Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayas Tasli Wiguna
Abstrak :
Keterkaitan antara keterbukaan perdagangan dengan ketimpangan pendapatan regional masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Khususnya pada negara berkembang, seperti Indonesia, keterbukaan perdagangan akan memberikan dampak yang berbeda pada setiap kabupaten/kota di dalam provinsi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak keterbukaan perdagangan terhadap ketimpangan pendapatan antar kabupaten/kota di dalam provinsi di Indonesia. Dengan menggunakan analisis data panel dari 33 provinsi dalam rentang tahun 2006-2015, hasil yang didapatkan adalah keterbukaan perdagangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketimpangan pendapatan kabupaten/ kota di dalam provinsi di Indonesia.
Debates over the effect of trade openness on inequality across regions in a country have been arising. Mainly apply on developing countries, such as Indonesia, trade openennes will effect in different level of development across regions. This study is aimed at determining the effect of trade openness on inequality within provinces in Indonesia. A panel data analysis of 33 Indonesian provinces in the period of 2006-2015 has showed that trade openness has no significant effect on regional inequality.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dipta Fitriatinnisa
Abstrak :
Inklusi keuangan adalah kondisi dimana seluruh pelaku ekonomi memiliki akses yang luas, terjangkau dan bermanfaat terhadap layanan keuangan yang berkualitas, berkelanjutan, dan aman sehingga dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya, baik berupa transaksi, pembayaran, tabungan, kredit dan asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan inklusi keuangan dengan kemiskinan dan ketimpangan menggunakan bukti empiris dari 33 provinsi di Indonesia selama periode tahun 2009 – 2019, dengan metode estimasi fixed effects. Untuk mengetahui level inklusi keuangan di masing-masing provinsi, terlebih dahulu akan dilakukan penghitungan Indeks Inklusi Keuangan (IIK) Regional. Hasilnya diperoleh bahwa inklusi keuangan berpengaruh signifikan dalam mengurangi kemiskinan provinsi di Indonesia. Pada saat dilihat dengan ketimpangan, menunjukan bukti adanya hubungan non-linear berbentuk kurva U terbalik. Untuk hasil dekomposisi per dimensi, menunjukan bahwa dimensi akses secara signifikan berpengaruh terhadap pengurangan tingkat kemiskinan di Indonesia dan menunjukan hubungan non-linear berbentuk kurva U terbalik terhadap ketimpangan tanpa dikontrol oleh variabel determinan ketimpangan lainnya. Sedangkan untuk dimensi penggunaan, menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan baik itu terhadap kemiskinan ataupun ketimpangan
Financial inclusion is a condition in which all economic actors have broad, affordable and beneficial access to quality, sustainable and safe financial services that can be used to meet their needs, whether in the form of transactions, payments, savings, credit and insurance. This study aims to see the nexus between financial inclusion, poverty and inequality by looking at empirical evidence from 33 provinces in Indonesia during the period 2009 - 2019, using the fixed effects estimation method. For this purpose, we construct Financial Inclusion Index (FII) in each province, using two dimensions, access dimensions and usage dimensions. The results show that financial inclusion has a significant effect in reducing poverty in Indonesia. On the other side, FII supports for the existence of an inverted U-curve relationship between financial inclusion and inequality. The results of the FII decomposition show that the access dimension has a significant effect on reducing poverty levels in Indonesia and supports for the existence of an inverted U-curve relationship with inequality. However, the usage dimension shows there is no significant relationship, either to poverty or inequality
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Makmuri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan empiris antara infrastruktur dan kesenjangan pendapatan di Indonesia. Dengan menggunakan data panel dari 32 propinsi dalam periode 2007-2013, analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini berusaha memperkirakan apakah infrastruktur memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap kesenjangan pendapatan.Untuk mencapai tujuan ini, penelitian ini menggunakan model ekonometri sederhana dan indikator kesenjangan pendapatan konvensional, yaitu koefisien Gini. Selanjutnya model ekonometri diestimasi dengan metode pooled OLS, fixed-effect dan random-effect. Untuk mengatasi masalah endogeneity, kami menggunakan indikator kuantitas dan kualitas infrastruktur dengan lag 1 tahun.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kuantitas jalan dan telekomunikasi cenderung meningkatkan kesenjangan pendapatan, sementara itu kuantitas listrik, kuantitas bandara, dan kualitas bandara menunjukkan pengaruh yang sebaliknya yaitu mengurangi kesenjangan pendapatan. Akan tetapi, ketika beberapa indikator infrastruktur ini dihitung sebagai indeks, maka hubungan antara indeks infrastruktur dengan kesenjangan pendapatan adalah positif yang artinya infrastruktur memperlebar kesenjangan pendapatan.
ABSTRACT
This research is an attempt to study the empirical relationship between infrastructure and income inequality in Indonesia. It uses regression analysis with panel data set covering 32 provinces in the period of 2007 ndash 2013 in order to estimate whether the infrastructure has positive or negative effects on income inequality. To achieve this goal, we develop a simple econometric model and use a conventional income inequality measure. This includes the regressors infrastructures quantity and quality indicators, in addition to standard controls. The model is estimated by simple pooled OLS, fixed effect and random effect models. To overcome the endogeneity problem, infrastructures quantity and quality indicators enter the regressions with one year lag.We find that road and telecommunication quantities tend to boost income income inequality, while electricity quantity, airport quantity, and airport quality have a favorable impact on the distribution of income and help to alleviate income inequality. Whereas, when these different categories of infrastructure are formed as synthetic indices, the relation between these indices and income inequality lends support to the idea that infrastructure increases income inequality.
2016
T47464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viona Ayu Sekarini
Abstrak :
ABSTRACT
The primary objective of this study is to examine the role of infrastructure on income convergence in Indonesia. 29 provinces are observed in this study between 2000 until 2013. Infrastructure measured by the access to electricity, quality of roads and clean water distribution. Another variables also tested such as human capital and physical capital. The result shows that some variables are significant but still have less impact indicates that growth of infrastructure is not good enough to closed the gap between provinces.
ABSTRAK
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji peran infrastruktur pada konvergensi pendapatan di Indonesia. 29 provinsi diuji dalam penelitian ini dalam periode waktu 2000 -2013. Infrastruktur diukur dengan jumlah masyarakat yang dapat mengakses listrik, kualitas jalan, dan distribusi air bersih. Dalam tesis ini, variabel lain juga diuji antara lain; sumber daya manusia, dan modal fisik. Hasil dari tesis ini menunjukkan bahwa hanya beberapa variabel infrastruktur yang signifikan. Dengan itu, pertumbuhan infrastruktur yang cukup pesat belum dapat menurunkan tingkat kesenjangan antar provinsi di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji peran infrastruktur pada konvergensi pendapatan di Indonesia. 29 provinsi diuji dalam penelitian ini dalam periode waktu 2000 -2013. Infrastruktur diukur dengan jumlah masyarakat yang dapat mengakses listrik, kualitas jalan, dan distribusi air bersih. Dalam tesis ini, variabel lain juga diuji antara lain; sumber daya manusia, dan modal fisik. Hasil dari tesis ini menunjukkan bahwa hanya beberapa variabel infrastruktur yang signifikan. Dengan itu, pertumbuhan infrastruktur yang cukup pesat belum dapat menurunkan tingkat kesenjangan antar provinsi di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji peran infrastruktur pada konvergensi pendapatan di Indonesia. 29 provinsi diuji dalam penelitian ini dalam periode waktu 2000 -2013. Infrastruktur diukur dengan jumlah masyarakat yang dapat mengakses listrik, kualitas jalan, dan distribusi air bersih. Dalam tesis ini, variabel lain juga diuji antara lain; sumber daya manusia, dan modal fisik. Hasil dari tesis ini menunjukkan bahwa hanya beberapa variabel infrastruktur yang signifikan. Dengan itu, pertumbuhan infrastruktur yang cukup pesat belum dapat menurunkan tingkat kesenjangan antar provinsi di Indonesia.
2017
S68603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Zulkarnaen
Abstrak :
ABSTRAK
Income inequality in indonesia has rapidly enlarged in recent years. this paper aims to examine the causes of highly persistent income inequality in indonesia. in contrast to other previous studies that investigated income inequality focusing only on economic factors, this paper also looks at social and political elements. using ordinary least square (ols) method., i found that democracy has no signifant impact on income inequality. in addition, the study found a significant relationship between government spending and income inequality. in addition, i also found evidence that foreign direct investment (fdi) flows have an impact to improve income inequality in indonesia. there are several relevant policy conclusions that can be drawn from this study.
Jakarta: Ministry of National Development Planning, 2017
330 JPP 1:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Suerlianto
Abstrak :
Keterkaitan antara perdagangan bebas dengan kesenjangan ekonomi antar wilayah masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Khususnya pada negara berkembang, seperti Indonesia, karena keuntungan perdagangan bebas yang di dapatkan pada setiap wilayah provinsi di Indonesia akan berbeda satu dengan lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perdagangan bebas terhadap kesenjangan ekonomi antar provinsi dan di dalam provinsi di Indonesia. Dengan menggunakan analisis data panel yang terdiri dari 33 provinsi dalam rentang tahun 2002-2011, hasil yang didapatkan adalah perdagangan bebas - penurunan tarif impor -- berpotensi akan memberikan keuntungan bagi provinsi yang memiliki tenaga kerja tidak terampil lebih banyak dan infrastruktur yang lebih baik (kesenjangan ekonomi antar provinsi berkurang). Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa dampak perdagangan bebas dapat di minimalisasi dengan menguatkan PMDN pada provinsi tersebut.
Debates over the effect of trade liberalization on inequality across regions in a country participating in trade liberalization have been arising. The debates mainly apply on developing countries, such as Indonesia, because different regions will have different level of development causing different gains from trade liberalization across regions. Therefore, this study is aimed at determining the effect of free trade on inequality inter provinces and intra provinces in Indonesia. A panel data analysis of 33 Indonesian provinces in the period of 2002-2011 has showed that free trade - i.e reduction in tariff barriers - will potentially benefit to the province that have abundant unskilled labor and better infrastructure (decreasing inequality inter provinces). This study also reveals that the impact of trade liberalization can be minimized by having a strong domestic investment in the province.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Mulia Amarullah
Abstrak :
Sejumlah besar literatur ilmiah dan populer dari revolusi industri abad kedelapan belas dan kesembilan belas berpendapat bahwa teknologi telah secara fundamental mengubah pasar tenaga kerja. Sementara sebagian besar negara memprioritaskan tingkat pendidikan dan pengembangan teknologi yang lebih tinggi untuk memacu pertumbuhan ekonomi, beberapa ekonom berpendapat bahwa dampak yang tidak merata dari perkembangan ini pada gaji berdasarkan tingkat pendidikan karyawan dapat memperburuk ketidaksetaraan upah yang sudah meningkat. Penulis menduga bahwa SBTC industri di Indonesia, khususnya otomasi, dapat terjadi dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan percepatan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, dengan menggunakan data IFR terbaru yang dikombinasikan dengan data survei Manufaktur Indonesia periode 2010-2019, studi ini menilai dampak otomatisasi terhadap ketimpangan upah di industri manufaktur Indonesia. Dengan menggunakan model 2 stage least squared (2SLS), penulis menemukan bahwa otomatisasi memang meningkatkan ketimpangan upah di industri manufaktur Indonesia. Berbeda dengan hipotesis SBTC dan penelitian sebelumnya, otomatisasi secara signifikan meningkatkan upah kedua kelompok pekerja, menunjukkan korelasi yang saling melengkapi alih-alih substitusi antara robot dan tenaga kerja di sektor manufaktur Indonesia. ......A sizable body of scholarly and popular literature from the industrial revolution of the eighteenth and nineteenth centuries contends that technology had fundamentally altered the structure of the labor market. While most nations prioritize higher levels of education and technological development to spur economic growth, some studies contend that the uneven impacts of technology on production and non-production workers may worsen already the rising wage inequality. The author suspects that in the case of Indonesia industry SBTC, especially automation, have grown thanks to rapid economic growth. Thus, using the latest IFR data combined with Indonesian Manufacturing surveys data in the period of 2010-2019, this study assesses the impact of automation on wage inequality in the Indonesia’s manufacturing industry. This study employs the 2 stage least squared (2SLS) model due to the nature of endogeneity of automation. I found that automation increases wage inequality in Indonesia’s manufacturing industry. Contrasts to SBTC hypothesis and previous studies, automation significantly increases wage of both workers group, indicating a complementary correlation instead of substitution between robot and labor in the Indonesia’s manufacturing sector.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library