Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ricky Andriansyah
"Pemeringkatan industri rumah sakit berdasarkan kinerja merupakan sumber informasi yang berharga bagi berbagai stakeholder dalam industri tersebut. Agar pemeringkatan terhadap berbagai nlmah sakit dapat dilakukan, maka diperlukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja rumah sakit. Kinerja setiap rumah sakit kemudian diukur relatif terhadap faktor-faktor tersebut kemudian dibandingkan dengan kinexja nlmah sakit lain untuk mengetahui peringkat suatu rumah sakit dalam industri rumah sakit secara keseluruhan.
Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) digunakan untuk memexingkatkan rumah sakit berdasarkan kinerjanya. Langkah awal yang dilalcukan adalah mengidentiiikasi herbagai ul-curan kinerja rumah sakit yang dibagi ke dalam kriteria dan subkriteria. Perbandingan berpasangan kemudian dilalcukan untuk mengetahui bobot masing-masing kriteria dan subkriteria. Berikutnya dilakukan perhitungan lconsistensi pada setiap matriks perbandingan berpasangan sebagai bentuk valiclasi dari model yang telah terbentuk. Langkah akhir penyelsaian model adalah dengan membuat skala intensitas untuk setiap subkxiteria pada model.
Model pengukuran kinerja yang terbenmk terdiri dari delapan kliteria utama dan 34 subkriteria. Setiap matriks perbandingan berpasangan memiliki rasio konsistensi kurang dad 10%, sehingga model bersifat konsisten. Aspek-aspek kualitatif memiliki bobot lebih besar daripada aspelc kuantitalif dalam penentuan kinerja rumah sakit. Penclilian Icbih lanjut untuk menentukan interval skala intcsitas untuk masing-masing subkriteria masih diperlukan.

Hospital performance rating is valuable information for stakeholders of hospital industry. ln order to rate hospitals, we need to identiU factors that contribute to the overall performance of hospital, namely hospital performance measures. Perfomance of a hospital is then measured relative to the performance measures and is compared to another hospital’s performance. From the comparison process, we obtain hospital perfomiance rating within the industry.
The Analytic Hierarchy Process is carried out to rate hospitals based on their performance. The iirst step is to identify hospital perfomiance measures that are divided into criteria and sub criteria. Pairwise comparison is then applied to generate weights for criteria as well as sub criteria. Next, consistency ratio calculation for each pairwise comparison matrix is needed to validate the performance measurement model. Finally, rating intensities are constructed for sub criteria in the model.
As a result, performance measurement model for hospital rating consists of 8 criteria and 34 sub criteria. All of the pairwise comparison matrixes have consistency ratio value less than 10%, meaning that the model is consistent. It seems that qualitative performance measures affect hospital performance greater than quantitative performance measures, as can be seen from their relative weights.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Anggita Triandini
"ABSTRAK
Tesis ini memberikan solusi bagaimana penerapan manajemen risiko di Rumah Sakit ABC. Tujuannya adalah untuk memahami desain manajemen risiko yang efektif dan terintegrasi, kemudian mendapatkan hasil desain yang akan diimplementasikan. Penulis menggunakan pendekatan studi kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa Rumah Sakit ABC menghadapi 12 risiko utama yang dikategorikan berdasarkan tingkat orang yang bertanggung jawab. Temuan lainnya adalah sumber daya manusia memiliki tingkat kesadaran risiko yang rendah serta manajemen risiko yang diterapkan belum sepenuhnya terintegrasi dengan setiap aspek signifikan masih dipisahkan. Rekomendasi berfokus pada membangun kesadaran risiko dan menerapkan manajemen risiko terintegrasi.

ABSTRACT
This thesis intends to provide solution of how the implementation of risk management at ABC Hospital is. Its objectives are getting understanding of effective and integrated design of risk management then getting the results of the design to be implemented. Author used case study approach. Result shows that ABC Hospital faces 12 key risks categorized by level of responsible person. Other findings are human resources have low level of risk awareness as well as risk management implemented hasn't been fully integrated with each significant aspects are still being separated. Recommendation focuses on building risk awareness and implementing integrated risk management."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faliana Helma Luthfiah
"Profesi apoteker mempunyai peran penting dalam pekerjaan kefarmasian. Salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk menjadi seorang apoteker profesional adalah berpartisipasi langsung dalam melakukan praktik kefarmasian. Maka dari itu, calon apoteker dituntut untuk menjalani prktik profesi sebagai bekal dan pengalaman untuk memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi sebelum memasuki dunia kerja. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Indonesia, PT. Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2, Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, PT. Mahakam Beta Farma, dan Apotek Kimia Farma Cibubur Periode Bulan Maret-Oktober 2022. Melalui proses PKPA di rumah sakit, industri farmasi, pedagang besar farmasi, puskesmas dan apotek tersebut, calon apoteker diharapkan mampu memperoleh wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang sesuai untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.

Pharmacists have essential in pharmacy practice. One of the important things that must be done to become a professional pharmacist is to participate directly in the practice of pharmacy. Therefore, prospective pharmacists must undergo professional practice as a provision and experience to understand the role of pharmacists and increase competence before entering the world of work. The Professional Practice of Pharmacist is held at University of Indonesia Hospital, PT. Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 2, Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, PT. Mahakam Beta Farma, dan Apotek Kimia Farma Cibubur Periode March-October 2022. Through the activities in the hospital, pharmaceutical industry, distributor, public helath care, and pharmacy, prospective pharmacists are expected to be able to obtain appropriate insight, knowledge, skills, and experience to perform pharmaceutical practice."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Tamariska Kurniawan
"Kurangnya kualitas pelayanan, sumber daya medis, dan peralatan berstandar internasional di Indonesia mendorong lebih dari dua juta penduduk Indonesia melakukan pemeriksaan kesehatan, estetika, dan pemeriksaan lanjutan ke luar negeri. Oleh karena itu, Rumah Sakit X hendak menangkap segmen ini dengan melakukan transaksi Kemitraan Operasional (Operational Partnership) dengan partner internasional. Melalui kemitraan operasional ini, semua standar layanan, tenaga kerja medis, peralatan, bahkan dokter yang dikunjungi sama dengan yang dilakukan partner internasional. Kemitraan operasional akan dilakukan melalui dua skema yaitu Joint Operatorship dan Partial Tenancy yang memiliki implikasi finansial yang berbeda. Pada skema Joint Operatorship pembagian revenue share hanya sampai level pendapatan dan dibayarkan sebagai management fee kepada partner. Sementara pada skema Partial Tenancy, partner akan membukukan langsung seluruh pendapatan yang dihasilkan namun membayar Rumah Sakit X sejumlah biaya termasuk rental, peralatan, dan lainnya. Setelah diproyeksikan dan dihitung Free Cash Flow to the Firm (FCFF), IRR proyek pada masing-masing skema dihitung menggunakan rumus Excel dan kemudian dibandingkan dengan IRR Rumah Sakit X tanpa partner yang merupakan required rate of return. Beberapa pertimbangan dilakukan untuk memilih skema yang tepat bagi Rumah Sakit X. Proyek ini dilakukan oleh divisi Investment Banking Mandiri Sekuritas yang memiliki peran sebagai penasihat keuangan untuk Rumah Sakit X di mana Penulis merupakan dedicated intern untuk proyek ini. Selama periode magang, pekerjaan yang dilakukan beragam dimulai dari penulisan Minutes of Meeting (MoM) sampai brainstorming dengan tim untuk menyelesaikan masalah klien. Selama periode magang, pengetahuan baik fundamental maupun tekninkal terkait industri banyak dipelajari yang juga berguna untuk menunjang dan mempersiapkan memasuki lingkungan kerja purna waktu.

The lack of quality services, medical resources and international standard equipment in Indonesia has driven more than two million Indonesians to undertake medical check-ups, aesthetic procedures, and follow-up examinations abroad. Therefore, Hospital X wants to capture this segment by conducting Operational Partnership transactions with international partners. Through this operational partnership, all standard services, medical personnel, equipment, even doctors visited are exactly as those of international partner. Partnership operations will be carried out through two schemes, namely Joint Operatorship and Partial Tenancy, which have different financial implications. In the Joint Operatorship scheme, revenue shares are distributed only to revenue level and paid as management fees to partner. Meanwhile, in the Partial Tenancy scheme, partner will book directly all the revenue generated but pay Hospital X a number of costs including rent, equipment, and other expenses. After projecting and calculating the Free Cash Flow to the Firm (FCFF), the project IRR in each scheme is calculated using an Excel formula and then compared with the IRR of Hospital X without partner, which is the required rate of return. Several considerations were made to choose the right scheme for Hospital X. This project was carried out by the Investment Banking division of Mandiri Sekuritas which has a role as a financial advisor for Hospital X where the author is a dedicated intern to this project. During the internship period, the work carried out varies from writing Minutes of Meeting (MoM) to brainstorming with the team to solve client problems. Both fundamental and technical knowledge related to the industry were gleaned, which is also useful for supporting and preparing to enter the full-time work environment."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library