Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmah Kusuma Dewi
Abstrak :
Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia secara matang diperlukan agar ketersediaan sumber daya manusia tercukupi dan ditunjang dengan kualitas yang tinggi, profesional sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing pegawai. Salah satu metode perencanaan kebutuhan tenaga adalah Workload Indicator Of Staffing Need (WISN), yaitu metode perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan pada beban pekerjaan nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah optimal kebutuhan tenaga di Bidang Rekam Medis Rumah Sakit PMI Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dan telaah dokumen, kemudian diverifikasi dengan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan sumber daya manusia berdasarkan metode WISN adalah 27 orang. Sumber daya manusia yang ada saat ini sebanyak 26 orang, sehingga disimpulkan Bidang Rekam Medis Rumah Sakit PMI Bogor masih membutuhkan tambahan satu orang. ......Human resource requirements planning necessary in order human resource availability fulfilled and supported by high quality, professional in accordance with the duties and functions of each employee. One of the human resources planning based on workload is Workload Indicator of Staffing Need (WISN). This study aimed at finding out of the optimal number of human resource needed in Medical Record Field of Palang Merah Indonesia Hospital Bogor. The research method has been used is a qualitative study. All of the data in this study were obtained from in-depth interviews and document review, and verified by observation. The results showed that the human resource needs based on WISN method is 27 people. Human resources that existing now as many as 26 people, so it was concluded Medical Record Field Palang Merah Indonesia Hospital Bogor still need additional one.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Hartanto Syafridi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat indikator-indikator apa saja yang mempengaruhi harga obligasi Indosat syariah mudharabah 2002. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS. Penelitian ini menggunakan indikator-¬indikator makro berdasarkan riset dan teori yang ada pada obligasi konvensional. Indikator-indikator yang dipakai adalah suku bunga, inflasi, kurs, Indeks Harga Saham Gabungan, Kinerja perusahaan dan Likuiditas perusahaan. Penelitian ini mengolah data secara bulanan dengan urutan waktu atau time series dari Januari 2003 sampai November 2005. Penelitian yang dilakukan adalah menganalisis indiaktor-indikator kemudian membuat estimasi model sehingga didapat model yang paling baik dan signifikan terhadap harga obligasi Indosat syariah mudaharabah 2002. Selain itu basil dari analisis diinterpretasikan dengan pendekatan keuangan syariah. Hasil penelitian ini, bahwa yang mempengaruhi harga obligasi Indosat syariah mudharabah 2002 di pasar sekunder adalah kurs rupiah terhadap US dollar dan harga obligasi tersebut pada satu bulan sebelumnya.
This research is to see what kind indicator that effecting the price from Indosat Syariah Mudharabah 2002 bond. The method that are used in this research is using Multi tinier regression with SPSS program. This research is using macro economy indicator based on research and theory that already exist in conventional bond. The tools of macro economy indicator are interest rate, inflation, exhange rate, Composite stock exchange index, Company profit and company liquidity. This research using monthly data with time series from January 2003 until November 2005. This research is analysis macro economy indicator and then make estimate model that finally result the best model and significant with price of Indosat syariah mudharabah 2002 bond. Beside all of that this research is using syariah financial analysis. Finally, from this research conclude that the price of Indosat syariah mudharabah 2002 in the secondary market are exchange rate.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Dini Agustine
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai Analisis Kebutuhan Tenaga di Bagian Pemasaran Sub Unit Jaminan RSUD Pasar Rebo Tahun 2013 dengan Metode Workload Indicator Staffing Need (WISN).Metode ini digunakan untuk menghitung jumlah optimal tenaga berdasarkan beban kerja pegawai.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan selama enam hari kerja dengan melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dari observasi dan indepth interview.Data sekunder diperoleh dari telaah dokumen data kepegawaian rumah sakit, data Bagian Pemasaran Rumah Sakit, dan data sistem informasi Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan Metode WISN, dibutuhkan penambahan tenaga di Bagian Pemasaran Sub Unit Jaminan yaitu Pelaksana Administrasi sebanyak 2 (dua) orang, Penanggung Jawab Pemasaran sebanyak 3 (tiga) orang, Pelaksana Verifikasi sebanyak 1 (satu) orang dan Pelaksana Administrasi Rawat Inap dan Rawat Jalan sebanyak 2 (dua) orang. Untuk itu, penelitian ini dapat menjadi dasar pertimbangan untuk penambahan tenaga di Bagian Pemasaran Sub Unit Jaminan RSUD Pasar Rebo.
This study discuss about analysis staffing needs at Sub- Section Marketing Collateral Pasar Rebo Public Hospital 2013 with Workload Indicator Staffing Need (WISN). This method is used to calculating staff optimal amount of based on staff workload. This study using observational research with cross -sectional performed during the six working days by collecting primary data and the secondary data obtained from observation.

Based on calculations with WISN method requires the addition of people in Sub- Section Marketing Collateral that is Executive Administrative Unit 2 (two) people , Person in Charge of Marketing for three (3) persons , perform verification needed 1 (one) and the Executive Administration Inpatient and Outpatient 2 (two) persons. From all reason, this study could be the basis for the consideration of additional people in the Sub- Section Marketing Collateral Pasar Rebo Public Hospital.
Universitas Indonesia, 2014
S53487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Perairan Muara Cisadane merupakan perairan penting bagi ketersediaan sumberdaya perikanan masyarakat, namun saat ini ditengarai tingkat pencemaran yang terjadi di hulu dan hilir sungai makin meningkat. Tingkat pencemaran limbah domestik di perairan Muara Cisadane telah dipelajari dengan menggunakan parameter mikrobilogis. bakteri indikator fekal dianalisis dengan menggunakan parameter penyaringan, sedangkan keberadaan bakteri patogen diperiksa dengan pertumbuhan pada medium selektif. Penelitian dilakukan sebanyak 4 kali dalam kurun waktu 2 tahun (2003-2004) mewakili musim peralihan I (musim barat ke musim timur) dan perlihan II (musim timur ke musim barat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencemaran limbah domestik di perairan muara Cisadane sudah mencapai 2 mil ataupun sedimen. kepadatan tertingi fekal koli teramati bulan Juni 2003 (rata-rata geometris= 24 upk (unit pembentukan koloni)/100ml) sedangkan kepadatan total kolinya teramati bulan Oktober 2004 (rata-rata geometris= 981 upk/100ml). bagian paling tercemar dari Muara Cisadane adalah bagian tengah (mulut sungai) dan perairan yang berjarak 0-1mil dari pantai. Bakteri total koli dan fekal dapat digunakan untuk mendeteksi periodik, perbaikan pemanfaatan lahan dan penyadaran masyarakat tentang sanitasi di wilayah sungai diperlukan untuk memelihara kesehatan masyarakat dan lingkungan pesisir perairan ini.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Reeturn is one of the motivator in investment process.Most of the investors use the indicator of return to compare to other investment alternatives....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tendi Haruman
Abstrak :
Return is one of the motivator in investment process. Most of the investors use the indicator of return to compare to other investment alternatives. Return indicator measurement with historical method are useful to make sure the investment are succeed and to predict the opportunity in the future. This research try to analysize the factors that influence return such as fundamental factors, macro economic indicator, micro economic indicator and systematic risk
2005
MUIN-XXXIV-11-Nov2005-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hetty Adriasih
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah menguji hipotesa dan dari basil pengujian tersebut dapat digunakan untuk memprediksi upaya-upaya spa yang harms dilakukan pemerintah DKI Jakarta bersama instansi terkait dalam menanggulangi agar jumlah penderita sakit akibat pencemaran air tersebut tidak meningkat. Melalui program dan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan terwujud masyarakat yang sehat, tinggal pada pemukirnan yang layak huni dalam lingkungan yang bersih ,serasi dan teratur. Dari hasil dan pembahasan melalui analisis cluster dan regresi diperoleh kesimpulan bahwa memang kepadatan penduduk berpengaruh terhadap rasio penderita sakit akibat pencemaran air, hal ini dapat dilihat dari basil regresi pada Model VI dimana rasio penderita sakit akibat pencemaran air yang dapat dijelaskan oleh kepadatan penduduk adalah sebesar 77,5 % dan sisanya sebesar 22,5 % dijelaskan oleh sebab lainnya. Kondisi ini terjadi pada 5 ( lima ) kecamatan yaitu kecamatan Palmerah, Taman Sari, Jatinegara, Matraman dan Tebet yang merupakan wilayah prioritas penanggulangan meningkatnya penderita sakit akibat pencemaran air. Sesuai hipotesa bahwa kepadatan penduduk yang tinggi berpotensi terdapatnya pencemaran air karena daya dukung lahan yang terbatas, sehingga jarak rumah satu dengan lainnya berdekatan. Apabila ditambah dengan prasarana air bersih dan sanitasi wilayah tersebut yang kurang baik maka perlu pula dipertimbangkan pengaruh rasio pemakai sumber air non PAM dan perilaku masyarakat terhadap kebersihan terhadap wilayah itu. Maka saran yang dapat disampaikan adalah bahwa masalah pencemaran air tidak terlepas dari penyediaan air bersih dan kondisi sanitasi yang ada di wilayah DKI Jakarta. Hal ini perlu penanganan yang lebih serius dengan melibatkan pemerintah pusat, organisasi profesi, LSM, swasta dan segenap lapisan masyarakat. Secara ideal masyarakat mengkonsumsi air yang memenuhi persyaratan kesehatan melalui sistim penyediaan air bersih dari PDAM namun sampai saat ini rata-rata cakupan pelayanannya bare 20-30% penduduk perkotaan. Melihat adanya kendala-kendala yang dihadapi PDAM dalam memperluas jaringan distribusi pelayanannya ( biaya investasi yang besar ) maka upaya lain yang dapat dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta dalam menanggulangi peningkatan penderita sakit akibat pencemaran air adalah perlu terlebih dahulu mengikut-sertakan masyarakat ( pelibatan masyarakat ) mulai dari merencanakan, melaksanakan, mengawasi serta mengevaluasi program dan kegiatan-kegiatan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungannya agar hidup bersih dan sehat sehingga pencemaran dapat dikurangi. Perencanaan kegiatan-kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian air dan lingkungan hidup serta hidup sehat dan teratur disajikan dalam bentuk contoh Logical Framework Matrix.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yon Hatril
Abstrak :
Gizi buruk yang melanda balita pada suatu daerah meskipun kejadiannya hanya pada 1 nak merupakan pertanda telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi di daerah tersebut. Upaya penanggulangan gizi buruk dapat dilakukan didahului oleh informasi dari sistem surveilans gizi pada daerah tersebut, salah satu kegiatan sistem ini adalah Pemantauan Status Gizi (PSG) balita di posyandu setiap bulannya. Tidak hanya gizi buruk yang dapat diamati dari kegiatan ini, kelainan gizi yang lainpun dapat dideteksi. Hasil penelitian padakota Bengkulu menunjukkan bahwa sistem informasi kegiatan PSG balita setiap bulannya di posyandu tidak dapat memberikan informasi tentang besaran masalah kelainan gizi pada balita tetapi dapat memberikan informasi tentang tingkat pencapaian indikator SKDN sebagai bagian dari informasi pelaksanaan program penanggulangan Kekurangan Energi dan Protein (KEP) pada balita di posyandu. Rendahnya kualitas data disebabkan oleh sistem pencatatan dan pelaporan oleh puskesmas dilakukan secara manual disamping alat ukur timbang yang tidak sama tingkat kalibrasinya antar posyandu, dirnana untuk anak umur di atas 2 tahun diukur dengan timbangan injak yang berbeda merek dan tahun penggunaan antar posyandu, sedangkan anak umur 2 tahun ke bawah diukur menggunakan dacin. Penyebab lain tidak dapatnya kegiatan PSG balita di posyandu memberikan informasi tentang besaran masalah gizi di daerah ini adalah karena rendahnya tingkat pemanfaatan posyandu oleh masyarakat sasaran. Perihal di atas menimbulkan kebijakan akan perlunya survei PSG dilaksanakan satu kali setiap tahunnya. Pelaksanaan survei tidak efisien dalam memperoleh informasi besaran masalah gizi pada balita selagi sistem surveilans gizi melalui kegiatan PSG setiap bulannya di posyandu dapat dilaksanakan dengan baik. Penelitian ini menjawab akan perbaikan masalah di atas. Tujuan penelitian ini adalah tersusunnya model sistem informasi yang adekuat, efektif dan efisien yang menghasilkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan program penanggulangan KEP balita dalam lingkup dinas kesehatan kota Bengkulu. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah pendekatan siklus hidup pengembangan sistem yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, perancangan dan pelaksanaan. Tahap pelaksanaan hanya sampai pada kegiatan dokumentasi sistem. Pengumpulan data dan informasi melalui wawancara mendalam dan observasi dokumen. Unit analisis adalah Sub Dinas Kesehatan Keluarga dan Pengelola Program Gizi Puskesmas dalam lingkup Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. Penelitian ini menghasilkan prototipe program aplikasi basis data yang dapat digunakan dalam menunjang proses analisis, pelaporan dan penyajian informasi secara cepat, tepat dan akurat, oleh karena itu penelitian ini merekomendasikan akan perlunya seorang validator sistem sebagai pengendali pemasukan data basil penimbangan yang dilakukan oleh petugas. Komitmen petugas untuk teliti dalam memasukkan data dengan benar adalah faktor utama keberhasilan sistem. Adekuatnya sebuah sistem informasi kegiatan PSG balita di posyandu setiap bulannya tidak terlepas dari peran lintas sektor untuk menggairahkan posyandu untuk terus melakukan aktivitasnya dan selalu dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat sasaran setiap bulannya sebagaiman Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tentang Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu No. 411.311116ISJ Tanggal 13 Juni 2001. Berjalannya sistem informasi ini dengan baik membutuhkan komitmen dan kebijakan yang kuat dari penentu kebijakan, aturan yang jelas tentang organisasi pelaksana, penegakan sistem reward dan punisment secara kontinu dan konsisten, motivasi yang kuat dari pelaksana dan dukungan dana yang berkesinambungan.
One case of severe malnourished child found in a community could be the sign of an Outbreak. Effort to combating malnutrition can be prior done by nutritional surveillance system in that particular area, which one of the activities is monitoring of nutritional assessment in posyandu regularly every month. Within these activities we could earlier detect other sign of diseases instead of malnutrition. Result research done in Bengkulu City have showed that information system on monitoring of nutritional assessment was unable to give a broad information on the magnitude of malnutrition, however it give information for indicator achievement. Early warning system (SKDN) is known as part of implementation program information to overcome malnutrition among underfive children in posyandu. Low data qualities are caused by manually reporting and recording system by puskesmas staff instead of diverse weighing scale calibration degree among posyandu. The fact that children above 2 years old were measured by standing weighing scale with different branch and year, while those children under 2 years old were measured by dacin. Others causes were low utilization rate of posyandu by target community. Therefore according to the above explanation, policy on monitoring of nutritional assessment seemed very important to be implemented for once a year. Survey execution was inefficient in gathering information of magnitude of malnutrition among underfive children if surveillance system by monitoring of nutritional assessment every month could be regularly done. This study has answered those issues. The objective of the study was to create adequate, effective and accurate system information model that aimed to obtained information in support decision maker for combating malnutrition among underfive children in Health District office in Bengkulu City. The methodology used for this study was life cycle approach on system development which consist of planning, analysis, development and implementation phase. The implementation phase only reached on the documentation system activities. Data collection and information were gathered through in depth interview and observation. Analysis unit was Family Health Department and Nutrition Program Management within Health District office in Bengkulu City. This study have resulted program prototype on application data-based used to support analyses process, report and information presentation in efficient, precise and accurate. Therefore the results recommend the need of validation system as controller of aniropometric data done by puskesmas staff. Staff commitment to correctly input data is a major factor for the success of the system later on. Adequate information system on monitoring of nutritional assessment for underfive children in posyandu every month is not the out reached of corporation with other sectors to revitalize continuing posyandu activities and being used regularly by target community for every month. As state in letter of Ministry of General Affair and District Autonomy General Guideline for posyandu revitalization No. 411.3/1 1 16/SJ on June, 13 2001. Good Implementation of information system is required strong commitment from decision maker, clear rule on the organization, reward and punishment system with continue and consistent, strong motivation from the implementer and lastly continues financial support.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T 19026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Molina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris tentang kinerja suatu perusahaan yang dilihat dari segi efisiensi pada perbankan syariah dan perbankan konvensional di Indonesia. Tingkat efisiensi perusahaan ditentukan berdasarkan ukuran efisiensi ekonomi yang berasal dari produktivitas total dan produktivitas parsial seperti produktivitas tenaga kerja, giro, tabungan, deposito, dan kapital. Adapun jangka waktu pengukuran indeks efisiensi perusahaan dilakukan secara tiga periode yaitu dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model analisis independent sample t test yaitu uji-t dan indikator rasio. Data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan masing-masing bank yang diperoleh dari internet dan publikasi bank Indonesia. Hasil pengujian analisis variansi yang diolah dengan menggunakan model independent sample t test berdasarkan pengukuran efisiensi ekonomi menunjukkan bahwa dari enam variabel indeks efisiensi ekonomi, terdapat tiga variabel yang diukur berdasarkan produktivitas parsial dan total, yaitu indeks produktivitas tabungan, indeks produktivitas deposito, dan indeks produktivitas total masukan, yang berbeda secara signifikan antara tingkat efisiensi perbankan syariah dan perbankan konvensional. Ketiga indeks produktivitas ini menunjukkan bahwa tingkat efisiensi perbankan konvensional lebih tinggi daripada perbankan syariah. Sedangkan perhitungan pada indikator rasio keuangan bertujuan sama seperti perhitungan pada independent sample t test yaitu hendak melihat seberapa besarkah nilai efisiensi dari masing-masing bank yang diteliti.
This research empirically aims to prove the work of company which seen by efficiency for Islamic and conventional bank in Indonesia. Level of company efficiency is determined by economic efficient measurement that come from total productivity and partial productivity such as labor productivity, clearing account, saving account and capital. Meanwhile the period of measuring company efficiency index is done for three period, they are from 2004 until 2006. Testing hypothesis in this research uses t test independent analysis model which is t-test and ratio indicator. The used data sources from each bank financial report that achieved by internet and Indonesia Bank publication. Testing result of variance analysis which run by t test independent analysis model base on measuring economical efficiency shows that from six variables of it, there are three measured variables base on partial and total productivity, they are saving productivity index, deposit productivity index, and total input productivity index, which is different significantly between efficiency level of sharia banking and conventional banking. These three productivity index shows that level of efficiency in conventional banking is higher than sharia banking. While measuring on financial ratio indicator have same purpose like measuring on independent sample t test which is to see how big the efficiency value of sample bank.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fakhrunraji
Abstrak :
Penelitian ini berjudul: "Analisis Sektor Unggulan Kota Bima dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya". Tulisan ini dilatar belakangi oleh pentingnya penyusunan rencana pembangunan yang akurat, berdasarkan kondisi dan potensi aktual yang dimiliki oleh daerah, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di era otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian yang diperlukan untuk menyusun rencana pernbangunan yang sejalan dengan kondisi dan potensi Kota Bima. Dengan kata lain, penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan mengenai Sektor-sektor ekonomi manakah yang menjadi keunggulan Kota Bima dan Faktor-faktor apa yang menjadi perdukung utama keunggulan tersebut dan faktor-faktor apa pula yang menjadi penghambatnya. Untuk mengidentifikasi sektor unggulan Kota Bima digunakan analisis Location Quotient (LQ) dan analisis Input Output. Penerapan analisis Input Output dengan menghitung indeks keterkaitan kebelakang dan indeks keterkaitan kedepan. Mengingat Kota Bima saat ini belum memiliki Tabel Input Output, maka tabel ini akan disusun oleh peneliti dengan menderivasi dari tabel Input Output Propinsi Nusa tenggara Barat melalui aplikasi perhitungan Location Quotien (LQ) Kota Bima tahun 2003. Sedangkan untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat keunggulan sektor ekonomi di Kota Bima tahun 2003, digunakan analisis Multi Sectoral Qualitative Analysis (MSQA). Hasil perhitungan LQ Kota Bima tahun 2003 menunjukkan bahwa, terdapat delapan (8) sektor Unggulan Kota Bima yaitu sektor: Listrik dan gas (19); Air bersih (20); Restoran (23); Angkutan clarat (25); Angkutan laut dan penyebrangan (26); Jasa penunjang angkutan (28); Usaha bangunan dan jasa perusahaan (31) dan Pemerintahan dan pertahanan (32). Sedangkan berdasarkan perhitungan Indeks daya penyebaran, terdapat sepuluh (10) sektor utama Kota Bima yaitu sektor: Industri penggilingan beras (8); Industri tembakau dan rokok (10); Industri makanan lain dan minuman (9); Industri pengolahan dan pengawetan makanan (7); Restoran (23); Listrik dan gas (19); Industri alat angkutan dan perbaikannya (17); Bangunan (21); Industri kayu, bambu dan rotan (12); serta Perhotelan (24). Selanjutnva jika dilihat dari Indeks daya kepekaan, ada tujuh (7) sektor utama Kota Bima yaitu sektor: Tanaman bahan makanan dan perkebunan (1); Perdagangan (22); Listrik dan gas (19); Peternakan (2); Komunikasi (29); serta Usaha bangunan dan jasa perusahaan (31). Berdasarkan hasil survey terhadap 154 responden pada 11 sektor ekonomi yang teridentifikasi sebagai sektor unggulan Kota Bima, diperoleh informasi bahwa ada 11 faktor yang mendorong keunggulan sektor ekonomi Kota Bima, yaitu: Adanya aktivitas ekonomi yang cukup dinamis; Adanya nilai tambah; Performance perdagangan dan investasi yang baik; Adanya penerapan analisis strategi bisnis; Jasa pelayanan dan kualitas produksi yang baik; Tingginya tingkat efisiensi usaha; Terbukanya kapasitas pasar; Tingkat pengembalian modal yang cukup tinggi; Tersedianya sumber daya; serta Biaya listrik dan transportasi yang terjangkau. Sebaliknya diperoleh pula informasi bahwa ada 12 faktor yang menghambat keunggulan sektor ekonomi Kota Bima, yaitu: Rendahnya performance sektor ekonmi lokal dalam skala ekonomi domestik; Rendahnya partisipasi ekonomi luar; Kurangnya keterbukaan usaha; belum secara optimal memanfaatkan peluang pasar; Terbatasnya kegiatan riset dan pengembangan; Kurangnya kegiatan pendidikan dan pelatihan; Rendahnya minat tenaga kerja untuk bekerja di sektor ekonomi tertentu; Rendahnya tingkat upah; Masih terbatasnya jaringan kerja antar sektor dan antara daerah; Terbatasnya capital base; dan Kurangnya dukungan kebijakan Pemerintah Kota Bima dalam mendorong berkembangnya sektor ekonomi. Untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan kinerja sektor unggulan yang sudah ada, maka diharapkan kepada pelaku ekonomi di Kota Bima, agar senantiasa menjaga faktor-faktor yang mendorong keunggulan tersebut, serta sedapat mungkin mengurangi dan mengatasi faktor-faktor yang menghambat keunggulan tersebut, dengan meningkatkan kinerja dan prospek sektor ekonomi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia; inovasi dan kreativitas serta meningkatkan kemampuan modal usaha sendiri (skill base). Khususnya kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Bima, agar dapat memainkan peran utama dalam rangka memberikan kebijakan yang mendukung berkembangnya sektor ekonomi unggulan, melalui kegiatan riset dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, bantuan modal, serta dukungan dana APBD yang lebih besar bagi sektor ekonomi unggulan tersebut.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>