Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ignatius Carpati Geraldy
"ABSTRACT
Reward has been found to attenuate social loafing in a simple experiment task.This study aimed to investigate the reward size expectancy on social loafing in abrainstorming task generating as many words as possible in three minutes .Using a 2x2 between groups design, 40 university students were randomlyassigned to coactive individual or collective work in a group of five condition,and to either small or large reward condition. The dependent variable was theaverage number of words generated per person. Independent group t test foundthat participants in coactive conditions performed better generated more words than those in collective conditions, indicating that social loafing is more likely tooccur when someone works as group compare to work individually. Meanwhile,participants in collective small reward condition performed better than those incollective large reward conditions, depicting that small reward is more likely toreduce social loafing in a group task. p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px font 12.0px Helvetica.

ABSTRACT
Pemberian hadiah ditemukan berhasil menurunkan perilaku kemalasan sosialdalam sebuah eksperimen sederhana. Studi ini bertujuan untuk meneliti dampakpengharapan ukuran hadiah terhadap perilaku kemalasan sosial dalam sebuahtugas brainstorming menuliskan sebanyak mungkin kata dalam waktu tigamenit. Menggunakan desain 2x2 antar kelompok, sebanyak empat puluhmahasiswa secara acak ditempatkan ke dalam kelompok koaktif bekerja secaraindividu atau kolektif bekerja secara berkelompok . Adapun variabel terikatyang dilihat adalah rata-rata jumlah kata yang berhasil ditulis oleh masingmasingpartisipan. Menggunakan independent group t-test, hasil penelitianmenunjukkan bahwa partisipan dari kelompok koaktif memiliki performa yanglebih baik dengan menuliskan lebih banyak kata dibandingkan partisipan darikelompok kolektif. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku kemalasan sosial lebihmungkin terjadi saat seseorang bekerja secara berkelompok dibandingkandengan saat bekerja secara individu. Sementara itu, partisipan dari kelompokkolektif dan mendapatkan hadiah kecil menuliskan lebih banyak katadibandingkan dengan partisipan dari kelompok kolektif dan mendapatkan hadiahbesar. Hal ini menggambarkan bahwa hadiah yang berukuran kecil lebihmemungkinkan untuk mengurangi perilaku kemalasan sosial dalam sebuah tugaskelompok p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px Helvetica "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verhezen, Peter
"Mekanisme pemberian hadiah pada masyarakat Jawa tradisional berfungsi untuk mem-bentuk dan mempertahankan persekutuan. Akan tetapi, dalam kebudayaan masyarakat Jawa modern tnekanisme tersebut telah berubah menjadi alat mencapai tujuan bagi pegawai-pegawai pemerintah dan elit-elit ekonomi.
Artikel ini membedakan 'pemberian hadiah' dari 'suap'. Meskipun secara konseptual ke-dua hal tersebut serupa, 'hadiah' berbeda dari 'suap' dalam hal sifat dasar dari hubungan-hubungan yang ada. Artikel ini mengkaji secara empirik persepsi orang Indonesia tentang korupsi berdasarkan hasil survey nasional mengenai korupsi di Indonesia.
Hasil survey memperlihatkan tanggapan responden terhadap sejumlah situasi korupsi. Perbedaan-perbedaan dalam jawaban responden menunjukkan adanya sebuah definisi korupsi yang urnum berdasarkan persepsi dari kelompok-kelompok sosial yang berbeda. Pola jawaban mengisyaratkan bahwa perilaku tertentu cenderung dianggap tidak korup apabila dilakukan oleh pegawai negeri yang bergolongan rendah.
Perbedaan antara sikap dan perilaku masyarakat terutama terlihat pada saat menerima suap yang sesungguhnya hanya merupakan sisi lain dari memberi suap karena keduanya sama-sama melibatkan kompromi nilai. Meskipun dua pertiga responden mengatakan akan menerima suap, namun ada perbedaan persepsi antara menerima uang dan barang. Hal ini menggarisbawahi kesulitan dalam mendefinisi ulang sikap masyarakat terhadap aspek-aspek budaya dari korupsi.
Sekalipun mekanisme 'hadiah' yang berdasarkan resiprositas memiliki fungsi sosial, namun perlu dicarikan keseimbangan antara norma-norma tradisional yang mendukung hubungan-hubungan interpersonal yang akrab dan usaha-usaha untuk menciptakan pranata-pranata sosial yang efektifdan dapat dipertanggungjawabkan. Hasil survey memperlihatkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia dapat membedakan antara praktik-praktik yang dapat diterima ataupun tidak secara sosial. Namun, sikap tradisional masih berpengaruh pada pergeseran perseptual yang diperlukan untuk melepaskan diri dari kebudayaan korupsi.
"
2003
AIIJ-XXVII-72-SeptDes2003-101
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rohli
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pelaksanaan program undian berhadiah pada bank syariah dengan studi pada pelaksanaan Bank Syariah Mandiri (BSM) Gelegar Hadiah. Maraknya perbankan syariah saat ini bukan tanpa kecaman. Banyak pihak yang beranggapan bahwa dalam prakteknya, banyak bank Islam menjalankan transaksi yang justru tidak sesuai dengan prinsip syariah. Salah satunya yang masih menjadi perdebatan adalah mengenai undian, karena undian sering diidentikan dengan perjudian. Selain itu, belum adanya fatwa DSN mengenai undian membuat pelaksanaan undian di bank syariah patut dipertanyakan. Undian berhadiah diatur dalam UU No. 22 tahun 1954 tentang Undian serta Keputusan Menteri Sosial No. 14A/Huk/2006 Tentang Izin Undian sebagai dasar hukum formal, serta hukum Islam/syariah sebagai dasar hukum normatif. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan metode analisis data melalui pendekatan secara kualitatif untuk mengkaji undian berhadiah pada BSM Gelegar hadiah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa undian telah diatur dengan baik dalam tataran hokum formal maupun dalam tataran hukum normatif (syariah). Secara umum BSM telah memenuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan syariah mengenai undian, tetapi BSM perlu memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat mengenai produk dan program mereka sehingga kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah dapat terus terjaga.

ABSTRACT
The focus of this study is about the implementation of lottery Program in Islamic Bank by examines on BSM Gelegar Hadiah Program. The rise of islamic bank today is not without criticism. Many people believe that in practice, there are Islamic banks run the transaction which are not applying Islamic principles. One of the things that still remains debatable is about lottery program because lottery is often synonymous with gambling. Besides, the lack of DSN fatwa about the lottery makes the implementation of lottery program in Islamic banks should be questioned. The legal researh method used is normative juridical with qualitative as the method of data analysis to examine how BSM do the lottery draws on BSM Gelegar hadiah. Lottery draws license is regulated by UU No. 22 tahun 1954 also Keputusan Menteri Sosial No. 14A/Huk/2006 Tentang Izin Undian as the basic formal laws, and also Islamic laws as the normative law. The research shows that lottery draw has well regulated in formal regulation and also Islamic laws. In general, BSM has comply the formal regulation and Islamic laws about lottery draws. However, BSM should give clearance of their product and program to community in order to keep people trust in Islamic bank."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S265
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku yang secara memikat menyajikan pengakuan para pemenang nobel sastra: tentang bagaimana mereka menulis, tentang sastra bagi masyarakat, dan visi brilian yang membuat mereka tak pantang menyerah menghadapi kekuasaan. "
Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2006
809 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nandha Julistya
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5299
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Reswanto
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pengadaan bahan pustaka melalui hadiah telah dilakukan di perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Depok, pada bulan Maret hingga Mei 1995. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana dan bagaimana pengadaan melalui hadiah telah dimanfaatkan, mengetahui apa manfaat pengadaan melalui hadiah, mengetahui apa masalah pengadaan melalui hadiah, dan mengidentifikasi kebijakan / langkah -langkah atau cara untuk meningkatkan manfaat metode pengadaan ini bagi perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan teori-teori yang dapat dipakai untuk mengkaji penelitian, Melalui wawancara terhadap kepala perpustakaan, pustakawan senior maupun staf yang bertugas di bagian yang terkait dan penelitian terhadap berbagai dokumen yang relevan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa selain dengan jalan pembelian, pengadaan bahan pustaka di perpustakaan FSUI juga dilakukan dengan jalan menerima hadiah. Buku hadiah yang diterima mencapai 54 % dari keseluruhan penambahan buku dari tahun 1990-1995. Hal ini merupakan kandisi yang kurang baik..

"
1996
S15298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Tsuraya Choirinnida
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh dukungan hadiah dan dukungan reputasi terhadap kinerja pendanaan proyek crowdfunding di negara BRICS. Metode penelitian yang digunakan adalah ordinary least square dengan 582 data cross-section berupa proyek kreatif crowdfunding tiga kategori teratas di platform Kickstarter dari tahun 2009 hingga tahun 2019. Secara serempak dukungan hadiah dan dukungan reputasi ditemukan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pendanaan proyek crowdfunding di negara Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS). Dukungan hadiah yang dijelaskan oleh ego-boosting, cuztomized, dan community reward berrpengaruh signifikan terhadap terhadap kinerja pendanaan proyek crowdfunding di negara BRICS karena memiliki nilai unik yang tidak diperoleh pelanggan biasa dan dapat memberikan pengalaman bagi backer. Jumlah updates dan jumlah komentar sebagai variabel yang menjelaskan dukungan reputasi terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja pendanaan proyek crowdfunding karena berguna untuk sarana komunikasi dan sumber informasi bagi backer.

The purpose of this study is to analyze the role of reward and reputation support on the performance of crowdfunding project in BRICS countries. Ordinary least square is used as methodology research with 582 cross-sectional data from top three creative projects that conduct in Kickstarter’s platform from 2009 to 2019. This research finds that reward and reputation support influence the performance of crowdfunding project in BRICS countries simultaneously. Ego-boosting, cuztomized, and community as variables that explain reward support are significantly influence the performance of crowdfunding project in BRICS countries since the uniqueness that does not get by another customer and it also gives backer experiences. The number of updates and comments as variabel of reputation support are significantly influence the performance of crowdfunding project in BRICS countries because it is useful for giving information to backer and as medium of communication."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Cahya Adhikara
"Alih daya atau outsourcing merupakan sebuah sistem dalam ketenagakerjaan guna mengalihkan sebagaian pekerjaan kepada pihak ketiga untuk meminimalisirkan resiko dan juga beban pekerjaan yang bukan inti bisnis. Dalam praktiknya sistem ini dilakukan berdasarkan sebuah perjanjian alih daya antara perusahaan pengguna dan penyedia yang dimana nantinya pekerja dari perusahaan penyedia akan ditugaskan untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan perusahaan pengguna. Dalam perkembangan ekonomi suatu masyarakat, alih daya dapat menjadi cara paling natural dalam hal pemenuhan kebutuhan lapangan kerja selagi juga memudahkan pergerakan perusahaan dalam pasar yang kian kompleks, namun sayang dalam praktiknya di Indonesia sistem ini justru menuai polemik. Pengawasan dari pemerintah sangat diperlukan guna melindungi kepentingan dan hak para pihak. Fungsi pemerintah merupakan penyeimbangkan kekuatan ekonomi yang tidak mungkin seimbang antara pekerja dan pengusaha dalam suatu hubungan industrial Indonesia. Pengawasan ketenagakerjaan sendiri di Indonesia sudah diatur dalam beberapa peraturan perundang-undangan namun dalam praktiknya masih belum semuanya dilaksanakan dengan baik. Pembahasan penulisan ini akan memfokusikan kepada peran pemerintah Indonesia dalam pengawasan praktik alih daya di Indonesia yang masih banyak melanggar hukum atau bahkan hak asasi para pihaknya. Sebuah sistem pengawasan yang baru dimana keadilan akan menjadi nafasnya seperti sistem reward and punsihment merupakan jalan yang bisa diambil oleh pemerintah dalam meningkatkan antusias perusahaan dalam kepatuhan akan norma kerja alih daya. Selain itu juga diperlukannya sistem hukum yang menaungi perlindungan-perlindungan itu dengan pasti.  Namun untuk penerapannya hal ini masih membutuhkan banyak hal seperti dasar hukum yang belum ada dan bentuk skema penerapan terbaiknya guna keberlangsungan dari sistem ini sendiri di Indonesia.

Outsourcing is a system in use employment transferring work to third parties to minimize risk and also workload that is not into the business. In practice, this system is carried out based on an outsourcing agreement between the user company and the provider where workers from the provider company will be assigned to work to meet the company's needs. In the economic development of the community, outsourcing can be the most natural way in terms of meeting the needs of employment to help the movement of companies in a complex market, but unfortunately in practice in Indonesia the system is actually creating a polemic. Supervision from the government is necessary for the interests and rights of the parties. The government's function is to balance the unbalanced economic power between workers and employers in an Indonesian industrial relationship. Labor inspection itself has been regulated in several laws and regulations, but in practice, not all of them have been implemented properly. This discussion will focus on the role of the Indonesian government in overseeing outsourcing practices in Indonesia, which still violate the law or even the human rights of its parties. A new supervisory system where justice will be its breath, such as a reward and payment system, is a way that can be taken by the government in increasing the enthusiasm of companies in declaring outsourcing work norms. Apart from that, there is also a need for a legal system that covers these protections with certainty. However, to implement this, many things still require such as a legal basis that does not yet exist and the form of the best implementation scheme for the sustainability of this system itself in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library