Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puspita Tresnawati Madnawidjaja
"ABSTRAK
Anak Tuli adalah anak penyandang tuna rungu dengan tingkat kerusakan dengar yang parah, sehingga ia memerlukan alat bantu dengar. Anak tuli cenderung menekankan pada sensori visual dalam belajar. Hal ini menyebabkan adanya keterlambatan akuisisi bahasa, yang selanjutnya terus menjadi masalah utama bagi para anak tuli.
Keterlambatan akusisi bahasa ini tidak saja memperlambat kemampuan anak Tuli untuk menyerap informasi, tetapi juga membuat mereka sulit berekspresi dan memperoleh umpan balik dari lingkungan sekelilingnya, termasuk di dalamnya hubungan dengan orang tua. Hal ini kemudian mempengaruhi
pembentukan konsep diri anak, mengingat pengalaman dan hubungan dengan orangtua menjadi salah Satu faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri.
Salah satu tes psikologi yang dapat digunakan untuk mengetahui konsep diri adalah dengan tehnik proyeksi menggamban Menurut Mamat (1984), menggambar merupakan metode ekspresi yang lebih akurat untuk dapat mengetahui perasaan seorang individu serta struktur kepribadiannya. Sehingga metode ini menjadi alat yang berharga untuk dapat memahami dan mengetahui karakteristik kepribadian seorang individu.
Salah satu tes gambar yang digunakan adalah Human Figure Drawings (HFDs), dimana seorang individu diminta untuk menggambarkan orang lengkap. Menurut Koppitz (1968), tcs HFDs dapat diintepretasikan sebagai refleksi individu akan sikap atau perasaannya terhadap orang yang signifikan dalam hidupnya; atau perasaan yang ditujukan terhadap dirinya. Kelebihan dari teknik proyeksi adalah responden tidak terbatas dalam mengekspresikan dirinya., artinya
ia akan mengekspresikan diri sesuai dengan apa yang penting untuk dirinya, bukan menurut peneliti.
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa secara umum, konsep diri anak-anak Tuli berat dalam penelitian ini cenderung negatif Dari sepuluh orang responden, hanya dua orang yang mempunyai konsep diri yang positif. Komponen
konsep diri yang muncul dan terefleksikan cukup jelas pada seluruh hasil HFDs anak tuli dalam penelitian ini adalah komponen spiritual self social self dan self feeling. Enam responden merefleksikan material self yang berkaitan dengan ketubuhan dan hanya satu orang responden yang merefleksikan social self yang berkaitan dengan aspek akademis, walaupun tidak secara kuat, karena tidak
didukung oleh kehadiran indikator lainnya.
Keterbatasan penelitian ini terletak pada sdminsitrasi tes pada penelitian ini dilakukan secara klasikal, atau berkelompok, dengan perbandingan satu pemeriksa dengan sepuluh responden. Menurut Koppitz (1968) hal ini dibolehkan untuk alasan praktis dan keperluan penelitian Namun, menurut Malchiodi (1999), tingkat kedalaman emosional yang terproyeksikan oleh gambar-gambar (Salah
satunya HFDs) sangat dipengaruhi oleh hubungan personal, antara pemeriksa dengan kliennya Pemeriksa yang berhasil mendapatkan kepercayaan dari klien cenderung mendapatkan gambar yang sangat akurat mengenai kondisi emosional
klien saat itu. Selain itu , persepsi individu yang terekspresi kemungkinan sifatnya temporer dan tidak stabil Hal ini juga disebutkan oleh Koppitz (1968) bahwa
teknik HFDS merefleksikan sikap-sikap dan kekhawatiran anak pada saat tertentu, yang keseluruhannya dapat berubah karena kematangan dan pengalaman. Kedua, teknik ini memerlukan seorang interpreter. Smith (1992) menyalakan bahwa subyektifitas respon-respon membutuhkan kemampuan interpretatif yang baik. Oleh karena itu, sebaiknya penelitian yang menggunakan teknik proyeksi juga
didukung oleh data-data dari tes-tes non-proyeksi, seperti data dari tes-tes self report."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Kuswardhani Partawidjaja
"Gambaran Profil Human Figure Drawings (HFDS) pada Anak yang Memiliki lndikasi Brain Injury. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran profil Human Figure Drawings (HFDS) pada Anak yang memiliki indikasi Brain Injury. Sampel penelitian adalah kasus-kasus
anak yang terdapat di Klinik Bimbingan Anak Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, yang memiliki indikasi brain injury, berusia 6 - 12 tahun, berjenis kelamin laki-laki, memiliki tingkat kecerdasan rata-rata.
Penelitian dilakukan atas dasar ketertarikan peneliti terhadap permasalahan brain injury yang cukup banyak terdapat pada kasus-kasus yang datang ke Klinik Bimbingan Anak Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Permasalahan brain injury dikaitkan dengan hasil Human Figure Drawings (HFDS), dimana terlihat adanya diri tertentu pada hasil Human
Figure Drawings (I-lFDs) anak-anak yang memiliki indikasi brain injury.
Teori utama yang digunalcan dalam penelitian ini adalah teori mengenai Human Figure Drawings (HFDS) dari Koppitz (1968), Serta teori mengenai brain injury (Doman, 1994). Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa hasil Human Figure Drawings (HFDS) sesuai dengan karakteristik sampel. Data yang diperoleh kemudian
dihitung prosentasenya dan selanjutnya dibuat profil.
Ditinjau dari indikator emosional berdasarkan kualitas gambar, profil hasil Human Figure Drawings (HFDS) subyek penelitian rnenggambarkan adanya prosentase yang besar untuk gambar kecil (54_29%). Berdasarkan ciri-ciri khusus, prosentase indikator emosional terbesar pada subyek penelitian adalah lengan pendek (20%). Berdasarkan penghilangan bagian figur, profil hasil Human Figure Drawings (HFDS) subyek penelitian menggambarkari adanya prosentase yang besar untuk penghilangan bagian leher(20%).
Berdasarkan kriteria indikator emosional, hasil Human Figure Drawings (HFDS) subyek dengan indikasi brain injury menunjukkan adanya 6 indikator emosional yang tergolong tidak normal berdasarkan kualitas gambar, 8 indikator emosional yang tergolong tidak normal berdasarkan
ciri-ciri khusus, serta 4 indikator emosional yang tergolong tidak normal berdasarkan penghilangan bagian figur. Penghilangan bagian leher masih tergolong normal untuk anak laki-laki sampai dengan usia 10 tahun (Koppitz, 1968).
Berdasarkan interpretasi formal, hasil Human Figure Drawings (HFDS) pada subyek dengan indikasi brain injury mempunyai kecenderungan ukuran gambar yang kecil, penempatan gambar di sisi kiri kertas, tekanan garis kuat, dibuat dalam posisi kertas vertikal, Serta kualitas garis yang kontinu atau tidak putus-putus- Terlihat pula adanya shading
pada rambut serta penghapusan pada bagian kaki, kepala, mata, muka, rambut, dan badan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa gambaran profil Human Figure Drawings (HFDS) pada subyek penelitian yang mengalami indikasi brain injury yang datang ke Klinik Bimbingan Anak Fakultas Psikologi Univrsitas Indonesia menunjukkan adanya
masalah emosional pada subyek.
Penelitian ini terbatas pada data sekunder yang ada di Klinik Bimbingan Anak Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, saran yang dapat diberikan untuk penelitian sejenis adalah melakukan pengambilan data primer Serta memperbesar ukuran
sampel."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Musdalifah
"Salah satu tugas perkembangan pada masa remaja adalah membangun dan membentuk konsep diri (Grinder, 1990). Bagi anak kembar, adanya kesamaan dan kekompakan yang merupakan hal paling menonjol terutama pada kembar identik, menyebabkan orangtua dan orang-orang di sekitar memperlakukan mereka dengan sama., seolah-olah mereka sebagai suatu unit bukan sebagai individu (Mulyadi, 1996). Selain itu, adanya kecenderungan pada anak kembar untuk mengambangkan hubungan yang terlalu dekat dan saling tergantung satu sama lain juga dapat menghambat mereka untuk berkembang menjadi diri sendiri serta menghambat perkembangan mental dan sosialnya (Scheinfeld, 1973) Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran konsep diri pada remaja kembar identik. Gambaran konsep diri ini mengacu pada 3 dimensi dari Hattie (1992), yaitu Academic Self Concept, Social Self Concept dan Self Regard atau Presentation of Self berdasarkan tes Human Figure Drawings, House Tree Person dan Sack’s Sentence Completion Test. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan dokumentasi serta catatan arsip sebagai metode pengumpulan data yang diperoleh dari arsip-arsip kasus yang tersedia di klinik bimbingan anak Pakultas Psikologi UI pada tahun 2002. Namun karena keterbatasan data yang tersedia, maka hanya ditemukan satu kasus sepasang remaja kembar identik dengan jenis kelamin laki-Iaki yang dijadikan subyek dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisa dan mengacu pada 3 dimensi konsep diri dari Hattie (1992), terlihat bahwa ada beberapa konsep diri yang digambarkan sama namun juga beberapa di antaranya digambarkan berbeda. Pada dimensi academic self concept terdapat perbedaan konsep diri yang ditunjukkan oleh kedua subyek. Namun pada dimensi social self concept dan seff regard/presentation of self beberapa sub dimensi tersebut sebagian diantaranya digambarkan sama dan sebagian lainnya berbeda. Adanya persamaan sekaligus perbedaan ini menunjukkan bahwa proses pembentukan konsep diri yang dialami kedua subyek terlihat lebih kompleks dimana di satu sisi mereka harus dapat menunjukkan pribadi mereka masing-masing, namun di sisi lain keberadaan mereka sebagai anak kembar menyebabkan adanya berbagai kesamaan dalam hal-hal tertentu. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar jumlah sampel yang digunakan lebih banyak. Pengambilan sampel sebaiknya tidak hanya terpaku pada data yang tersedia di bagian arsip namun juga berusaha untuk mencari subyek di lapangan. Selain itu sebaiknya penelitian juga dilakukan pada remaja kembar identik perempuan
sehingga diharapkan dapat terlihat perbedaan dinamika konsep diri yang mungkin muncul dari perbedaan jenis kelamin ini. Lebih lanjut lagi, dapat juga dilakukan penelitian dengan membandingkan antara remaja kembar yang tergolong identik serta fratemal. Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif maka diharapkan hasil penelitian ini juga dapat lebih dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut mengenai masalah yang sama dengan menggunakan pendekatan kuantitatif serta instrumen penelitian lainnya yang lebih sesuai untuk menggambarkan konsep diri."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library