Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rumaishatul Ulya
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam keseharian kota, terdapat ruang formal dan informal. Struktur kota, termasuk elemen-elemen ruang di dalamnya, memberikan peran dalam mengidentifikasi hadirnya ruang informal. Ruang informal digambarkan melalui ruang sisa kota yang timbul dari interaksi elemen dan pengguna ruang kota dalam keseharian. Aktivitas keseharian ?ngetem? atau ?mangkal? yang dilakukan oleh komunitas supir bajaj, sebagai salah satu pengguna ruang kota, mempertegas dua sisi representasi ruang kota, yaitu planner dan users. Upaya mengisi atau memanfaatkan ruang dilakukan melalui interaksi dan negosiasi ruang sisa di sekitar stasiun Manggarai. Sehingga, penting untuk memahami hubungan antara elemen ruang sisa kota dan bagaimana komunitas supir bajaj stasiun Manggarai memanfaatkan ruang tersebut dengan taktik dan strategi keseharian yang mereka lakukan. Salah satu penggambaran proses memahami hal ini melalui analogi ?dapur? kota.
ABSTRACT
In everyday life of the city, both formal and informal spaces exist. The structure of the city, including its physical elements, contributes in identifying informal space in urban life. Informal space is shown through leftover urban space that emerges from the interaction of elements and users of urban space in everyday lifes. 'Ngetem' or 'mangkal' done by the community of bajaj drivers, as one of the user of urban space, highlights the two sides of urban space representations, which are planners and users. Their efforts to occupy or utilize space are done through interaction and negotiation of leftover space around the Manggarai Station area. Therefore, it is important to understand the connection between the elements of leftover urban space around Manggarai Station and how the community of bajaj drivers occupy those spaces using their own tactics and daily strategies. One of the ways to understand the process of this urban informality's phenomena is by using the analogy 'kitchen' of the city.
2016
S63291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aristyowati
Abstrak :
Disertasi ini bertujuan menelusuri interaksi dinamis antara fungsi ekologis; estetika dan budaya; serta sosial dan ekonomi dalam pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Penelitian ini menggunakan pendekatan sosial-spasial; dari sudut pandang persepsi pengunjung, kelompok pedagang kaki lima, dan kebijakan pemerintah; melalui pendekatan campuran yang terdiri dari metode kuantitiatif survei dan metode kualitatif studi kasus. Kesetaraan sosial-spasial dalam penelitian ini akan meninjau terlebih dulu faktor aksesibilitas dan ketersediaan RTH, berupa pilot project taman-taman kantung di Jakarta. Penelitian ini kemudian mengeksplorasi fenomena sosial kehadiran RTH sebagai daya tarik ekonomi yang memberi peluang bagi Ruang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui studi kasus di Kawasan Setu Babakan. Penelitian ini menemukan bahwa baik pengunjung maupun Pedagang Kaki Lima (PKL) menyoroti perlunya akses yang adil terhadap RTH sebagai ruang publik. Studi kasus di Kawasan Setu Babakan ini menjadi spesifik karena kehadiran enam tipe apropriasi warung PKL yang secara spontan muncul di ruang interstisial antara Ruang Terbuka Hijau-Biru dan lahan yang dimiliki masyarakat. Hal ini menggarisbawahi tantangan pemerintah dalam merancang kebijakan yang mencapai aspek sosial-spasial yang legal, inklusif, dan adil. Perpaduan unik antara nilai-nilai budaya, sosial, dan lingkungan tersebut kemudian memosisikan kembali pemahaman bagaimana RTH secara multifungsi dapat memenuhi beragam kebutuhan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga kota. ......This dissertation explores the dynamic interactions between ecology; aesthetics and culture, and social and economic aspects in the use of Green Open Space (GOS). This research uses a social-spatial approach; from the perspective of visitors, street vendors, and government policy; through a mixed methods of quantitative survey and qualitative case study. Socio-spatial analysis will review the accessibility and availability of GOS in the form of pilot projects for pocket parks in Jakarta; then explores the social phenomenon of GOS presence as an economic attraction that provides opportunities for Micro, Small and Medium Enterprises through a case study in the Setu Babakan area. This research found that both visitors and street vendors highlighted the need for equal access to GOS. The case study in the Setu Babakan area is specific because of the presence of six types of street vendor’s appropriation spontaneously appear in the interstitial space between the Blue-Green Open Space and private land. This underlines the government's challenge in designing policies that achieve socio-spatial aspects that are legal, inclusive and equal. The combination of cultural, social and environmental values repositions the understanding of how multifunctional GOS can meet various needs while improving the welfare of citizen.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Nadilla
Abstrak :
Ruang kota selalu menjadi minat bagi siapa saja yang ingin memasuki dan beraktivitas didalamnya. Hal tersebut menyebabkan banyak ruang di kota yang dimodifikasi dan beralih fungsi menjadi tidak semestinya memungkinkan adanya kegiatan dari sektor informal. Pedagang Kaki lima merupakan salah satu pelaku sektor informal yang membawa permasalahan pada ruang kota dengan melakukan modifikasi atau yang sering kita sebut Apropriasi. Oleh karena itu saya mencoba untuk mencari tahu apa yang dilakukan pedagang kaki lima terhadap ruang kota dengan teori dasar apropriasi suatu ruang public di ruang kota. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk melihat bagaimana pedagang kaki lima memanfaatkan, membentuk, mengalterasi, dan mengapropriasi suatu ruang urban secara temporer dibalik "ketakutan" atas legalitas kegiatan yang mereka lakukan. Metode yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan kajian literatur tentang teori apropriasi ruang public, sejarah fenomena pedagang kaki lima di ebberapa negara, keterkaitan & kontribusi pedagang kaki lima sebagai sektor informal terhadap kota, serta identifikasi karakteristik pedagang kaki lima. Hasil kajian literatur dan studi kasus yang dilakukan menunjukkan bagaimana bentuk fenomena apropriasi dari informalitas tersebut berpengaruh pada pola penataan ruang kota. ......Urban spaces has always been an interest for anyone who wants to enter and have activities in it. This causes a lot of space in the urban modified and changed functions to be inappropriate, allowing activities from the informal sector. Street vendors are one of the informal sector actors who bring problems to urban spaces by making modifications or what we often call “spaces appropriations”. Therefore, I tried to find out what street vendors did to urban space with the basic theory of appropriating a public space in urban space. The purpose of writing this thesis is to see how street vendors use, shape, alter, and adapt an urban space temporarily behind the "fear" of the legality of their activities. The method used in writing this thesis is by reviewing literature on the theory of appropriation of public space, the history of the phenomenon of street vendors in several countries, the relationship and contribution of street vendors as the informal sector to the urban, as well as identifying the characteristics of street vendors. The results of the literature review and case studies conducted show how the form of the appropriation phenomenon of informality affects the pattern of urban spatial planning.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
One Herwantoko
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh identitas etnis dan faktor-faktor sosio-demografis terhadap peluang mengalami informalitas kerja di sektor formal. Dengan menggunakan data IFLS 2014, hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa faktor identitas etnis dan sosio-demografis-ekonomi signifikan dalam menentukan peluang mengalami informalitas kerja di sektor formal. Kebijakan yang dapat ditempuh yaitu refocusing kebijakan ketenagakerjaan kepada pekerja dengan karakteristik sebagai berikut: etnis non-lokal, etnis lokal di sektor sekunder, pekerja berpendidikan dasar dan menengah, pekerja laki-laki, pekerja perempuan usia muda atau perempuan yang telah menikah, pekerja di perkotaan di regional Jawa yang bergerak di sektor sekunder dan tersier.
This study aimed to analyze the influence of ethnic identity and factors sociodemographic toward tendency to experience informality of work in the formal sector. By using IFLS 2014 data, logistic binary regression results indicate that ethnic identity and socio-demographic-economic factors are significant in determining the tendency to experience informality of work in the formal sector. The policy that can be suggested is by refocusing manpower policies to workers with the following characteristics: non-local ethnic, local ethnic in the secondary sector, workers with basic and intermediate education background, male workers, young female workers and married women, workers in urban areas in the Java region that engaged in the secondary and tertiary sectors.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revita Maharani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana para penghuni permukiman informalmembentuk jaringan sosial dalam mengembangkan kegiatan ekonomi yang dijalankan.Menggunakan konsep informalitas perkotaan serta pemikiran terkait dengan proses pembentukanjaringan sosial, tesis ini berusaha untuk menjelaskan informalitas sebagai proses, bukan sekedarproduk dari urbanisasi dan globalisasi. Metode kualitatif dengan pendekatan Actor NetworkTheory dipilih untuk dapat menjawab bagaimana proses pembentukan jaringan sosial pada 10keluarga penghuni permukiman informal dalam membangun sektor ekonomi berbasis hunianatau Home Based Enterprises HBE sebagai sumber penghidupan. Melalui penelitian ini,diperlihatkan bahwa jaringan sosial para penghuni informal dibentuk melalui proses panjang.Dalam proses pembentukan HBE, transformasi hunian menjadi suatu kesempatan bagi parapenghuni informal untuk meningkatkan pendapatan dengan menjadikan keluarga sebagai modaproduksi utama. Tidak hanya itu, transformasi hunian memperlihatkan bagaimana proseskegiatan produksi yang dilakukan, dapat mempengaruhi fungsi peran anggota keluarga dalammenjalankan kegiatan ekonomi. Melalui penelitian ini, HBE tidak hanya membangun jaringansosial para pelaku usahanya, namun juga dapat membentuk jaringan pasar yang lebihprofessional dengan mengaitkan antara sektor ekonomi informal dengan sektor ekonomi formalkota. HBE menjadi strategi bertahan hidup bagi para penghuni informal untuk mencapailivelihood. ...... The rapid growth of cities quickly results in greater challenges, not only for the government butalso for urban planners. The dramatic changes in socio spatial aspects as a consequence of hyperurbanization has become the major cause of the urban informality to surface. Today, informaleconomy activities has become an important issue within the urban planning study. Despite theminimum political power from its illegality, it has been found that there is a major power andpotential of urban informality actors who succeed to created huge impact on the city planningand development processes. Home based enterprises HBE as a component of urban informalityhas become an alternative economic sector that is able to support citizens needs. There is a needto reconsider HBE activities from their positive contributions, which offset their negative effectson urban space. Using urban informality as a main concept, this research explain how HBE ininformal settlement area of Pejompongan Central Jakarta successfully created their socialnetwork through the ownership of social capital and give its effect to provide the citizen rsquo s needs.Qualitative research method with Actor Network Theory ANT as an approach shows themovement of HBE rsquo s social network has not only successfully become a new surviving strategyby informal settlement dwellers to free themselves from poverty, but also has successfully ableto form a new urban spatial configuration.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Yanti Astrelina
Abstrak :
Jaminan sosial sangat dibutuhkan untuk memberikan perlindungan pada saat pekerja mengalami risiko-risiko kerja sehingga menciptakan ketenangan dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan akses kantor dengan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan. Selanjutnya, mengetahui ada asosiasi atau tidak antara informalitas wilayah dengan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan. Data analisis yang digunakan adalah data Sakernas Agustus 2021 yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial dengan pengolahan menggunakan aplikasi Stata. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan regresi logistik biner multilevel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akses kantor tidak signifikan mempengaruhi jaminan sosial ketenagakerjaan. Temuan penelitian ini yakni Rasio kantor tidak selaras dengan Partisipasi jamsos. Kantor yang banyak tidak berbanding lurus dengan partisipasi jaminan sosial yang tinggi. Variabel informalitas wilayah secara signifikan berpengaruh negatif mempengaruhi partisipasi jaminan sosial ketenagakerjaan. Selanjutnya, Kenaikan informalitas wilayah menyebabkan probabilitas berpartisipasi pada jaminan sosial pada pekerja yang berstatus PKWT,PKWTT dan Perjanjian tertulis akan meningkat jika dibandingkan dengan pekerja yang tidak ada perjanjian kerja. Oleh karena itu, perlu dipikirkan strategi-strategi untuk mengakomodir  individu-individu yang bekerja di wilayah ekonomi informal. ......Social security is urgently needed to provide protection when workers experience work risks  to provide ease of mind in working. This study aims to determine the relationship between  office availability and employment social security participation. In addition, it aims to find out whether there is an association between regional informality and employment social security participation. The data used is the August 2021 Sakernas data which is analyzed using descriptive and inferential analysis while the processing is done with Stata. The analytical method used is multilevel binary logistic regression. The results of the study show that office availability does not significantly affect employment social security. The findings of this study are that the office ratio is not aligned with social security participation. High number of offices are not directly proportional to high social security participation. The regional informality has a significant negative effect on labor social security participation. Furthermore, the increase in regional informality causes the probability of participating in social security for workers with PKWT, PKWTT and written agreement status to increase when compared to workers who do not have a work agreement. Therefore, it is necessary to consider strategies to accommodate individuals who work in the informal economy.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhreti Cesta Wijayanti
Abstrak :
Kondisi ekonomi tertentu telah memicu orang-orang di kampung kota untuk melakukan inovasi pada huniannya hingga tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk bertinggal, tetapi juga sebagai tempat mencari nafkah. Pada skripsi ini rumah usaha merujuk pada hunian warga di Kampung Luar Batang 9, Jakarta Utara, yang mengalami penambahan fungsi sebagai tempat melakukan usaha skala kecil. Keberadaan rumah usaha dipicu, dipertahankan, dan kembali mempertahankan informalitas kampung kota. Rumah usaha merupakan bentuk adaptasi manusia untuk hidup dalam permukiman informal. Kajian rumah usaha untuk hadir dan bertahan ditinjau melalui terjadinya negosiasi-negosiasi oleh aktor ekonomi dalam ethical action. Dampak dari aksi ini ditelusuri dengan teori people as infrastructure yang mengaitkan aktor ke jaringan manusia yang semakin luas. Terpicunya keberadaan rumah usaha juga dikaitkan dengan konfigurasi spasial permukiman yang menentukan strategic value kawasan tersebut. Sebagai kelanjutannya, strategic value terhubung dengan persebaran rumah usaha melalui adanya multiplier effect hingga fenomena ini mempertahankan jaringan ekonomi informal masyarakat. Melalui kajian-kajian tersebut saya menemukan bahwa informalitas kampung kota merupakan hal yang menjadi pemicu keberadaan rumah usaha, untuk kemudian pada keberlangsungannya rumah usaha kembali mempertahankan informalitas kampung kota.
Certain economic conditions have prompted people in kampung kota to innovate their houses so that they are not only functioned as a place to dwell, but also a place to do income earning activities. Rumah usaha is a term I use in refering to those residence of Kampung Luar Batang 9, North Jakarta, which have additional function as a place to do small-scale enterprises. The existence of rumah usaha are triggered, sustained, and maintain urban kampung informality. Rumah usaha represents human adaptation in living on the informal settlement. The study about the existence and survival of rumah usaha are reviewed through the negotiations done by economic actors in running their ethical action. The impact of the actions is traced with the theory of people as infrastructure that relate the actors to wider human network. The existence of rumah usaha are also related to spatial configuration of the settlement that determines the strategic value of the area. As it goes the strategic value affects the spread of rumah usaha by multiplier effect, so that this phenomenon sustain the informal economy networks of the residents. Through these analysis I found that the informality of urban kampung has triggered the existence of rumah usaha, then by the on going process rumah usaha reciprocally sustain the urban kampung informality.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tabina Naila Subakti
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji peran interioritas dalam mencapai privasi dan intimasi pada kegiatan membaca dinamis di ruang publik urban berdasarkan tiga karakteristik ruang yang berbeda. Studi kasus meliputi Taman Literasi Martha Tiahahu, Microlibrary Bandung, dan Komunitas Jakarta Book Party. Ketiga studi kasus ini dipilih untuk mewakili karakteristik yang berbeda: Microlibrary Bandung memiliki eksterior definitif dengan program ruang modern yang fleksibel, Taman Literasi Martha Tiahahu memiliki konfigurasi ruang yang lebih dinamis meski dengan batas definitif, sedangkan Jakarta Book Party menggunakan ruang baca informal di ruang terbuka. Peningkatan minat membaca di kalangan masyarakat urban telah mengubah persepsi kegiatan membaca dari aktivitas kaku menjadi rekreatif yang memungkinkan interaksi sosial. Walaupun kegiatan membaca semakin dinamis, inti kegiatan ini tetap membutuhkan konsentrasi sehingga aspek privasi dan intimasi tidak dapat diabaikan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi elemen spasial yang mendukung privasi dan intimasi serta memahami taktik pembaca untuk mencapai kebutuhan tersebut. Hasil menunjukkan berbagai taktik mempertahankan privasi dan intimasi dalam membaca, bervariasi sesuai konteks dan konfigurasi ruang yang ditawarkan. Dinamika interioritas dari konfigurasi interior, modulasi lingkungan, pencahayaan, pengaturan ruang, jenis selubung bangunan, dan pola okupasi pembaca menciptakan pengalaman membaca yang dinamis. ......This research examines the dynamics of interiority in achieving privacy and intimacy in dynamic reading activities in urban public spaces based on the degree of enclosure. The case studies include Taman Literasi Martha Tiahahu, Microlibrary Bandung, and the Jakarta Book Party community. These case studies were selected to represent different characteristics of enclosure: Microlibrary Bandung has a definitive exterior with a flexible modern space program, Taman Literasi Martha Tiahahu has a more dynamic configuration despite its definitive boundaries, while the Jakarta Book Party uses informal reading spaces in open areas. The increasing interest in reading among urban communities has transformed the perception of reading activities from rigid to recreational, allowing social interaction. Although reading activities have become more dynamic, the core activity still requires concentration, thus the aspects of privacy and intimacy must be considered. This study aims to identify spatial elements that support privacy and intimacy and to understand the tactics readers use to achieve these needs. The results show various tactics for maintaining privacy and intimacy in reading, varying according to the context and degree of enclosure of the reading space. The dynamics of interiority from interior configuration, environmental modulation, lighting, space arrangement, type of building envelope, and reader occupancy patterns create a dynamic reading experience.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library