Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muchlus Azwar
"Kajian utama dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran tentang besarnya hubungan antara iklim organisasi, pelatihan dan kompensasi dengan kepuasan kerja pegawai pada lingkungan Hotel Sahid Jaya di Jakarta. Iklim Organisasi Hotel yang kondusif diharapkan agar menciptakan suasana Hotel yang mendukung bagi terselenggaranya proses pekerjaan pegawai sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai yang akhirnya membuat pegawai puas pada pekerjaannya.
Kepuasan pegawai terhadap pekerjaannya merupakan variabel penting dalam rangka meningkatkan prestasi kerja pegawai sebagai salah satu indikator perhitungan kompensasi atau imbalan bagi pegawai. Pegawai yang puas dengan pelatihannya ditandai oleh adanya indikasi bahwa pelatihan telah mencapai tujuannya dan sesuai dengan kehutuhan pegawai tersebut, sehingga merupakan salah satu variabel kepuasan kerja pegawai. Iklim organisasi Hotel yang kondusif dan pelatihan pegawai yang efektif belum sepenuhnya menjamin adanya kepuasan kerja pegawai yang optimum bila tidak didukung dengan kompensasi yang memadai.
Sampel penelitian ini melibatkan tiga strata pegawai Hotel Sahid Jaya Jakarta dengan 150 pegawai yang dipilih secara acak. Pemilihan sampel pada tiga strata organisasi tersebut dilakukan dengan menggunakan stratified random sampling yang terdiri atas 9 orang strata manajer, 19 arang strata supervisi dan 122 orang strata pelaksana. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang huhungan antara iklim organisasi, pelatihan dan kompensasi dengan kepuasan pegawai digunakan analisis korelasi pada tingkat signifikansi p< 0.05. Dalam mengkaji hubungan ketiga variabel tersebut terhadap kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid Jaya yang digunakan ?Multiple Regression Analysis ".
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa baik secara individual maupun simultan kepuasan kerja pegawai Hotel dipengaruhi oleh iklim organisasi, pelatihan dan kompensasi yang sangat signifikan. Secara keseluruhan ketiga variabel tersebut (iklim organisasi, pelatihan dan kompensasi) memberikan kontribusi sebesar 84 % terhadap kepuasan kerja karyawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli Insya
"Latar Belakang; Nyeri Punggung Bawah (NPB) yang disebabkan gangguan muskuloskeletal akibat kerja, paling sering di temukan dan merupakan penyebab kedua terbanyak kehilangan jam kerja sesudah ISPA. Selain itu NPB merupakan penyebab nomor satu terjadinya ketidak mampuan akibat cedera oleh karena pekerjaan. Beberapa poliklinik di rumah sakit di Jawa, melaporkan prevalensi NPB sekitar 5,4 - 5,8%. J.Dermawan mendapatkan prevalensi NPB pada laki-laki 18,2% dan pada wanita sebesar 13,6%. Diketahui pula dengan bertambahnya usia, prevalensi NPB semakin meningkat.
Metode Penelitian; desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan memakai analisis internal comparation. Jumlah responden 141 yang memenuhi kriteria inklusi didapat 92 responden. Data dikumpulkan dengan cara melakukan pengisian kuesioner, pemeriksaan fisik, pengukuran sudut membungkuk disaat bekerja dan pencatatan lama kerja serta obsevasi lingkungan kerja.
Hasil Penelitian; prevalensi NPB pada responden sebesar 51,1 % (47 dari 92 responden). Janis pekerjaan mempunyai hubungan bermakna dengan terjadinya NPB (OR 9,78 CI 2,6 - 36,24). Posisi kerja membungkuk dan mengangkat beban lebih dari 10 kg mempunyai hubungan bermakna dengan NPB (posisi kerja dengan OR 6,4 CI 1,32-31,25 dan mengangkat beban lebih dari 10 Kg dengan OR 3,9 CI 1,6 - 9,3).
Simpulan; prevalensi NPB pada pekerja hotel X Cikarang sebesar 51,1%. Faktor-faktor yang mempengaruhi NPB adalah posisi kerja membungkuk, jenis pekerjaan dan angkat beban lebih dari 10 Kg. Usia, jenis kelamin, indeks masa tubuh (IMT), kebiasaan olahraga, lama kerja, departemen, dan jabatan tidak berhubungan dengan NPB.

Background.
Low Back Pain caused by occupational-musculoskeletal disorder is the most frequent found and is the second cause of working time loss. Low Back Pain also the first causal of disability due to occupational injury. Some clinics in Java reported is that the prevalence of low back pain was 5.4-5.8%. J. Darmawan found that the prevalence of low back pain in men 18.2% and women 13.6%, and increasing age could increase the low back pain's prevalence
Method.
A cross sectional study with internal comparation analysis was use in study. Ninety two respondents were selected from 141 of total population. Data was collected through conducting interviews, filling out questionnaire, performing physical examination, measuring flexion position, recording working time duration and working environment observation.
Result.
Prevalence of low back pain in this study is 51.1% (47 persons of 92 respondents).The flexion correlates to low back pain (OR 6,4 CI 1,32- 31,25). Type of working activity and heavy lifting over 10 Kg were found to have correlation to low back pain (OR 9,78 Cl 2,6 - 36,24 and OR 3,9 CI 1,6 - 9,3).
Conclusion.
The low back pain prevalence in this study is 51.1%. This study revealed that factors affecting low back pain were; flexion position, type of working, heavy lifting over 10 Kg. Age, sex, body mass index, sports, working years, department and position at the workplace were not correlated to low back pain."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library