Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Noviana Sari
"Nasi putih merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia yang memiliki indeks glikemik tinggi. Hal ini berbanding terbalik dengan anjuran diet untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah. Oleh karena itu, diperlukannya pengetahuan mengenai indeks glikemik bagi pasien diabetes melitus. Penelitian ini metode studi analisis korelasi dengan desain cross-sectional menggunakan teknik cluster random sampling. Sebanyak 106 subjek dari sebelas kecamatan di Kota Depok.
Hasil penelitian ini dengan analisis uji chi square menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan indeks glikemik dengan kesesuaian diet pada pasien diabetes melitus p=0,082, p=0,05. Banyak faktor lain yang memengaruhi kesesuaian diet, selain pengetahuan. Tetapi, informasi mengenai indeks glikemik dan diet diabetes mellitus tetap dianggap penting dan perlu adanya edukasi bagi pasien.

White rice is the Indonesians staple food which has a high glycemic index. This is contrary to the diabetes mellitus dietary recommendations of eating a low glycemic index food. Therefore, it is necessary to understand glycemic index knowledge for diabetes mellitus patients. This study applied a correlation analysis method with a cross sectional using a cluster random sampling technique. One hundred six subjects were selected from eleven sub districts in Depok City. The data were analyzed using a chi square test.
The result showed that there was no correlation between knowledge of glycemic index and diabetes mellitus patients diet p 0.082, 0.05. Beside the knowledge, many factors affect the diet. However, information on the glycemic index and diabetes mellitus diet remains important and needs to be delivered for diabetic patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rodlia
"Tesis ini membahas tentang asupan karbohidrat sebagai prediktor kuat terhadap respon gula darah sehingga salah satu terapi diet pada penderita DM adalah memberikan makanan sumber karbohidrat antara 45-60% dari total asupan energi per hari dengan rendah indeks glikemik dan memperhatikan beban glikemik. Tujuan penelitian ini adalah hubungan antara asupan karbohidrat, indeks glikemik dan beban glikemik dan faktor lain dengan kadar gula darah Diabetisi di Persadia Cabang Kota Depok.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian obeservasi dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel adalah 88 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear.
Hasil: Pada analisis bivariat ditemukan hubungan yang signifikan antara asupan karbohidrat (p=0,000), beban glikemik (p=0,006) dan umur (p=0,004). Sedangkan variabel indeks glikemik, aktifitas fisik, asupan energi, asupan lemak dan asupan serat secara statistik tidak berhubungan dengan GDPP.
Kesimpulan : Secara statistik, pada penelitian ini asupan karbohidrat merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan GDPP. Saran perlu dilakukan penelitian mengenai akurasi nilai indeks glikemik bahan makanan secara laboratoris dibandingkan dengan nilai indeks glikemik secara perhitungan.

The focus of this study is the carbohydrate intake that one of the strongest predictor for blood-glucose level, so one of the diet therapy for diabetisi is providing carbohydrate ingridiens for about 45-60% from daily total energy intake with low glycemics index and glycemics load. The purpose of this study is to find the relation between between carbohydrate intake, glycemics index and glycemics load and other factors with bood-glucose level in Diabetisi in Persadia Depok 2014.
Method: This is a cross-sectional study with 88 respondents. Linear regression will be used to analyse the collected data.
Results: Through the bivariate analysis, a significant correlation is found between carbohydrate intake (p=0,000), glycemics load (p=0,006) and age (p=0,004). In other, glycemics index, physical activity, energi intake, fat intake and fiber intake has no correlation in statistics with the post-prandial blood-glucose level.
Conclusions: statistically in this research, carbohydrate intake is the dominant factors correlated with post-prandial blood-glucose level. Suggested a complete research about glycemics index for accuration of laboratoric and calculation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Bamandhita Rahma Setiaji
"Penelitian ini merupakan studi eksperimental yang bertujuan untuk menilai pengaruh pemberian makanan sebelum latihan dengan indeks glikemik berbeda terhadap peningkatan laktat sebagai indikator kelelahan atlet. Data yang dikumpulkan meliputi karateristik responden berdasarkan data demografi umur, antropometri berat badan, tinggi badan, IMT, persen lemak tubuh, asupan makan, aktivitas fisik, dan kadar laktat darah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan jenis studi repeated measures design yang melibatkan 1 kelompok subjek berisi 7 orang. Pada perlakuan tahap 1 responden diberikan makanan dengan indeks glikemik rendah 90 menit sebelum latihan, setelah itu ada masa wash out 1 minggu, kemudian tahap kedua diberikan makanan indeks glikemik tinggi 90 menit sebelum latihan. Sebelum makan, 90 menit sesudah makan, dan setelah latihan diukur kadar laktatnya. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara peningkatan kadar laktat pada perlakuan 1 maupun 2 p> 0,05 , namun terdapat kecenderungan peningkatan laktat pada perlakuan 1 cenderung lebih kecil daripada peningkatan laktat pada perlakuan 2. Makanan dengan indeks glikemik rendah dapat dijadikan pilihan sebelum latihan karena terdapat kecenderungan peningkatan laktat menjadi lebih kecil. Diperlukan penelitian selanjutnya untuk mengetahui efek dari indeks glikemik berbeda yang dapat menunjukan adanya perbedaan bermakna.

This research, an experimental study aims to identify the effect of pre exercise meal that contain a different kind of glycemic index toward the blood lactate level as an indicator of fatigue in athlete. The data collected were age, anthropomethry weight, height, body mass index, percentage of fat, food intake, physical activity, and blood lactate level.
This research using repeated mesuares design involving 1 group of 7 male subject who received two different intervention. In the first stage of intervension respondents were given food with a low glycemic index 90 minutes before exercise, then there was a wash out period in one week, after that in the second stage of intervention respondents were given a high glycemic index food 90 minutes before exercise. There was no significant difference between lactate elevated levels in treatment 1 and 2 p 0.05 , but there was a tendency that increasement of lactate in treatment 1 to be less than lactate increase in treatment 2. Foods with low glycemic index could be used before exercise because there was a tendency to increase lactate level be smaller than intervention 2. Further research is needed to investigate the effects of different glycemic indexes that may indicate significant differences."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivena Nathaniela Ballo
"Perubahan pola konsumsi global, terutama peningkatan konsumsi makanan tinggi kalori dan gula, berkontribusi terhadap meningkatnya prevalensi penyakit metabolik seperti obesitas dan diabetes. Di sisi lain, intoleransi laktosa dan meningkatnya minat terhadap pola makan nabati mendorong pengembangan produk alternatif yang bebas dari susu hewani. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan yoghurt dairy free berbahan dasar sari kedelai dan sirup agave yang memiliki indeks glikemik rendah. Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimental kuantitatif dengan pendekatan uji hedonik terhadap empat formulasi yoghurt serta satu formulasi kontrol berbahan dasar susu sapi. Sebanyak 45 panelis tidak terlatih mengevaluasi aspek warna, aroma, tekstur, rasa, dan keseluruhan produk. Hasil uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p<0,05) pada seluruh aspek sensori antar formulasi. Formula R3 memperoleh nilai tertinggi dari formulasi sari kedelai dalam aspek rasa dan keseluruhan. Analisis nilai gizi formula R3 menunjukkan kandungan lemak sebesar 2,50%, protein sebesar 5,70%, kadar abu 0,54%, dan keasaman 0,71%, yang menunjukkan bahwa produk ini memenuhi kriteria yoghurt rendah lemak dan tinggi protein. Penelitian ini menunjukkan bahwa yoghurt berbahan dasar sari kedelai dan sirup agave dapat menjadi alternatif camilan sehat yang sesuai bagi konsumen dengan intoleransi laktosa atau preferensi vegan, serta menawarkan potensi pasar untuk pengembangan produk fungsional yang ramah metabolik.

Changes in global consumption patterns, especially the increase in consumption of high-calorie and high-sugar foods, contribute to the increasing prevalence of metabolic diseases such as obesity and diabetes. On the other hand, lactose intolerance and the increasing interest in plant-based diets encourage the development of alternative products free from animal milk. This study aims to develop dairy-free yoghurt made from soy extract and agave syrup that have a low glycemic index. The method used is a quantitative experimental study with a hedonic test approach on four yoghurt formulations and one control formulation made from cow's milk. A total of 45 untrained panelists evaluated the color, aroma, texture, taste, and overall product aspects. The results of the ANOVA test showed significant differences (p<0.05) in all sensory aspects between formulations. Formula R3 obtained the highest value from the soy extract formulation in terms of taste and overall. The nutritional value analysis of formula R3 showed a fat content of 2.50%, protein of 5.70%, ash content of 0.54%, and acidity of 0.71%, indicating that this product meets the criteria for low-fat and high-protein yoghurt. This study shows that soy and agave syrup-based yoghurt can be a healthy snack alternative suitable for consumers with lactose intolerance or vegan preferences, and offers market potential for the development of metabolically friendly functional products."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library