Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nindhita Priscillia Muharrani
"Peningkatan berat badan terus-menerus dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Penelitian ini menggunakan desain studi prospective cohort selama enam minggu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku makan restrained eating, external eating, dan emotional eating terhadap peningkatan berat badan dengan mengontrol asupan energi, aktivitas fisik, dan sosial ekonomi. Penelitian melibatkan 40 responden yang merupakan mahasiswi S1 Reguler FKM UI Depok. Umumnya terdapat peningkatan berat badan yang bermakna sebesar 0,32 kg. Selama pemantauan, terdapat 25% responden mengalami perubahan perilaku makan, dan sisanya konsisten. Dari ketiga perilaku makan, hanya external eating yang berpengaruh bermakna terhadap peningkatan berat badan sebelum dan setelah dikontrol dengan asupan energi (p<0,05). Aktivitas fisik dan status sosial ekonomi tidak berhasil ditemukan sebagai confounding. External eating ditemukan paling berpengaruh terhadap peningkatan berat badan daripada emotional eating dan restrained eating. Penelitian ini juga menemukan bahwa proporsi restrained eating lebih tinggi pada status gizi normal daripada overweight, emotional eating lebih tinggi pada underweight daripada overweight, dan external eating lebih tinggi pada status gizi normal dan underweight daripada overweight dan obesitas.

The continuous weight gain increases the risk of coronary heart disease. This research is a six-week prospective cohort study which is aimed to identify the effect of eating styles restrained eating, external eating, and emotional eating to weight gain with controlling energy intake, physical activity, and social economy status. A total of 40 female students were assessed at three points in this study during the whole six weeks. There is a significant weight gain in female students averaged 0,32 kg. Twenty five percent of respondents experienced changes in eating style while the rest of them are consistent with one eating style. Out of all eating styles, the significant effect to weight gain is only found in external eating before and after being controlled by energy intake (p<0,05). Physical activity and social economy status could not be found as confounders in this study. This indicates that external eating, rather than emotional eating and restrained eating, drives weight gain in female college students. This study also found that the proportion of restrained eating is higher in normal weight than overweight, emotional eating is higher in underweight than overweight, and external eating is higher in normal and underweight than overweight and obesity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rif`ah Mawaddati
"Pandemi COVID-19 yang terjadi membuat berbagai perubahan dalam kehidupan mahasiswi termasuk diantaranya adalah kondisi psikologis dan perilaku makan. Perilaku makan berdasarkan dengan kondisi psikologsi biasa disebut sebagai eating styles dan terbagi menjadi tiga, yaitu restrained eating, emotional eating, dan external eating. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara stres, penggunaan media, tingkat kebosanan, dan faktor lainnya dengan eating styles pada mahasiswi selama masa pandemi COVID-19. Dengan melibatkan 285 mahasiswi S1 Reguler Universitas Indonesia didapatkan bahwa stres dan kecenderungan gangguan perilaku makan berhubungan dengan restrained eating (p-value=0,018 dan 0,0005), emotional eating (p-value=0,002 dan 0,0005), dan external eating (p-value=0,0005 dan 0,004). Sedangkan durasi penggunaan media sosial dan tingkat kebosanan hanya berhubungan dengan emotional eating (p-value=0,001 dan 0,0005) dan external eating (p-value=0,009 dan 0,0005). Sedangkan durasi penggunaan media sosial dan tingkat kebosanan hanya berhubungan dengan emotional eating (p-value=0,001 dan 0,0005) dan external eating (p-value=0,009 dan 0,0005) tidak dengan restrained eating (p-value=0,480 dan 0,053). Berdasarkan rumpun keilmuan tidak ditemukan hubungan dengan ketiga eating styles namun ditemukan mahasiswa rumpun IPTEK memiliki rata-rata skor eating styles tertinggi dibandingkan rumpun keilmuan lainnya. Positif COVID-19 tidak berhubungan dengan ketiga eating styles sedangkan memiliki keluarga dengan riwayat positif COVID-19 berhubungan dengan skor restrained eating (p-value=0,009) yang lebih tinggi. Riwayat isolasi juga didapatkan berhubungan dengan restrained eating (p-value=0,004 5) tidak dengan emotional eating (p-value=0,289) dan external eating (p-value=0,133).

The COVID-19 pandemic has made various changes in the lives of female students, including psychological conditions and eating behavior. Eating behavior based on psychological conditions is commonly referred as “Eating Styles” that divided into three, namely restrained eating, emotional eating, and external eating. This study aims to examine the relationship between stress, media use, boredom, and other factors with eating styles in female students during the COVID-19 pandemic. By involving 285 female students from regular bachelor program of University of Indonesia, it was found that stress and eating disorder was associated with restrained eating (p-value=0,018 and 0,0005), emotional eating (p-value=0,002 and 0,0005), and external eating (p-value=0,0005 and 0,004). Meanwhile, the duration of using social media and the level of boredom were only related to emotional eating (p-value=0,001 and 0,0005) and external eating (p-value=0,009 and 0,0005), not to restrained eating (p-value=0,480 and 0,053). Based on scientific clusters, no relationship was found with both eating styles, but it was found that students from the science and technology cluster had the highest average of eating styles scores compared to other clusters. Positive COVID-19 was not associated with the both eating styles whereas having a family member that positive COVID-19 was associated with higher restrained eating (p-value=0,052). Isolation was also found related to restrained eating (p-value=0,004), not with emotional eating (p-value=0,289) and external eating (p-value=0,133)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Muliawati
"Perubahan yang terjadi pada masa remaja belum sepenuhnya matang secara fisik, kognitif dan psikososial. Hal ini menjadikan remaja cepat sekali terpengaruh oleh lingkungan yang menyebabkan pada perubahan perilaku pada remaja, salah satunya ialah perilaku makan. Perilaku makan terdiri dari tiga dimensi yang muncul dari beberapa teori, yaitu perilaku makan emotional eating, external eating, dan restrained eating. Apabila remaja memiliki perilaku makan yang tidak baik, maka akan berdampak terhadap asupan gizi dan akan mempengaruhi status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara media sosial Instagram, teman sebaya, dan faktor lainnya dengan perilaku makan pada remaja di DKI Jakarta Tahun 2024. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik quota sampling. Pengambilan data dilakukan dengan mengisi kuesioner yang dilakukan secara daring pada sampel remaja di DKI Jakarta yang berjumlah 150 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa external eating (55,3%) merupakan perilaku makan yang paling dominan terjadi. Berdasarkan uji hasil uji chi square menunjukkan hasil terdapat hubungan yang signifikan antara media sosial Instagram dengan perilaku makan emotional eating (P Value=0,001), external eating (P Value=0,000), dan restrained eating (P Value=0,035). Sedangkan peran teman sebaya dan peran orang tua hanya berhubungan dengan perilaku makan external eating (P Value=0,048 dan 0,000). Untuk variabel lainnya menunjukkan hasil tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan ketiga dimensi perilaku makan.

The changes that occur in adolescence are not yet fully mature physically, cognitively and psychosocially. This makes adolescents quickly influenced by the environment which causes changes in behavior in adolescents, one of which is eating behavior. Eating behavior consists of three dimensions that arise from several theories, namely emotional eating, external eating, and restrained eating. If adolescents have bad eating behavior it will have an impact on nutritional intake and will affect their nutritional status. This study aims to determine the relationship between social media Instagram, peers, and other factors with eating behavior among adolescents in DKI Jakarta in 2024. The research method uses a cross-sectional design with quota sampling technique. Data collection was carried out by filling out an online questionnaire on a sample of 150 adolescents in DKI Jakarta. The research results show that external eating (55.3%) was the most dominant eating behavior. Based on the chi square test results, the results show that there is a significant relationship between Instagram social media and emotional eating (P Value=0.001), external eating (P Value=0.000), and restrained eating (P Value=0.035). Meanwhile, the role of peers and the role of parents were only related to external eating behavior (P Value=0.048 and 0.000). For other variables, the results show that there is no significant relationship with the three dimensions of eating behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library