Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indramawan Cynammetra Ekaseputra
"ABSTRAK
Beberapa tahun terakhir ini, Jakarta telah berkembang sangat cepat di mana salah satu konsekuensinya adalah pertumbuhan penduduk yang memerlukan suatu sistem pendukung yang seimbang untuk memenuhi kebutuhannya.
Salah satu kebutuhannya adalah suatu sistem transportasi yang handal untuk memungkinkan tingkat mobilitas yang tinggi, di samping tersedianya fasilitas yang memadai.
Salah satu pemecahan masalah yang selama ini dilaksanakan adalah pengemba.ngan prasarana jalan baru yang mencapai kurang dari 4% per tahun dibandingkan dengan laj u pertumbuhan kendaraan antara 14-15% per tahun. Sementara itu perkembangan daerah Perumahan/pemukiman yang kurang terkendali dan makin jauh dari pusat kegiatan kota, akan meningkatkan pula kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi untuk memungkinkan terjadinya mobilitas yang dapat mendukung kegiatan penduduk Kota.
Kegiatan transportasi tersebut, telah menjadi sebab utama pencemaran udara dan sumber bising di wilayah-wilayah tertentu di Jakarta, begitu pula, kerapatan kendaraan di Jakarta dikuatirkan telah melampaui daya dukung jalan-jalan, yang ada, yang mana telah menambah tingkat pencemaran udara dan kebisingan di sa.mping menimbulkan kemacetan lalu lintas yang menyebabkan waktu per.jalanan menjadi lebih panjang.
Hal-hal tersebut telah menyebabkan timbulnya masalah eksternalitas berupa beban sosial yang harus ditanggung oleh warga kota terutama masyarakat sepanjang koridor jalan dan pemakai jalan.
Eksternalitas akibat transpartasi darat yang penting sehubungan dengan:
- menurunnya kualitas udara
- tingkat kebisingan-
- kemacetan lalulintas
- kecelakaan.
Di pihak lain, masyarakat sepertinya belum memperhatikan masalah eksternalitas ini serta belum menyadari. dampak kegiatan transportasi ini.
Kajian ini berusaha untuk mengetahui :
1. Apa anggapan masyarakat terhadap dampak pencemaran dan eksternalitas oleh kegiatan transportasi darat
2. Gambaran tentang eksternalitas tersebut
Lokasi penelitian dipilih koridor jalan di daerah Senin, mewakili daerah kegiatan campuran. Tebet, mewakili daerah perumahan. Bunderan Hotel Indonesia-Sudirman. Dipilihnya daerah tersebut, karena daerah-daerah tersebut merupakan daerah padat penduduk dan merupakan pusat kegiatan masyarakat di samping sebagai moda tranportasi berlalulalang.
Data primer dikumpulkan dengan menggunanan cara pengambilan sampel acak sederhana. Untuk permasalahan tanggapan masyarakat terhadap dampak dan eksternalitas, data dikumpulkan dari responden melalui wawancara yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang terstrutur, sedangkan data lain sehubungan dengan kualtas lingkungan serta tataruang, diperoleh melalui pengamatan dan pengukuran di lapangan, maupun mengumpulkan data sekunder.
Data kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan statistik. Beberapa pendekatan digunakan untuk memperhitugnakn eksternalitas.
Kesimpulan yang didapat melalui penelitian ini:
a. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap masalah eksternalitas masih rendah sehingga dalam beberapa hal sulit menentukan besarnya biaya sosial.
b. Biaya sosial (eksternalitas) yang ditimbulkan oleh kegiatan transportasi adalah cukup besar.
Manfaat dari penelitian ini, adalah untuk memahami tingkah laku masyarakat sehubungan dengan masalah pencemaran kegiatan transportasi dan mengetahui besarnya eksternalitas yang ditimbulkan oleh kegiatan transportasi.

ABSTRACT
Jakarta has been recently developed in rapid speed that consequently the increased population requires a. balance support system to fulfill the human need.
One of the need is a transportation system to enable a high mobility beside a feasible residence.
An alternative has been performed so far led to the transportation infrastructure development at ± 4% growth rate per annum compared with the growth of the motorized vehicles at 14%-15% per annum.
Meanwhile, the residential area were uncontrolled developed being far from public activity center which will generate demand of transportation system to accommodate the arisen need of mobility supporting the residents activity.
The transportation activity has been a major source of air pollution and noise in the certain region of Jakarta. The motorized vehicles density was said had been exceed the existing road capacity which increase the degree of noise and air pollution, beside the occurrence of traffic jam else where that caused a travelers losing times due to the longer travel time.
Those condition, arisen a problem called externality in which the citizen especially people who stay along the highway corridor and the road users suffer and share the social cost due to exposing to the polluted environment.
It is said that the essential externalities due to the land transportation are of:
- degradation of air quality
- noise level
- traffic jam
- traffic accidents
On the other hand, it seems the public do not really concern with the externalities, they might: do not realize that is the impact of the transportation activities.
This study is trying to understand
1. The public reaction or conception against the pollution impacts and the externalities born by the land transportation activity
2. What the figure of the externalities is
The study took place along the highway corridor at around Senen which represent the mix--used area., Tebet represent residential area and Bunderan Hotel I ndones i a, Sudirman.
Such the location were chosen for the reasons of they were a public activities central, besides, various transportation modes passing through.
The primary data were collected by mean of drawing simple random sample. I n case for the issue of public response against the pollution and its externalities, the data were collected by inter-viewing the people based on a list of structured questionnaire while .the others related with the environmental quality such as the air quality and the spatial plan such as the land use configuration, were provided by measurement, observation at site and collecting secondary data.
The data were statistically analyzed adopting description method, some approach applied in calculating the externalities.
The study concluded :
1. The public knowlwdge on externalities is still at a low level that makes difficulties to predict what the social cost of certain impact is.
3. Externatilities arises from the land transportation activity are financially significat in amount.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetji Andari
"ABSTRAK
lnses merupakan salah satu bentuk kekerasan seksual yang dialami anak dalam kehidupan rumahtangga. lnses adalah hubungan seksual pada pasangan yang memiliki hubungan darah, tetapi dalam kehidupan modem masyarakat pada umumnya masih menganggap sebagai hal yang tabu. Kondisi tersebut terjadi karena korban tidak bersedia melaporkan segera kejadian dengan berbagai alasan, sehingga dampak psikologis, sosial, maupun ftsik semakin berat bagi pelaku. Temuan penelitian menunjukkan, korban inses mengalami trauma dan membutuhkan pendampingan orang sangat dekat dan dipercaya untuk mengungkap kejadian yang dialami. Kondisi korban inses selanjutnya memerlukan orang yang mampu memberi motivasi dan dukungan moral agar dapat bang kit lagi menjalani kehidupan sosialnya.Faktor penyebab inses tidak berdiri sendiri atau tunggal tetapi merupakan akumulasi berbagai permasalahan psikologis, sosial, sikap mental, moralitas,dan budaya patriarkhis pelaku.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dilakukan di Kota Batam mewakili Indonesia bagian barat yang banyak terJadl mses dan Kota Makassar mewakili Indonesia bagian timur yang sedikit sekali terdapat kejadian inses.

ABSTRACT
one of the sexual violences form that experiencedby children in domestic life is incest. Incest is a sexual abuse that occurs in couples who have blood relationships, many people still consider it a taboo. The impacts occur because the victim did not want to immediately report the incident, so that the psychological, social and physical impacts will be more severe. The research found the impact of incest victims were traumatic and required counseling with people very closed to the victims and believed to reveal the incidents they experienced. The condition of incest victims then need people who are able to provide motivation and moral support so that they can rise again their social lives. The cause of incest was not single alone but an accumulation of psychological, social, mental moral problems, an the patriarchal culture of the perpretators. The research usedqualitative-descriptive technique, and conducted in Batam city which representing western part of Indonesia with high prevalence of incests, and Makassar which representing east Indonesia where incest incident wer still very low"
Yogyakarta: Balai Besar dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta (B2P3KS), 2017
360 MIPKS 41:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Akrom
"Fenomena migrasi yang terjadi di daerah Panguragan, Cirebon. Fenomena migrasi tersebut merupakan bagian dan gejala yang muncul di Jawa Barat maupun di daerah lainnya. Masalah pokok yang menjadi perhatian studi ini adalah pertama Bagaimana pola migrasi yang difokuskan pada pola kepulangan/balik ke kampung. Kedua, bagaimana keterkaitan dimensi sosio-kultural masyarakat Panguragan dengan proses migrasi. Dan ketiga dampak migrasi terhadap proses pertumbuhan sosio-ekonomi daerah asal.
Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus. Informasi diperoleh dari 10 orang informan dengan pendekatan participant observation. Mereka terdiri dari 5 warga perantau, 3 pejabat pemerintah desa dan 2 tokoh masyarakat.
Studi ini didasarkan pada tesis bahwa "seorang migran mempunyai komitmen terhadap kampung halamann. Pelbagai cara dan bentuk seorang migran mengungkapkan kesetiaannya terhadap kampung halaman. Dari cara dan bentuk bentuk ungkapan tersebut akan menimbulkan pelbagai dampak di kampung halaman. Tentunya studi ini tidak mengesampingkan keterkaitkan dengan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi dewasa ini.
Hasil studi di lapangan menunjukkan bahwa ada beberapa pola balik/pulang yang biasa dilakukan oleh masyarakat Panguragan. Mereka pulang pada waktu; 1) lebaran Idul Fitri, 2) acara maulidan pada bulan Maulud, 3) musim panen padi, 4) 3-4 kali dalam setahun bagi yang di Jabotabek dan 1-2 kali dalam setahun bagi yang di luar Pulau jawa, 5) apabila ada keperluan mendadak, 6) jika ada pemilihan kepala desa dan, 7) pulang dengan membawa barang rongsok dari rantau. Bentuk remiten yang dilakukan sebagian masyarakat Panguragan cukup unik, tidak hanya uang yang dibawa tetapi barang dagangan yang berpeluang mendatangkan keuntungan di daerah asal juga menjadi sesuatu yang bernilai lebih dari sekedar uang untuk di bawa pulang. Bukan hanya kota yang menjadi sasaran transaksi bisnis tetapi juga daerah asal mereka. Ada kecenderungan keterkaitan antara proses migrasi dan kondisi sosio-kultural masyarakat Panguragan, yaitu ; 1) retigiusitas seorang migran, 2) nilai, norma atau aturan (tatakrama) yang berlaku di dalam masyarakat Panguragan, 3) terjaganya keharmonisan interaksi antara perantau dengan masyarakat dan pemerintah daerah lokal maupun di daerah rantau, dan 4) adanya tekanan psikologis dari orang tua.
Mobilisasi dari sebagian masyarakat Panguragan membawa pelbagai perubahan, seperti perubahan dalam 1) keterbukaan dalam perbedaan pendapat, 2) lebih berfikir ke masa depan, 3) ekonomi subsitensi telah ditinggalkan, cara berfikir ekonomi modern telah mendominasi,) 4) semangat kerja semakin meningkat dan, 5) kepekaan sosial terhadap kondisi masyarakat daerah asal semakin meningkat.
Perubahan yang terjadi dari aspek sosial dicirikan dengan naikya status sosial mereka di tengah-tengah masyarakat. Dan aspek ekonomi nampak dengan banyaknya Para perantau yang sukses. Keberhasilan yang disimbolkan dengan kepemilikan materi pribadi yang menonjol. Dan aspek pemikiran adalah cara bertikir modern lebih mendominasi gaya berfikir mereka. Kebiasaan pulang panen pun sudah mulai ditinggalkan. Namun dalam bersikap yang dianggap relatif negatif oleh masyarakat kampung halaman ada kecenderungan tidak mengalami perubahan. Artinya sikap mereka sejauh ini tidak mengalami perubahan yang berarti.
Dampak lain dari proses migrasi terhadap pertumbuhan daerah asal adalah terwujudnya sarana-sarana umum seperti, pembangunan/renovasi masjid, mushola-mushola, pembangunan jalan umum, setapak, gang, saluran irigasi, pembangunan rumah-rumah jompo dan aksi-aksi sosial lainnya. Aksi sosial tersebut, seperti khitanan masal, santunan fakir miskin dan anak yatim. Kegiatan ini dilakukan baik melalui partisipasi individu migran maupun perkumpulan-perkumpulan migran yang cenderung semi organisasi dan sarat dengan nuansa religius."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lince Magriasti
"Permasalahan penelitian dan tulisan ini adalah bagaimana pola rekruitmen caleg perempuan yang dilakukan Partai Golkar dan PBB serta apa pengaruhnya terhadap keterwakilan perempuan dua parpol ini di DPRD Propinsi Sumbar pads Pemilu 2004. Penelitian yang dilakukan di Partai Golkar dan PBB ini diangkat karena di Propinsi Sumbar dari hasil Pemilu 1999 dan 2004 lalu, dua partai tersebut mengalami kenaikan perolehan suara clan jurnlah kursi di DPRD Propinsi Sumbar. Partai Golkar yang merupakan pemenang di dua pemilu terakhir, pada Pemilu 1999 berhasil menempatkan 4 orang perempuan dan 12 kursi yang diperolehnya, namun pada Pemilu 2004 ini meski terjadi kenaikan menjadi 16 kursi yang didapat justru tidak seorang pun perempuan. Sementara itu PBB yang tidak menempatkan perempuan pada Pemilu 1999, pada Pemilu 2004 ini menempatkan 2 orang perempuan.
Tulisan ini menggunakan teori Pipa Norris tentang sistem rekruitmen anggota legislatif, teori tersebut digunakan untuk melihat bagaimana rekruitmen yang dilakukan di dua partai tersebut. Selain itu, juga digunakan teori tentang kuota, hal ini untuk melihat dan menganalisa keterwakilan perempuan dua parpol tersebut. Di samping itu juga dipakai konsep tentang demokratisasi dan sistem pemilu serta konsep parpol yang mendukung teori di atas untuk menjawab permasalahan penelitian ini. Fokus penelitian ini adalah pola rekruitmen caleg di Partai Golkar dan PBB, kemudian memperbandingkannya serta melihat pengaruhnya terhadap keterwakilan perempuan.
Dengan menggunakan teknik wawancara dan studi pustaka, dikumpulkan data-data yang kemudian dianalisa menggunakan metode kualitatif dengan analisa deskriptif. Dari analisa tersebut, penulis menemukan bahwa ada tiga aspek perbedaan pola rekruitmen caleg antara Partai Golkar dan PBB untuk DPRD Propinsi Sumbar pada Pemilu 2004 ini, yaitu sumber rekruitmen caleg, usulan pencalonan serta dalam penyusunan dan penentuan nomor unit caleg. Secara keseluruhan, ketentuan internal dari di PBB lebih menguntungkan caleg perempuan untuk dapat terpilih daripada di Partai Golkar. Hal tersebut kemudian dapat dilihat pengaruh yang diberikannya terhadap keterwakilan perempuan di DPRD Propinsi Sumbar, bahwa caleg perempuan terpilih dari PBB ada dua orang sementara tidak ada dari Partai Golkar.

The research problem of this study is to find out the female legislators' recruitment pattern applied by Golkar Party and PBB and its impacts to the woman representation of these two political parties at the Legislative Council of West Sumatra Province in 2004 General Election. This research is carried out at the two political parties because in West Sumatra Province during the 2004 General Election, both parties gained an increasing votes and seats at the Legislative Council of West Sumatra Province. Golkar Party, which has been the winner of two consecutive elections, in 1999 Election has placed 4 women from 12 seats that it has achieved; however, in 2004 Election, none of its legislators is a woman although it has gained 16 seats. PBB, which did not place a female legislator in 1999 Election, has placed 2 female legislators in 2004.
The study employs theory of Pipa Norris about legislative recruitment system in order to find out how both parties conduct the recruitment process. In addition, the study also uses theory about quota to see and analyze woman representation in both parties. The study also uses concept on democratization and election system as well as the concept of political parties that support all theories that have been mentioned to answer the research problem. The research focuses on the legislative recruitment pattern at Golkar Party and PBB, then compare them and analyze the impacts to the woman representation.
By using in-depth interview technique and library research, the data is collected and analyzed using qualitative method by descriptive analysis. From such analysis, the researcher finds out that there are three aspects of different patterns in legislative recruitment at Golkar Party and PBB for the Legislative Council of West Sumatra Province in 2004 General Election. The aspects include legislative recruitment resource, candidacy proposal and the composition and the rank of the legislative candidates. In overall, internal mechanism of PBB is more beneficial for female candidates to be selected than that of Golkar Party. Then its impacts to the woman representation at the Legislative Council of West Sumatera Province can be seen: that there are two female legislators from PBB and no female legislator from Golkar Party.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparman
"Tire importance of the role of electricity in economic activities is undeniable. In fact, all economic sectors are directly or indirectly associated with electricity. Electricity is required to sustain human needs and economic growth. Electricity disruption will impact on both of economic or non economic aspect. Tire strategy on electricity supply curtailment to minimaze economic or non economic losses is needed One of the approach able to be applied to analysis the macroeconomic effects incured by deficiency of electricity supply is input-output model. Parameter applied in strategy of electrical curtailment is output multiplier. Result of simulation indicates that electricity curtailment by considering output multiplier hence will be able to minimizes the macroeconomics impact."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
JUTE-20-3-Sep2006-195
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: World Scientific, 2014
333.709 5 ENV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hendina Aprilia Larasari
"Analisis kualitas udara penting untuk pengetahuan bagi masyarakat Depok. Parameter udara ambien terbesar adalah Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2). Aktivitas transportasi darat adalah salah satu penyebab terbesar penurunan kualitas udara ambien di kota Depok. Penelitian ini dilakukan di jalan Margonda Raya. Dalam penelitian ini, komponen yang digunakan adalah Mikrokontroler Arduino Mega 2560, Sensor Suhu dan Kelembaban SHT11, Sensor Gas CO MQ-7, Sensor Gas NO2MQ-135, Modul Wifi ESP8266, Sensor Arah dan Kecepatan Angin JL-FS2. Hasil uji Sensor MQ-7 dan MQ-135 menunjukkan nilai hubungan yang sangat kuat dengan nilai R2 = 0,9906 untuk MQ-7 dan R2 = 0,9988 untuk MQ-135. nilai ini mendekati nilai R2 = 1, sehingga nilai ini dapat dianggap baik dan benar. Dapat disimpulkan bahwa dari hasil pengujian sensor layak untuk dioperasikan. Data dari alat yang dirancang kemudian akan ditampilkan di web. Kondisi udara konsentrasi polutan CO dan NO2 yang terukur di Jalan Margonda Raya Depok memiliki kisaran nilai yang masih memenuhi Baku Mutu Ambien Nasional. Hasil pengukurannya adalah hasil pengukurannya adalah Gedung Multidisiplin FMIPA UI: konsentrasi polutan CO sebesar 189 μg/Nm3, konsentrasi polutan NO2 sebesar 213 μg/Nm3. Lokasi I Margonda Raya: konsentrasi polutan CO sebesar 148 μg/Nm3, konsentrasi polutan NO2 sebesar 158 ug/Nm3. Lokasi II Margonda Raya: konsentrasi polutan CO sebesar 199 μg/Nm3, konsentrasi polutan NO2 sebesar 225 ug/Nm3.

Analysis of air quality is important for knowledge for the people of Depok. The biggest ambient air parameters are Carbon Monoxide (CO) and Nitrogen Dioxide (NO2). Land transportation activities are one of the biggest causes of decreasing ambient air quality in the city of Depok. This research was conducted on the Margonda Raya road. In this research, the components used are Arduino Mega 2560 Microcontroller, SHT11 Temperature and Humidity Sensor, CO MQ-7 Gas Sensor, NO2 MQ-135 Gas Sensor, Wifi Module ESP8266, Direction and Wind Speed Sensor JL-FS2. The MQ-7 and MQ-135 Sensor test results produce a very strong value with a value of R2 = 0.9906 for MQ-7 and R2 = 0.9988 for MQ-135. This value returns the value R2 = 1, so this value can be considered good and right. It can be concluded from the results of testing the sensor is feasible to operate. Data from the designed tool will then be compiled on the web. Measured CO and NO2 pollutant air conditions on Jalan Margonda Raya Depok have a range of values that still meet the National Ambient Quality Standard. The measurement results are the results of measurements are the FMIPA UI Multidisciplinary Building: CO pollutant concentration of 189 μg/Nm3, NO2 pollutant concentration of 213 μg/Nm3. Location I Margonda Raya: CO pollutant concentration of 148 μg/Nm3, NO2 pollutant concentration of 158 μg/Nm3. Location II Margonda Raya: CO pollutant concentration of 199 μg/Nm3, NO2 pollutant concentration of 225 μg/Nm3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T55068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pekka Leviäkangas
"This paper introduces a holistic view to intelligent transport systems (ITS) by providing four different perspectives: the technological, economic, system performance and market views. These perspectives are essential for a thorough understanding of ITS systems, which extend beyond traditional transportation engineering. ITS require management tools related to systems engineering (i.e. architectures); unique features are related to transport economics, and they differ from traditional transport engineering solutions. ITS technologies can improve transport system performance in numerous ways; furthermore, ITS is an important business segment for many technology companies and an industry by its own right. Different types of expertise and management are required for this meta-system, which is comparable to the entire transport system in terms of organisational objectives."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2013
UI-IJTECH 4:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Perdana Fahmi Putra
"Dalam sebuah kapal atau platform yang akan ditutuh setidaknya dapat menampung ballast water hingga 3500 ton, kemudian lumpur minyak dan limbah minyak lain nya dapat mencapai 5 ton (Yan, 2018). Jika limbah tersebut dilepas begitu saja ke perairan sekitarnya akan sangat membahayakan seluruh ekosistem. Dampak lingkungan hidup akan sangat berakibat fatal bagi manusia itu sendiri akibat kegiatan atau pekerjaan yang tidak dapat dikendalikan dari aspek lingkungan hidup. Air yang kita konsumsi sehari-hari juga berasal dari tanah yang sangat berpotensi menjadi aspek paling terdampak akibat kegiatan penutuhan kapal yang tidak dikendalikan. Beberapa material yang umumnya terkandung dalam kapal seperti asbestos, PCB, solid foam dan lain sebagainya memiliki dampak tersendiri terhadap proses penutuhan. Resiko kesehatan kerja pada galangan penutuhan kapal dilihat sangat mengancam pekerja sehingga penerapan terkait standar kesehatan dan keselamatan pekerja sangat perlu dipelajari dan diterapkan bagi seluruh lingkungan galangan penutuhan kapal di seluruh dunia (Yan, 2018).

In a ship or platform that will be used at least it can accommodate up to 3500 tons of ballast water, then oil sludge and other oil waste can reach 5 tons (Yan, 2018). If the waste is just released into the surrounding waters, it will be very dangerous for the entire ecosystem. Environmental impacts will be very fatal for humans themselves due to activities or work that cannot be controlled from environmental aspects. The water we consume daily also comes from the ground, which has the potential to be the most affected aspect due to uncontrolled shipping activities. Some materials that are generally contained in ships such as asbestos, PCB, solid foam, and so on have their impact on the filling process. Occupational health risks in shipyards are seen as very threatening to workers so the application of health and safety standards for workers needs to be studied and applied to all shipyards worldwide (Yan, 2018)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>