Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ria Fistarini
Abstrak :
Turunnya pertumbuhan industri telekomunikasi dan terjadinya pergeseran penggunaan layanan telekomunikasi seluler dari layanan voice dan sms ke layanan data membawa pengaruh terhadap penyelenggara seluler. Maraknya penyelenggara OTT ditengah-tengah tingginya penetrasi penggunaan layanan data serta tingginya persaingan atar operator seluler menyebabkan munculya persaingan tidak sehat yang ditandai dengan adanya perang harga antar penyelenggara seluler. Para operator seluler berlomba-lomba untuk menurunkan harga sehingga berpengaruh terhadap kinerja finansial perusahaan. Besarnya biasa yang harus dikeluarkan untuk menyediakan layanan tersebut sudah tidak dapat ditutupi oleh pendapatan operator seluler yang kian tergerus. Konsolidasi antar operator seluler diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dari penurunan industri yang kini sedang terjadi. Pada penelitian ini konsolidasi dilakukan terhadap empat operator besar yaitu Tsel, ISAT, XL dan H3I dengan menggunakan data kinerja operasional dan data kinerja finansial perusahaan. Data finansial digunakan untuk mengukur kelayakan usaha dengan menggunakan rasio keuangan dengan mengedepankan keseimbangan pasar dan persaingan sehat. Model konsolidasi dilakukan berdasakan penelitian sebelumnya yang menggunakan parameter defisit spektrum frekuensi paling minimum dengan hasil skenario konsolidasi antara Tsel-ISAT dan XL-H3I. Namun berdasarkan data keuangan konsolidasi yang mempunyai tingkat likuiditas, solvabilitas dan aktivitas yang baik serta seimbang adalah skenario konsolidasi antara Tsel-H3I dan ISAT-XL. Sedangkan konsolidasi yang memiliki tingkat profitabilitas yang baik dan seimbang adalah konsolidasi antara Tsel-ISAT dan XL-H3I. Keseimbangan kondisi finansial pada perusahaan diharapkan persaingan sehat dan efisiensi industro dapat terwujud. ......The decrease of growth of the telecommunications industry and the movement in using of mobile telecommunications services from voice and SMS services to data services influenced The rise of OTT services amid the increasing use of data services and also the competitiveness of mobile network operators arise unfair competition combined with the price war between of them. Mobile network operators are competing to get higher prices compared to financial companies. The usual amount that must be spent to provide this service is no longer needed by mobile network operators that are increasingly eroded. Consolidation between mobile network operators is expected to be one of the solutions to the industry that is happening. In this study carried out on large operators namely Tsel, ISAT, XL, and H3I by using operational performance data and company financial performance data. Financial data is used to measure business feasibility by using financial ratios by promoting market balance and fair competition. The assessment design was carried out based on previous research using the minimum spectrum deficit parameters with the results of the scoring skenario between Tsel - ISAT and XL - H3I. However, based on financial data that has balanced level of liquidity, solvency and acitivity is shown by consolidation between Tsel - H3I and ISAT - XL. While those that have a good and balanced level of profit are between Tsel-ISAT and XL-H3I. The balanced of the financial performance of each company, it is expected that healthy competition and industry efficiency can be achieved.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrum Dyah Aprilriana
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk melakukan identifikasi manfaat dari adanya penerapan strategi backward integration pada perusahaan BUMN Karya. Identifikasi ini dilakukan untuk melihat apakah strategi ini benar-benar dapat memberikan manfaat dan berkontribusi dalam memecahkan permasalahan-permasalahan keuangan yang dihadapi perusahaan BUMN Karya sebagai akibat adanya penugasan pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah. PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. merupakan salah satu perusahaan BUMN Karya yang turut memiliki andil dalam pembangunan infrasttruktur tersebut dan menjalankan strategi backward integration pada salah satu anak perusahaannya yang bertindak sebagai supplier bahan baku beton pracetak agar dapat menunjang kegiatan operasionalnya. Analisis dilakukan dengan mengkomparasikan rasio-rasio keuangan perusahaan dari segi leverage, profitabilitas, dan likuiditas atas tiga bentuk perusahaan yaitu entitas induk, entitas anak, dan juga secara konsolidasi. Selain itu, wawancara mendalam dengan manajemen perusahaan dan juga kajian literatur juga dilakukan agar dapat mendukung analisis. Periode penelitian adalah dari tahun 2013 sampai dengan 2017. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa strategi backward integration hanya memberikan manfaat bagi kinerja keuangan induk perusahaan dan cukup dapat mengamankan kinerja perusahaan secara konsolidasi, namun justru memperburuk kinerja keuangan anak perusahaan. Manfaat-manfaat yang diberikan dengan adanya backward integration terbagi menjadi manfaat secara finansial dan non finansial.
ABSTRACT
This study has main purpose to identify the benefits of the implementation of backward integration strategy in the State-Owned Enterprise engaged in construction service (BUMN Karya). The identification was done to find out if this strategy really can provide benefits and contribute in solving the financial problems faced by BUMN Karya as a result of the assignment of infrastructure development by the Government. PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. is one of the state-owned enterprises which contributes to such infrastructure development and apply backward integration strategy in one of its subsidiaries acting as a supplier of precast concrete raw materials in order to support its operational activities. The analysis was done by comparing the financial ratios of the company in terms of leverage, profitability, and liquidity over three forms of companies, namely parent entity, subsidiary, and also consolidated. In addition, in-depth interviews with company management as well as literature review were also conducted to support the analysis. The research period is from 2013 to 2017. As a result, this study found that the backward integration strategy only provides benefits to the financial performance of the parent company and can adequately secure the company's performance on a consolidated basis, but it worsens the financial performance of the subsidiary. Benefits provided by backward integration are divided into financial and nonfinancial benefits.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library