Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elis Nurhayati Agustina
"ABSTRAK
Pasien stroke akut sering mengalami hemiparese dan hemiplegi khususnya pada ekstremitas atas. Menimbulkan kelemahan motorik dan penurunan rentang gerak bahu, yang beresiko menyebabkan nyeri bahu dan kontraktur. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian posisi yang tepat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian posisi bahu selama 30 menit dan 45 menit terhadap rentang gerak bahu. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang melibatkan 32 responden. Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan rerata rentang gerak bahu pada pemberian posisi 30 menit dan 45 menit p=0,334 . Peningkatan lama pemberian posisi pada bahu selama 45 menit, dapat mempertahankan rentang gerak bahu.

ABSTRACT
Acute stroke patients frequently experienced hemiparese and hemiplegi especially in the upper limbs, that cause motor weakness and decreases in ROM of the shoulders, risk of shoulders pain and contractures. Prevention can be performed by assigning the right position. The research objective was to determine the effectiveness of the position of the shoulders for 30 minutes and 45 minutes to the ROM of the shoulders. This research is a quasi experiment with pre post test design involving 32 respondents. The results showed that there were no differences between the mean ROM of the shoulders in the delivery position 30 minutes and 45 minutes p 0.334 . This study suggested that increased in the duration of the position of the shoulders for 45 minutes, can to maintain the ROM of the shoulders."
2017
T46877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Prasetyanto
"ABSTRAK
Hemiparesis pasca stroke merupakan kondisi yang memengaruhi gaya berjalan pada
penderita stroke. Akupresur merupakan metode noninvasif yang prinsip kerjanya
didasarkan pada prinsip akupunktur dan telah digunakan untuk terapi pada nyeri, mual
dan kekuatan pada otot ektermitas atas .Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui
pengaruh terapi akupresur terhadap kekuatan otot ektermitas atas dan bawah pasien post
stroke yang mengalami hemiparese. Desain penelitian ini menggunakan quasi
experiment, pretest-posttest with control, intervensi berupa akupresur yang dilakukan
dalam 14 hari dan diukur pada hari ke 10 dan hari ke 14. 30 responden berpartisipasi
dalam penelitian ini. Dan pengambilan sampel dengan teknik pengambilan sampel non
probability sampling. Uji statistik Perbedan kekuatan otot sesudah dilakukan intervensi
pada hari ke 10 dan 14 digunakan uji wilcoxon tes yang menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna pada kekuatan otot sesudah dilakukan intervensi
Akupresur.(p<0,003;0,005;α 0,05). Hasil selisih kekuatan otot antra kelompok kontrol
dan perlakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney yang menunjukkan ada
perbedaan yang bermakna pada kekuatan otot antara kelompok intervensi dan kontrol
sesudah dilakukan intervensi akupresur (p<0,000; α 0,05). Rekomendasi dari hasil
penelitian ini menunjukkan terapi akupresur selama 14 hari lebih baik dibandingkan
pada terapi selama 10 hari, dan akupresur diharapkan bisa dijadikan terapi alternative
dalam peningkatan kekuatan otot pasien stroke yang mengalami hemiparese.

ABSTRACT
Post-stroke hemiparesis is a condition that affects gait in stroke patients. Acupressure is
a noninvasive method whose working principle is based on the principle of acupuncture
and has been used to treat pain, nausea and strength in the upper ecstatic muscles. This
study aims to determine the effect of acupressure therapy on muscle strength of upper
and lower ecstatic post-stroke patients who have hemiparese. The design of this study
used quasi experiment, pretest-posttest with control, intervention in the form of
acupressure performed in 14 days and measured on day 10 and day 14. 30 respondents
participated in this study. And sampling with non probability sampling techniques.
Statistical test of the difference in muscle strength after intervention on day 10 and day
14 was used Wilcoxon test which showed that there was a significant difference in
muscle strength after the acupressure intervention was performed (p <0.003; 0.005; α
0.05). The results of the difference in muscle strength between the control and treatment
groups using the Mann Whitney test showed that there was a significant difference in
muscle strength between the intervention and control groups after the acupressure
intervention (p <0,000; α 0,05). Recommendations from the results of this study show
that on 14 days acupressure therapy is better than 10-day therapy, and acupressure is
expected to be an alternative therapy in increasing the muscle strength of stroke patients
who experience hemiparese.

"
2019
T53236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Wakhidaturrohmah
"Stroke menjadi penyebab utama kecacatan dan penyebab kematian kedua di dunia. Sebanyak 87% kasus stroke yang terjadi merupakan stroke iskemik. Stroke merupakan penyakit neurologis yang dapat menyebabkan hilangnya kemampuan fungsi motorik pada sebagian atau seluruh bagian ekstremitas sebagai akibat kelemahan pada salah satu anggota tubuh yang disebut dengan hemiparese. Hemiparese yang tidak tertangani dapat menurunkan kualitas hidup klien paska perawatan stroke.
Terapi yang dilakukan pada pasien stroke adalah latihan motoric yang bertujuan untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan pergerakan. Salah satu latihan yang dapat diberikan terhadap klien stroke iskemik dengan hemiparese yaitu latihan RPS (Rentang Pergerakan Sendi) aktif asistif dengan menggunakan bola karet yang bertujuan untuk meningkatkan rentang pergerakan sendi, meningkatkan fungsi dan kekuatan otot, serta mencegah kontraktur.
Karya ilmiah ini bertujuan memberikan gambaran analisis asuhan keperawatan pada klien stroke iskemik dan latihan rentang pergerakan sendi menggunakan bola karet. Intervensi latihan rentang pergerakan sendi (RPS) dilakukan selama 4 hari, 7 kali latihan dengan durasi 15 menit. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan kekuatan otot. Oleh karena itu, intervensi RPS menggunakan bola karet sangat penting dan direkomendasikan untuk diterapkan oleh perawat kepada klien stroke iskemik dengan hemiparese.

Stroke is the leading cause of disability and the second leading cause of the death in the world. As many as 87% of case are ischemic stroke. Stroke is a neurological disease that can cause loss of motoric function ability to some or all part of extremities. Loss of motoric function ability caused by weakness in a part of exstremities call as hemiparese. Untreated hemiparese can reduce the quality of life after stroke treatment.
Therapy performed on stroke iskemik clientt is intended to develop, maintain and restore moton by motor exercise. One of exercise can be done for stroke ischemic clients with hemiparesis is by providing active assistif ROM (Range Of Motion) exercise using rubber aimed to increase the range of joint movement, improve muscle function and strength, and prevent contracture.
This paper aimed to provide on analyzed nursing care on an ischemic stroke client with hemiparese with Range of Motion using rubber ball. ROM intervention was done for 4 days, 7 times with duration as much as 15 minutes. The result showed an increased of muscle strength. Therefore, ROM exercise is very important and recommended to be applied by nurse to stroke ischemic clients with hemiparesis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diyanti Septiana Putri
"Stroke merupakan penyebab utama kematian di daerah perkotaan. Salah satu gejala umum pada pasien stroke adalah hemiparesis. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan kekuatan otot yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Karya ilmiah ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke iskemik dengan pengkhususan intervensi kepada latihan ROM. ROM atau Range of Motion merupakan salah satu intervensi yang dapat meningkatkan kekuatan otot dan menghindari komplikasi imobilisasi. Hasil yang didapat menunjukan adanya peningkatan kekuatan otot setelah dilakukan latihan ROM. Untuk itu diperlukan penyusunan program ROM agar ROM dapat dilaksanakan secara rutin dan sedini mungkin.

Stroke is the leading cause of mortality in urban area. One of the most frequent symptoms in stroke patient is hemiparese. This condition could lead to decreasing muscle's strength which could cause disability in doing activity of daily living. This scientific paper is aim to implementing nursing intervention on ischemic stroke patient which is specializing to ROM exercise. ROM or Range of Motion is one of nursing intervention which has ability to increase the strength of muscle and prevent from immobilization complications. The result shows that there's an increasing muscle's strength on the patient. It is suggested that there should be a a composed program so that ROM chould be done routinely and as early as possible.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library