit Cost and Community Ability to Pay (ATP), at Dr. Cipto Mangunkusumo RSUPN Dental Clinic for Fiscal Year 1996/1997The determination of rational fees without considering the unit costs of each revenue center may result in a significant loss for the respective hospital. By calculating the cost analysis, a plan for ascertaining the appropriate fee structure can be formulated which would prevent financial problem for the hospital. Cost analysis in determination of the appropriate fees (optimum fee size but still maintaining even distribution of care) would provide information to the hospital staff which is useful in identifying strategic intervention to control hospital costs.
The purpose of this study is to generate information on unit costs and the ability to pay of patients, in order to establish the appropriate fee structure for a number of outpatient services at the RSCM Dental Clinic. The study is a descriptive study comprising the collection of primary data on patients of the conservation and extraction clinics at PKG - RSCM, and secondary data support and production units at the PKG and RSCM.
The results of the cost analysis indicate that certain production units already make surplus revenue over cost and that the ability to pay of patients are also fairly high. Variation in unit costs at each production unit has been attributed to operating costs. It was also observed that the use of operational costs at certain units were not efficient due to low utilization. It is suggested that the hospitals should carry out operational costs control as effective as possible and establish the appropriate fees in accordance with the patients ability to pay.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Serina Natasha Br Surbakti
"Isu perubahan iklim menuntut percepatan efisiensi energi melalui adopsi produk yang lebih hemat energi. Namun, konsumen sering kali belum dapat mengoptimalkan pilihan produk hemat energi karena adanya kesenjangan energi efisiensi. Kesenjangan ini dapat diatasi dengan memberikan informasi energi suatu produk kepada konsumen. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa informasi perbandingan konsumsi daya berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen, sementara pengaruh informasi perhitungan biaya menunjukkan hasil yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi peluang informasi perhitungan biaya penghematan listrik untuk meningkatkan adopsi produk AC hemat energi di Indonesia. Melalui survei online terhadap 318 responden di Jakarta, penelitian ini menemukan bahwa informasi penghematan biaya listrik pada produk AC tidak signifikan dalam memengaruhi keputusan responden. Sebaliknya, pengetahuan tentang logo SKEM dan kesadaran lingkungan memiliki dampak positif. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak memiliki literasi investasi dan energi yang tinggi. Hasil ini mengindikasikan pentingnya pemerintah untuk melakukan peningkatan sosialisasi dan edukasi mengenai efisiensi energi terhadap masyarakat.

The issue of climate change demands accelerated energy efficiency through the adoption of more energy-efficient products. However, consumers often struggle to optimize their choices of energy-efficient products due to an energy efficiency gap. This gap can be bridged by providing consumers with energy information about the products. Previous studies have shown that comparative power consumption information significantly influences consumer decisions, whereas the impact of monetary information shows varied results. This study explores the potential of providing electricity cost-saving information to enhance the adoption of energy-efficient air conditioners (ACs) in Indonesia. Through an online survey of 318 respondents in Jakarta, the study found that electricity cost-saving information on AC products did not significantly influence respondents' decisions. However, knowledge of the SKEM logo and environmental awareness had a positive impact. Also, the study revealed that most respondents lacked high investment and energy literacy. These results indicate the importance for the government to enhance socialization and education regarding energy efficiency among the public."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismanto
"ABSTRAK
Pembauran teknologi dan layanan telekomunikasi dan informasi menciptakan kesempatan baru untuk mendesain ulang berbagai jasa, termasuk layanan telepon. Menurunnya biaya operasi dan investasi layanan telepon Internet memberikan pembenaran yang baik atas Insourcing layanan telepon bagi perusahaan-perusahaan besar.
PT RS sebagai perusahaan outsourcer bagi layanan teknologi informasi dan telekomunikasi perusahaan-perusahaan Kelornpok LSL, mengenali peluang ini untuk menambah layanan yang diberikan kepada pelanggannya, PT RS melakukan kerjasama pengembangan layanan telepon internet dengan salah satu perusahaan dalam grup tersebut. Pada tahap awal ini dilakukan evaluasi penerapan layanan ini pada tiga cabang besar di Surabaya, Ujungpandang dan Palembang.
Sebagai langkah awal, PT RS melakukan evaluasi sumberdaya teknologi informasi dan telekomunikasi yang dimiliki perusahaan tersebut. Sumberdaya teknologi merupakan faktor utama dalam menerapkan layanan ini karena pertimbangan kualitas layanan yang mengambil patokan (benchmark) kualitas layanan telepon yang saat ini digunakan.
Selain itu, PT RS harus mengevaluasi rnanfaat insourcing menggunakan analisis nilai proyek untuk melihat perbandingan biaya dan manfaat dari upaya insourcing tersebut. Dan mengevaluasi perkiraan kualitas layanan bila diimplementasikan agar didapat kualitas yang sesuai dengan kualitas patokan.
Dalam memperkirakan kualitas layanan yang akan diperoleh, PT RS menggunakan persyaratan teknis dan pembuat perangkat dan menggunakan analisis sistem antrian untuk melihat tingkat ketersedjaan layanan terhadap kebutuhan, Spesifikasi dan pembuat perangkat memberikan jaminan kualitas layanan setara Telkom bila dipenuhi. Sedangkan analisis sistem antrian memberikan gambaran tingkat ketersediaan layanan sesuai dengan beban permintaan Layanan. Beban permintaan layanan merupakan data historis pemakaian layanan telepon antara ketiga cabang dengan kantor pusat pada bulan Januari 2001.
Hasil dari penelitian ini berupa peluang untuk mengoptimalkan penggunaan jaringan teknologi informasi perusahaan untuk menurunkan biaya pemakaian telepon antan kantor kantor cabang perusahaan. Pada penelitian ini, walaupun beban penggunaan layanan sangat rendah (kemungkinan menunggu dalam antrian maksimal 11%), upaya Insourcing telah memperoleh pembenaran secara keuangan dengan mendapatkan nilai bersih positif. Sedangkan biaya telepon dari ketiga kantor cabang ke kantor pusat menjadi tidak ada karena jaringan Internet merupakan biaya tetap yang sudah ada sebelumnya. Untuk lingkup ketiga cabang tersebut saja, proyek mempunyal nilai bersih saat ini (Net Present Value) sebesar Rp 259.430.37 1 untuk jangka dua tahun.
Melihat perubahan lingkungan eksternal, maka upaya lnsourcing merupakan upaya untuk menyeimbangkan kekuatan menawar dari perusahaan sebagai pelanggan Telkom atas hak memperoleh pelayanan pelanggan yang baik.
Pada saat ¡ni, Dewan Perwakilan Rakyat dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia telah menyetujui rencana kenaikan tarif layanan tetepon dan Telkom. Dengan upaya insourcing layanan telepon antar cabang-cabang perusahaan memberikan kepastian biaya dan menghindari kecenderungan meningkatnya biaya layanan telepon.
Pada penelitian ini data yang tersedia adalah rincian pemakaian telepon dari ketiga cabang ke kantor pusat pada bulan Januari 2001. Keterbatasan data ini mengakibatkan evaluasi manfaat insourcing tidak menyeluruh pada lingkup korporat. Akibat yang lain adalah penyeimbangan komitmen dan fleksibilitas investasi teknologi informasi tidak mendapatkan hasil yang optimal karena Iingkup penelitian terbatas pada ketiga cabang tersebut. Kami menyarankan agar diadakan penelitian untuk mengkaji penerapan layanan telepon Internet pada perusahaan dengan lingkup korporat untuk dijadikan patokan bagi perusahaan-perusahaan lain.
"
2001
T3017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azkadela Sani Afifah
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kualitas laporan keuangan terhadap efisiensi investasi perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Sampel terdiri dari 36 perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi dengan jumlah observasi sebanyak 180. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi logistik biner dengan data panel. Hasil penelitian menyatakan bahwa dari empat variabel kualitas keuangan yang digunakan, hanya konservatisme akuntansi yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap overinvestment, walaupun berpengaruh positif terhadap underinvestment. Variabel kualitas akrual, perataan laba, dan relevansi nilai laba berpengaruh tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap overinvestment dan underinvestment.

This study aims to examine the effect of financial reporting quality on the investment efficiency of companies in the consumer goods manufacturing sector listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2016-2020 period. The sample consists of 36 manufacturing companies in the consumer goods sector with a total of 180 observations. The method used in this study is binary logistic regression with panel data. The results of the study stated that of the four financial quality variables used, only accounting conservatism had a significant negative effect on overinvestment, although it had a positive effect on underinvestment. The variables of accrual quality, earning smoothing, and earning value relevance have no significant effect on overinvestment and underinvestment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library