Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maida Saniyah Lutfi
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu organisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan dengan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE merupakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai platform dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehari-hari mereka. Berdasarkan adanya permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidentifikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebutuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel penelitian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrument penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pengembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deployment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepannya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line Engineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, identify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature studies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instruments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for questionnaires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qualitative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehensive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia Syahira Yudiva
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu orga- nisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan de- ngan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE meru- pakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai plat- form dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehar-hari mereka. Berdasarkan adanya perma- salahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memen- garuhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidenti- fikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebu- tuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuan- titatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel peneli- tian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrumen penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pe- ngembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deploy- ment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepan- nya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line En- gineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, iden- tify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature stud- ies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instru- ments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for question- naires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qual- itative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehen- sive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Christian Roymansa
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu organisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan dengan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE merupakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai platform dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehar-hari mereka. Berdasarkan adanya permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidentifikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebutuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel penelitian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrumen penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pengembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deployment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepannya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line Engineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, identify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature studies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instruments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for questionnaires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qualitative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehensive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Ainur Rohma
"Software Product Line Engineering (SPLE) adalah paradigma pengembangan perangkat lunak yang menggunakan pendekatan common platform dan mass customization yang mampu mengurangi waktu dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak. Untuk mendukung pengembangan produk dengan paradigma SPLE, Precise Requirement Changes Integrated System (PRICES) dikembangkan dan diintegrasikan dengan Integrated Development Environment (IDE) berbasis Eclipse menjadi PricesIDE. Pada PricesIDE antarmuka perangkat lunak akan dimodelkan dengan diagram Interaction Flow Modeling Language (IFML). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Plug-in pada PricesIDE yang berfungsi untuk mentransformasi IFML ke React yang sebelumnya dikembangkan berbasis Python. Pada penelitian ini, Plug-In UI Generator dikembangkan dengan Acceleo pada Eclipse agar dapat diintegrasikan dengan PricesIDE. UI Generator juga dikembangkan lebih lanjut agar dapat mendukung berbagai metode saat pemanggilan HTTP dan juga mengatasi adanya foreign key pada basis data. Pengembangan lanjut ini akan dilakukan modifikasi terhadap IFML diagram dan aturan transformasi yang telah didefinisikan sebelumnya. UI Generator akan diuji untuk menghasilkan produk yang sama dengan sebelumnya dengan penambahan fitur laporan tahunan. Melalui eksperimen yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa UI Generator yang dikembangkan pada penelitian ini berhasil menghasilkan website yang sudah mendukung perbedaan metode HTTP dan mampu menangani adanya foreign key

Software Product Line Engineering (SPLE) is a software development paradigm that uses a common platform and mass customization approach to reduce software development time and effort. To support software development with SPLE, Precise Requirement Changes Integrated System (PRICES) was developed and integrated with the Eclipse-based Integrated Development Environment (IDE) into PricesIDE. In PricesIDE, the software user interface needs to be modeled with an Interaction Flow Modeling Language (IFML) diagram. This research aims to produce a Plug-in in PricesIDE to transform IFML into ReactJS, which was previously developed with Python. In this research, UI Generator Plug-in was developed with Acceleo in Eclipse, which can be integrated into PricesIDE. UI Generator was further developed to support various HTTP methods and overcome the existence of foreign keys. The IFML diagram and the previous transformation rules will be modified in this further development. UI Generator will be tested to produce the same product as before with the addition of the annual report feature. From this experiment, it can be concluded that UI Generator developed in this research succeeded in generating a website that supported the difference in HTTP methods and the existence of foreign keys."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qosim Ariqoh Daffa
"Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan sebuah paradigma pengembangan aplikasi perangkan lunak yang digunakan untuk menghasilkan berbagai variasi perangkat lunak dalam waktu yang singkat dan biaya yang murah. Penelitian dilakukan pada plugin User Interface (UI) Generator pada PRICES-IDE yang merupakan sebuah Integrated Development Environment (IDE) dan telah dikembangkan pada penelitian sebelumnya untuk menghasilkan aplikasi web menggunakan paradigma SPLE. Aplikasi web dihasilkan oleh plugin UI Generator dengan menerima model Interaction Flow Modeling Language (IFML) untuk dijadikan sebagai aplikasi React secara otomatis (generated). Pada penelitian sebelumnya, telah dikembangkan sebuah mekanisme untuk dapat memberikan variasi yang berbeda terhadap tampilan layout UI aplikasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah tiga variasi template berbeda yang dapat dipilih pada saat melakukan generate aplikasi. Namun, mekanisme kustomisasi yang diterapkan dilakukan secara hard-coded pada UI Generator yang digunakan untuk meng-generate model IFML menjadi kode React sehingga dapat mengurangi fleksibilitas dalam modifikasi dan penambahan variasi baru. Penelitian ini meningkatkan mekanisme kustomisasi tersebut sehingga variasi template dapat dimodifikasi dan ditambahkan dengan mudah. Pengurangan dependensi mekanisme dilakukan dari kode Acceleo dan dimasukkan ke dalam folder template yang akan ditampung pada folder dengan nama layouts. Proses pengurangan dependensi mekanisme kustomisasi dirancang dengan langkah-langkah yang terstruktur sehingga proses dapat dilakukan dengan jelas. Hasil pengurangan dependensi mekanisme kustomisasi membuatnya lebih mudah untuk memodifikasi dan menambah fitur karena folder template telah terbagi berdasarkan variasi, halaman, dan komponen aplikasi. Selain pengurangan dependensi, penelitian juga dilakukan perbaikan terhadap UI Generator dan juga penambahan fitur sesuai kebutuhan. Pengecekan keefektifan dari mekanisme dilakukan dengan penambahan variasi template baru. Hasil mekanisme kustomisasi yang baru dapat lebih mudah menambahkan atau memodifikasi variasi tampilan aplikasi.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a paradigm for developing software application that used for producing various software applications in a short time and at low cost. Research was conducted on the User Interface (UI) Generator plugin on PRICES-IDE which is an Integrated Development Environment (IDE) that has been developed in previous research to produce web applications using the SPLE paradigm. The web application is produced via UI Generator plugin by receiving an Interaction Flow Modeling Language (IFML) model to be automatically generated into a React application. In previous research, a mechanism has been developed to provide different variations in the appearance of the application UI. Previous research has succeeded in creating three different template variations that can be selected when generating an application. However, the customization mechanism was directly implemented in the UI Generator that used to generate the IFML model into React code which can reduce flexibility in modifications and additions of new variations. This research improves the customization mechanism so that the template variations can be modified and added easily. Reducing mechanism dependencies is carried out from the Acceleo code and put into the template folder which will be accommodated in a folder called layouts The reducing process of the customization mechanism dependencies is designed with structured steps so the orders of reducing process are clear to carry out. The results of reduced dependencies of customization mechanism makes it easier modified and add features because the template folders have been divided based on variations, pages, and components of application. Apart from the reducing dependencies process, this research also made improvements to the UI Generator and added features. To determine the effectiveness of new customization mechanism, an experiment was carried out by adding a new template variation into the template folder. The results of new customization mechanism are then analyzed and evaluated using some methods. Based on the results of study and evaluation, it was concluded that the new customization mechanism can more easily add or modify variations in the application."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erick Ezrandy
"Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan paradigma untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak dengan memanfaatkan aspek commonality dan variability. Dengan menggunakan paradigma ini, waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam mengembangkan product line menjadi lebih efektif. Pengembangan product line berbasis web ini didukung oleh suatu development framework bernama PRICES-IDE yang dikembangkan pada penelitian sebelumnya. Adapun tujuan dari development framework tersebut, yaitu untuk menghasilkan product line berbasis web secara otomatis. Pada PRICES-IDE, pengembangan product line membutuhkan abstrak user interface (UI) yang dimodelkan dengan Interaction Flow Modeling Language (IFML). Penelitian sebelumnya telah menerapkan konsep Delta-Oriented Programming (DOP) ke dalam pemodelan IFML suatu product line dengan tujuan menghindari pemodelan berulang komponen-komponen yang sama pada fitur-fitur sejenis. Pemodelan tersebut dikenal dengan pemodelan IFML-DOP. Namun, pemodelan tersebut masih belum menerapkan konsep SPLE secara tepat karena belum semua elemen IFML-DOP diimplementasikan pada IFML Editor. Dengan demikian, dalam penelitian ini, akan diimplementasikan elemen-elemen tersebut serta dilanjutkan dengan proses refactoring terhadap pemodelan IFML-DOP. Elemen-elemen IFML-DOP yang baru diimplementasikan tersebut belum dikenali oleh User Interface Generator sehingga perlu dilakukan penyesuaian agar dapat mengakomodasi pemodelan IFML-DOP tersebut. Evaluasi pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis generated aplikasi serta mengevaluasinya dengan Six Quality Criteria dan functional testing. Hasil yang diperoleh dari eksperimen dan evaluasi menunjukkan bahwa seluruh elemen IFML-DOP telah berhasil ditambahkan pada IFML Editor, elemen-elemen IMFL-DOP telah berhasil dikenali dan ditransformasikan oleh UI Generator, serta telah berhasil menghasilkan aplikasi berbasis web yang bebas dari error.

Software applications development with Software Product Line Engineering (SPLE) can minimize the required time and costs because of commonality and variability aspects. Previous research presented PRICES-IDE as a development framework to generate web-based product lines automatically. In PRICES-IDE, user interface in web-based product lines requires an abstract modeling language called Interaction Flow Modelling Language (IFML). In previous research, Delta-Oriented Programming (DOP) was applied to IFML modeling in order to avoid repeated modeling of the same components on similar features, later known as IFML-DOP modeling. That modeling hasn’t fully applied SPLE concept correctly because IFML-DOP elements haven’t been implemented in the IFML Editor. To solve that problem, this research will implement the rest of IFML-DOP elements and use those elements inside existing IFML-DOP modeling. Because User Interface (UI) Generator does not recognize new elements, this research will also make some adjustments to accommodate this enhanced IFML-DOP modeling. Evaluation will be done by analyzing the generated applications through six quality criteria and functional testing. This research shows that all IFML-DOP elements have been successfully added to the IFML Editor, the UI Generator can recognize and transform these elements, and resulting a clean web-based application."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelita Lugita Santoso
"Software Product Line Engineering (SPLE) adalah paradigma untuk mengembangkan produk yang bervariasi dengan memanfaatkan commonalities dan variabilities dari aplikasi-aplikasi yang berbeda. Untuk mendukung pengembangan user interface perangkat lunak menggunakan paradigma SPLE, diperlukan suatu abstraksi yang dapat memodelkan user interface. Dalam penelitian ini, teknologi yang akan digunakan untuk memodelkan abstraksi tersebut adalah Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML akan ditransformasikan menjadi kode front end menggunakan User Interface Generator (UI Generator). Dalam pengembangan aplikasi menggunakan paradigma SPLE, terdapat kebutuhan akan static page yang merupakan halaman web dengan konten yang tidak berbeda antara pengguna yang satu dengan yang lain. Untuk memanfaatkan SPLE dalam memenuhi kebutuhan akan pengaturan static page, dibutuhkan cara atau metode yang berbeda dari pengembangan static page biasa. Pada penelitian ini, penulis mengembangkan metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan pengaturan static page yang terintegrasi dengan proses generator user interface. Metode tersebut disebut static page management. Penelitian ini masih mengutamakan fungsionalitas dan kemudahan implementasi, sehingga aspek security belum diperhatikan. Selain static page management, penelitian ini juga akan memperbaiki pemodelan SPLE menggunakan IFML. Pemodelan juga dikembangkan lebih lanjut untuk dapat mendukung unggah gambar dan pembatasan akses berdasarkan autentikasi pengguna. Untuk dapat mengakomodasi perubahan pada pemodelan tersebut, UI Generator juga perlu dikembangkan lebih lanjut. Static page management akan dievaluasi menggunakan User Acceptance Testing, yang dilakukan oleh penulis. Sedangkan pemodelan dan UI Generator akan dievaluasi menggunakan six quality criteria. Berdasarkan evaluasi dan eksperimen yang dilakukan, perbaikan pemodelan dan UI Generator sudah dapat digunakan untuk menghasilkan aplikasi front end yang dapat dijalankan dengan baik dan mengikuti desain tampilan terbaru.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a paradigm that takes advantage of the commonalities and variabilities of different applications to develop products. The development of software user interfaces using the SPLE paradigm needs an abstraction to model the user interface. In this study, the technology used to model the abstractions is the Interaction Flow Modeling Language (IFML). IFML will be transformed into front-end code using the User Interface Generator (UI Generator). In developing applications using the SPLE paradigm, there is a need for static pages. To utilize SPLE on the need for static page management, a different way or method from developing ordinary static pages is needed. In this research, the researchers develop a method called static page management. The static page management is integrated with the user interface generation process. This research will prioritize functionality and ease of implementation. Apart from static page management, this research will also improve SPLE modeling using IFML. The existing modeling is also further developed to support image uploads and access restrictions based on user authentication. UI Generator also needs to be further developed, to accommodate changes in the modeling. The evaluation of static page management is carried out using User Acceptance Testing conducted by the author. While modeling and UI Generator are evaluated using six quality criteria. Based on the evaluation and experiments, the researchers can conclude that modeling improvements and the UI Generator can be used to produce front-end applications that can run properly and follow the latest user interface designs."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matovanni, Puspita Sari
"Paradigma Software Product Line Engineering (SPLE) adalah paradigma yang mampu memproduksi software secara masif dalam waktu singkat melalui pemanfaatan kembali komponen dasar. Salah satu sistem yang mengadopsi paradigma tersebut adalah sistem AMANAH yang dikembangkan oleh Laboratorium Reliable Software Engineering. Produk AMANAH saat ini masih terus ditingkatkan dari sisi fitur dan usability. Aspek usability yang merupakan salah satu aspek dalam User Experience (UX) ini penting untuk dikaji karena aspek tersebut dapat menjamin pengguna menggunakan produk dengan benar sehingga kepuasan pengguna dalam memakai produk meningkat. Selain itu, aspek terkait usability menjadi sangat penting dalam pengembangan produk AMANAH karena antarmuka produk dibuat secara semi otomatis melalui paradigma SPLE. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap produk AMANAH yang telah dikembangkan sebelumnya. Evaluasi usability dilakukan menggunakan usability testing serta wawancara kepada target pengguna yang berasal dari pengurus organisasi dan donatur. Hasil usability testing dan wawancara diobservasi lebih lanjut menggunakan prioritization template untuk mengukur perbaikan yang dapat dilakukan menggunakan parameter manusia/pengguna, bisnis, dan teknologi. Saran perbaikan yang dapat diimplementasikan memiliki kategori user value tinggi dan user value rendah, tetapi memiliki effort yang rendah. Rencana perubahan yang telah dibuat kemudian diimplementasikan pada komponen-komponen AMANAH. Setelah dilakukan perbaikan, produk AMANAH dilakukan evaluasi kembali dari segi sistem dan usability. Evaluasi dari segi sistem dilakukan menggunakan Selenium IDE untuk menjalankan serangkaian test scenario pada automated functional testing, sedangkan evaluasi dari segi usability dilakukan dengan memanfaatkan System Usability Scale (SUS). Berdasarkan serangkaian proses yang dilakukan, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa produk AMANAH yang telah diperbaiki mengalami perubahan alur kerja pada beberapa fitur, tetapi tidak ada fungsionalitas yang terganggu. Selain itu, produk AMANAH sudah tidak mengalami masalah terkait usability yang ditunjukkan dengan skor SUS di atas rata-rata.

The paradigm of Software Product Line Engineering (SPLE) is capable of producing software on a large scale in a short time by reusing basic components. One system that adopts this paradigm is the AMANAH system developed by the Laboratory of Reliable Software Engineering, Faculty of Computer Science, University of Indonesia. The AMANAH product is currently being continuously improved in terms of features and usability. Usability, which is one aspect of User Experience (UX), is important to study because it ensures that users use the product correctly, resulting in increased user satisfaction when using the product. In this study, an evaluation was conducted on the previously developed AMANAH product. Usability evaluation was performed using usability testing and interviews with target users, including organization administrators and donors. The results of usability testing and interviews were further observed using a prioritization template to measure improvements that can be made based on human/user, business, and technology parameters. Improvement suggestions that can be implemented were categorized into high user value and low user value but with low effort. The planned changes were then implemented using Acceleo as the UI Generator, IFML, and ReactJS as the UI template. After the improvements were made, the AMANAH product was re-evaluated in terms of system and usability. System evaluation was conducted using Selenium web driver to execute a series of test scenarios in automated functional testing. Meanwhile, usability evaluation utilized the System usability Scale (SUS). Through the series of processes, the obtained results showed that the improved AMANAH product experienced changes in the workflow of certain features, but no functionality was disrupted. Additionally, the AMANAH product no longer had usability issues as indicated by the above-average SUS scores."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisha Yumna Bakri
"Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan paradigma untuk mengem- bangkan aplikasi perangkat lunak berbasis platform dan kustomisasi masal. SPLE memanfaatkan commonality antar aplikasi yang termasuk dalam satu product line dan secara sistematis mengatasi variability antar aplikasi-aplikasi tersebut. SPLE digunakan dalam mengembangkan Amanah, layanan aplikasi untuk menghasilkan situs web bagi organisasi nirlaba secara otomatis. Penelitian terdahulu mengembangkan front-end Amanah menggunakan dua plug-in: UI Generator dan FeatureIDE-WinVMJ Composer. UI Generator merupakan plug-in untuk mentransformasi pemodelan abstrak user inter- face dengan Interaction Flow Modelling Language (IFML) menjadi aplikasi React yang dipakai sebagai front-end Amanah. Namun, pemodelan IFML ini belum menerapkan konsep SPLE secara tepat karena prinsip commonality dan variability belum diterapkan antar tur Amanah. Penelitian ini mengusulkan pengubahan pemodelan IFML dengan menerapkan konsep Delta-Oriented Programming (DOP). Dengan menerapkan DOP, UI Generator juga akan diubah agar dapat mentransformasi IFML berbasis DOP. Di sisi lain, plug-in FeatureIDE-WinVMJ Composer digunakan untuk menghasilkan aplikasi back-end serta menu dan rute halaman pada aplikasi front-end. Namun, hal ini melanggar prinsip Separation of Concern sehingga dalam penelitian ini menu dan rute halaman akan diintegrasikan ke plug-in UI Generator. Perubahan pemodelan IFML dan UI Generator dianalisis dan dievaluasi dengan six quality criteria dan functional testing. Hasil dari analisis dan evaluasi menunjukkan bahwa pemodelan IFML dan UI Generator terbaru telah menerapkan konsep SPLE secara tepat serta menu dan rute halaman berhasil terintegrasi pada UI Generator.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a paradigm to develop software applica- tions using common platform and mass customization. SPLE uses commonality between software applications in a product line and systematically handles its variability. SPLE paradigm is used to develop Amanah, a service to generate websites for non-pro t organizations automatically. Previous studies have succeeded to develop Amanah’s frontend using two plugins: UI Generator and FeatureIDE-WinVMJ Composer. UI Generator is a plugin to transform an abstract user interface model using Interaction Flow Modelling Language (IFML) to React application. However, the commonality and variability concept in SPLE that exists between Amanah’s features have not been implemented in this IFML model. This study proposed a change to the IFML model to implement SPLE correctly by applying Delta-Oriented Programming (DOP) concept. With DOP applied in IFML, the UI Generator also needs to be changed so that it can transform the IFML-DOP model. On the other hand, FeatureIDE-WinVMJ Composer is a plugin to generate backend application and also menu and routes in the frontend application. This two process violates Separation of Concerns Principle so this study will integrate the menu and routes generation to UI Generator. The changes made in both IFML model and UI Generator are analyzed and evaluated with six quality criteria of SPLE and functional testing. The result shows that the modi ed IFML and UI Generator has implemented SPLE correctly and the integration of menu and routes has been applied successfully in UI Generator."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qalbun Salim Buanaputra
"Software product line engineering (SPLE) merupakan paradigma perangkat lunak yang digunakan untuk memproduksi berbagai varian perangkat lunak dengan waktu dan biaya yang efektif. Penelitian sebelumnya telah mengembangkan Prices-IDE, yaitu sebuah integrated development environment (IDE) yang menghasilkan aplikasi web menggunakan paradigma SPLE. Aplikasi web tersebut dihasilkan secara otomatis (generated) menggunakan plugin UI Generator pada PRICES-IDE yang menerima model interaction flow modeling language (IFML) untuk dihasilkan menjadi aplikasi React. Aplikasi yang dihasilkan secara otomatis tersebut belum memiliki user interface (UI) yang dapat dikustomisasi secara lengkap. Penelitian sebelumnya telah berhasil mengembangkan mekanisme kustomisasi tema warna pada aplikasi. Namun, mekanisme kustomisasi tersebut belum dapat dilakukan pada aspek UI lainnya, seperti layout halaman dan bentuk komponen. Penelitian ini mengusulkan mekanisme kustomisasi UI yang terintegrasi pada Prices-IDE dengan menyediakan variasi template UI yang adaptif dengan fitur aplikasi. Mekanisme kustomisasi UI dilakukan dengan memvariasikan kode template projek React yang digunakan serta memvariasikan aturan code generator yang digunakan dalam UI Generator. Variasi tersebut dipaketkan menjadi pilihan template UI yang dapat dipilih pengguna ketika menggunakan UI Generator. Agar penambahan variasi baru dapat dilakukan dengan mudah, dilakukan refactoring terhadap UI Generator sehingga penambahan variasi baru tidak mengubah kode yang sudah diimplementasi sebelumnya. Hasil implementasi mekanisme kustomisasi kemudian dianalisis dan dievaluasi dengan melakukan studi kasus pada aplikasi Amanah, yaitu sebuah layanan aplikasi untuk menghasilkan aplikasi web bagi organisasi nirlaba. Setelah itu, evaluasi dilakukan menggunakan six quality criteria serta kemudahan untuk menjalankan mekanisme kustomisasi. Berdasarkan hasil studi kasus dan evaluasi, disimpulkan bahwa mekanisme kustomisasi dapat memvariasikan tampilan UI dari fitur aplikasi dan terintegrasi dengan plugin UI Generator dalam Prices-IDE.

Software Product Line Engineering (SPLE) serves as a paradigm to develop multiple software variants while optimizing time and costs. Previous researches introduce Prices-IDE, an integrated development environment (IDE) that uses SPLE to automate web application generation via UI Generator plugin. The plugin accepts Interaction Flow Modeling Language (IFML) models as an input to generate React applications. However, these auto-generated applications lack comprehensive User Interface (UI) customization. Although prior studies have already implemented color theme customizations, extending the customization to other UI aspects, such as layout and component structure, has not yet been implemented. This study proposes an integrated UI customization mechanism within Prices-IDE, providing adaptive UI template variations that aligns with generated application features. The mechanism involves providing multiple variations of React project template and diversifying UI Generator’s code generation rules, packaged as selectable options for users. UI Generator is also refactored so that the addition of new variations will not alter existing code. Evaluation is done through case study using Amanah, a service providing web application for non-profit application. UI Generator is also evaluated and analyzed through six quality criteria and usability assessment. This study concludes that the proposed customization mechanism can be used to diversify UI appearance and integrate smoothly with Prices-IDE’s UI Generator."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>