Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hilman Rifqi
Abstrak :
ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai hatespeech atau ujaran kebencian yang di utarakan melalui media sosial youtube. Seringkali ditemukan dan dihasilkan oleh unggahan video yang berkontenkan ujaran kebencian dan menyinggung Suku, Ras, Agama, dan Antar Golongan SARA . Penulis menggunakan teori Representasi sebagai acuan dalam membahas hal tersebut. Penulis menggunakan sumber data primer seperti screenshoot cuplikan video youtube yang memiliki unsur hatespeech dan data sekunder seperti penelitian terdahulu sebagai bahan analisis. Penulis berasumsi bahwa unggahan video berkonten ujaran kebenciam di youtube dapat menjatuhkan dan menimbulkan perselisihan di masyarakat luas dan berujung kepada pemberian pendapat mengenai pihak yang terkait, mengingat mudahnya akses bagi siapapun yang dapat membuka media sosial youtube ini dan kebebasan berpendapat di dunia maya. Penulis menemukan beberapa unggahan yang dapat dikategorikan sebagai hate speech dan berujung kepada pemberian pandangan negatif kepada mereka yang ditargetkan dalam isi konten video tersebut.
ABSTRACT
This paper aims to add insight into hatespeech or hate speech expressed through social media youtube. Often found and produced by video uploads that hate speech contents and alluded to Tribes, Races, Religions, and Intergroups. The author uses the theory of Representation as a reference in discussing it. The author uses primary data sources such as youtube video footage screenshoot which has elements of hatespeech and secondary data such as previous research as an analysis material. The authors assume that video uploads in the content of coveted voices on youtube can lead to disputes in the wider community and lead to the sharing of opinions about the parties concerned, given the easy access for anyone who can open youtube 39 s social media and freedom of expression in cyberspace. The author found several uploads that could be categorized as hate speech and resulted in a negative view to those who targeted the content of the video.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pasaribu, Roberto G.M.
Abstrak :
Adanya fenomena ujaran kebencian saat ini diperkuat dengan munculnya paradigma Post-truth yang sengaja dikembangkan dan menjadi alat propaganda dengan tujuan mengolah sentimen masyarakat, sehingga bagi masyarakat yang kurang kritis akan dengan mudah terpengaruh yang diwujudkan dalam bentuk empati dan simpati terhadap agenda politik tertentu yang sedang diskenariokan. Dalam penelitian ini teori pencegahan kejahatan ujaran kebencian yang digunakan adalah konsep G. Peter Hoefnagels, yang disebut sebagai politik kriminal (criminal policy), disamping dapat dilakukan secara represif melalui upaya nonpenal/criminal law application, dapat pula melalui sarana non penal/prevention without punishment. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pemilihan narasumber dengan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Implementasi strategi Dittipidsiber Bareskrim Polri dalam melakukan pencegahan kejahatan ujaran kebencian antara lain; Pertama, Penerapan Hukum Pidana (criminal law application) dengan melakukan penegakkan hukum berbasis Integrative approach. Kedua, Melakukan Pencegahan Tanpa Pidana (prevention without punishment) dengan membentuk satuan tugas media sosial dan melakukan optimalisasi pemanfaatan media sosial. Ketiga, Mempengaruhi Pandangan Masyarakat terkait Pemidanaan Ujaran Kebencian (influencing views of society on punishment) dengan melakukan diseminasi konten-konten yang bersifat edukatif dan hombauan melalui media sosial, media massa maupun media yang lainnya. ......The existence of the phenomenon of hate speech is currently reinforced by the emergence of the Post-truth paradigm which is deliberately developed and becomes a propaganda tool with the aim of cultivating public sentiment, so that people who are less critical will be easily influenced which is manifested in the form of empathy and sympathy for certain political agendas that are being screened. . In this research, the theory of preventing hate speech used is the G. Peter Hoefnagels concept, which is referred to as criminal policy, besides being repressive through criminal law application efforts, it can also be through prevention without punishment. This study uses a qualitative approach, selecting sources with purposive sampling technique. The research location is at the Directorate of Cyber Crime, Bareskrim Polri. The results of this study explain that the implementation of the strategy of the National Police Criminal Investigation Directorate in preventing hate speech crimes includes; First, the application of criminal law (criminal law application) by carrying out law enforcement based on an integrative approach. Second, do prevention without punishment by forming a social media task force and optimizing the use of social media. Third, Influencing Public Views regarding the Criminalization of Hate Speech (influencing views of society on punishment) by disseminating educational and competitive content through social media, mass media and other media.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library