Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Kamil Ghiffary A.
Abstrak :
ABSTRAK
Konsep dari gastrodiplomacy atau yang biasa disebut sebagai culinary diplomacy adalah sebuah teori yang memanfaatkan kuliner sebagai instrumen penting dalam komunikasi antar negara. Komunikasi menggunakan kuliner tersebut berusaha untuk menghilangkan perbedaan yang pada umumnya dibatasi oleh keragaman budaya, ideologi maupun politik dengan menyamakan selera pada satu hidangan yang tersedia. Penyamaan selera dalam makanan diharapkan berujung pada peningkatan interaksi serta kerjasama antar bangsa, yang diawali dengan masuknya informasi, pesan dan ideologi yang terkandung dalam makanan tersebut. Penerimaan pesan tersebut menjadi sebuah kunci awal yang krusial bagaimana sebuah ideologi asing dari negara lain bisa diterima pada sebuah bangsa. Pemilihan sushi sebagai instrumen utama Jepang dalam praktik gastrodiplomacy Jepang terhadap masyarakat global merupakan gerakan yang sangat berpotensial. Selain sebagai salah satu makanan yang paling dikenali dan digemari di seluruh dunia, sushi juga memiliki catatan historis dan memiliki ikatan yang kuat dengan sistem kebudayaan masyarakat Jepang. Terdapat beberapa hal yang harus dianalisis terlebih dahulu, namun bentuk gastrodiplomacy adalah gerakan yang sangat menjanjikan bagi negara yang modern.
ABSTRACT
The concept of culinary diplomacy or gastrodiplomacy is primaly about utilizing food or culinary as the main instrument of communication between nations. Food or culinary based communication as the media of gastrodiplomacy tries to obliterate the differences between nations divided by cultures, political agendas and ideologies. The main purpose is to provide a similarity of the taste within the culinary itself with expectation of increased interaction between nations in the future as well as coorporation, started by an acceptance of information inside the food such as cultural messages and ideologies from its origin nation. An acceptance of the food as well as the messages within the food is the main key of how foreign ideologies to be successfully rooted into a society. Subsequently, the choosing of sushi for the prime instrument for Japan as their main Soft Power media is a potentially positive action. Aside of how sushi is a well known culinary dish in all over the world, sushi also has a very long historical stories as well as strong connection with Japanese Traditional Society. Thereupon there are several data need to be analyzed for further identification. However gastrodiplomacy is a promising motion for a modern nation.
2017
S68198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Azizi Ilyas
Abstrak :
ABSTRAK
Gastrodiplomasi Jepang di Indonesia Abstrak Artikel ini membahas terhadap Gastrodiplomasi yang dilakukan oleh Jepang di Indonesia. Pada tahun 2013 Jepang melakukan Gastrodiplomasi di Indonesia melalui program yang bernama ldquo;Japan Halal Food Project rdquo;. Sejak dilakukannya program tersebut mulai melabelkan restoran dan produk makanan Jepang dengan label halal dari Majelis Ulama Indonesia organisasi halal Indonesia . Tidak semuanya restoran dan produk makanan Jepang memiliki label halal, walaupun belum mendapatkan label halal, restoran dan perusahaan makanan Jepang dapat beroperasi di Indonesia dikarenakan mereka dapat meyakinkan konsumen mereka di Indonesia bahwa mereka tidak menggunakan bahan-bahan yang tidak halal. Selain dari halal, restoran dan perusahaan makanan Jepang di Indonesia juga melakukan beberapa strategi dan promosi dalam menarik perhatian masyarakat Indonesia. Artikel ini akan menggunakan website restoran dan perusahaan makanan Jepang dan artikel yang berkaitan dengan restoran dan perusahaan makanan tersebut sebagai sumber data. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi-strategi restoran dan perusahaan makanan Jepang di dalam melakukan bisnis di Indonesia seperti segmentasi pasar dan adaptasi menu yang dilakukan untuk memenuhi konsep halal dari Majelis Ulama Indonesia. target dari restoran dan perusahaan makanan Jepang adalah remaja dan dewasa sehingga Jepang menggunakan strategi yang menarik perhatian masyarakat usia tersebut.
ABSTRACT
Japan rsquo s Gastrodiplomacy in Indonesia Abstract This Article will Discusses Japan rsquo s Gastrodiplomacy in Indonesia. In 2013 Japan started their Gastrodiplomacy program in Indonesia through ldquo Japan Halal Food Project rdquo . After that, Japanese restaurants and food companies in Indonesia started to label their restaurant and food products with halal label from Majelis Ulama Indonesia Indonesian Halal Organization . Not every restaurant and food product have halal label, but even though they do not have a halal label, they can operate in Indonesia by convincing Indonesian people that they do not use any non halal ingredients. Other than halal, Japanese restaurants and food companies use strategies in order to attract Indonesian consumers. This article will use Japanese restaurants and food company rsquo s websites and articles that related to Japanese restaurants and food companies as a data source. The purpose of this article is to learn the business strategies of Japanese restaurants and food companies in Indonesia, such as promotion, market segmentation, and adaptation of the menu in order to follow the requirement of Majelis Ulama Indonesia. The main target of Japanese restaurants and food companies are teenager and adult. Because of that, they use strategies that suited to attract people among teens and adult
2018
T50367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvista Chandra Dewi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk gastrodiplomasi Jepang di Indonesia melalui program JETRO Japan Food Festival (JFF) 2016, dan menjelaskan pandangan orang Indonesia terhadap gastrodiplomasi Jepang di Indonesia melalui program JETRO JFF 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari buku atau jurnal artikel yang membahas tentang gastrodiplomasi secara umum maupun yang dilakukan oleh Jepang, data hasil wawancara dari perwakilan pihak JETRO Jakarta, dan data melalui penyebaran angket sebagai data primer. Berdasarkan hasil analisis data, gastrodiplomasi Jepang melalui program JETRO, yakni JFF 2016 ini disimpulkan sebagai bentuk keseriusan/kesungguhan pemerintah Jepang dalam melaksanakan gastrodiplomasi, dengan acara ini akan ada atau banyak restoran Jepang di Indonesia. Pandangan orang Indonesia terhadap gastrodiplomasi Jepang melalui program JETRO JFF 2016 adalah belum banyak orang Indonesia, khususnya di wilayah Jabodetabek yang mengetahui washoku dan wagashi yang dijual di JFF 2016. Orang Indonesia lebih memilih untuk menikmati washoku dan wagashi di restoran Jepang di wilayah Jabodetabek, khususnya yang ada di dalam mall. Selain itu, gastrodiplomasi juga dapat meningkatkan softpower atau pandangan yang baik tentang Jepang dan minat untuk berwisata ke Jepang, serta dapat meningkatkan penjualan ekspor bahan-bahan dari Jepang ke restoran yang ada di Indonesia ...... This study aims to explain the form of Japanese gastrodiplomacy in Indonesia through the JETRO Japan Food Festival (JFF) 2016 program, and to explain the views of Indonesians on Japanese gastrodiplomacy in Indonesia through the JETRO JFF 2016 program. The methods used in this research are quantitative and qualitative methods. The data collection techniques are carried out by collecting data from books or journal articles that discuss gastrodiplomacy in general and those carried out by Japan, data from interviews from representatives of JETRO Jakarta, and carried out by distributing questionnaires as primary data. Based on the results of data analysis, Japanese gastrodiplomacy through the JETRO program, namely JFF 2016, is concluded as a form of seriousness of the Japanese government in carrying out gastrodiplomacy, with this event there will be or many Japanese restaurants in Indonesia. The view of Indonesians on Japanese gastrodiplomacy through the JETRO JFF 2016 program is that not many Indonesians, especially in the Jabodetabek area, known that washoku and wagashi are sold at JFF 2016. Indonesians prefer to eat washoku and wagashi at Japanese restaurants in the Jabodetabek area, especially those in the malls. Therefore the Japanese government made a Japanese food expo with the aim of opening a Japanese restaurant in Jabodetabek due to the high number of Jabodetabek people eating washoku and wagashi in Japanese restaurants, especially those in malls. In addition, gastrodiplomacy can also increase softpower or a good view of Japan and interest in traveling to Japan, and can increase export sales of Japanese ingredients to restaurants in Indonesia
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adlian Mulki Hartantyo
Abstrak :
Makanan memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan manusia, termasuk di antaranya dalam konteks diplomasi. Dalam hubungan internasional, relevansi makanan telah berkembang dari semata-mata sebagai sumber daya kekuatan tradisional menjadi sumber pengaruh yang berbasis unsur budaya. Meningkatnya kesadaran akan pentingnya soft power lantas mendorong aktor negara untuk menerapkan diplomasi publik guna mencapai kepentingan nasionalnya. Hal tersebut lantas mendorong kemunculan dan berkembangnya narasi diplomasi makanan dalam tataran akademis. Tinjauan literatur ini berupaya untuk memetakan literatur akademis mengenai diplomasi makanan dan menggambarkan ragam pandangan yang terlihat dari poin-poin perdebatan dan konsensus. Pemetaan literatur dilakukan dengan metode taksonomi yang membagi pokok bahasan menjadi tiga tema besar, yakni konseptualisasi, inisiatif aktor masyarakat transnasional, dan peran aktor negara dalam diplomasi makanan. Penulis memperoleh kesimpulan bahwa diplomasi makanan merupakan instrumen penyebaran pengaruh yang cukup signifikan baik diinisiasi oleh aktor transnasional maupun aktor negara. Penggunaan diplomasi makanan diprediksi akan terus berkembang pada tahun-tahun berikutnya dan menjadi instrumen yang semakin relevan dalam kebijakan luar negeri serta upaya pembangunan citra di level internasional. ......Food has always played an essential role in human life, and this is no less true in the context of diplomacy. In International Relations, the relevance of food has evolved from being solely a source of traditional power to a source of influence based on cultural elements. The growing awareness of the importance of soft power has encouraged state actors to implement public diplomacy in order to achieve their national interests. This has led to the emergence and development of food diplomacy narratives at the academic level. This literature review seeks to map the academic literature on food diplomacy and illustrate the range of views that emerge from points of debate and consensus. Literature mapping was carried out using a taxonomic method which divided the subject matter into three major themes: conceptualization, initiatives by transnational actors, and the role of state actors in food diplomacy. The author concludes that food diplomacy is a significant instrument for spreading influence, both initiated by transnational actors and state actors. The use of food diplomacy is predicted to continue to grow in the following years and become an increasingly relevant instrument in foreign policy as well as attempts to build image at the international level.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Grizelda Trezkaviona Hilliard
Abstrak :
Makanan Korea telah memperoleh kepopuleran di mancanegara. Kepopuleran ini terjadi karena semakin meningkatnya popularitas budaya populer Korea (hallyu), seperti K-pop, K-film, dan K-drama. Saat ini, makanan Korea juga semakin dikenal melalui acara realitas Korea, salah satunya adalah Jinny’s Kitchen. Jinny’s Kitchen adalah acara realitas yang memperkenalkan jajanan kaki lima Korea (gilgeorieumsik) melalui pembukaan restoran Korea di Bacalar, Meksiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi Jinny’s Kitchen dalam melakukan gastrodiplomasi gilgeorieumsik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jinny’s Kitchen telah melakukan berbagai strategi yang efektif untuk mengupayakan gastrodiplomasi di Meksiko. Berbagai strategi yang dilakukan Jinny’s Kitchen berpengaruh pada peningkatan kesadaran target gastrodiplomasi terhadap budaya kuliner Korea. ......Korean food has gained popularity abroad. This popularity occurs due to the increasing popularity of Korean popular culture (hallyu), such as K-pop, K-film and K-drama. Currently, Korean food is also increasingly known through Korean reality shows, one of which is Jinny's Kitchen. Jinny's Kitchen is a reality show that introduces Korean street food (gilgeorieumsik) through the opening of a Korean restaurant in Bacalar, Mexico. The aim of this research is to explain the motivation, strategy and success of Jinny's Kitchen in carrying out gilgeorieumsik gastrodiplomacy. This research uses a qualitative descriptive method and a case study approach. The research results show that Jinny's Kitchen carried out various effective strategies to pursue gastrodiplomacy in Mexico. The various strategies carried out by Jinny's Kitchen have an effect on increasing the awareness of gastrodiplomacy targets towards Korean culinary culture.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library