Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairani Rizki Prasetya
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara jenis sumber informasi parenting dan parenting knowledge pada ibu generasi Millennial yang memiliki satu anak berusia 0 ndash; 24 bulan. Penelitian ini bersifat korelasional dengan menggunakan sampel ibu usia 18 - 35 tahun yang memiliki satu anak berusia 0 - 24 bulan dengan tingkat pendidikan tinggi yaitu minimal menyelesaikan jenjang pendidikan Diploma III n = 155. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Knowledge of Infant Development Inventory KIDI dan Maternal Sources of Information Questionnaire MSIQ. Hasil analisis korelasi dengan Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara parenting knowledge dan jenis sumber informasi r = 0,211, p < 0,01 . Dengan demikian, semakin tinggi tingkat keakuratan pengetahuan parenting ibu, diikuti dengan tingginya tingkat penggunaan dan pembelajaran yang didapat ibu dari sumber informasi parenting.

The purpose of this study was to find out whether there was a relationship between the type of parenting information and parenting knowledge on Millennial generation mothers who have one child 0 24 months old. This is a correlational study by using a sample of mother age 18 35 years old who have one child 0 24 month with a level of higher education that is minimum Diploma III education level n 155. Instruments used in this study are Knowledge of Baby Inventory Development KIDI and Sources of Mother Information Questionnaire MSIQ. The results of the study with Pearson has shown that there is a significant positive relationship between parenting knowledge and the type of parenting information r .211."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Paradigma merupakan pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan (subyek matter) dari suatu cabang ilmu. Paradigma perpustakaan saat ini telah bergeser ke arah generasi millennial. Millennial adalah nama pendek dari generasi Y, yaitu sebuah generasi dimana pemustaka berperilaku sebagai seseorang yang haus akan ilmu pengetahuan. Paradigma perpustakaan generasi millennial ini dicirikan adanya masyarakat pembelajar yang selalu berinteraksi dengan internet dimanapun dan kapanpun membutuhkan informasi. Jadi layanan perpustakaan yang masih "jadul" harus berbenah dan harus mampu mengakomodasi perubahan perilaku masyarakat dalam akses informasi. Adanya kemajuan iptek, maka perpustakaan harus selalu mencari jalan dengan pemanfaatan inovasi teknologi informasi terbaru agar kualitas layanan menjadi semakin terus meningkat. Pemustaka yang dalam kehidupannya selalu bersinggungan dengan peralatan teknologi sering diistilahkan dengan generasi gadget."
020 VIS 12:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Medal Junjunan
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji hubungan antara brand personality congruity dan purchase intention, hubungan antara kerentanan akan tipe reference group influence informative dan normative influence dan purchase intention, dan pengaruh kerentanan akan tipe reference group influence dalam memoderasi hubungan brand personality congruity dan purchase intention. Pengumpulan data dilakukan melalui survey online. Responden penelitian adalah 411 wanita berusia antara 18 ndash; 36 tahun generasi Milenial . Penelitian ini menemukan bahwa pada brand personality congruity hanya dimensi sophistication congruity yang ditemukan memprediksi purchase intention. Namun, kerentanan akan kedua tipe reference group influence, baik normative maupun informative, memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap purchase intention. Analisis moderasi menunjukkan bahwa kerentanan akan kedua tipe reference group influence memperkuat hubungan brand personality congruity dan purchase intention; namun moderasi ini terbatas pada dimensi peacefulness congruity, sincerity congruity, dan sophistication congruity pada tipe normative influence, dan sophistication congruity pada tipe informative influence. Secara lebih spesifik, peacefulness, dan sincerity congruity akan lebih kuat pada individu yang memiliki kerentanan tinggi akan tipe normative influence, sedangkan sophistication congruity akan lebih kuat pada individu yang memiliki kerentanan yang tinggi akan normative dan informative reference group influence.

ABSTRACT
This study examines the relationship between brand personality congruity and purchase intention, the relationship between susceptibility to reference group influence type informational and normative influence and purchase intention, and the susceptibility to reference type influence types in moderating the relationship of brand personality congruity and purchase intention. Data collection is done through online surveys. The study respondents were 411 women aged between 18 36 years Millennial generation . The study found that in brand personality congruity, sophistication congruity dimensions were found predicting purchase intention. However, the susceptibility of those reference group influence types, both normative and informational, has a significant positive relationship to purchase intention. Moderation analysis shows that susceptibility to both types of reference group influence strengthens the relationship of brand personality congruity and purchase intention But moderation is limited to the dimensions of peacefulness congruity, sincerity congruity, and sophistication congruity in the types of normative influence, and sophistication congruity in the type of informational influence. More specifically, peacefulness and sincerity congruity will be stronger in individuals with high susceptibility to normative influence types, whereas sophistication congruity will be stronger in individuals with high susceptibility to normative and informational reference group influence. "
2017
T48804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiya Alistika
"Persaingan dalam berbagai industri akan menimbulkan penurunan pangsa pasar, bahkan pada perusahaan yang sudah mature. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan customer engagement. Untuk meningkatkan engagement, perusahaan harus mengetahui target market. Target market dalam penelitian ini adalah generasi milenial. Strategi yang dilakukan untuk menarik generasi tersebut adalah melalui viral marketing campaign.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh viral marketing campaign terhadap customer engagement. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuatitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui kuisioner. Sampel dalam penelitian ini adalah follower akun Instagram @SehatAQUA. Teknik pengolahan data menggunakan analisis regresi linear. Hasil penelitian adalah terdapat pengaruh antara viral marketing campaign terhadap customer engagement.

Competition in various industries will lead to a decrease in market share, even in mature companies. One strategy that can be done is to improve customer engagement. To improve engagement, the company must know the target market. Target market in this research is millennial generation. The strategy undertaken to attract the generation is through viral marketing campaign.
This research was conducted to analyze the influence of viral marketing campaign to customer engagement. This study used a quatitative approach, with data collection techniques through questionnaires. The sample in this research is follower of Instagram SehatAQUA account. Data processing technique using linear regression analysis. The result of research is there is influence between viral marketing campaign to customer engagement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Fatmawati
"Paradigma merupakan pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan (subyek matter) dari suatu cabang ilmu. Paradigma perpustakaan saat ini telah bergeser ke arah generasi millennial. Millennials adalah nama pendek dari generasi Y, yaitu sebuah generasi dimana pemustaka berperilaku sebagai seseorang yang haus akan ilmu pengetahuan. Paradigma perpustakaan generasi millennial ini dicirikan adanya masyarakat pembelajar yang selalu berinteraksi dengan internet dimanapun dan kapanpun membutuhkan informasi. Jadi layanan perpustakaan yang masih “jadul” harus berbenah dan harus mampu mengakomodasi perubahan perilaku masyarakat dalam akses informasi. Adanya kemajuan iptek, maka perpustakaan harus selalu mencari jalan dengan pemanfaatan inovasi teknologi informasi terbaru agar kualitas layanan menjadi semakin terus meningkat. Pemustaka yang dalam kehidupannya selalu bersinggungan dengan peralatan teknologi sering diistilahkan dengan generasi gadget."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2010
020 VIS 12:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tassya Sabriella Dewanto
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran Morethana MiniLib and Coffee dalam mengembangkan dan meningkatkan budaya membaca generasi millennial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dimana data diperoleh melalui proses wawancara dan observasi melalui akun instagram Morethana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Morethana telah menjalankan perannya sebagai media membaca untuk pengembangan budaya baca generasi millennial, dengan menyediakan fasilitas membaca yang nyaman dan mengadakan berbagai kegiatan dalam upaya mengembangkan budaya baca generasi millennial. Selain itu, temuan lain juga mengungkapkan kendala yang dihadapi Morethana, seperti tidak adanya sistem klasifikasi buku di perpustakaan mini mereka, kurangnya kesadaran generasi milenial untuk membaca, dan yang paling penting terbatasnya variasi koleksi yang tidak sesuai dengan target pasar. Sebaiknya pemilik Morethana meminta feedback langsung dari pengunjung terhadap koleksi buku yang ada, sehingga pengunjung dapat lebih nyaman dan terlibat dalam membaca di Morethana sebab koleksi buku sudah sesuai dengan minat Millennial.

The purpose of this research is to analyze the role of Morethana MiniLib and Coffee in develops and improves reading culture of millennial generation. This research uses a qualitative approach with case study method, where data was obtained through an interview process and and observations through Morethana's instagram account. The results of this research indicates that Morethana has carried out its role as a reading medium for the development of reading culture of millennial generation, by providing comfortable reading facilities and holding various activities in an effort to develop a reading culture of the millennial generation. In addition, other findings reveal that there are also obstacles faced by Morethana, such as not having book classification system in their mini library, the lack of awareness of millennial generation to read, and most importantly limited variety of their collections—most of which are not in accordance with the current target market. It would be preferable if Morethana's owner solicited direct feedback from visitors on the existing book collection, so that visitors would feel more at ease and engaged in reading at Morethana because the book collection reflects the millennial interests."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library