Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edwin Yonatan Sunarjo
Abstrak :
Pada saat ini rokok sudah beredar sangat luas di dalam masyarakat. Mengingat efek samping yang ditimbulkan oleh rokok terhadap kesehatan sangatlah berbahaya, Pemerintah sudah seharusnya mengatur tentang peringatan kesehatan dalam iklan rokok. Pengaturan mengenai peringatan kesehatan tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif yaitu penelitian terhadap aturan-aturan hukum tertulis dengan menggunakan studi kepustakaan dan wawancara. Peringatan kesehatan di dalam iklan yang wajib dicantumkan oleh pelaku usaha juga harus memperhatikan peraturan mengenai iklan rokok. Di dalam iklan rokok tidak diperbolehkan adanya gambar orang merokok, rokok, asap rokok, sedangkan didalam peringatan kesehatan yang dibuat oleh Pemerintah menggambarkan orang merokok. Penelitian ini menyimpulkan terjadinya kontradiktif antara peraturan Pemerintah, sehingga melanggar beberapa peraturan, dan juga melanggar hak konsumen dalam ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ...... Remembering that the effects of smoking are very harmful, the Government must regulate about health warnings on the cigarette packaging and advertising. Regulation about health warnings is listed on Regulation Of The Government Of Indonesia Number 109 Of 2012 concerning Control Of Materials That Contain Addictive Substances In Tobacco Products In The Interests Of Health. This research uses normative legal research which is the research about the written laws by literatures and interview. The health warnings on the cigarette advertising must obey the rules about it. In cigarette advertising is not allowed to show a picture of smoking people, cigarette, smoke, meanwhile in this health warning that created by Government, shows us a picture of a smoking people. This research concludes that there is contradictory in some regulations. So that there are some regulation and consumer rights in Law Of The Republic Of Indonesia Number 8 Year 1999 concerning Consumer Protection is violated by the advertise
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S57049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhara Gittanty Noor
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah perokok aktif melakukan information avoidance untuk melindungi intuitive preference yakni tetap merokok dan apakah informasi gambar secara signifikan dapat mencegah keputusan untuk merokok dibandingkan informasi tulisan pada perokok aktif. Penelitian ini memprediksi bahwa keinginan untuk terus merokok membuat perokok melakukan information avoidance dan informasi bahaya merokok dalam bentuk gambar lebih efektif dalam mencegah keputusan untuk merokok. Partisipan penelitian merupakan perokok aktif laki-laki yang berdomisili di Jakarta dan Bogor dengan usia minimal 18 tahun (N=71). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perokok yang tidak melakukan information avoidance justru membuat keputusan untuk merokok serta bentuk informasi dapat memprediksi keputusan terkait perilaku merokok dimana kelompok yang diberikan informasi gambar 0,32 kali lebih mungkin membuat keputusan untuk merokok. Penjelasan yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ialah keinginan untuk merokok pada perokok aktif sangat kuat sehingga tidak perlu untuk dilindungi. Sementara, PHW dapat menyebabkan overexposure sehingga gambar tidak lagi efektif mencegah seseorang untuk merokok. Hal ini mengimplikasikan bahwa informasi bahaya merokok pada kemasan rokok belum efektif dalam menurunkan angka perokok sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait cara penyampaian informasi bahaya merokok yang efektif untuk mencegah perilaku merokok.
This study aims to demonstrate whether active smokers choose to avoid information to protect their intuitive preference to keep smokinh and whether visual information can significantly prevent smoking decision compared to text information on active smokers. This study predicts that the desire to continue smoking makes smokers choose to avoid information and visual information about negative impact of smoking can be more effective in preventing the decision to smoke. Study participants were male active smokers in Jakarta and Bogor with a minimum age of 18 years N = 71. The results of this study indicate that smokers who do not choose to avoid information actually make a decision to smoke and the form of information can predict smoking-related decisions where the group that were given visual information were 0.32 times more likely to make a decision to smoke. The explanation that was formed based on those results are the desire to smoke in active smokers is so strong that it does not need to be protected. Moreover, PHW may causes overexposure so that visual information is no longer effective in preventing someone from smoking. This implies that informations about danger of smoking on cigarette packs have not been effective in reducing the number of smokers. Further research needed to be done regarding how to effectively deliver information about danger of smoking.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Sapta Yuliana
Abstrak :
Pictorial Health Warning merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengurangi jumlah perokok. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui keefektifan penggunaan PHW dengan melihat tingkat pengetahuan, persepsi, dan motivasi berhenti merokok perokok berdasarkan karakteristik seperti usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan frekuensi merokok. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat gambar manakah yang dinilai paling efektif dan tidak. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah perokok aktif di Kota Tangerang dan teknik sampling yang digunakan ialah consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 107 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden (55,1%) memiliki pengetahuan cukup, sebagian besar responden (57,9%) memiliki persepsi positif, dan sebagian besar responden (70,1%) memiliki motivasi yang sedang untuk berhenti merokok. Gambar yang paling efektif ialah gambar kanker paru-paru dan bronkitis kronik, sedangkan gambar yang paling tidak efektif ialah gambar rokok membunuhmu. Pembuat kebijakan terkait harus melakukan suatu evaluasi terhadap PHW. ...... Pictorial Health Warning is a method that is used to decrease the number of smoker. The research aimed to know the effectiveness of the use of PHW by seeing smoker’s knowledge, perception, and their motivation to quit smoking based on some characteristics such as age, education, occupation, and smoking frequency. Besides, this research is also aimed to know which one is the most effective and which is not between the five pictures. The research design was descriptive with cross-sectional approach. The population of this research was smokers in Tangerang City and the sampling techniques was consecutive sampling with 107 respondents. The result shows that smokers mainly have moderate level of knowledge (55,1%), positive perception (57,9%), and moderate motivation to quit smoking (70,1%). The most effective picture is lung cancer and chronic bronchitis picture, and the most inecffetive one is smoking kills you picture. The policy maker should do an evaluation related to PHW.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mursiatno
Abstrak :
Sejak tahun 1991 Pemerintah memberlakukan ketentuan untuk mencantumkan label peringatan kesehatan pada produk rokok. Pemahaman sasaran terhadap pesan diharapkan dapat mendukung upaya pencegahan akibat buruk bahaya rokok. Namun disisi lain peningkatan jumlah perokok memperlihatkan kenaikan jumlah yang cukup mengkhawatirkan terutama pada remaja. Untuk mengetahui sejauhmana label peringatan kesehatan tersebut dibaca dan dimengerti oleh remaja maka diadakan studi dengan sasaran remaja/pelajar. Penelitian ini berdasar pada konsep Fishbein bahwa efek komunikasi tergantung sejauhmana komunikasi itu diperhatikan, difahami dan diterima. Study ini merupakan crossectional survey, menggunakan 235 responden pada 6 SMU di Jakarta Timur yang diperoleh melalui simple random sampling. Untuk pengumpulan data digunakan kuesioner berisi atribut obyek sikap. Dalam penelitian ini responden diminta informasinya yang berkaitan dengan atribut-atribut keyakinan atau yang diyakini dan atribut-atribut evaluasi terhadap obyek sikap berupa label peringatan kesehatan. Hasil penelitian selanjutnya dikonfersikan pada 5 skala yaitu Sangat positip, positif, Netral, Negatif dan sangat negative. Hasil memperlihatkan bahwa sikap responden adalah diantara negative dan sangat negative. Hal ini memperlihatkan bahwa responden mempunyai nilai yang negative terhadap obyek sikap dengan artian bahwa remaja / pelajar tidak mempunyai perhatian tentang keberadaan label peringatan kesehatan ataupun pemahaman terhadap isi pesan yang disampaikan. Analisa deskriptip memperlihatkan rendahnya pengetahuan akan bahaya akibat merokok dan ketidak pahaman tentang hubungan antara rokok dan penyakit yang ditimbulkannya. Rekomendasi penelitian adalah bahwa kajian akademis perlu dilakukan agar dapat diperoleh upaya yang maksimal dalam rangka upaya pencegahan akibat bahaya rokok , secara praktis perlunya fihak terkait untuk meninjau kembali tentang pencantuman label peringatan kesehatan. Kelemahan penelitian ini adalah jumlah responden yang kurang mencukupi apabila hendak digeneralisasikan kedalam populasi.serta sulitnya mengembangkan aribut-atribut sikap disebabkan dimensi sikap yang begitu luas.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library