Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meilida Fitriana
Abstrak :
Angka kejadian asfiksia neonatorum masih menjadi masalah serius di Indonesia. Salah satu penyebab tingginya kematian bayi di Indonesia adalah asfiksia neonatorum yaitu sebesar 33,6%. Salah satu faktor persalinan yang berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum adalah persalinan dengan sectio caesarea. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan persalinan tindakan dengan sectio caesarea dengan kejadian asfiksia neonatorum setelah di kontrol variabel kovariat. Penelitian ini menggunakan rancangan desain kasus control dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis ibu bersalin di RSIA Budi Kemuliaan, Jakarta pada tahun 2013. Sampel penelitian ini adalah neonatus asfiksia. Analisis menggunakan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan 66,2% bayi asfiksia dilahirkan dengan persalinan sectio caesarea. Selain didapatkan bahwa hubungan persalinan tindakan sectio caesarea dan kejadian asfiksia secara statistik mempunyai hubungan yang bermakna dengan p-value 0,042 dimana ibu yang melahirkan dengan persalinan tindakan sectio caesarea memiliki resiko 2 kali (95% CI 1,03-4,32) untuk terjadi asfiksia pada bayi yang dilahirkan dibanding ibu yang melahirkan dengan persalinan pervaginam (normal) setelah dikontrol dengan variabel kelainan letak, gawat janin, dan preeklamsi. ......The incidence of neonatal asphyxia remains a serious problem in Indonesia. One of the causes of the high infant mortality in Indonesia is asphyxia neonatorum is equal to 33.6%. One of the factors associated with the incidence of birth asphyxia neonatorum is the Sectio Caesarea delivery. The purpose of this study was to determine the relationship of labor action by sectio Caesarea with the incidence of neonatal asphyxia after covariate control variables. This study used a case control design design using secondary data from maternal medical records in RSIA Budi Kemuliaan, Jakarta in 2013 samples of this study was neonatal asphyxia. Analysis using logistic regression. The results showed 66.2% of babies born with birth asphyxia sectio Caesarea. In addition it was found that labor relations act sectio Caesarea and asphyxia events have statistically significant association with a p-value of 0.042 where the mother who gave birth to the labor action sectio Caesarea has 2 times the risk (95% CI 1.03 to 4.32) for the case of asphyxia in infants born to mothers who gave birth compared with vaginal delivery (normal) after controlled with variable layout abnormalities, fetal distress, and preeclampsia.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Esriani
Abstrak :
Pelayanan antenatal (ANC) adalah salah satu program kegiatan Puskesmas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang berupaya memberikan pelayanan yang berkualitas kepada ibu hamil, mendidik serta memotivasi ibu hamil agar dapat merawat dirinya selama hamil, serta berupaya merubah sikap dan perilaku kearah keamanan persalinan. Berdasarkan basil survei yang dilakukan, maka peneliti mencoba melakukan analisis data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2002-2003 tentang Hubungan Kualitas Layanan Antenatal dengan Kejadian Komplikasi Persalinan, yang terdiri dari beberapa variabel yaitu variabel babas utama adalah kualitas layanan antenatal, dan variabel kontrol adalah status reproduksi (umur, paritas, jarak kehamilan), status kesehatan (riwayat obstetri), Perilaku sehat (penolong persalinan, penggunaan KB), tempat persalinan, kualitas pelayanan (penyuluhan) dan komplikasi persalinan yang terdiri dari dua kriteria (partus lama dan perdarahan). Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional, dengan melakukan analisis data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2002-2003. Setelah ditentukan kriteria inklusi dan eksklusi maka diperoleh sampel minimal meliputi 11674 sampel. Analisis data yang digunakan meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kualitas layanan antenatal berinteraksi dengan jarak kelahiran, dimana pada jarak kelahiran ? 2 tahun hubungan kualitas antenatal dengan komplikasi persalinan (OR F 0,94), sedangkan pada jarak kelahiran < 2 tahun hubungan kualitas layanan antenatal dengan komplikasi persalinan (OR = 1,98) atau dari hasil uji interaksi diperoleh (OR = 2,01, 95%CI 1,11-3,97). Hasil penelitian masih dipengaruhi cara pengukuran, sehingga untuk memperoleh hasil yang iebih valid disarankan dilakukan penelitian selanjutnya dengan perigukuran yang lebih baik dan desain yang lebih baik.
Antenatal Service (ANC) is one of the Puskesmas activities, which is Mother and Child Health (KIA) that make effort in giving quality service to pregnant mother, educating and also motivating pregnant mother to take care of herself during pregnancy, and also make effort to change attitude and behavior toward give birth safety. Based on survey conducted, researchers try to do data analysis of Demographic Survey and Health in Indonesia year 2002 - 2003 about Relation of Antenatal Service Quality with Give Birth Complication Cases, which consist of some variables such as main free variable is antenatal service quality, and control variable is reproduction status (age, parity, pregnancy gap), health status (obstetric history), health behavior (give birth assistance, KB use), give birth place, service quality (counseling) and give birth complication that consist of two criteria (delivery length and haemorrahage). Research design was cross sectional, with data analysis of Demographic Survey and Health in Indonesia year 2002 - 2003. After criteria of inclusion and exclusion determined then obtained minimal sample include 11674 samples. Data analysis that used is including univariate, bivariate, and multivariate analysis. Research result shows that relation of antenatal service quality interact with birth gap, where in birth gap? 2 years of antenatal quality relation with give birth complication (OR = 0,94). While in birth gap < 2 years of antenatal service quality with give birth complication (OR = 1.98) or from interaction test result got (OR = 2,01, 95% CI 1,11 - 3,97). Research result still affected by measuring method, so that to obtain valid result suggested that advanced research done with better measuring and better design.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T18984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Soetimah
Abstrak :
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang tugas sehari-harinya terlibat langsung pada pelayanan kebidanan terutama dalam pelaksanaan pertolongan persalinan. Pekerjaan ini mempunyai risiko tinggi terhadap kemungkinan penularan berbagai penyakit, termasuk HIV/AIDS. Salah satu upaya untuk memberikan perlindungan baik kepada klien maupun kepada bidan sendiri adalah dengan melaksanakan tindakan pencegahan infeksi melalui cuci tangan, sebelum dan sesudah melakukan tindakan, menggunakan sarung tangan ketika melakukan tindakan, menggunakan larutan antiseptik untuk persiapan sebelum tindakan, melakukan langkah﷓langkah proses pencegahan infeksi pada peralatan setelah digunakan dengan melakukan dekontaminasi, pencucian, sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi dan mengelola sampah dengan baik dan benar (IBI, UNFPA, BKK13N, 2000). Berdasarkan konsep World Health Organization (1994): The Four Pillars of Safe Motherhood dalam upaya penyelamatan ibu dan bayi, Departemen Kesehatan antara lain menerapkan pelayanan kebidanan dasar melalui pertolongan persalinan aman dan bersih. Hal ini dilaksanakan dengan mengenal standar minimal tiga bersih yang meliputi bersih penolong, bersih alat dan bersih tempat/lingkungan, untuk mencegah terjadinya penularan penyakit atau infeksi bagi petugas atau bidan yang bekerja baik di Rumah Sakit, Puskesmas, maupun di unit-unit pelayanan kesehatan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh pelatihan berdasar kompetensi terhadap kepatuhan bidan melaksanakan pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan normal dihubungkan dengan faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan pengamatan langsung di Puskesmas yang dilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni Tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum sepenuhnya bidan patuh melaksanakan pencegahan infeksi terdapat (57,3%) tidak patuh, belum semua bidan dilatih pencegahan infeksi (56,1%), pengetahuan tentang pencegahan infeksi masih kurang (58,5%), sikap terhadap pencegahan infeksi masih belum positif (52A%), umumnya lama kerja lebih dari 10 tahun (82,9°/o), ketersediaan alat dan bahan yang tidak lengkap (39%), bekerja tanpa SOP (73,2%) responden berpersepsi ada dukungan atasan (93,9%) dan dukungan teman (92,7%). Hampir semua bidan mendapat dukungan terhadap pelaksanaan pencegahan infeksi dari atas (93,9%) dan dukungan dari teman (92,7%). Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ditemukan faktor yang mempengaruhi kepatuhan melaksanakan pencegahan infeksi adalah pelatihan (OR=2,583), pengetahuan (OR=3,010) dan sikap (OR=2,962). Memperlihatkan hasil penelitian peneliti menyarakankan adanya kebijakan peningkatan jumlah bidan yang dilatih, peningkatan supervisi, melengkapi alat dan bahan PI, pengadaan dan sosialisasi penggunaan SOP. Daftar Pustaka : 23 (1985 - 2002)
The Effect of "Training Based on Interest" to Midwife Compliance Executing the Infection Prevention in Normally Give Birth Help on RB Puskesmas East Jakarta Subdistrict in the Year 2004Midwife is one of the health energy which daily duty involved directly io midwife service especially in the execution of giving birth. This job has a high risk to the infection of many kind of disease, including HIV/AIDS. One of the strive to give good protection whether to client or midwife is by executing the infection prevention by washing hands, before and after doing things, using glove when doing things, using antiseptic for the preparation before action, doing infection prevention process steps to tools after being used by doing decontamination, wash, sterilization or high level disinfection and distributing waste with well and right (IBI, UNFPA, BKKBN, 2000). In pursuant to the World Health Organization concept (1994): The Four Pillars of Safe Motherhood in doing some effort for rescuing mother and her baby, Health Department applying basic midwife service through a safe and healthy give bind It conducted by knowing the 3 minimal clean standards which are clean help, clean tools, and clean environment/society, to prevent the disease infection or infection for worker or midwife which is working well in Hospital, Puskesmas, and also in other health care units. This research aim to get a picture of training influence based on competition to midwife compliance in doing the infection prevention in normally give born help relate to predisposition factor, possible factor, and lasing factor. This research is a descriptive research with cross sectional design. Data obtained through the questioner spreading and direct observation in Puskesmas which is executed on May until June in the year 2004. Research result show that not yet all midwife obediently doing the infection prevention there's (57,3%) not obedient, not yet all midwife trained infection prevention (56,1%), the lack of knowledge about infection prevention (58,5%), not yet posing a the attitude to infection prevention (52,4%), work longer than 10 years in common (82,9%), the availability of tools and substance not complete (39%), work without SOP (73,2%), respondent perception that there's a support from government (93,9%). and friend support (92,7%). Almost all the midwife got support with the infection prevention from above (93,9%) and support from all friends (92,7%). The result of multivariate analysis with logistic regression testing found factor which influencing the obedience in doing infection prevention are training (OR=2,583), knowledge (OR=3,10I) and attitude (OR=2,962). Showing the result researcher advising a midwife improvement in quantity policy which is trained, supervision improvement, tools equipping and PI substance, Levying and socialization in using SOP. Bibliography: 23 (1985-2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library