Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 857 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Proctor, Robert W.
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2008
620.82 PRO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rismania Veradiza
Abstrak :
This research focussed on TV series, to reveal possible discrepancy between Islam as audience's subjective reality that portrayed on TV series studied. Further, this study all seeks to determine psychographical factors that may contribute to the discrepancy. This study followed Berger and Luckman's social construction of reality as its analytical framework and applied path analysis as its main method of analysis. Findings of study shows that there is discrepancy between audience's subjective reality of Islamic and symbolic reality appeared on religious TV film series. IT also suggests that the consumption of the program doesn't affect the audiences's perception on Islamic symbolic reality.
2006
TJPI-V-2-MeiAugust2006-64
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Ulfana
Abstrak :
Skizofrenia adalah suatu gangguan jiwa berat yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan realitas, serta mengalami kesukaran melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian gangguan jiwa berat di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan 1.157 responden dan menggunakan pendekatan regresi logistik. Hasil penelitian ini adalah 4 variabel faktor psikologis, 2 variabel faktor somatik dan 2 variabel faktor sosio ekonomi berpengaruh terhadap kejadian gangguan jiwa berat di Yogyakarta. ...... Schizophrenia is a severe mental disorder characterized by a decrease or an inability to communicate, impaired reality, and had difficulty doing everyday activities. This study aims to identify factors that affect the incidence of schizophrenia in Yogyakarta. This study using cross sectional method and the sample size of 1,157 respondents surveyed, this study used logistic regression. The result, there are 4 variables from psychologic factors, 2 variables from somatic factors, and 2 variables from socio economic factors that are affect the incidence of schizophrenia in Yogyakarta.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Widyana
Abstrak :
Kasus diare di Muara Angke masih cukup tinggi terutama di wilayah pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) karena kondisi sanitasi lingkungan yang masih tergolong kurang memadai serta perilaku higiene masyarakat yang tidak baik. Kasus diare pada kelompok umur balita lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur lainnya karena balita memiliki daya tahan yang lebih lemah. Air minum yang terkontaminasi dapat menjadi media penularan penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi Escherichia coli pada air minum dengan kejadian diare pada balita di pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Kelurahan Pluit Kota Jakarta Utara Tahun 2019. Desain penelitian ini adalah crossectional dengan jumlah sampel 95 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kontaminasi Escherichia coli dalam air minum (4,67; 1,96-11,09), faktor balita [status imunisasi (5,69; 2,24-14,44)], faktor ibu [tingkat pendidikan (2,98; 1,22-7,31), tingkat pengetahuan (8,38; 2,98-23,59), status ekonomi keluarga (3,23; 1,32-7,91), perilaku mencuci tangan (5,17; 2,16-12,38), dan perilaku memasak air minum (4,75; 1,97-11,47)], faktor lingkungan [kondisi fisik jamban (14,44; 5,29-39,41)] dengan kejadian diare pada balita di pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Kelurahan Pluit Kota Jakarta Utara. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian diare pada balita di pemukiman sekitar lokasi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Kelurahan Pluit Kota Jakarta Utara Tahun 2019 adalah kondisi fisik jamban (20,08; 4,65-86,81). ......The case of Diarrhea in Muara Angke is still adequately high, most importantly in the residence nearby the Traditional Fishery Product Processing (PHPT) since the sanitary condition still appears inadequate, and residents’ hygenic behavior still proves unhealthy. Diarrhea cases toward toddlers seem higher than the older ones due to their weak immunity. The potable water that has been contaminated can be the medium of transmitting the disease. This study aims at understanding the relation between Escherichia coli contamination in drinking water with diarrhea among children under five years of age in settlements around location of Tradisional Fisheries Products (PHPT) Muara Angke North Jakarta in 2019. The research design of the study was crossectional with total sample of 95 respondents. The research finding showed that there was a significant correlation between the contamination of Escherichia coli in the potable water (4,67; 1,96-11,09), toddler factor [Immunization status (5,69; 2,24-14,44)], maternal factors [the level of education (2,98; 1,22-7,31), the level of knowledge (8,38; 2,98-23,59), household financial status (3,23; 1,32-7,91), hand-washing behavior (5,17; 2,16-12,38), and water-boiling behavior (4,75; 1,97-11,47)], environment factor [physical condition of latrines (14,44; 5,29-39,41)] with the Diarrhea plague towards toddlers in the residence surrounding the location of PHPT in Muara Angke, Pluit, North Jakarta. The most dominant factor relative to the Diarrhea disease towards toddlers in settlements around location of Tradisional Fisheries Products (PHPT) Muara Angke North Jakarta in 2019 is the physical condition of latrines (20,08; 4,65-86,81).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meda Permana
Abstrak :
Dewasa ini sistem kesehatan alternatif mengalami perkembangan yang ditandai dengan maraknya bermunculan tempat-tempat praktek pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif ini bermunculan saat masyarakat mulai memberikan perhatian yang lebih terhadap alternatif pengobatan yang biasanya hanya mengandalkan pihak-pihak rumah sakit dengan pengobatan modern dan konvensional. Pencarian dan penggunaan pengobatan alternatif ini berkaitan dengan keinginan untuk terlepas dari segala macam penyakit yang diderita sehingga memunculkan berbagai macam jenis metode pengobatan. Pencarian yang disertai penggunaan akan pengobatan alternatif ini sangat erat kaitannya dengan unsur-unsur sosial yang ada di masyarakat. Pencarian dan penggunaan pengobatan alternatif ini juga memiliki keterlekatan dengan pola pikir, sikap dan perilaku yang ada di masyarakat. Tesis ini meneliti tentang faktor-faktor pemicu (predisposing factors), faktorfaktor pemungkin (Enabling factors) dan faktor-faktor penguat (reinforcing factors) seseorang untuk memilih dan menggunakan pengobatan alternatif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan disain deskriptif. Hasil penelitian menemukan adanya dominasi orang lain termasuk perilaku dan kebiasaan orang lain sebagai faktor penguat terhadap proses keseluruhan dari pengobatan alternatif yang dijalankan. Hasil penelitian menemukan adanya faktor keyakinan akan pengobatan yang dijalani menjadi faktor pemicu seseorang dalam memilih dan menggunakan pengobatan alternatif selain pengetahuan, perilaku, persepsi serta nilai akan pengobatan alternatif tersebut. Penelitian ini juga menemukan adanya faktor keterampilan dari pengobat alternatif yang menjadi faktor pemungkin seseorang memilih dan menggunakan pengobatan alternatif selain ketersediaan tempat pengobatan, dan akses untuk mencapai tempat pengobatan alternatif tersebut. Temuan lain dari penelitian ini adalah pengobatan alternatif dijadikan pokok pengobatan bila pengobatan konvensional dinilai tidak sanggup untuk mengobati penyakit yang diderita. Penelitian ini juga menemukan klasifikasi pengobatan alternatif berdasarkan keterampilan yang dimiliki oleh pengobatnya. ......Alternative medication is currently growing and available in many places in Indonesia. More people are aware of alternative medication instead of the modern medication such as treatment and services from hospitals or health clinics. Health seeking behaviour towards the alternative medication may appears as an effort to obtain more suitable ways to cure the diseases using combination of different treatments. This behavior is closely related to social aspect in the community and othe related aspects such as conceptual thinking, attitude and behaviour in the local community. This study aims to explore people behaviour towards alternative medication by analysing the predisposing, enabling and reinforcing factors. This is a qualitative study using descriptive qualitative design. Results of this study shows that external aspects such as domination of tradition and behaviour in the community are the reinforcing factors in practicing the alternative medication. Individual's believe in traditional medication for diseases treatment is the perdisposing factors in selecting and using the alternative medication besides other factors such as knowledge, parctice, perception and value of the alternative medication. This study also found that traditional healer skill as the enabling factors in addition of availability and accessibility of alternative treatment facilities. The community believes that the alternative medication is a solution if the modern treatment does not cure the diseases. The result shows numerous treatments classification in alternative medication based on the healers' skill.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31900
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Asmaniar
Abstrak :
Latar Belakang. Miastenia gravis (MG) adalah penyakit autoimun kronis yang bermanifestasi sebagai kelemahan otot di berbagai lokasi dengan insiden yang meningkat sejak beberapa dekade terakhir. Kualitas hidup merupakan aspek yang perlu dinilai dalam penatalaksanaan MG. Berbagai faktor telah diketahui berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien MG, tetapi saat ini di Indonesia belum ada studi yang meneliti gambaran kualitas hidup pasien MG. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara umum kualitas hidup pasien MG serta faktor-faktor yang memengaruhinya di RSUPN Cipto Mangunkusumo, DKI Jakarta yang merupakan rumah sakit rujukan nasional. Metode. Studi potong lintang dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo, DKI Jakarta pada bulan Februari hingga April 2023. Pasien yang telah didiagnosis miastenia gravis dan mendapatkan terapi baik terapi simtomatik maupun imunospresan minimal 6 bulan direkrut ke dalam penelitian. Subjek dilakukan wawancara menggunakan kuisioner dan pencatatan data rekam medik sesuai variabel yang diteliti. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil. Sebanyak 80 subjek memenuhi kriteria inklusi penelitian. Rerata usia subjek adalah 44,73 ± 13,09 tahun. Mayoritas subjek adalah perempuan (68,8%), sudah menikah (65%), memiliki riwayat pendidikan menengah (42,5%), pekerjaan blue collar (76,2%), dan tidak latihan fisik (73,8%). Median IMT subjek adalah 24,86 kg/m2 (16,77–128,57 kg/m2). Median durasi penyakit subjek adalah 60 bulan (9–504 bulan). Rerata usia saat terdiagnosis adalah 38,73 ± 14,24 tahun. Mayoritas subjek memiliki awitan gejala EOMG (73,8%), gejala MG generalisata (72,5%). Sebanyak 38,8% pasien memiliki riwayat timoma. Dari 31 subjek dengan timoma, 83,9% subjek dilakukan timektomi. Kebanyakan subjek tidak diperiksakan status antibodinya (63,8%). Sebanyak 37,5% subjek memiliki status MGFA normal dan median MGCS 1,59 (0–13). Mayoritas subjek memiliki gejala yang stabil (78,7%) dan mendapatkan azathioprine (50%). Sebanyak 33,8% subjek menggunakan steroid dengan median dosis 16 mg (2–64 mg) dan 29,6% subjek memiliki tampilan cushingoid. Kebanyakan subjek tidak mengalami depresi (48,8%) maupun ansietas (71,2%). Median skor support sosial subjek adalah 70 (12–84). Median skor MG-QOL15 INA adalah 21 (2–56). Berdasarkan analisis bivariat, variabel yang berhubungan bermakna dengan kualitas hidup pasien MG adalah status antibodi, konsumsi steroid, depresi, dan ansietas. Berdasarkan analisis multivariat, variabel yang berhubungan bermakna dengan kualitas hidup pasien MG adalah latihan fisik dan depresi. Kesimpulan. Latihan fisik dan depresi merupakan faktor penting yang memengaruhi kualitas hidup pasien MG secara bermakna ......Backgrounds. Myasthenia gravis (MG) is a chronic autoimmune disease that manifests as muscle weakness in various locations, which its incidence has been increasing over the past few decades. Quality of life is an essential aspect in the management of MG. Several factors have been known to influence the quality of life in MG patients. This study aimed to provide a general overview of the quality of life of MG patients and the associated factors at the national referral hospital, Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Jakarta. Methods. A cross-sectional study was conducted at Cipto Mangunkusumo National General Hospital from February to April 2023. Myasthenia gravis patients in therapy, both symptomatic and immunosuppressant, for at least 6 months were recruited for the research. Subjects were interviewed using a questionnaire, and medical record data were recorded based on the variables under investigation. Bivariate and multivariate analyses were performed to examine the relationships between the independent and dependent variables. Results. A total of 80 subjects met the inclusion criteria for the study. The mean age of the subjects was 44.73 ± 13.09 years. The majority of the subjects were female (68.8%), married (65%), had secondary education (42.5%), had blue-collar jobs (76.2%), and did not engage in physical exercise (73.8%). The median BMI (Body Mass Index) of the subjects was 24.86 kg/m2 (16.77-128.57 kg/m2). The median duration of the disease for the subjects was 60 months (9-504 months). The mean age at diagnosis was 38.73 ± 14.24 years. Most subjects had early-onset myasthenia gravis (EOMG) (73.8%) and generalized MG symptoms (72.5%). About 38.8% of the patients had a history of thymoma. Out of the 31 subjects (83.9%) with thymoma, underwent thymectomy. The majority of the subjects did not have their antibody status checked (63.8%). About 37.5% of the subjects had a normal MGFA (Myasthenia Gravis Foundation of America) status, and the median MGCS (Myasthenia Gravis Composite) score was 1.59 (0-13). Most subjects had stable symptoms (78.7%). Around 33.8% of the subjects used steroids with a median dose of 16 mg (2-64 mg). There were 29.6% of the subjects with steroid exhibited Cushingoid features. There were 50% of the subjects received azathioprine. The majority of the subjects did not experience depression (48.8%) or anxiety (71.2%). The median score for social support was 70 (ranging from 12 to 84), and the median score for MG-QOL15 INA (Myasthenia Gravis Quality of Life 15 Indonesia) was 21 (ranging from 2 to 56). Based on bivariate analysis, variables significantly associated with the quality of life of MG patients were antibody status, steroid usage, depression, and anxiety. Based on multivariate analysis, variables significantly associated with the quality of life of MG patients were physical exercise and depression. Discussions. Physical exercise and depression independently affected the quality of life of MG patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chairilisa Azzahra
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi determinan stabilitas bank di Indonesia, baik secara agregat maupun berdasarkan jenis bank (bank Syariah dan bank konvensional). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan stabilitas antara bank Syariah dan bank konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup 83 bank umum konvensional dan 11 bank umum Syariah yang ada di Indonesia pada periode September 2015-Juni 2019. Data tersebut diestimasi dengan menggunakan model panel data dinamis Generalized Method of Moments (GMM). Hasil estimasi menunjukkan bahwa faktor utama yang berpengaruh positif terhadap stabilitas bank di Indonesia adalah nilai tukar, inklusi keuangan, tingkat pengembalian asset, dan pertumbuhan kredit/pembiayaan yang diberikan oleh sektor perbankan. Sementara tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap stabilitas bank di Indonesia. Untuk analisis perbandingan antar bank, penelitian ini menemukan bahwa stabilitas bank syariah dan bank konvensional dipengaruhi oleh faktor yang cukup berbeda. Stabilitas bank Syariah lebih banyak dipengaruhi oleh faktor spesifik bank, sementara stabilitas bank konvensional lebih banyak dipengaruhi oleh faktor makroekonomi. Selain itu, penelitian ini tidak menemukan perbedaan stabilitas antara bank syariah dan bank konvensional. Hasil ini mendukung pandangan skeptis yang meragukan bahwa keberadaan bank Syariah dapat membuat perbedaan bagi stabilitas bank. Hasil ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh kecilnya pangsa pasar perbankan syariah dan banyaknya kemiripan praktek antara bank syariah dan bank konvensional.
ABSTRACT
This study aims to analyze the determinant factors of banks stability in Indonesia, both in aggregate and based on the type of bank (Islamic banks and conventional banks and also to identify whether there are differences in stability between Islamic banks and conventional banks. This paper using unbalanced panel data consisting of 83 conventional banks and 11 Islamic banks in Indonesia during September 2015-June 2019. The data is estimated using the dynamic panel data model Generalized Method of Moments (GMM). The results show that the main factors that have positive effect on banks stability in Indonesia are the exchange rate, financial inclusion, asset returns, and credit / financing growth provided by banking sector, while interest rates have negative effect. Furthermore, this study found that determinant of Islamic banks stability and conventional banks stability is influenced by quite different factors. Islamic bank stability is more influenced by bank specific factors, while conventional bank stability by macroeconomic factors. In addition, there was no distinct differences between Islamic banks and conventional banks in practice, the skeptic view doubts the Islamic banks would make a difference. This result is most likely influenced by small market share of Islamic banking and similarities in practice between the two types of bank.
2020
T54899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Herawati
Abstrak :
Tesis ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengendalian intern atas pengelolaan kas besi pada Perwakilan RI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif melalui survei dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern belum memadai diantaranya belum adanya pedoman hukum yang kuat terkait pengelolaannya serta pembebanan biaya mutasi Home Staff Perwakilan RI yang mempengaruhi likuiditas anggaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengendalian intern pengelolaan kas besi di Perwakilan RI di antaranya kebutuhan anggaran yang mendadak, perencanaan dan pelaksanaan anggaran yang tidak sejalan, revolving uang persediaan yang terlambat, adanya Pembukuan Fihak Ketiga PFK minus yang belum diselesaikan, kompetensi sumber daya manusia, komitmen dan keteladanan dari Pimpinan, ketersediaan infrastruktur dan efektivitas peran pengawasan intern Inspektorat Jenderal yang dapat memberikan rekomendasi atas pelaksanaan anggaran di Perwakilan RI. ...... The aim of this research is to identify factors that affect the internal control systems to the management of reserved fund at Indonesian Embassies. This research is a qualitative research with descriptive design through survey and interview. The results of the research indicate the internal control system still indaquate cause of the absence of legal guidelines and the imposition of the deployment cost. The factors that affected the internal control system are improper budgetary planning, delayed of revolving, bookkeeping unrelated to third parties, competence of employees, commitment and role model of leadership, infrastructure and the effectiveness of internal control Inspectorat General.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Ketut Manik Sarini
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada wanita dan masih menduduki peringkat pertama di Indonesia diantara tumor ganas ginekologik. Menurut WHO dalam Kompas (2010), saat ini kanker serviks menempati peringkat teratas diantara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada wanita di dunia. Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penderita kanker serviks tertinggi di dunia. Di Indonesia setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks. Sekitar 8.000 kasus diantaranya berakhir dengan kematian. Di Kabupaten Buleleng ditemukan kematian karena kanker serviks sebanyak 13 orang pada tahun 2009. Di Wilayah kerja Puskesmas Tejakula II pada tahun 2008 ditemukan kematian karena kanker serviks satu orang, meningkat menjadi tiga orang pada tahun 2009. Hal ini disebabkan karena kanker serviks terlambat dideteksi sehingga keberhasilan pengobatan sangat minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku Pap Smear pada wanita usia subur di Desa Pacung, wilayah kerja Puskesmas Tejakula II tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur yang bertempat tinggal di Desa Pacung, dengan jumlah sampel 210 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara faktor predisposisi [pekerjaan (OR=3,33; CI 95%, 1,54-7,22), pengetahuan tentang kanker leher rahim (OR=6,43; CI 95%, 2,27-18,2), pengetahuan tentang Pap Smear (OR=9,15; CI 95%, 4,57-18,3), sikap terhadap Pap Smear (OR=6,25; CI 95%, 3,19-12,2), persepsi terhadap Pap Smear (OR=23,57; CI 95%, 9,97-55,7) dan persepsi terhadap peranan petugas kesehatan (OR=19,54; CI 95%, 4,58-83, 35)], faktor pemungkin [ jarak fasilitas kesehatan (OR=3,77; CI 95%, 1,97-7,17), biaya (OR=2,07; CI 95%, 1,15-3,73) dan akses informasi (OR=51,43; CI 95% , 12,11-218,35)], faktor penguat [dukungan sosial (OR=86,02; CI 95%, 25,3- 292,32)], ancaman terhadap kanker leher rahim (OR=28,47; CI 95%, 11,97-67,73) dan manfaat Pap smear yang dirasakan (OR=4,4; CI 95%, 1,75-11,05) dengan perilaku Pap Smear pada wanita usia subur di Desa Pacung wilayah kerja Puskesmas Tejakula II. Dari hasil penelitian ini disarankan agar puskesmas meningkatkan upaya promosi kesehatan tentang kanker leher rahim dan Pap Smear sehingga ibu mau melakukan pemeriksaan Pap Smear secara teratur.
ABSTRACT
Cervical cancer is the most pregnant cancer of women and it still becomes the first rank of gynecology’s cancer in Indonesia. World Health Organization (WHO) reported that cervical cancer is on top position among other kinds of cancer that cause women’s mortality in the world. Indonesia has the largest number of women suffered from cervix cancer in the world. More than 15.000 cases of cervical cancer founded every year in Indonesia and approximately 8.000 women among them were died due to the desease. In Buleleng Regency were found 13 mortalities caused by cervical cancer in 2009. The Mortality which caused by cervical cancer in the area of Tejakula II public health center increase from one death cases in 2008 become three mortalities in 2009. All those mortality caused by the delay in cervical cancer detection. The study was intended to determine factors related with Pap Smear behavior on reproductive age women in Pacung village, Tejakula II public health center area in 2011. This study is a quantitative study use cross sectional study design. The population of this study was the whole reproductive age women live in Pacung village, (210 samples). The result of the present study shows that there is relationship among predisposition factors [ occupation of women (OR=3.33; 95% CI,1.54-7.22), cervical cancer knowledge (OR=6.43;95% CI, 2.27-18.2), Pap Smear knowledge (OR=9.15; 95% CI, 4.57-18.3), attitude to Pap Smear (OR=6.25; 95% CI, 3.19- 12.2), perception on Pap Smear (OR=23.57; 95% CI, 9.97-55.7) and the perception existences of medical officers (OR=19.54; 95% CI, 4.58-83. 35)], enabling factors [the distance to medical facilities (OR=3.77; 95% CI, 1.97-7.17), cost (OR=2.07; 95% CI, 1.15-3.73) and information access (OR= 51.43; 95% CI, 12.11-218.35)], reinforcing factor [social support (OR=86.02; 95% CI, 25.3- 292.32)], threat of cervical cancer (OR=28.47; 95% CI, 11.97-67.73) and perception on benefit of Pap smear (OR=4.4; 95% CI, 1.75-11.05) with Pap Smear behavior on reproductive age women in Pacung village, Tejakula II public health center area. The study suggested that public health center increase the health promotion regarding cervical cancer and Pap Smear so the women will do Pap Smear examination regularly.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita Lisnawati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini akan membahas faktor pendorong dan penarik yang memengaruhi Jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang. Jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang mengalami peningkatan signifikan secara terus menerus selama lima tahun terakhir 2012-2016 . Teori yang digunakan dalah penelitian ini adalah teori push and pull factors menurut Klenosky 2002 . Melalui teori tersebut, kita dapat mengetahui faktor pendorong dan penarik yang memengaruhi keputusan wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi wisatawan Indonesia berkunjung ke Jepang. Salah satu faktor pendorong yaitu ldquo;ingin mewujudkan impian berwisata ke Jepang rdquo; bersamaan dengan ldquo;ketersediaan transportasi umum rdquo; yang memudahkan akses dari satu tempat wisata ke tempat wisata lain menjadi salah satu daya tarik pariwisata Jepang.Kata kunci : Faktor Pendorong, Faktor Penarik, Kunjungan, Peningkatan, Wisatawan
ABSTRACT
This research discusses the push and and pull factors that affect the number of Indonesian tourist arrivals to Japan. The number of Indonesian tourists visiting Japan has increased significantly continuously over the last five years 2012 2016 . The theory used in this research is the theory of push and pull factors according to Klenosky 2002 . Through this theory, we can know the driving factors and pullers that influence the decision of Indonesian tourists to visit Japan. The results showed that there are many factors that influence Indonesian tourists to visit Japan. One of the push factors is lsquo dream fulfillment rdquo of traveling to Japan along with 39 availability of public transportation 39 which makes it easy to access from one place to another to be one of the attractions of Japanese tourism.Keywords Push Factors, Pull Factors, Visits, Improvements, Tourists
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>