Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iman Libriyanto
Abstrak :
Nama produk atau perusahaan dewasa ini, bahkan bisa menjadi segalanya bagi kehidupan produk atau perusahaan itu sendiri. Nama dan identitas produk memiliki arti yang penting bagi perusahaan produsennya, karena berkaitan dengan image dan persepsi di benak konsumen. Pemilihan merek C59, awalnya hanya sebuah upaya positioning yang didasarkan pada intuisi bisnis sang pemilik. C59 yang berarti alamat tempat usaha jasa pembuatan T- Shirt dengan sablon yang customize di kota bandung, Jalan Caladi nomor Lima Sembilan. Namun ternyata intuisi ini berbuah hasil yang cukup memuaskan. C 59 melalui kerja keras dan gaya enterpreneurship sang pemimpin perusahaan, berhasil mendapatkan tempat di pasar T-Shirt Apparel. Hal ini terbukti dari pertumbuhan usaha yang kongkrit dari tahun ke tahun. Dalam upaya mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai ekuitas merk produk fashion C59, dilakukan survei kepada responden di 5 (lima) kota besar di Indonesia (Jabotabek, Bandung, Surabaya, Medan dan Makasar). Survey dilakukan dengan maksud untuk mengukur Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, dan Brand Loyalty yang merupakan elemen-elemen ekuitas merk C59. Responden adalah konsumen produk T -Shirt yang berusia 15-25 tahun, dan diambil dengan menggunakan metode Convenience Sampling. Survei yang dilakukan pada rentang waktu, 19 Februari sampai dengan 30 Maret 2003, berhasil mendapatkan 602 responden dengan perincian berdasarkan kota tinggal adalah Jabotabek 245 responden atau 48,0%, Bandung 128 responden atau 21,26%, Surabaya 107 responden atau 17,78%, Medan 61 atau 10,1% dan dari Makasar diperoleh 61 responden atau 10,1%. Komposisi berdasarkan jenis kelamin adalah 313 pria, dan 289 wanita. Dengan mayoritas responden adalah Mahasiswa (253), diikuti pelajar (127), pencari kerja (60) responden, karyawan (112 ), ibu rumah tangga sebanyak (37) responden, dan responden berprofesi lain-lain sebanyak 13 orang. Dari hasil pengukuran terhadap Brand Awareness diperoleh hasil Merk C59 menduduki peringkat kedua Top of Mind setelah merk H&R dengan perolehan Top of mind awareness sejumlah 23,26%. Sementara H & R dalam survey ini menduduki peringkat pertama dengan perolehan 24,25%. Dua merk ini, jauh meninggalkan pesaing-pesaing lainnya dalam hal Brand Awareness. Ocean Pacific menduduki peringkat ketiga dengan 7,81%, diikuti Moving Blue dengan 5,98% dan Dagadu berada di peringkat ke lima dengan 4,98%.Sementara 23 merk lain nya, dari 28 merk T-Shirt yang muncul dalam penelitian ini secara rata-rata hanya memperoleh Top of mind awareness tidak lebih dari 3 %. Dari pengukuran Cross Tabulation, diketahui bahwa puncak pikiran C59, mayoritas di pilih oleh Mahasiswa dengan rentang usia 18-21 tahun. Bertempat tinggal di Jabotabek, dan responden dengan frekuensi belanja fashion sebanyak 4 kali dalam setahun. Dari hasil pengukuran terhadap Assosiasi merk C59, diperoleh hasil bahwa Design Creative, dan T -Shirt Anak Muda, merupakan 2 assosiasi utama yang membentuk Brand Image C59. Hal ini telah dibuktikan dengan uji Cohran Q Test, dimana asosiasi Design Creative dan T-Shirt Anak Muda, merupakan atribut yang kuat membentuk assosiasi merk C59. Pengukuran Kesan Kualitas atas atribut-atribut produk C59, memberikan hasil yang cukup baik untuk beberapa atribut yang dinilai oleh responden. Atribut-atribut dalam kesan kualitas merk C59 antara lain, Model, Warna, Kualitas Jahitan, Tema Gambar, Kualitas Sablon, Pilihan Sizespecs, dan Display Toko. Kecuali Display toko, seluruh atribut ini dianggap penting untuk ditingkatkan performance- nya. Pengukuran Loyalitas merk C59 memperlihatkan hasil yang kurang baik bagi C59. Terlihat kendatipun responden menyukai merk C59 dan merasa puas atas kualitas merk C59, namun hanya sedikit yang dapat dikelompokkan sebagai pelanggan loyal. Bagian terbesar adalah pelanggan yang suka berpindah-pindah merk. Hal ini wajar ,mengingat yang menjadi alasan utama berpindah merk, sebagian karena adanya program discount yang dilakukan oleh pesaing-pesaing C59.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Elok Sekarini
Abstrak :
ABSTRAK

Fashion bagi Perancis adalah aspek penting dalam spektrum budaya dan kehidupan sosial. Industri fashion bukan hanya sekedar industri kreatif, tetapi juga sektor penting bagi Perancis. Industri Fashion sebagai salah satu bentuk identitas budaya, tidak hanya berkontribusi pada aktivitas perekonomian negara, tetapi juga memberikan pengaruh dan citra Perancis di mata internasional. Potensi pertumbuhan industri ini tetap signifikan, di tengah naik-turunnya kondisi ekonomi Perancis. Paris sebagai Ibukota Mode Dunia memiliki acara fashion tahunan yang terbesar di dunia, yaitu Paris Fashion Week. Penelitian ini akan meneliti bagaimana fashion sebagai identitas budaya Perancis dapat menghegemoni fashion di dunia, serta bagaimana stimulan ekonomi yang dihasilkan dari biannual event Paris Fashion Week terhadap perekonomian Perancis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didukung oleh data-data kuantitatif untuk menjelaskan kontribusi ekonomi yang diberikan oleh industri fashion. Penelitian ini dianalisis dengan Teori Identitas (Stuart Hall) dan Teori Hegemoni (Gramsci). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kontribusi industri fashion terhadap GDP Perancis bertambah setiap tahunnya, terutama pendapatan yang datang dari biannual event Paris Fashion Week. Acara tahunan ini memberikan stimulan ekonomi yang luar biasa setiap tahunnya, serta berkontribusi terhadap pendapatan GDP Perancis.


ABSTRACT


For France, fashion is an important aspect in the spectrum of culture and social life. The fashion industry is not just a creative industry, but also an important sector for France. The Fashion Industry as a form of cultural identity, not only contributes to the countrys economic activities, but also influences Frances image in the international perspectives. The potential growth of this industry remains significant, amid the ups and downs of the France economic conditions. Paris as the Worlds Fashion Capital has the largest annual fashion event, namely Paris Fashion Week. This study will examine how fashion as a French cultural identity can hegemony fashion in the world, and how the economic stimulants generated from the bianuual event Paris Fashion Week towards France economy. This study uses qualitative methods supported by quantitative data to explain the economic contributions from fashion industry. This research analyzed with Identity Theory (Stuart Hall) and Hegemony Theory (Gramsci). The results of this study indicate that the contribution of the fashion industry to the France GDP increases each year, especially comes from the biannual event Paris Fashion Week revenue. This annual event provides a tremendous economic stimulant annually, as well as contributing to the France GDP income.

 

2020
T55032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estu Putri Wilujeng
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk memahami cara yang dilakukan oleh buruh untuk mewujudkan imaji serta hasrat dalam berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif merupakan perilaku mengonsumsi simbol kebendaan atas dorongan hasrat untuk mencapai imaji. Penulis berargumen, buruh sebagai bagian dari masyarakat konsumen juga memiliki imaji, hasrat dan fantasi dalam mengonsumsi. Konsumsi yang mereka lakukan bukan lagi konsumsi atas dasar nilai guna barang atau pertimbangan rasional lainnya, melainkan konsumsi simbolik. Hal tersebut disebabkan oleh adanya dorongan dari media dan godaan dari komoditas industri fesyen yang dihasilkan pada tempat mereka bekerja. Dorongan media dan godaan tersebut mempengaruhi imaji buruh dalam menentukan barang konsumsi. Namun, dengan adanya imaji, bukan berarti buruh dapat langsung berperilaku konsumtif, melainkan perlu cara lain untuk mendapatkan akses dalam mewujudkan imaji. Untuk menggali permasalahan tersebut secara lebih dalam, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh memiliki imaji untuk mengonsumsi simbol kebendaan yang dipicu oleh media dan godaan produk fesyen tempat ia bekerja. Untuk mewujudkannya, mereka menggunakan kombinasi industri dan serikat. Industri memberi akses berupa produk fesyen dan serikat berfungsi untuk melakukan kontrol agar pihak industri tetap memberikan akses kepada buruh. Tesis ini juga menyertakan diskusi teoritik tentang perbedaan perspektif dalam memahami permasalahan konsumerisme yang terjadi pada buruh. ...... This thesis aims to understand how the labours consume products or services to make their dreams and desires come true. In the age of consumerism, everybody consumes symbols based on their desire to achieve their imagination.The author argues that the labours as part of consumer society, also have images, desires, and fantasies to consume. Consumption that they is not based on the value of goods or other rational judgment, instead symbolic consumption. It was caused by the encouragement of the media and the seduction of commodities that was produced in the fashion industry where they work. Media encouragement and the seduction from the production of goods affect the labour imagination in determining consumer goods. However, by having the imagination, it does not mean labours could immediately being consumptive, but they need another way to get access in realizing their imagination. To explore these issues deeply, the author used qualitative research methods. The results showed that labours have imaginations and desires to consume symbols of consumer goods triggered by the media, namely TV series and social media, and the seduction of fashion products in where they worked. To make their imaginations and desires come true, they combined industry and unions. Industry gives access in the form of fashion products and labour unions play a control role in the industry. Consequently, the industry still provides access to the labours. This thesis also includes a theoretical discussion about different perspectives in understanding the problems that occur in the labours consumerism.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurindah Firdawati
Abstrak :
Saat ini fashion blogger sudah semakin dipercaya untuk masuk dan dilibatkan dalam industri fashion secara nyata. Namun, banyaknya jumlah fashion blogger saat ini menyebabkan semakin ketatnya persaingan di antara fashion blogger tersebut untuk selalu eksis dan menjadi fashion blogger yang terpandang. Hal ini membuat seorang fashion blogger harus melakukan strategi strategic public relations. Peneliti ingin melihat bagaimana seorang fashion blogger mengimplementasikan strategi strategic public relations pada dirinya sendiri untuk dapat menduduki posisi sebagai fashion blogger yang terpandang di dalam industri fashion, dengan tetap mempertahankan nilai personal yang dimilikinya. Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif dengan strategi studi kasus yang mengkhususkan unit analisisnya pada Sabila Anata, yang merupakan fashion blogger Indonesia yang sudah cukup lama berkecimpung dalam bidangnya sebagai fashion blogger. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa Sabila Anata melakukan strategi strategic public relations, yaitu personal communication management yang menggabungkan antara taktik pemasaran, manajemen dan public relations (PR). Penerapan strategi tersebut membantu Sabila dalam melihat posisi yang berpotensi untuk didudukinya dalam industri fashion serta membantunya mencapai posisi tersebut
Nowadays, fashion bloggers are increasingly trusted by fashion industry to come in and get involved in it. However, the large amount of fashion blogger today, gave rise to the increasing of competition among fashion bloggers to make their self as an exist and reputable fashion blogger. That also forced a fashion blogger to do strategic public relations. In this case, researcher tried to examined how a fashion blogger implements strategic public relations strategy to their self to help them to get the position as a reputable fashion blogger in fashion industry, while constantly holding to their personal values. This qualitative research was conducted in a descriptive way, with case study strategy that focus on Sabila Anata, an Indonesian fashion blogger who already engaged in the field of fashion blog for enough time, as the analysis unit. Research finding showed that Sabila Anata doing strategic public relations strategy, named personal communication management that combine the tactics from marketing, management, and public relations (PR). Implementation of the strategy help Sabila in viewing potential position for her in fashion industry and also attain that position
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radho Jordan Kurnia
Abstrak :
Industri fashion global, khawatir akan dampak aktivitas bisnis mereka terhadap lingkungan, telah mengimplementasikan prinsip dan praktis yang meningkatkan performa fashion berkelanjutan dan perfoma finansial. Penelitian ini menganalisa hubungan antara performa Environmental, diukur melalui Environmental rating of ESG performance dan performa Finansial, diukur melalui Return On Assets (ROA) perusahaan. Walau hubungan antar kedua variabel ini sudah pernah diteliti, penelitian tentang efek moderasi dari Paris Climate Agreement, khususnya di level industri, masih belum pernah dieksplorasi. Studi ini menggunakan sampel dari 100 perusahaan apparel dan textile internasional, yang diperoleh dari database Thomson Reuters Refinitv Eikon, saya menggunakan metode cross-sectional regression. Saya memprediksi hubungan positif antara antara performa Environmental dan performa Financial, dan juga efek moderasi positif dari NDC dari Paris Climate Agreement. Namun, hasil temuan empirikal dari studi saya tidak bisa mendukung teori yang sudah dikumpulkan. Namun, penelitian saya menyediakan temuan baru di hubungan antara performa Environmental-Financial di industri fashion global dan bagaimana komitmen negara terhadap Paris Climate Agreement memengaruhi industri spesifik. ......The global fashion industry, concerned about their activity’s impact towards the environment, has integrated responsible principles and practices to improve its sustainability and financial performance. This study analyzes the relationship between environmental performance and financial performance, in this case measured through firms’ Return on Assets (ROA). While this relationship has been studied, the study of the moderating effect of the Paris Climate Agreement, especially in the context of industrial level effect in the fashion industry, remains to be explored. Using a sample 100 multinational firms in the apparel and textile industry, taken from Thomson-Reuters refinitiv eikon database, I conducted a cross-sectional regression. I predict a positive relationship between environmental performance and financial performance, and also a positive moderating effect of NDC commitment to the Paris Climate Agreement. Nonetheless the empirical findings of this paper could not support the theories gathered. However, my study provides some insights, specifically towards the Environmental Performance-Financial Performance relationship in the global fashion industry and how countries' commitment toward the Paris Climate Agreement affects specific industries.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rusbiansyah Perdana Kusuma
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji pengaruh Orientasi pasar dan Orientasi Wirausaha terhadap kinerja pengembangan produk baru pada Industri fashion di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini, peneliti juga menambahkan variabel moderasi yaitu turbulensi lingkungan dan Networking Capability untuk menguji apakah masing-masing variabel tersebut dapat meningkatkan pengaruh Orientasi pasar dan Orientasi Wirausaha terhadap kinerja pengembangan produk baru. Alat uji yang digunakan adalah SEM PLS. Penelitian ini berimplikasi secara teoritis dan manajerial. Secara teoritis, penelitian ini berkontribusi memperkaya konsep strategic entrepreneurship dan secara manajerial memberikan arah kepada manajer maupun pelaku usaha dalam menerapkan Oreintasi Pasar dan Orientasi Wirausaha dan juga factor yang mempengaruhinya terhadap pengembangan produk baru. Dengan demikian tingkat manajerial dapat menciptakan faktor-faktor pendukung yang kuat dalam rangka meningkatkan kinerja dari Pengembangan produk baru. ......This study examines the effect of market orientation and entrepreneurial orientation on the performance of new product development in the fashion industry in DKI Jakarta. In this study, researchers also added moderating variables namely environmental turbulence and Networking Capability to test whether each of these variables can increase the influence of market orientation and entrepreneurial orientation on the performance of new product development. Test equipment used is SEM PLS. This research has theoretical and managerial implications. Theoretically, this research contributes to the enrichment of the concept of strategic entrepreneurship and managerially provides direction to managers and business people in implementing Market Ore across and Entrepreneurial Orientation and also the factors that influence it on new product development. Thus the managerial level can create strong supporting factors in order to improve the performance of new product development.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T55488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library