Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iva Novita Sah Bandar
"Latar Belakang : Masalah pada penderita infeksi HIV/AIDS umumnya dimulai pada saat terjadi penurunan hitung CD4, yaitu salah satunya infeksi oleh Candida spp. Penurunan hitung CD4 menyebabkan terjadinya kerusakan keseimbangan ekologi Candida, sehingga menimbulkan peningkatan kolonisasi, yang merupakan awal dari suatu kandidosis. Korelasi antara hitung CD4 dengan peningkatan intensitas kolonisasi Candida pada rongga orofaring penderita infeksi HIV/AIDS belum pernah diteliti sebelumnya.
Tujuan : Mengetahui korelasi antara hitung CD4 dengan intensitas kolonisasi Candida pada rongga orofaring penderita infeksi HIV/AIDS, mendapatkan angka proporsi kandidosis orofaring serta mengetahui gambaran spesies Candida yang menyebabkan kandidosis orofaring pada penderita infeksi HIV/AIDS.
Metodologi : Studi potong lintang dilakukan pada penderita infeksi HIV/AIDS yang datang dan dirawat di poliklinik dan bangsal perawatan Perjan RSCM, untuk dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, hitung CD4 dan pemeriksaan biakan sekaligus identifikasi spesies Candida dengan media CHROMagar®. Dilakukan pengolahan data untuk mencari proporsi kandidosis orofaring serta mengetahui gambaran spesies Candida yang menyebabkan kandidosis orofaring pada subyek serta uji korelasi sesuai dengan tujuan penelitian.
Hasil : Selama periode September 2004-Januari 2005 terkumpul 60 penderita infeksi H1V/AIDS yang terdiri dari 52 laki-laki (86,7%) dan delapan perempuan (13,3%), dengan kelompok usia terbanyak 20-30 tahun (51 orang, 85%). Transmisi virus HIV terbanyak ditemukan pada pengguna narkoba intavena (45 orang, 75%), diikuti hubungan seksual (11 subyek, 18,3%). Nilai tengah hitung CD4 subyek adalah 100 sel/µl, dengan rentang antara 2-842 sel/µl. Proporsi kandidosis orofaring pada penelitian ini adalah 63,3% (IK 95% = 51,1 - 75,5). Nilai tengah jumlah koloni Candida dari satu sampel kumur adalah 159,5 koloni/100µl dengan rentang 0-900 koloni/100/µl. Dan 59 isolat Candida pada penelitian ini ditemukan 74,58% diantaranya adalah C. albicans. Spesies Candida non C albicans yang ditemukan antara lain C. krusei, C. parapsilosis dan C. tropicalis. Didapatkan korelasi yang bermakna antara hitting CD4 yang rendah dengan jumlah koloni Candida yang tinggi pada rongga orofaring subyek (r = -0,756).
Kesimpulan. Terdapat korelasi negatip yang cukup kuat (r = -0,756) antara hitung CD4 dengan intensitas kolonisasi Candida pada rongga orofaring penderita infeksi HIV/AIDS. Proporsi kandidosis orofaring pada penelitian ini adalah sebesar 63,3%, dengan spesies terbanyak yang ditemukan pada rongga orofaring subyek adalah C. albicans.

Backgrounds: Problems for HIV-infected/AIDS patients usually start at the time when CD4 decreases. One of the problems is Candida spp. infection. The decreasing of CD4 count causes imbalance of Candida ecology and it increases colonization, which is the starting point of candidacies. Correlations between CD4 count and intensity of Candida colonization?s in the oropharynx of HIV-infected/AIDS patients has never been studied before.
Objectives: To know the correlations between CD4 count and intensity of Candida colonization?s in the oropharynx of HIV-infected/AIDS patients, to get the proportion of oropharyngeal candidacies (OPC), and to know what kind of Candida species that causes oropharynx candidacies of HIV-infected/AIDS patients.
Methods: Cross-sectional study was conducted to HIV-infected Aids patients who came as outpatients and inpatients in Cipto Mangunkusumo Hospital. The patients were interviewed, physically examined, their CD4 counts were checked, and their mouth rinse samples were taken to be cultured. Candida species was identified in CHROMagar® media. Data were processed to find proportion of OPC and to know the Candida species that causes OPC in the subjects of this study. Correlation test were also performed.
Results: From September 2004 until January 2005, 60 HIV-infectedlAIDS patients were included in this study. There were 52 males (86.7%) and eight females (13.3%). Majority of the patients were from 20-30 years age group (51 subjects, 85%). The most frequent transmission was among drug users (45 subjects, 75%) followed by sexual contact (11 subjects, 18.3%). The median of CD4 counts was 100 cells/µi, ranged from 2 to 842 cells/µl. Proportion of the OPC was 63.3% (Cl 95% - 51.1 - 75.5). The median of the Candida colony from mouth rinse samples was 159.5 colonies/100µl ranged from 0 to 900 colonies/100µl. From 59 Candida isolates in this study, 74.58% were C. albicans. Candida non C. albicans species that were found in this study were C krusei, C. parapsilosis and C tropicalis. There was significant correlation between low CD4 counts and high intensity of Candida colonization on the oropharynx of the subjects (r = -0.756).
Conclusion: There was strong negative correlation (r = -0.756) between CD4 count and intensity of Candida colonization in the oropharynx of HIV-infected/AIDS patients. Proportion of OPC in this study was 63.3%. The most frequent species found in the oropharynx of the subjects was C. albicans.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Afrita
"Kasus HIV/AIDS dan kematian akibat infeksi oportunistiknya di Indonesia terus bertambah, sehingga merupakan suatu masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi penyakit infeksi otak pada pasien HIV/AIDS di RSCM. Desain penelitian ini cross sectional dan terdapat 108 sampel yang diambil secara acak. Data dari Rekam Medik RSCM diolah menggunakan SPSS dan diuji dengan chi-square, Kolmogorov-Smirnov, dan Mann Whitney. Dari hasil penelitian ini ditemukan 35 orang (32,4%) pengidap HIV/AIDS dengan infeksi otak komorbid. Pasien dengan infeksi otak ini terbanyak laki-laki (27 orang, 77,1%), dengan rentang usia terbanyak 25-49 tahun (32 orang, 91,4%), dan faktor risiko penularan terbanyak melalui jarum suntik (15 orang, 42,9%). Indeks Massa Tubuh sebagian besar pasien tergolong kurang (median 17,6) dan hitung CD4+ absolut rendah (median 29). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara infeksi otak pada pasien dengan jenis kelamin, rentang usia, faktor risiko penularan, Indeks Massa Tubuh, dan hitung CD4+ absolut. Disimpulkan prevalensi infeksi otak komorbid terjadi pada 32,4% pasien HIV/AIDS dan tidak berhubungan dengan karakteristik pasien.

HIV/AIDS cases and deaths caused by opportunistic infections in Indonesia are increasing and make it as health problem. This study aims at knowing the prevalence of co-morbid brain infection in HIV/AIDS patients in RSCM. The method of this study is cross sectional and there are 108 samples taken randomly. Data from RSCM Medical Record was processed using SPSS and was tested by chi-square, Kolmogorov-Smirnov, and Mann Whitney test. The results showed there was 35 patients (32,4%) of the HIV/AIDS patients had brain infection. Most of them were men (27 patients, 77,1%), in a range of 25-49 years old (32 patients, 91,4%), and the majority of transmission risk factors is using needles (15 patients, 42,9%). The Body Mass Index in nearly all of them is low (median 17,6) and absolute CD4+ count in most of them also low (median 29). There is no significant difference between the patient?s brain infection with gender, range of age, transmission risk factors, Body Mass Index, and absolute CD4+ count. In conclusion, co-morbid brain infection found in 32,4% of HIV/AIDS patients and has no relation with patients' characteristics."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library