Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afiah Salsabila
"Pendahuluan. Kepatuhan cuci tangan yang rendah merupakan masalah bagi banyak tempat pelayanan kesehatan. Hal ini bisa menjadi masalah karena praktik cuci tangan sudah terbukti efektif mencegah Healthcare-associated Infections (HAI). Riset ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan cuci tangan agar dapat membantu proses pembuatan program promosi cuci tangan yang lebih efektif.
Metode. Studi cross sectional dilakukan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan cuci tangan. Penelitian ini dilakukan di Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Ciptomangunkusumo. Subyek penelitian adalah perawat yang sedang aktif bertugas. Setelah diobservasi, kuesioner dibagikan kepada subyek-subyek tersebut. Untuk analisis data, penelitian ini menggunakan Fishers Exact Test.
Hasil. Data dikumpulkan dari 89 responden. Seluruh responden adalah perempuan dan mempunyai usia rata-rata 31.79 tahun. Sebanyak 86.5% lulus D3 dan 93.3% mempunyai tingkat kepatuhan cuci tangan sedang. Hanya sedikit yang memiliki kepatuhan cuci tangan yang baik. Semua faktor yang telah diteliti, yaitu pengetahuan, persepsi, motivasi, niat, dan sikap) tidak mempunyai hubungan bermakna dengan kepatuhan cuci tangan.
Kesimpulan. Semua responden yang terkumpul adalah perempuan dan mayoritas lulusan D3. Pengetahuan, persepsi, motivasi, niat, dan sikap terhadap cuci tangan tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kepatuhan cuci tangan. Walaupun demikian, ditemukan bahwa mayoritas dari subjek penelitian menunjukkan kepatuhan cuci tangan yang sedang meskipun memiliki pengetahuan yang rendah tentang praktik cuci tangan. Hal ini dapat membuka diskusi mengenai batasan-batasan penelitian dan faktorfaktor lain yang dapat berhubungan dengan hasil penelitian ini."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indida Leli Indah F.
"Perkembangan pubertas remaja putri memerlukan perhatian, khususnya dalam perineal hygiene. Tujuan penelitian ini menggambarkan pengetahuan remaja putri tentang perineal hygiene di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu As Salam Pasar Minggu. Desain penelitian ini adalah deskriptif cross sectional dengan teknik total sampling berjumlah 54 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 68,5% responden berpengetahuan rendah. Hal ini disebabkan 53,7% responden belum mendapatkan informasi tentang perineal hygiene. Diharapkan peran perawat dalam memberikan edukasi kesehatan tentang perineal hygiene remaja putri di sekolah.

Female Teenagers pubertal development needs attention, especially the perinealhygiene. The purpose of this study was to describe the female teenagers knowledge level of perineal hygiene at As Salam Islamic Integrated Junior High School Pasar Minggu. This study used cross sectional descriptive design with 55 respondents selected using total sampling techniques. Data were collected using a questionnaire. The result showed that 68,5% of respondents had low level of knowledge. It was caused by 53,7% of respondents who had not received any information about perineal hygiene. It is expected that nurses provide health education about perineal hygiene to female teenagers at schools."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42025
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putriani Grisnanda
"Latar Belakang: Diabetes mengganggu sistem kekebalan umum yang dapat mempengaruhi respon periodontium terhadap patogen. Tingkat keparahan inflamasi pada pasien periodontitis disertai diabetes melitus (PD-DM) juga dipengaruhi oleh tingkat perilaku kebersihan mulut. Penelitian ini menganalisis hubungan antara kesadaran diri terhadap kondisi periodontal (KP) dengan pengetahuan tentang periodontitis (PP) dan perilaku kebersihan mulut (POH) pada pasien PD-DM. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei potong silang pada masa Pandemi Covid-19. Kuesioner tatap muka dilakukan pada kelompok PD-DM (n=29), periodontitis (n=31), dan kontrol (n=24). Reliabilitas kuesioner ditentukan dengan Cronbach.
dan regresi linier berganda digunakan untuk mengkorelasikan PP dan POH dengan KP pada kelompok PD-DM, periodontitis, dan kontrol. Hasil: Uji-T parsial dan uji-F simultan pada kelompok PD-DM masing-masing p<0,05 dan p<0,001. KP atau OHB pada kelompok PD-DM berkorelasi signifikan dengan KP. Kontribusi PP (56%) lebih besar mempengaruhi KP dibandingkan POH pada kelompok PD-DM. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara PP dan POH terhadap KP pada kelompok PD-DM.

Objectives: Diabetes compromises the general immune system that could affect the response of the periodontium to the pathogen. The severity of inflammation in periodontitis and person with diabetes (PWD) patients was also influenced by the level of oral hygiene behaviour. This study analyzes the relationship between self-awareness of periodontal condition (SAP) to the knowledge of periodontitis (KP) and oral hygiene behaviour (OHB) in diabetic patients. Materials and Methods: This study is a cross-sectional survey design during the Covid-19 Pandemic. A face-to-face questionnaire was conducted for periodontitis with the PWD group (n=29), periodontitis group (n=31), and healthy/gingivitis patients or the control group (n=24). The reliability of the questionnaire was determined with Cronbach’s . Multiple regression linear used to correlate the KP and OHB to SAP in the PWD group. Results: The result of T-test partial and F-statistic test (simultaneous significance test) in PWD group was p < 0,05 and p < 0,001 respectively. The KP or OHB in the PWD group by each or either of their significantly correlate to SAP. The KP contribution (56%) was greater to affect SAP than OHB in the PWD group. Conclusion: There was a linear relationship between KP and OHB to SAP in the PWD group."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Safira
"Keputihan merupakan sekresi vagina yang terinfeksi mikroorganisme patogen sehingga terjadi perubahan pada karakteristik lendirnya. Wanita di Indonesia, termasuk di dalamnya remaja putri, rentan terhadap kejadian keputihan. Hal ini dipengaruhi oleh cara perawatan organ reproduksi wanita. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang perawatan organ reproduksi wanita dan angka keluhan keputihan pada remaja putri di SMA Negeri 1 Bogor. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dengan populasi 521 siswi dengan rentang usia 15-18 tahun dan diambil sampel sebanyak 81 orang dengan metode pengambilan sampel kuota.
Hasil menunjukkan mayoritas remaja putri memiliki pengetahuan yang buruk tentang perawatan organ reproduksi wanita dan memiliki keluhan keputihan. Penelitian ini menyarankan diadakannya penyuluhan kesehatan reproduksi, memasukkan pendidikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum sekolah menengah, dan menegakkan standar kebersihan di lingkungan sekolah.

Leucorrhea is an abnormal vaginal discharge, which caused by the infection of pathogenic microorganism and resulting the characteristic changes of mucus secretion. Women in Indonesia, including the teenage girls, are vulnerable to the incidence of leucorrhea. This phenomenon is affected by the treatment of female reproductive organs. The purpose of this study was to determine the knowledge level of female reproductive organs hygiene and the number of leucorrhea complaint of the teenage girls at SMA Negeri 1 Bogor. This study used the descriptive survey method. The populations were 521 female student of SMA Negeri 1 Bogor age 15 to 18 years old and only 81 students were chosen as a sample using quota sampling method.
The result showed that the majority of the teenage girls have a bad knowledge level about the female reproductive organs hygiene and have a high rate of leucorrhea complaint. This study recommends the school to hold a seminar about the female reproductive health, includes the reproductive health education into the school's curriculum, and improve the standard of hygiene in the school environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Herawati
"ABSTRAK
Program Dokter Kecil merupakan upaya pendekatan edukatif dalam rangka mewujudkan perilaku sehat diantaranya perilaku kebersihan perorangan, dimana anak didik dilibat-aktifkan sebagai pelaksananya. Kotamadya Yogyakarta telah melaksanakan program ini sejak tahun 1984, namun sampai saat ini belum pernah dilakukan evaluasi sejauh mana program tersebut telah dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Hal inilah yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian tentang hubungan program Dokter Kecil dengan Pengetahuan, Sikap dan Praktek kebersihan perorangan siswa-siswa SDN di Kotamadya Yogyakarta.
Untuk keperluan tersebut diatas dilakukanlah penelitian dengan rancangan pra Eksperimen dan menganalisa hasil pengukuran dari kelompok expose setelah mendapat perlakuan dan hasil dari kelompok non expose yang tidak mendapat perlakuan ( Ex Post Facto Analysis). Penelitian ini dengan tujuan : a) Diperolehnya informasi ada tidaknya perbedaan bermakna pengetahuan, sikap dan praktek kebersihan perorangan antara siswa-siswa SDN yang telah melaksanakan program Dokter Kecil dengan siswa-siswa SDN yang belum melaksanakan program Dokter Kecil, b) Diperolehnya informasi ada tidaknya hubungan program Dokter Kecil di SDN dengan pengetahuan, sikap dan praktek kebersihan perorangan siswa-siswa SDN.
Hasil penelitian ini adalah bahwa :a) Pengetahuan dan praktek kebersihan perorangan pada siswa-siswa SDN yang telah melaksanakan program Dokter Kecil lebih baik secara bermakna dari pada siswa-siswa SDN yang belum melaksanakan program tersebut. Sedangkan sikap kebersihan perorangan pada siswa-siswa SDN yang telah melaksanakan program Dokter Kecil tidak lebih baik secara bermakna dari pada siswa-siswa SDN yang belum melaksanakan program tersebut, b) Ada hubungan yang bermakna antara program Dokter Kecil dengan pengetahuan dan praktek kebersihan perorangan siswa SDN, namun hubungan Program Dokter Kecil dengan sikap kebersihan perorangan siswa tidak bermakna.
Saran ditujukan kepada SDN yang telah melaksanakan program Dokter Kecil agar : a) Mengirimkan 6 - 12 anak didiknya pada penataran Dokter Kecil secara berkesinambungan setahun sekali. b) Melengkapi Dokter Kecilnya dengan buku catatan kegiatan baik milik perseorangan maupun kolektif, c) Memberi kesempatan kepada Dokter Kecil untuk melakukan penyuluhan pada siswa-siswa lainnya. d) Menyediakan fasilitas penunjang kebersihan perorangan secara kontinyu, e) Melibat-aktifkan Dokter Kecil dalam penyuluhan dan pemeriksaan kebersihan perorangan, f) Membuatkan jadwal kegiatan untuk Dokter Kecil, g) Membimbing Dokter Kecil agar mau dan mampu melakukan penyuluhan pada siswa-siswa lainnya .
Saran juga ditujukan kepada Team Pembina Program UKS dan Dokter Kecil ditingkat kecamatan agar : a) Mengadakan penataran UKS dan refreshing bagi guru-guru UKS mininal 1 tahun sekali, b) Membimbing guru-guru UKS /ORKES dalam melaksanakan kegiatan Dokter Kecil di sekolah, c) Mendorong Sekolah-sekolah Dasar yang belum melaksanakan program Dokter Kecil? agar segera memulainya dengan menatar anak didiknya menjadi Dokter Kecil. d) Menyelenggarakan anjangsana ke sekolah-sekolah Dasar yang telah melaksanakan program Dokter Kecil dengan balk. Kepada Team Pembina UKS tingkat II, tingkat I dan Pusat, agar a) Tetap mengupayakan dana stimulan untuk penataran Dokter Kecil di daerah, b) Mengembangkan program Dokter Kecil.
Bagi penelitian lain yang berminat pada program UKS dan Program Dokter Kecil agar meneliti lebih lanjut hubungan program Dokter Kecil dengan Sikap kebersihan perorangan siswa-siswa SDN."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sarah Fauzia
"Health Care-Associated Infections (HCAI) menjadi masalah kesehatan yang sangat diperhatikan baik di negara berkembang dan negara maju. Infeksi-infeksi ini berkontribusi terhadap peningkatan mordibitas, mortalitas dan biaya perawatan kesehatan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kebersihan tangan merupakan garda terdepan dalam pencegahan HCAI. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku kebersihan tangan pada pengunjung rumah sakit. Desain penelitian ini berupa deskriptif dengan pendekatan Cross-sectional dengan 107 responden yang akan diambil tidak secara acak dengan menggunakan metode Quota sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen yang dirumuskan peneliti dan form observasi kepatuhan kebersihan tangan dari WHO (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah pengunjung rumah sakit memiliki pengetahuan rendah (48%) dan perilaku buruk (47%) tentang kebersihan tangan. Pemberian informasi terkait kebersihan tangan kepada pengunjung rumah sakit perlu ditingkatkan untuk memperluas pengetahuan dan perilaku kebersihan tangan pengunjung rumah sakit.

Health Care-Associated Infections (HCAI) has becoming a health problem that considerable concerned in both developing countries and developed countries. These infections contributes in the increment of morbidity, mortality and health care costs. Several research had concluded that hand hygiene is the frontline in the prevention of HCAI. This study was conducted to reveal the hand hygiene knowledge and behavior among hospital visitors. This study used Cross-sectional with 107 participants using Quota sampling. The researcher is using questionnaire which is formulated by herself and hand hygiene compliance observation form from WHO (2009). Result showed that nearly half of visitors have a low hand hygiene knowledge (48%) and bad hand hygiene behavior (47%). The provision of hand hygiene information to the hospitals visitor needs to be improved to increase the hand hygiene knowledge and behavior of hospital visitors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library