Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risa Rahmayati
"Berdasarkan Cara Distribusi Obat yang Baik, fasilitas distribusi harus memastikan bahwa obat hanya disalurkan kepada pihak yang berhak atau berwenang untuk menyerahkan obat ke masyarakat. Pihak-pihak tersebut merupakan pihak yang berwenang dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian atau memberikan obat seperti apotek, rumah sakit, klinik, puskesmas, toko obat, maupun toko non obat (BPOM RI, 2020). Cara yang dapat dilakukan fasilitas distribusi untuk memastikan obat hanya disalurkan obat kepada pihak yang berwenang adalah dengan melakukan kualifikasi pelanggan baru atau rekualifikasi pelanggan lama secara berkala. Kualifikasi pelanggan dilakukan oleh fasilitas ditribusi sejak proses pendaftaran pelanggan baru sehingga dapat dipastikan obat hanya disalurkan kepada pihak yang berhak dan berwenang untuk menyerahkan obat kepada masyarakat (BPOM RI, 2020). Pada tugas khusus ini, dilakukan evaluasi kesesuaian implementasi SOP Kualifikasi Pelanggan di PT KFTD Cabang Jakarta 3 terhadap kelengkapan berkas kualifikasi pelanggan baru dari Apotek AA. Berdasarkan data yang didapatkan, PT KFTD Cabang Jakarta 3 telah melaksanakan kualifikasi pelanggan terhadap pelanggan baru yaitu Apotek AA. Akan tetapi, berkas kualifikasi pelanggan yang diberikan oleh Apotek AA, belum melengkapi denah lokasi, sehingga Apotek AA perlu untuk melengkapi berkas tersebut.

Based on CDOB, distribution facilities must ensure that drugs are only distributed to those who are authorized to deliver drugs to the community. These parties are authorized parties in organizing pharmaceutical services or providing drugs such as pharmacies, hospitals, clinics, puskesmas, drug stores, and non-drug stores (BPOM RI, 2020). The way that distribution facilities can ensure that drugs are only distributed to the authorities is to qualify new customers or requalify old customers periodically. Customer qualification is carried out by the distribution facility since the new customer registration process so that it can be ensured that drugs are only distributed to parties who are entitled and authorized to hand over drugs to the public (BPOM RI, 2020). In this report, an evaluation of the suitability of the implementation of the Customer Qualification SOP at PT KFTD Cabang Jakarta 3 was carried out on the completeness of the new customer qualification file from Apotek AA. Based on the data obtained, PT KFTD Cabang Jakarta 3 has carried out customer qualifications for new customers, namely AA Pharmacy. However, the customer qualification file provided by AA Pharmacy, has not completed the site plan, so AA Pharmacy needs to complete the file."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Putri Hadiani
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan seluruh pihak yang terlibat dalam rantai distribusi obat wajib menerapkan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) di setiap aspek distribusi. CDOB terdiri dari 9 (sembilan) aspek dan diantara aspek-aspek tersebut, CDOB memiliki aspek Fasilitas Distribusi berdasarkan Kontrak dan aspek Dokumentasi. Aspek Fasilitas Distribusi berdasarkan Kontrak membahas tentang penggunaan pihak penyedia jasa oleh PBF selama proses penyaluran. Sedangkan aspek Dokumentasi membahas tentang dokumen-dokumen yang terkait dengan proses penyaluran atau distribusi. Laporan tugas khusus ini dibuat untuk mengetahui implementasi aspek CDOB Fasilitas Distribusi berdasarkan Kontrak dan aspek Dokumentasi yang ada di PBF PT Masiva Guna. Pelaksanaan tugas khusus dimulai dengan melakukan diskusi serta tanya jawab terkait aspek CDOB untuk memperjelas implementasi aspek CDOB di PT Masiva Guna. Pengamatan juga dilakukan pada dokumen-dokumen yang berkaitan dengan aspek CDOB pada tugas khusus. Berdasarkan hasil pengamatan, PT Masiva Guna memiliki kontrak kerja sama dengan pihak penyedia jasa transportasi atau ekspedisi yang digunakan untuk mengirimkan kebutuhan produk obat ke masing-masing Apotek Roxy. PT Masiva Guna juga memiliki dokumentasi baik dalam bentuk manual maupun elektronik. PT Masiva Guna telah menerapkan aspek CDOB Fasilitas Distribusi Berdasarkan Kontrak dan aspek Dokumentasi dengan baik pada kegiatan distribusi. Penerapan aspek-aspek CDOB membantu tercapainya tujuan CDOB dalam mempertahankan mutu dan integritas obat selama berada dalam kegiatan penyaluran.

Distributor (PBF) and all parties involved in the drug distribution chain are required to implement Good Distribution Practices (CDOB) in every aspect of distribution. CDOB consists of 9 (nine) aspects and among these aspects, CDOB has the Distribution Facility aspect based on Contract and the Documentation aspect. The Distribution Facilities aspect based on the Contract discusses the use of service providers by PBF during the distribution process. Meanwhile, the Documentation aspect discusses documents related to the distribution or distribution process. This special assignment report was created to determine the implementation of the CDOB aspects of Distribution Facilities based on Contracts and Documentation aspects in PT Masiva Guna. Implementation of special tasks begins with discussions and questions and answers regarding CDOB aspects to clarify the implementation of CDOB aspects at PT Masiva Guna. Observations were also made on documents relating to CDOB aspects of special assignments. Based on observations, PT Masiva Guna has a cooperation contract with the transportation or expedition service provider which is used to send medicinal product needs to each Roxy Pharmacy. PT Masiva Guna also has documentation in both manual and electronic form. PT Masiva Guna has implemented the CDOB aspects of Contract Based Distribution Facilities and Documentation aspects well in distribution activities. Implementation of CDOB aspects helps achieve CDOB goals in maintaining the quality and integrity of medicines while in distribution activities.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiyah Amirah
"PT. Masiva Guna sebagai salah satu Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang melakukan usaha di bidang pengelolaan obat sudah seharusnya melakukan pengkajian terhadap kegiatan usahanya terutama dalam aspek transportasi dan fasilitas distribusi berdasar kontrak agar tetap berjalan sesuai dengan ketentuan CDOB. Pada laporan tugas khusus ini dibahas mengenai kesesuaian antara kegiatan yang dilakukan oleh PBF PT. Masiva Guna dengan penerapan aspek pada Bab 7 – 8 yaitu transportasi dan fasilitas distribusi berdasar kontrak sesuai dengan CDOB. Hasil dari pengkajian yang telah dilakukan bahwasanya secara umum aspek transportasi dan fasilitas distribusi berdasar kontrak sebagian besar telah diterapkan oleh PBF PT. Masiva Guna. Sayangnya, masih terdapat beberapa kriteria yang belum memenuhi pedoman teknis CDOB salah satu contohnya seperti belum ada prosedur tertulis untuk menangani penyimpangan suhu. Perlu disediakan prosedur tertulis antara lain untuk kegiatan dan pemeliharaan semua kendaraan dan peralatan termasuk pembersihan dan tindakan keselamatan; penanganan tumpahan; perawatan dan pengkalibrasian peralatan yang digunakan untuk pemantauan suhu selama transportasi dalam kendaraan dan atau kontainer; keamanan untuk mencegah pencurian dan akses orang yang tidak berkepentingan terhadap obat dan atau bahan obat selama transportasi; dan dokumentasi yang mengatur pemisahan selama transportasi untuk obat dan atau bahan obat yang ditolak, ditarik, dikembalikan serta diduga palsu.

PT. Masiva Guna as one of the Pharmaceutical Wholesalers (PBF) which carries out business in the field of drug management should carry out review of its business activities, especially in the aspect of transportation and distribution facilities based on contracts so that it continues to run in accordance with CDOB provisions. In this special assignment report, discussed about the suitability between activities carried out by PBF PT. Masiva Guna implements aspects in Chapters 7 – 8, namely transportation and distribution facilities based on contracts in accordance with CDOB. The results of the study that have been carried out are that in general aspects of transportation and distribution facilities based on contracts have mostly been implemented by PBF PT. Masiva Guna. Unfortunately, there are still several criteria that do not meet the CDOB technical guidelines, one example is that there is no written procedure for handling temperature deviations. Written procedures need to be provided, among other things, for the activities and maintenance of all vehicles and equipment, including cleaning and safety measures; spill handling; maintenance and calibration of equipment used for temperature monitoring during transportation in vehicles and/or containers; security to prevent theft and access by unauthorized persons to drugs and/or medicinal substances during transportation; and documentation that regulates separation during transportation for medicines and/or medicinal substances that are rejected, withdrawn, returned and suspected to be counterfeit.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Novita
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk melakukan kegiatan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PBF wajib memenuhi dan menjamin keamanan, mutu produk. Salah satu PBF yang ada di Jakarta adalah PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabanG Jakarta 1(KFTD Jakarta 1). Sebuah PBF harus memahami dan dapat mengimplementasikan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).  Beberapa aspek yang dibahas pada tugas khusus ini adalah Trasportasi, Fasilitas Distribusi Berdasarkan Kontrak dan Dokumentasi. Tujuan penulisan tugas khusus ini adalah Untuk Mengetahui Implementasi CDOB terhadap Transportasi, Fasilitas Distribusi berdasarkan Kontrak dan Dokumentasi di KFTD Jakarta 1. Metode yang digunakan adalah studi literatur, observasi serta diskusi bersama narasumber. Implementasi CDOB terhadap transportasi yang digunakan pada kegiatan distribusi aman, tidak menurunkan mutu obat dan dapat dikondisikan sesuai dengan label obat sehingga dapat mempertahankan mutu produk. Implementasi CDOB terhadap fasilitas distribusi berdasarkan kontrak sudah sesuai dengan CDOB dimana kontrak tertulis baik antara pemberi kontrak dan penerima kontrak terutama yang terkait dengan keamanan, khasiat dan mutu obat dan/atau bahan obat seperti kontrak antara KFTD Jakarta 1 dengan PT. Rentokil Indonesia dalam pengendalian hama. Implementasi CDOB terhadap dokumentasi sudah sesuai dengan CDOB dimana KFTD Jakarta 1 mendokumentasi dalam tiap tahapan distribusi dan diarsipan selama 3 tahun sebelum dilakukan pemusnahan. Berdasarkan hasil studi literatur, hasil implementasi CDOB di PT. Kimia Farma Trading & Distribution khususnya transportasi, fasilitas disribusi berdasarkan kontrak dan dokumentasi sudah sesuai dengan CDOB. 

The Pharmaceutical Wholesaler (PBF) is a legal company that has permission to carry out the procurement, storage, and distribution of drugs and/or drug materials in large quantities in accordance with the provisions of laws and regulations. PBF is obliged to ensure the safety and quality of products. One of the PBF in Jakarta is PT. Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 1 branch (KFTD Jakarta 1). PBF must understand and be able to implement Good Distribution Practice (GDP). Some aspects discussed in this special assignment are Transportation, Distribution Facilities Based on Contracts, and Documentation. The purpose of writing this special assignment is to understand the implementation of GDP on Transportation, Distribution Facilities based on Contracts, and Documentation at KFTD Jakarta 1. The method was literatures study, observation, and discussions with sources. The implementation of GDP on transportation used in distribution activities is safe, does not compromise the quality of drugs, and can be conditioned according to the drug label to maintain product quality. The implementation of GDP on distribution facilities based on contracts is in accordance with GDP where written contracts are well established between the contractor and the contract recipient, especially those related to the safety, efficacy, and quality of drugs and/or drug materials, such as the contract between KFTD Jakarta 1 and PT. Rentokil Indonesia in pest control. The implementation of GDP on documentation is in accordance with CDOB where KFTD Jakarta 1 documents at each distribution stage and archives them for 3 years before destruction. Based on the results of literature studies, the implementation results of GDP at PT. Kimia Farma Trading & Distribution, especially in transportation, distribution facilities based on contracts, and documentation, are in accordance with GDP.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library