Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Hasan Kurniawan
Abstrak :
Kelangsungan hidup perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor misalnya seperti struktur modal, resiko bisnis, kondisi pasar, kompetisi dan sebagainya. Struktur modal perusahaan yaitu pinjaman yang didapatkan perusahaan dan modal dari pemilik perusahaan. Modal sebagai salah satu elemen terpenting dalam peningkatan pelaksanaan kegiatan perusahaan di samping sumber daya manusia, mesin, material dan metode. Dan Dalam teori keuangan, Struktur modal yang optimal dapat menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan ( value of the firm ) yang menjadi tujuan para pemegang saham ( stockholder ) termasuk manajemen perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh para akademisi di bidang ekonomi dan keuangan, dibuktikan bahwa bentuk dan proporsi rasio dalam struktur modal antara perusahan satu dengan yang lainnya adalah berbeda. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis ingin mengetahui apakah keputusan perusahaan dalam pendanaannya juga dipengaruhi oleh keadaan internal perusahaan. Kondisi internal yang ingin diketahui adalah kondisi internal perusahaan sebelum adanya krisis ekonomi dan sesudah melewati badai kiris ekonomi. Strukur modal perusahaan-perusahaan Indonesia diyakini terpengaruh atas krisis tersebut. Krisis memaksa perusahaan untuk dapat 'survive' secara kreatif dalam menata struktur modalnya. Apa saja faktor yang mendorong perusahaan untuk dapat berkreasi tersebut akan menjadi suatu topik yang menarik. Selanjutnya akan penulis melihat faktorfaktor yang mendorong perusahaan dalam menentukan keputusan atas struktur pemodalan (capital structure) pada masing-masing kelompok perusahaan berdasarkan pada tingkat financially constrained (kendala keuangan). Penelitian ini mempunyai tujuan untuk: 1. Menjelaskan karakteristik determinansi yang mempengaruhi terbentuknya struktur modal tertentu bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan melihat korelasi antar variabel bebas terhadap rasio hutang dengan asset (leverage ratio) sebagai variabel terikat (dependent). 2. Membandingkan variabel determinansi yang mempengaruhi terbentuknya struktur modal bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia sebelum dan sesudah krisis 3. Menjelaskan bagaimana pengaruh variabel determinansi yang menentukan keputusan struktur pemodalan (capital structure) berdasarkan tingkat financially constrained (kendala keuangan) perusahaan. Data yang akan dipakai dalam penulisan adalah data yang bersifat sekunder dengan mengambil data dari Bursa Efek Jakarta. Perusahaan yang diambil untuk pengamatan adalah perusahaan-perusahaan publik yang sahamnya telab diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Penulis akan mengambil sampling 107 emiten tetapi tidak memasukan industri perbankan dan finansial ke dalam sampling. Penelitian dilakukan berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan pada tahun 1994 bingga tabun 200 1 tetapi tidak termasuk tabun 1998, yang akan dijadikan periode pengamatan penelitian. Dari basil penelitian didapatkan basil babwa ada perbedaan basil penelitian jika melibat dari peri ode penelitian. Pada peri ode tabun 1994 sampai dengan tabun 1997, variabel yang dianggap turut serta dalam penentukan leverage perusahaan adalah size dan berdasar uji signifikansi variabel secara signifikan menjelaskan korelasinya terhadap leverage perusahaan. Semen tara pada periode penelitian tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 didapatkan hasil bahwa variabel yang dianggap turut serta dalam penentuan leverageperusahaan adalah profit dan asset, dan berdasar uji signifikansi, variabel dapat secara signifikan untuk menjelaskan korelasinya terhadap leverage perusahaan. Dari hal tersebut maka penulis mempunyai pendapat bshwa sebelum adanya krisis perusahaan dalam menentukan keputusan struktur modalnya atau tingkat hutangnya hanya berdasarkan pada ukuran perusahaan (size) yang diukur dari besaran penjualan, semakin besar size semakin besar pula tingkat hutang. Setelah berlangsung krisis maka para pembuat keputusan semakin arif dalam menentukan struktur modal atau tingkat hutang, dimana mereka memperhatikan tingkat profitabilitas (profit) dan nilai aktiva bersih sebagau jaminan hutangnya (asset). Semakin tinggi profit justru mengurangi tingkat hutang perusahaan, sementara semakin tinggi nilai aktiva (asset), maka akan semakin tinggi tingkat hutangnya. Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh variabel determinansi yang menentukan keputusan struktur pemodalan (capital structure) berdasarkan tingkatfinancially constrained (kendala keuangan) perusahaan. Dengan menggunakan klasifikasi tingkat financially constrained perusahaan berdasar pada data dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2001, didapatkan basil untuk perusahaan yang mempunyai klasifikasi kendala keuangan maka variabel yang dianggap turut serta dalam penentuan financially constrained perusahaan adalah profit, dividen dan PBV Berdasar uji signifikansi, dan uji model dengan menggunakan regressi logistik variabel secara signifikan menjelaskan korelasinya terhadap kondisi financially constrained perusahaan. Dimana masing-masing variabel mempunya1 korelasi negatif terhadap tingkatfinancially constrained perusahaan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Ester Gracia
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh manajemen modal kerja dan financial constraints yang diproksi dengan ukuran perusahaan, arus kas, tingkat hutang, dan risiko kebangkrutan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2016. Penelitian menggunakan regresi berganda data panel dengan model fixed effect dengan sampel 110 perusahaan. Pengolahan data penelitian ini menggunakan software statistik Eviews 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja dan financial constraints berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
ABSTRACT
This study examines the effect of working capital management and financial constraints which proxied by size, cash flow, leverage, and Z score to the firm value in manufacturing listed on the Indonesia Stock Exchange during the period of 2012 2016. The research uses multiple regression data panel with fixed effect model of 110 firms. Data processing is statistical software Eviews 9. The results show that working capital and financial constraint affect the firm value.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Sri Wahyuni
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah current ratio, fixed charge coverage, net income margin, financial slack, sales growth, dan debt ratio secara signifikan menentukan financial constraints serta untuk mengetahui hubungannya dengan return saham. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logit untuk pengelompokan perusahaan berdasarkan status financial constraint dan analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan antara financial constraint dan return saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi 5% variabel yang secara signifikan mempengaruhi status financial constraint adalah current ratio, fixed charge coverage, net income margin, dan debt ratio. Sedangkan analisis regresi financial constraint dan return saham menunjukkan hubungan yang negatif.
ABSTRACT
This study aims to determine whether current ratio, fixed charge coverage, net income margin, financial slack, sales growth, and the debt ratio significantly determine financial constraints and to investigate its relationship with stock returns. This study uses logit regression analysis for grouping companies based on the status of financial constraints and ordinary regression analysis is used to determine the relationship between financial constraints and stock returns. The results show that at 5% significance level variables that significantly affect the status of financial constraint is current ratio, fixed charge coverage, net income margin, and debt ratio. While the regression analysis of financial constraints and stock returns show a negative relationship.
2015
S58047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudya Shinta Yunica
Abstrak :
Karena meningkatnya jumlah perubahan dan ketidakpastian, perusahaan perlu memiliki fleksibilitas keuangan untuk menjaga keberlanjutan kinerja keuangan mereka dalam jangka panjang. Investor dan pemberi pinjaman perusahaan semakin melihat bahwa ESG merupakan aspek penting untuk diterapkan dan diungkapkan yang dapat menentukan keputusan investasi atau pinjaman mereka. Keputusan ini dapat berdampak pada arus modal masuk dan kemampuan pembiayaan kepada perusahaan yang dapat mempengaruhi fleksibilitas keuangan perusahaan. Implementasi ESG dan pengungkapannya di Indonesia sangat terbatas dan baru mulai didorong oleh regulator pada tahun 2017. Sedikit penelitian yang membahas apakah ESG mempengaruhi kendala keuangan dan fleksibilitas keuangan di Indonesia. Menurut teori keagenan, teori pemangku kepentingan, dan teori persinyalan, memiliki kinerja ESG yang baik dapat membangun hubungan pemangku kepentingan yang erat, mengoptimalkan pengambilan keputusan perusahaan, mengelola risiko, dan meningkatkan profitabilitas, dan selanjutnya dapat meningkatkan kepemilikan kas, utang, dan fleksibilitas pembiayaan ekuitas. Studi ini menunjukkan pengaruh ESG terhadap fleksibilitas keuangan dan peran mediasi kendala keuangan. Penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015 hingga 2021 sebagai sampel untuk menguji mekanisme yang mempengaruhi kinerja ESG terhadap fleksibilitas keuangan. Analisis jalur dan tes sobel digunakan untuk menguji peran mediasi kendala keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ESG secara signifikan meningkatkan fleksibilitas keuangan. Hasil uji analisis Path dan uji sobel menunjukkan bahwa kendala pembiayaan memediasi kinerja ESG dan fleksibilitas keuangan perusahaan tetapi pada tingkat yang lebih rendah daripada hubungan langsung. Penelitian ini memiliki arti penting bagi perusahaan, investor, dan kreditur untuk mengevaluasi kinerja ESG dan pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang relevan. ......Due to the increasing number of changes and uncertainties, companies need to have financial flexibility to preserve the sustainability of their financial performance over the long term. Company’s investors and lenders are increasingly seeing that ESG is an important aspect to implement and disclose that can determine their investment or lending decision. This decision can impact the capital inflow and financing capability of the firm, which can affect the company's financial flexibility. The implementation of ESG and its disclosure in Indonesia is limited and only started to be pushed by regulators in 2017. Little research has addressed whether ESG affects financial constraints and financial flexibility in Indonesia. This study aims to show the effect of ESG on financial flexibility and the mediating role of financial constraints. We used companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2015 to 2021 as a sample to test the mechanisms that affect ESG performance on financial flexibility. Path analysis and Sobel test are used to test the mediating role of financial constraint. The results revealed a notable positive influence of ESG performance on financial flexibility. However, both the path analysis and Sobel test findings indicated that financing constraints were not successful in mediating the relationship between a company's ESG performance and financial flexibility, as the direct effect remained stronger. The findings carry significant implications for various stakeholders, including corporate executives, government entities, investors, and creditors.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Trihantoro
Abstrak :
[ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kebijakan cash holding pada perusahaan yang dikelompokan dalam financial constraints dan not financial constraint pada sektor industri manufaktur tahun 2001-2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan analisis diskriminan. Hasil analisis diskriminan menunjukan bahwa kelompok financial constraints dan not financial constraint dijelaskan oleh variabel diskriminan yaitu leverage, capital expenditure, operating cash flow, market to book ratio, size dan number block holder.
ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the company's policy of holding cash are classified in the financial constraints and not financial constraints on the manufacturing sector in 2001-2010. The method used in this study with discriminant analysis. Discriminant analysis results showed that the group financial constraints and financial constraints are not explained by the discriminant variable leverage, capital expenditure, operating cash flow, market to book ratio, size and number block holder.;The purpose of this study was to examine the company's policy of holding cash are classified in the financial constraints and not financial constraints on the manufacturing sector in 2001-2010. The method used in this study with discriminant analysis. Discriminant analysis results showed that the group financial constraints and financial constraints are not explained by the discriminant variable leverage, capital expenditure, operating cash flow, market to book ratio, size and number block holder.;The purpose of this study was to examine the company's policy of holding cash are classified in the financial constraints and not financial constraints on the manufacturing sector in 2001-2010. The method used in this study with discriminant analysis. Discriminant analysis results showed that the group financial constraints and financial constraints are not explained by the discriminant variable leverage, capital expenditure, operating cash flow, market to book ratio, size and number block holder., The purpose of this study was to examine the company's policy of holding cash are classified in the financial constraints and not financial constraints on the manufacturing sector in 2001-2010. The method used in this study with discriminant analysis. Discriminant analysis results showed that the group financial constraints and financial constraints are not explained by the discriminant variable leverage, capital expenditure, operating cash flow, market to book ratio, size and number block holder.]
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefany Lolyta
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cash-cashflow sensitivity atau pengaruh cash flow terhadap cash holdings pada perusahaan yang mengalami kendala keuangan. Variabel yang digunakan untuk menjelaskan cash flow adalah pendapatan perusahaan sebelum extraordinary items dan cash holdings dijelaskan oleh perubahan nilai kas yang dimiliki perusahaan. Sementara untuk mengukur kendala keuangan, peneliti menggunakan pembayaran dividen, ukuran perusahaan, dan nilai KZ Index sebagai ukuran. Penelitian ini menggunakan sampel yang meliputi 306 perusahaan non keuangan di Indonesia dari periode 2005-2014. Dengan menggunakan regresi data panel dan regresi instrumen, ditemukan bahwa cash flow memiliki pengaruh yang positif terhadap cash holdings pada perusahaan yang terkendala keuangan sementara pada perusahaan yang tidak mengalami kendala keuangan, tidak ada pengaruh yang signifikan.
ABSTRACT
This research aims to analyze cash-cashflow sensitivity on cash holdings of financially constrained and unconstrained firms. Variables used on this research are cash holdings that?s measured by change on cash to asset ratio and cash flow that?s measured by using company?s EBITDA. To measure financial contraint, the author uses dividend payout, size and KZ Index as the criteria. This research uses 291 non-finance public companies in Indonesia for the period of 2005-2014. By using panel data and IV regression, the result of this study is consistent whereas cash flow positively affect cash holding of financially constrained firm and insignificantly affect cash holdings of financially unconstrained firms.
2015
S58736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Putri Utami
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini mengamati efisiensi investasi perusahaaan di Indonesia, Meksiko, dan Turki terhadap arus kas bebas perusahaan-perusahaan yang melakukan under-investment dan over-investment, dengan adanya keberadaan financial constraints dan agency costs yang ditunjukkan dengan adanya investasi residual terhadap kondisi aruskas bebas tiap perusahaan. Penelitian ini menggunakan 337 data perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 79 data perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di Bolsa Mexicana de Valores, dan 180 data perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di Borsa Instanbul Stock Exchange sebagai sampel penelitian dengan periode 5 tahun sejak 2013 hingga 2017 dengan metode cross section per tahun penelitian yang dilanjutkan dengan analisis panel data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia cenderung melakukan under-investment sedangkan untuk Meksiko dan Turki bervariasi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa aruskas bebas hanya berpengaruh signifikan positif bagi perusahaan yang mengalami under-investment dengan arus kas bebas negatif di Turki dan Indonesia. Untuk perusahaan yang mengalami over-investment, arus kas bebas berpengaruh signifikan positif di Indonesia dan Meksiko. Penelitian ini juga menemukan bahwa sensitivitas under-investment terhadap arus kas bebas perusahaan akan meningkat bagi perusahaan yang mengalami financial constraints yang lebih tinggi untuk Indonesia dan Turki. Bagi perusahaan overinvestment, arus kas bebas akan berpengaruh signifikan positif bagi perusahaan di Indonesia dan Meksiko yang mengalami agency problems yang lebih tinggi.
ABSTRACT This study examines the the efficiency of corporate investment in Indonesia, Mexico, and Turkey against free cash flows of companies that carry out under-investment and over-investment, with the existence of financial constraints and agency costs as indicated by the presence of residual investment in free cashflow conditions on each company. This study uses 337 data on non-financial sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange, 79 data on non-financial sector companies registered at Bolsa Mexicana de Valores, and 180 data from non-financial sector companies listed on Borsa Instanbul Stock Exchange as samples. The study has period of 5 years from 2013 to 2017 with a cross section method per year of research followed by panel data analysis. The results of this study indicate that companies in Indonesia tend to under-invest while in Mexico and Turkey are varies. In this study it was found that free cashflow only had a significant positive effect on companies experiencing under-investment with negative free cash flows in Turkey and Indonesia. For companies that experience over-investment, free cash flow has a significant positive effect in Indonesia and Mexico. This study also found that the sensitivity of under-investment to the company's free cash flow will increase for companies experiencing higher financial constraints for Indonesia and Turkey. For overinvestment companies, free cash flow will have a significant positive effect on companies in Indonesia and Mexico that experience higher agency problems.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inge Utomo Aliwarga
Abstrak :
Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis apakah krisis di Amerika Serikat (AS) tahun 2008 berdampak pada industri properti di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan cara menganalisis faktor financial constraints pada perusahaan sektor property, real estate and building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum tahun 2003 terhadap investasi yang dilakukan. Faktor financial constraints yang digunakan dalam penelitian ini berupa arus kas investasi dan modal saham, penyaluran utang bank, pertumbuhan penjualan dan beta perusahaan. Selain itu, digunakan pula asset tangibility sebagai proksi untuk menentukan financial constraints yang dihadapi perusahaan dengan menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas investasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan marjinal terhadap investasi yang dilakukan sebelum dan sesudah krisis di AS. Selain itu, beta perusahaan juga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan marjinal terhadap investasi yang dilakukan sesudah krisis. Asset tangibility tidak mempunyai pengaruh terhadap investasi baik yang dilakukan sebelum maupun sesudah krisis. ...... The purpose of this research is to find out the effects of the United States (U.S) crisis in 2008 to the property industry in Indonesia. The research to analyze the financial constraints investment of the companies in the property, real estate and building construction sector. The financial constraints that have been used in this research are cash flow from investing, capital stock, ratio bank debt, sales growth, beta for property industry, including asset tangibility. This research uses multiple regressions of all companies in property, real estate and building construction industry that listed in BEI before 2003. The result shows the effect of cash flow from investing activity was marginally positive significant to investment activity that made before and after U.S crisis. On the other hand, beta from company only showed the effect after the crisis. Asset tangibility shows there is no effect to investment activity that made before and after crisis.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliyah Rizky Suhasmoro
Abstrak :
Penelitian ini meneliti dampak akuisisi mengurangi kendala keuangan perusahaan target dan juga meneliti bagaimana perbedaan kendala keuangan perusahaan target dan acquirer dapat menciptakan keuntungan sinergi. Peneliti menggunakan sampel perusahaan yang mengakuisisi dan diakuisisi di ASEAN selama periode 1988-2016. Dilihat dari kepemilikan tunai, sensitivitas arus kas terhadap kepemilikan tunai dan sensitivitas arus kas terhadap investasi, hasilnya menunjukan bahwa kendala keuangan perusahaan target berkurang setelah diakuisisi. Dengan membangun perbedaan kendala keuangan perusahaan target dan pengakuisisi, peneliti menemukan keuntungan sinergi operasi dihasilkan dari akuisisi. ......The research examines whether acquisitions lessen financial constraints of target firms and examines mergers and acquisition motivated by financial constraints based on sample of acquirer firms and target firms in ASEAN over the period of 1988-2016. Using cash holdings of target firms, cash flow sensitivity to cash holdings and cash flow sensitivity to investment, the author found that the target company's financial constraints are reduced after being acquired. By constructing a financial constraint difference between the target and the acquirer, the author found a positive relationship between the financial constraints difference and synergy gains generated from the acquisition.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamduch
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fenomena investment inefficiency yang terjadi pada pasar Indonesia terkait masalah financial constraints dan agency costs yang melanda perusahaan-perusahaan publik di Indonesia. Menggunakan data panel dari perusahaan terdaftar di Indonesia pada periode 2006-2015, ditemukan bukti kuat adanya investment inefficiency, yang dapat dijelaskan oleh keberadaan financial constraints dan agency costs pada perusahaan-perusahaan dalam indek Kompas 100 kategori Februari-Juli 2016. Secara spesifik, ditemukan bahwa perusahaan dengan arus kas di bawah (atas) level optimal cenderung untuk under- (over-) invest sebagai konsekuensi dari financial constraints (agency costs). Lebih jauh, dengan berfokus pada perusahaan under-investment, ditemukan bahwa sensitivitas abnormal investment ? free cash flow meningkat menggunakan proksi pengukuran terhadap financial constraints. Dan dengan berfokus pada perusahaan over-investment, ditemukan bahwa sensitivitas abnormal investment ? free cash flow meningkat menggunakan proksi pengukuran terhadap agency costs.
ABSTRACT
This study aims to determine how the investment inefficiency phenomenon that occurs in the Indonesian market related issues financial constraints and agency costs faced by public companies in Indonesia. Using panel data of listed companies in Indonesia in the period 2006-2015, this study found strong evidence of the investment inefficiency, which can be explained by the existence of financial constraints and agency costs on companies in the Kompas 100 index categories from February to July 2016. Specifically, it was found that companies with cash flow below (above) the optimal level tend to under- (over-) invest as a consequence of financial constraints (agency costs). Furthermore, by focusing on under-investment firms, found that abnormal sensitivity of investment - free cash flow increased by using proxy measures of financial constraints. And by focusing on the over-investment firms, it was found that the abnormal sensitivity of investment - free cash flow increased by using proxy measures of agency costs.
2016
S64358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>