Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Gunardi
"Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan, pemerintah terus menerus meningkatkan upaya kesehatan, diantaranya dengan membangun Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Sementara itu pemanfaatan Puskesmas oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Selatan belum optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang adanya hubungan kecukupan jumlah tenaga dengan pemanfaatan Puskesmas. Yang dimaksud dengan tenaga disini adalah tenaga medis, paramedis dan non medis, sedangkan pemanfaatan Puskesmas dilihat dari jumlah kunjungan, jangkauan program dan partisipasi masyarakat.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional yaitu penelitian deskriptif analitik dengan uji regresi model kurva estimasi metode linier, kuadratik dan kubikus. Dimulai dengan analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi, diteruskan dengan analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variabel babas dengan variabel terikat. Populasi adalah seluruh Puskesmas di Kabupaten Aceh Selatan (total populasi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah tenaga mempunyai hubungan yang bermakna dengan partisipasi masyarakat. Sedangkan kecukupan tenaga medis dan paramedis mempunyai hubungan yang bermakna dengan jumlah kunjungan dan jangkauan program. Ditemukan juga bahwa rata-rata kunjungan ke Puskesmas yang dipimpin oleh paramedis lebih tinggi daripada yang dipimpin oleh tenaga medis.
Untuk meningkatkan pemanfaatan Puskesmas di Kabupaten Aceh Selatan hendaknya tenaga baik medis, paramedis maupun non medis harus dipenuhi.Bagaimanapun, Puskesmas di daerah yang terpencil yang tidak memiliki tenaga dokter dapat juga di supervisi oleh dokter yang dekat dengan Puskesmas tersebut. Kebijakan yang direkomendasikan ini dapat mengurangi dampak kekurangan tenaga dokter secara signifikan tanpa mempengaruhi kinerja Puskesmas.

In order to form health development, the government continuously increases effort in providing health services such as develop health centers. While utilization of health center by community at Aceh Selatan District still lower than expectation.
This research had objectives to describe relationship of manpower adequacy with health center performance. The manpower being studied is medical manpower, paramedical and non-medical staff While the health center performance were total visits in a month, program outreach and community participation.
The design of this study was a cross sectional approach, which describe and analyze the relationship. The statistical analyses used are curve estimate regression models with linear, quadratic and cubical methods. The analysis started with univariate analysis to describe distribution of frequency, of each variable continued by bivariate analysis to examine relationship between independent variables and dependent variable. Sample of this study is all health centers in the Aceh Selatan District.
This study showed that the number of manpower has significant relation with community participation. While adequate medical manpower and paramedical have significant relation with the number of visit and program outreach. It was also discovered that the visit average to health center, which headed by paramedical staff are higher than the center headed by medical manpower.
In order to increase the health center utilization in the Aceh Selatan District, medical manpower, paramedical and non-medical should be available. However, health centers with no medical staff can be supervised remotely by medical staff from nearby health centers. This policy recommendation can significantly reduce impact of medical staff shortage without impacting is the health centers performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T1970
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Widyawati
"ABSTRAK
Hasil survei cepat tahun 1995 di Kabupaten Tangerang, proporsi ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 47,3 % sedangkan proporsi ibu hamil yang melaksanakan `antenatal care' sebesar 94 %. Masih rendahnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan serta belum diketahuinya faktor-faktor apa yang berhubungan dengan pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, telah menarik minat peneliti untuk mengetahui proporsi ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 1997-1998 dan hubungan antara faktor- faktor : pendidikan, pendapatan keluarga, sikap, kejadian penyakit saat hamil dan melahirkan, ketersedian fasilitas pelayanan kesehatan, jarak tempuh, ketersedian sarana transportasi, biaya pelayanan, anjuran/nasehat orang lain di lingkungannya untuk memanfaatkan pelayanan; dengan pemanfaatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Penelitian dilakukan dengan menganalisa data primer menggunakan metode `cross sectional'. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proporsi ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan adalah 62,5 %, dan hipotesis peneliti telah terbukti kecuali ketersedian fasilitas pelayanan kesehatan, jarak tempuh serta anjuran/nasehat orang lain di lingkungannya untuk memanfaatkan pelayanan.
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan, bahwa dalam upaya meningkatkan jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan sebaiknya :
1. Memperlakukan dukun paraji sebagai mitra kerja petugas kesehatan.
2. Memberikan pendidikan kesehatan ibu, terutama kepada ibu-ibu yang berpendidikan rendah beserta suami dan orang tuanya, juga kepada remaja puteri di sekolah-sekolah.
3. Peningkatan tarif pelayanan persalinan dan kualitas `antenatal care' di puskesmas.
4. Pemberdayaan kelompok kerja (pokja) Gerakan Sayang Thu di semua tingkatan, sehingga pokja berfungsi secara efektif terutama dalam pengumpulan dana serta pengadaan transportasi yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan ibu.
Daftar Pustaka : 23 (1975 - 1997)

ABSTRACT
The 1995 Rapid survey's in Tangerang district found that 94 % of all pregnant women had antenatal care, while only 47,3 % of all births were delivered by health staff (midwives and medical persons). Because of the low proportion of births were delivered by health staff and the unknown factors related, so the author was interested to find out the proportion of birth aid by health staff in 1997-1998 and the relationship of the following factors: education, family earning, attitude, incidence illness during pregnancy and childbirth, availability of health facilities, the distance to health facilities, availability of transportation to health facilities, cost of health services, advice from another people to utilize the birth aid by health staff.
The study was done by using primary data, using cross sectional method. The study found that the utilization of birth aid by health staff reached 62,5 %. And, the author's hypothesis was proved except availability of health facilities, the distance to health facilities and advice from another people to utilize the birth aid by health staff.
Recommendations of study are:
1. Promote partnership among health staff and traditional birth attendants.
2. Health education on family life for using to mothers with minimal education, together with their husbands and parents. The family life education could also be taught for adolescent girls at schools.
3. Increase charge for delivery services and improve quality of antenatal care at Public Health Center (Pusat Kesehatan Masyarakat).
4. Encourage community participation to provide fund and transportation for pregnant mothers who need emergency care.
References : 23 (1975- 1997)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library