Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wulansari Sabana
"Di rumah sakit swasta Immanuel Kodya Bandung dengan kapasitas 381 tempat tidur, telah dilakukan program Rumah Sakit Sayang Ibu yang dimulai sejak tahun 1996.
Tujuan penelitian adalah diperolehnya gambaran pelaksanaan program RSSI di RS Immanuel yang akhir-akhir ini kegiatannya menurun.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang merupakan studi kasus, dimana sasaran penelitian diambil secara purposif.
Hasil Penelitian adalah sebagai berikut :
- Pelaksanaan RSSI menggunakan langkah yang ditentukan sendiri, hal ini karena belum adanya kesiapan dari tingkat Propinsi.
- Bila dilihat dari pendekatan sistem (Input, Proses dan Output).
Dari segi Input:
Ketenagaan tersedia lengkap yaitu ada 6 orang Dokter spesialis, 6 orang Dokter umum, 57 orang Bidan dan 2 orang tenaga administrasi. Sarana dan prasarana sudah cukup memadai, hanya penunjukan pelaksana RSSI tidak dikukuhkan dengan surat keputusan Direktur, sehingga ada beberapa anggota tim yang belum berfungsi. Kelemahan yang lain yaitu dalam hal pengguna an metoda dan tidak adanya dana khusus program.
Dari segi Proses :
Rumah sakit telah mencoba melaksanakan pelatihan penggunaan protap, melakukan pembinaan petugas tapi belum secara optimal dan berkesinam bungan. Belum pemah dilakukan penambahan tenaga ataupun peralatan selama RSSI berlangsung karena RS ini telah mempunyai ketenagaan dan peralatan yang lengkap.
Dari segi Output :
Karena pelaksanaan kegiatan tidak optimal maka output yang dihasilkan kurang, antara lain notulen tidak tersedia lengkap, demikian pula dengan pencatatan dan pelaporannya.

Evaluation on the Implementation of Loving Mother Hospital At Immanuel Hospital, Bandung Municipality, year 1997 -1998Loving Mother Hospital Program has been implemented at the Immanuel Hospital With capacity of 381 beds, since year 1996.
The aim of this research is to obtain and overview of the implementation of loving mother program at Immanuel hospital, which showed declination in its activities.
Research Method : The research pattern is qualitative research, using case study, and the target takening purposive.
Results : - The implementation of loving mother hospital program at this hospital used its own steps, due to the weakness of The Provincial guidance. The Hospital creates its own steps and policies. It can be seen in its basic steps, which has not followed The Ministry of Health steps.
The target of this research was divide into three parts:
I. On the basic of inputs :
The number of the obstetric and gynecologic ward staff was sufficient , its components were 6 obstetric gynecology specialists, 6 General Practitioner, 57 midwives and 2 administrative personnel. Equipment and its support has fulfilled the loving Baby Hospital needs, there were still lack of method and funds. And another weakness is that the loving Mother Hospital team have not been strengthen by the Director of the hospital decree, so that the member of the team have not been working properly.
On the basis of the process: The hospital tried to implement training to enhance the uses of standard operating procedure, tried to guide staff properly, but it failed, because it was not implement optimally and continuosly. No equipment and personal preparation has been made, because Immanuel hospital had more than enough equipment and personnel.
On the basis of the outputs : The activity result was unsatisfied due to less Implementation of some activities, for example : meetings were not recorded completely, the reporting and recording system was not done properly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Lisna
"Penelitian ini membahas mengenai Pengorganisasian akreditasi JCI pengelolaan akreditasi JCI di RSUP Nasional Dr Cipto Magunkusumo Jakarta Tahun 2012. Pengorganiasaian akreditasi JCI berdasarkan pada standar pelaksanaan akreditasi JCI yaitu tahap Initial Assessment, Preparation, Tracer, Implementasi, Evaluasi, Milestone, Mock Survey, Survey akreditasi dan Keputusan akreditasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah data sekunder.
Penelitian menunjukkan bahwa pengorganisasian akreditasi JCI di RSCM sudah berjalan cukup optimal. Walaupun dalam Penatalaksanaannya penyelenggara menghadapi banyak tantangan seperti kurangnya dukungan dari Depkes dalam hal pendanaan, besarnya kapasitas dan ruang lingkup rumah sakit, budaya organisasi yang belum sepenuhya berubah dan kurangnya dukungan dari SDM lain diluar kepanitiaan.

This study discuss the organization overview of JCI accreditation in Dr. Cipto Mangunkusumo hospital Jakarta 2012. This JCI accreditation organization based on the JCI standard of organizing which start with Initial assessment, Preparation process, Tracer Method, Implementation of the program, Evaluation, Mock survey and survey accreditation / full survey, the milestone, the decision of accreditation . This study uses qualitative research methods with in-depth interviews, observations, and review of the secondary data.
Research shows that the organization of JCI accreditation already been running optimally, even though in conducting the organization of JCI accreditation, the organizer faced many challenges. Some of these challenge being the obstacles for the success of this program. Research result seen from the result of in-depth interviews, all the tables which indicates factual data, and guidelines for review of secondary data.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hadi
"ABSTRAK
Angka putus sekolah termasuk tinggi di Kota Padang Panjang, sehingga Pemda merumuskan Kebijakan Publik yang populis sejak tahun 2003 dan diimplementasikan sejak Juni 2009 melalui Perda No. 6 Tahun 2009. Tesis ini membahas langkah Pemda mengimplementasikan kebijakan tersebut; serta hasil evaluasi kebijakan pendidikan gratis tersebut. Hasil penelitian yang menggunakan pendekatankualitatifini menunjukan bahwa Pemda telah melakukan langkah implementasi kebijakan pendidikan gratis berupa membebaskan biaya pendidikan untuk sekolah negeri, memberi stimulus berupa uang kepada siswa sekolah swasta; terkait dengan Evaluasi, kebijakan ini ternyata dinikmati oleh kelas menengah ke atas, selain itusekolah-sekolah belum menghasilkan lulusan 100 dari total siswa, serta kualitas pembelajaran berada pada 30,8 diuji melalui Kriteria Ketuntasan Minimal.

ABSTRACT
The dropout rate in the Kota Padang Panjang is high, so the local government formulate a populist Public Policy since 2003 and implemented since June 2009 through Regulation No. 6 Year 2009. This thesis discusses local government measures implementing those policies and the evaluation results of the policy of free education. Results of studies using qualitativeapproach shows that the local government has taken the implementation of free education policy in the form of free education for public schools, giving stimulus money to private school students related to the evaluation, this policy turned out to be enjoyed by the upper middle class, in addition to the schools has not resulted in 100 of the total graduate students, as well as the quality of teaching is at 30.8 tested by Criteria Complete Minimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T46982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedhy Susamto
"TELKOM mengembangkan layanan Indonesia WiFi (wireless fidelity) segmen carrier untuk menghasilkan pendapatan baru pada bisnis wholesale dengan memberikan layanan sebagai alternatif solusi bagi operator seluler dalam mengantisipasi lonjakan trafik data. Layanan Indonesia WiFi segmen carrier diawali kerjasama antara TELKOM dengan Telkomsel sejak April 2012 dengan layanan Web Service dan mulai Oktober 2012 dilengkapi dengan layanan Offload. Namun bagi TELKOM implementasi layanan ini belum berjalan baik ditandai adanya perbedaan yang cukup tinggi antara target dan realisasi pendapatan dan jumlah penggelaran titik akses pada tahun 2012 dan triwulan I 2013.
Penelitian ini mengevaluasi implementasi bisnis Indonesia WiFi segmen carrier sampai dengan triwulan I 2013. Menemukan penyebab tidak tercapainya target pendapatan pada bisnis ini dan memberikan usulan tindakan korektif berdasarkan hasil evaluasi implementasi layanan Wifi segmen carrier. Kemudian melakukan simulasi proyeksi pencapaian pendapatan layanan Indonesia WiFI segmen carrier Telkomsel tahun 2013 berdasarkan usulan tindakan korektif.
Hasil evaluasi menemukan penyebab tidak tercapainya pendapatan layanan Indonesia WiFI segmen carrier Telkomsel adalah adanya skema bisnis wholesale untuk layanan Web Service yang berpotensi tidak dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi bagi TELKOM walaupun pemakaian layanan tinggi, jumlah penggelaran titik akses belum sesuai rencana, jumlah titik akses yang tidak berfungsi cukup banyak, dan penggunaan layanan WiFi Offload yang masih relatif sedikit baik jumlah pengguna maupun trafiknya.
Usulan tindakan korektif untuk perbaikan kondisi berupa perubahan skema bisnis dari pola bagi hasil (revenue sharing) menjadi berdasarkan jumlah pemakaian (volume based), perbaikan kinerja dalam penggelaran titik akses baik pencapaian jumlah penggelaran maupun meningkatkan availability titik akses sesuai kontrak TELKOM dan Telkomsel.
Hasil simulasi proyeksi pendapatan layanan WiFi segmen carrier berdasarkan usulan tindakan korektif berpotensi meningkatkan pendapatan layanan WiFi segmen carrier sebesar 158 kali lebih tinggi (dari 991 juta rupiah menjadi 157 miliar rupiah) untuk jumlah titik akses 250K dibandingkan tanpa melakukan tindakan korektif.

TELKOM develop Indonesia WiFi (wireless fidelity) carrier segment to generate new revenue in the wholesale business by providing services as an alternative solution for mobile operators in anticipation of a surge in data traffic. Indonesia WiFi carrier segment initiated cooperation between TELKOM and Telkomsel since April 2012 with a Web Service service began in October 2012 with Offload services. But for TELKOM implementation of these services has not gone well, characterized by a high difference between the target with the realization of revenue and the number of access point deployment in 2012 and the first quarter of 2013.
This study evaluated the business implementation of the Indonesian WiFi carrier segment until the first quarter of 2013. Finding the cause of not achieving the revenue targets on this business and proposes corrective actions based on the results of evaluation of Wi-Fi service carrier segment implementation. Then Simulate the estimated revenue performance in 2013 based on the proposed corrective actions.
Evaluation results have found the cause not achieving revenue targets of Indonesia WiFI carrier segment are a wholesale business scheme for Web Service service which can not generate high revenue for TELKOM despite high use of services, the number of access point deployment has not been as planned, many access points are disorder, and WiFi Offload services is still a few number of users and the traffic either.
Proposed corrective actions to improve conditions are changes in the wholesale business scheme from revenue sharing to be based on the amount of usage (volume based), improved performance of access point in the achievement of number of deployment and increase availability according to the contract of TELKOM and Telkomsel.
Simulation results of estimation of WiFi service carrier segment revenue based on the proposed corrective action could potentially increase revenue WiFi service carrier segment is 158 times (from 991 milion rupiahs to 157 billion rupiahs) higher than without corrective action for the number of access points 250K.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Maulani Fadrianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan sumber daya danmanajemen proses organisasi pemerintahan dalam melaksanakan ketercapaiankesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Jatinegara dan KecamatanMatraman. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode cross sectionalmenggunakan kuesioner dan didukung wawancara mendalam untuk konfirmasihasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum ketersediaan sumberdaya dan manajemen proses dalam organisasi pemerintahan telah baik, namundemikian pencapaian SPM dan PHBS di kedua wilayah tersebut masih belummencapai target nasional. Disarankan kepada Pemerintah Kota AdministrasiJakarta Timur agar melakukan penguatan manajemen organisasi agar semakinmampu meningkatkan kesehatan masyarakat dan membangun kerja sama lintassektor serta upaya pemberdayaan masyarakat harus diintegrasikan ke dalamtatanan pengorganisasian masyarakat di tingkat Kelurahan dengan melengkapikompetensi pegawai.

This research aimed to evaluating availability of resources and managementprocesses of government organizations in implementing the achievement of publichealth in Jatinegara District and Matraman. The research using cross sectionalmethod with questionnaire and supported by in depth interview to confirm theresult. The results show that in general the availability of resources and processmanagement in government organizations have already been higher, however theachievement of SPM and PHBS in both areas still has not reached the nationaltarget. It is suggested to East Jakarta Municipal Administration to strengthenorganizational management in order to increase public health and build crosssectoralcooperation and the effort of community empowerment should beintegrated with overall community organization at village level by completingemployee competency."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Osyani Madestria
"ABSTRAK
AKI masih merupakan masalah utama di Indonesia yang erat kaitannya
dengan pertolongan persalinan. Di Indonesia sendiri pertolongan persalinan masih
banyak dilakukan oleh dukun, sehingga kemudian dilakukan upaya kemitraan
bidan dan dukun untuk meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan Anak. Puskesmas
Pangi sebagai salah satu Puskesmas di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, telah
melaksanakan kemitraan Bidan dan Dukun sejak 2008, namun angka persalinan
dukun tahun 2009 sebanyak 30 dan tahun 2010 sebanyak 33 persalinan. Penting
diteliti perbedaan pelaksanaan kemitraan bidan dan dukun di daerah yang kualitas
kemitraan baik dan kurang sesuai 6 langkah kemitraan yang ada.
Metode yang digunakan dengan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan di
4 desa di wilayah kerja puskesmas Pangi yang telah melaksanakan kemitraan, 2
desa yang kualitas kemitraannya baik dan 2 desa yang kualitas kemitraannya
kurang dengan wawancara mendalam pada Kepala Puskesmas, Bidan
Koordinator, Bidan desa, dan dukun. Diskusi Kelompok Terarah dilakukan pada
Tokoh Masyarakat, kader, dan masyarakat.
Dalam 6 langkah kemitraan, penjajakan merupakan langkah awal yang
akan menentukan kualitas kemitraan, selanjutnya menyamakan persepsi agar
mitra lebih bersikap positif, melakukan pembagian peran yang jelas secara
tertulis, melakukan komunikasi yang intensif agar hubungan yang terjalin lebih
terbuka, melaksanakan kemitraan dengan pembagian hasil yang jelas dan saling
menguntungkan, dan evaluasi kemitraan. Penting bagi instansi terkait untuk
melakukan pembinaan baik bagi bidan desa dan dukun yang ada, serta kepada
masyarakat tentang pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

ABSTRACT
Maternal Mortality Rate (MMR) is still a major problem in Indonesia
which is closely related to the delivery assistance. In Indonesia, delivery
assistance is still mostly done by the TBA, so then it is conducted a partnership
between midwives and TBA as an effort to improve the health of mother and
child. Pangi Health Center as one of the district health centers in Parigi Moutong,
has implemented the partnership of Midwives and TBA since 2008, but the birth
rate by the TBA was 30 in 2009 and 33 deliveries in 2010. It is important to
research the differences of the Implementation of Midwives and TBA partnership
between area with good partnership quality and lack, ones based on 6 (six) exiting
steps of partnership.
The method use is qualitative. The data was collected from four villages in
the region of Pangi Health Centers which have implemented the partnership, two
villages which the quality of partnership are good and two villages which are lack
quality, with in-depth interview the head of Public Health Center, Midwife
Coordinator, Midwives and TBA, Focus Group Discussions were conducted to the
community leaders, cadre, and society.
In 6 steps of partnership, exploration is the first step that will determine
the quality of the partnership, then the perception synchronization so the partners
be more positive, make a clear division of roles in writing, performing intensive
communication so that the relationship is more open, carry a partnership with a
clear division result and mutual benefit, and evaluation of partnership. It is
important for relevant agencies to conduct training for the both midwives and
TBA, and also for the public about the importance by the health personnel."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library