Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Pamungkas
Abstrak :
Worldwide Interoperablility for Microwave Access (WiMax) adalah salah satu sistem telekomunikasi baru dalam Broadband Access Wireless (BWA). WiMax merupakan teknologi akses BWA yang sudah dikembangkan dan distandarisasi. Pengembangan dan standarisasi dilakukan oleh WiMax forum. Menurut WiMax forum spektrum frekuensi untuk kawasan Asia Pasifik adalah pada 2,3, 2,5, 3,3, 3,5, dan 5,8 GHz. Namun pengimplementasian WiMax di Indonesia dipastikan menghadapi kendala. Hal ini dikarenakan kondisi yang ada pada frekuensi tersebut telah digunakan oleh teknologi lain seperti microwave link, satelit, dan teknologi BWA lainnya. Hal ini mengakibatkan apabila WiMax diimplementasikan akan menghadapi berbagai risiko yang besar. Untuk meminimasi risiko dalam pengimplementasian WiMax pada spektrum frekuensi tertentu maka penelitian diarahkan pada analisa alokasi frekuensi WiMax yang berbasis manajemen risiko. Adapun yang dilakukan adalah diawali dengan inventarisasi potensi risiko untuk mengidentifikasi risiko. Setelah mengidentifikasi risiko didapatkan beberapa aspek untuk dievaluasi. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek teknologi, ketersediaan bandwidth, regulasi, BHP, dan utilitas yang akan dihadapi pada spektrum frekuensi WiMax, berikutnya dilanjutkan dengan evaluasi risiko dengan mencari dampak yang akan terjadi apabila risiko itu telah ditentukan, dan diakhiri dengan pengendalian risiko yaitu pemilihan keputusan untuk menangani risiko, sehingga setelah ketiga langkah tersebut dilakukan sesuai dengan data yang ada, diharapkan alokasi WiMax dapat diimplementasikan dengan pertimbangan risiko yang paling kecil yaitu pada frekuensi 2,3 dan 3,3 GHz. Sebagian besar penanganan risiko pada pita frekuensi 2,3 dan 3,3 GHz dilakukan dengan cara minimasi dikarenakan sebagian besar risiko bersifat fisik. Sementara penanganan untuk risiko yang bersifat finansial dilakukan dengan cara retensi.
Worldwide lnteroperability for Microwave Access (WiMax) is one of the newest telecommunication systems in Broadband Access Wireless (BWA). WiMax is already developed and standardized. WiMax forum is responsible in performing WiMax's development and standardization. Based on WiMax forum, WiMax's Asia Pacific frequency are 2, 3, 2.5, 3.3, 3, 5, and 5,8 GHz. Implementation of WiMax in Indonesia will have risk because In Indonesia WiMax's frequencies have been used for other communication technology such as microwave link, satellite, and other BWA technologies. In order to find minimum risk of WiMax's implementation, this research is using risk management approach, First, identify any possible risk. After risk identification, there are few aspects that need to be evaluated. These aspects are technology aspect, bandwidth availableness aspect, regulation aspect, BHP aspect, and utility that WiMax's frequency will face. Next, risk evaluation needs to perform. Risk evaluation is finding possible risk in implementing each WiMax's frequency, Last is making decision on solving possible outcome risk. After performing these three steps, a decision on the right frequency to use can be done. The right WiMax's frequency to be used is the frequency that has minimum risk therefore the right frequencies to be used in Indonesia is 2.3 and 3.3 GHz, Risk control on 2.3 and 3.3 GHz frequencies is minimizing and retention. Most of risk control on 2.3 and 3.3 GHz frequencies is minimizing due to the fact that most risk is physical risk while retention control is use to solve financial risk.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asty Khairi Inayah Syahwani
Abstrak :
Tesis ini membahas pengaruh kepemimpinan kewirausahaan, budaya organisasi dan sistem informasi terhadap penerapan manajemen risiko di PT. Askrindo persero . Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan survei kepada karyawan Askrindo di kantor pusat. Hasil penelitian ini menyarakan bahwa menghadapi lingkungan eksternal yang dapat meningkatkan risiko perusahaan dibutuhkan pemimpin kewirausahaan yang memberikan arahan dan motivasi kepada karyawan. Selain itu, budaya organisasi yang fokus pada lingkungan eksternal yaitu berani berinovasi dan melakukan diferensiasi. Budaya organisasi yang profesional yaitu budaya adhrocracy dan budaya market. Sistem informasi yang dimiliki perusahaan harus mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan penerapan manajemen risiko di perusahaan.Tesis ini membahas pengaruh kepemimpinan kewirausahaan, budaya organisasi dan sistem informasi terhadap penerapan manajemen risiko di PT. Askrindo persero . Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan survei kepada karyawan Askrindo di kantor pusat. Hasil penelitian ini menyarakan bahwa menghadapi lingkungan eksternal yang dapat meningkatkan risiko perusahaan dibutuhkan pemimpin kewirausahaan yang memberikan arahan dan motivasi kepada karyawan. Selain itu, budaya organisasi yang fokus pada lingkungan eksternal yaitu berani berinovasi dan melakukan diferensiasi. Budaya organisasi yang profesional yaitu budaya adhrocracy dan budaya market. Sistem informasi yang dimiliki perusahaan harus mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan penerapan manajemen risiko di perusahaan. ......This thesis discusses the impact of entrepreneurial leadership, organizational culture and information systems on the implementation of risk management in PT. Askrindo persero . This research is a quantitative research by conducting a survey to employees of Askrindo at the head office. The results of this study suggest that facing an external environment that can increase the risk of companies required entrepreneurial leaders who provide direction and motivation to employees. In addition, organizational culture that focuses on the external environment is to dare to innovate and do differentiation. Professional organizational culture that is adhrocracy culture and market culture. Information systems that owned by companies must follow the current technological developments. This is done to improve the implementation of risk management in the company.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library