Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahyandaru Kuncorojati
"Pabrik gula Sindanglaut merupakan salah satu tinggalan industri yang berasal dari masa kolonial dan diteliti menggunakan sudut pandang arkeologi industri. Masuknya bangsa Belanda ke Indonesia mulai memicu industri gula dalam skala besar dengan berdirinya pabrik gula di berbagai daerah di Jawa. Bangsa Belanda datang membawa pengaruh terhadap perkembangan teknologi produksi gula di Indonesia dengan dipergunakannya mesin-mesin hasil Revolusi Industri yang terjadi di Inggris pada abad ke-18. Salah satu pabrik gula yang didirikan di Jawa Barat pada masa kolonial adalah pabrik gula Sindanglaut. Pabrik gula Sindanglaut memiliki beberapa komponen penunjang kegiatan produksi gula, yaitu sumber daya alam, bahan baku, alat dan bangunan produksi, serta bangunan tempat tinggal pegawai. Berdirinya pabrik gula Sindanglaut tidak hanya memperkenalkan kegiatan industri kepada masyarakat pribumi tetapi juga ikut mengubah tatanan masyarakat yang semula feodal menjadi masyakarat industri. Pada masyarakat industri terdapat pembagian kelas sosial berdasarkan pekerjaan atau jabatan mereka. Pembagian kelas sosial menjadi beberapa golongan ditampilkan dalam bentuk bangunan pegawai dan pola ketetakanya.

Sindanglaut sugar factory is one of industrial heritage, which cmose from colonial era and is being researched with industrial archaeology’s perspective. The arrival of the Dutch in Indonesia started to affect sugar industry in huge scale in some of areas in Java. The Dutch has influenced the technology development of sugar production in Indonesia, such as using the machines, which is a result from Industry Revolution in England, that happened in 18th century. One of sugar factory that has built in West Java in colonial era is Sindanglaut sugar factory. Sindanglaut sugar factory has supporting components for activities of sugar production, such as natural resources, raw material, tools and production building, and also houses for the workers. The establishment of Sindanglaut sugar factory is not only to introduce industrial activity to the society, but also has changed the social structure of society, which at first is feudal and then became industrial society. In industrial society there is classification of social class, based on the job or their position. The classification of social class which divided the society into some classes is represented from the style of the building of worker’s houses and its position pattern."
2013
S46531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenon Orsa
"ABSTRAK
PT. X adalah sebuah perusahaan industri manufaktur dengan produk yang dibuat adalah pompa. Permasalahan yang dihadapi adalah terus naiknya permintaan terhadap produk tersebut tiap tahun dan dikhawatirkan dengan fasilitas produksi yang ada sekarang ini pada suatu saat tidak akan mampu memenuhi permintaan tersebut sehingga dapat menyebabkan hilangnya kesempatan perusahaan untuk meningkat pangsa pasar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut direncanakan penambahan jumlah fasilitas produksi dengan jumlah yang tepat agar kapasitas produksi sesuai dengan permintaan.
Penelitian ini adalah untuk mencari fasilitas produksi yang perlu ditambahkan dan jumlahnya yang sesuai dengan peramalan permintaan untuk periode mendatang. Dalam penelitian ini diukur waktu pelayanan masing-masing komponen pompa tiap proses pengerjaannya dan dilakukan pengujian kecukupan dan keselarasan data pelayanan tersebut. Setelah itu dihitung waktu standar (standard time) tiap proses pengerjaan dan waktu operasi masing-masing fasilitas produksi untuk tiap pompa.
Untuk mengetahui kapasitas produksi yang dibutuhkan untuk periode-periode mendatang dilakukan peramalan permintaan. Dari hasil peramalan permintaan ini dihitung jumlah fasilitas produksi yang dibutuhkan. Kemudian dilakukan analisa terhadap utilisasi masing-masing fasilitas produksi untuk mengetahui fasilitas produksi mana yang menjadi bottle neck dalam sistem manufaktur supaya menjadi perhatian dalam operasinya dan direncanakan penambahannya agar tidak terlalu mempengaruhi sistem manufaktur.
Selain merencanakan penambahan jumlah fasilitas produksi yang dibutuhkan, juga dihitung kapasitas produksi maksimum tiap periode serta dianalisa kemungkinan memanfaatkan sistem manufaktur yang ada melalui alternatif-alternatif operasi untuk menghasilkan kapasitas produksi yang diinginkan.
ABSTRACT
PT. X. is an industrial company manufacturing pumps. The problem faced by the company is that the increasing demand of the product with the existing production facility may not be able to meet the demand. So it will cause the company to loose the opportunity to increase market shear.
To overcome the problem the additional amount of the production facility must be well planned to meet the production capacity with demand.
This research is meant to find the production facility whose amount should be added in accordance with the demand forecasting for coming periods. In the research the service time of each pump component in the manufacturing process is measured and testing of adequacy and the harmony of the service data. After that the standard time of each manufacturing process and operational time of the production facility for each pump is calculated.
To know the production capacity, which is needed for the coming periods, the demand forecasting is performed. From the result of the demand forecasting, the amount of the production facility, which is needed, is calculated. And then the analysis is performed for the utilization of each production facility to find which production facility can be the bottle neck is the manufacturing system, in order to be the attention the operation and the addition is planned not to influence the manufacturing system.
Besides planning the additional amount of production facility which is needed, the maximum production capacity of each period is also calculated and the possible benefit of the existing manufacturing system through operation alternatives is analyzed to produce the desired production capacity.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1994
R 658.2 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Toronto: University of Toronto Press, 1968
616.01 MIC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lamb, Richard G.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1995
658.2 LAM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Legowo
"Berkembangnya suatu kota dapat dilihat dari kegiatan ekonominya. Saat ini kita melihat adanya suatu perkambengan besar dalam bisnis retail dl kota Bandung dengan menyebamya Factory Outlet di berbagai sudut kota Bandung, misalnya saja di JI. Ir. H. Juanda, JI. Otten, JI. Setiabudi, JI. Sukajadi, JI. R.E. Martadinata. dll. Fenomena bisnis retail di bidang garmen int mutai bermunculan pada saat keadaan ekonomi di negara ini mengalami masa kemunduran, krisis moneter. Kegiatan komarsial yang bisa mencapai omset pakalan sampai 100.000 potong ini atau ratusan ribu rupiah perharinya, merupakan usaha yang menjanjikan di tengah keadaan ekonomi negara yang buruk, sehingga bukan hat yang mengherankan jika kondisi menjamurnya Factory Outlet juga secara Iatah muncul di kota-kota besar Iainnya di P. Jawa termasuk Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholson, T.A.J.
London: Macmillan, 1978
621.7 NIC m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Leslie T.
New York: Spiegel & Grau, 2008
331.409 51 CHA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Polizzotto, Carolyn
Western : Fremantle Arts Centre Press, 1988
305.562 POL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>