Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yenny Tandi
Abstrak :
Praktek residensi keperawatan medikal bedah bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengelola pasien khususnya kasus onkologi. Tujuan karya ilmiah akhir ini adalah sebagai laporan praktik keperawatan  medikal bedah onkologi di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Terdapat tiga cakupan dalam praktek residensi yaitu penerapan teori kebutuhan dasar Virginia Henderson dalam asuhan keperawatan, mengimplementasikan Evidence-based Nursin aplikasi madu terhadap penurunan derajat oral mukositis dan penerapan ERAS protokol pada pembedahan tiroidektomi dan mastektomi. Kesimpulan: empat belas kebutuhan dasar Henderson dapat digunakan dalam asuhan keperawatan pada kasus keganasan. Aplikasi madu dapat digunakan sebagai pilihan manajemen alternatif mengurangi derajat oral mukositis pada pasien yang menjalani radioterapi, kemoradiasi dan kemoterapi. Aplikasi Eras protokol pada mastektomi dan tiroidektomi meminimalkan komplikasi. ...... Medical and surgical nursing residency practice aims to improve professionalism in managing patients, especially oncology cases. The aim of this scientific work is a practice report of medical and surgical nursing residency of oncology at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. The clinical placement covered three areas: application of Virginia Henderson's basic needs theory in nursing care, evidence-based nursing practice using honey to reduce the severity of oral mucositis and application of ERAS protocols for  thyroidectomy and mastectomy surgery. Conclusion: fourteen Henderson basic needs can be applied to cancer cases. Honey application shown to be good alternative to managing oral mukositis in patients undergoing radiotherapy, chemoradiation and chemotherapy. Application of ERAS protocol In mastectomy and thyroidectomy minimizes complications
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia S
Abstrak :
ABSTRAK
Pelaksanaan praktek klinik selama masa residensi Keperawatan Medikal Bedah peminatan Digestif bertujuan untuk mampu menampilkan peran perawat spesialis sebagai pemberi asuhan keperawatan lanjut, pendidik, advokat, konselor, kolaborator, pembaharu dan peneliti secara khusus pada keahlian Digestif. Peran pemberi asuhan keperawatan lanjut dilakukan dengan menggunakan Model Adaptasi Roy pada pasien dengan kanker pankreas dan 30 kasus pasien dengan masalah digestif lainnya. Salah satu karaktristik perawat spesialis adalah memberikan intervensi keperawatan berbasis bukti Evidence-based Nursing practice , yang dilakukan melalui penggunaan Animal Naming Test ANT untuk mengidentifikasi gangguan fungsi kognitif pada pasien sirosis hepatis yang sedang dirawat.
ABSTRACT
Animal Naming Test ANT yang diterapkan pada 16 pasien sirosis telah berhasil mengidentifikasi lebih banyak pasien yang mengalami gangguan kognitif dibandingkan dengan asesmen klinis yang sudah ada di ruang perawatan. Inovasi dalam pelayanan keperawatan yang dilakukan melalui program inovasi kelompok berupa penerapan kegiatan ERAS yakni memberikan minuman karnohidrat Maltodextrin, mobilisasi dini dan mengunyah permen, terbukti berhasil meningkatkan pemulihan perawatan pasien pembedahan sistem pencernaan.
The purpose of Clinical learning practice during Medical Surgical Nursing Residency Program, with specialisation in digestive, is to facilitate the student in developing capability to perform the roles of nurse specialist as advanced nursing care provider, educator, advocator, counselor, collaborator, innovator and researcher. Advance nursing care provider role is implemented by using Roy Adaptation Model on pancreatic carcinoma patiet and 30 other digestive cases. Evidence Based Nursing Practice as other character of nurse specialist practice was performed by applying animal naming test ANT to identify cognitive problem in hospitalized cirrhotic patients. It is based on the importance for nurse to recognize early cognitive dysfunction to provide better nursing care especially in latent asymptomatic hepatic encephalopathy that common happens in cirrhosis patient. ANT was tested on 16 hospitalized cirrhotic patients and succeeded in identifying more cirrhosis patient with cognitive dysfunction compared to available assessments in ward. The innovation program which was implementing ERAS activities carbohydrate loading, early mobilization and chewing gum have proven to be effective perioperative management in digestive surgery.
2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Purwanto
Abstrak :
Praktik Spesialis Keperawatan Medikal Bedah dengan kekhususan pada sistem muskuloskeletal ini bertujuan untuk mengaplikasikan peran perawat sebagai pemberi asuhan, pengelola, pendidik dan peneliti. Peran sebagai pemberi asuhan dilakukan dengan mengelola satu kasus utama; fraktur tertutup intertrokhanter femur dan 30 pasien yang mengalami masalah pada sistem muskuloskeletal dengan pendekatan teori adaptasi Roy. Peran perawat sebagai peneliti dilakukan dengan penerapan tindakan keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (Evidence-Based Nursing Practice) yaitu dengan menerapakan foot massage untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pada pasien paska pembedahan fraktur ekstremitas bawah. Sedangkan peran sebagai pengelola dilakukan dengan menyusun protokol pengembangan ERAS untuk pasien yang akan menjalani operasi hip. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut bertujuan untuk mewujudkan asuhan keperawatan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan kualitas pelayananan keperawatan. Clinical Practice of Medical-Surgical Nursing Spesialialist in specialty of orthopaedic nursing aims to apply the role of nurse as a direct patient care provider, managers, educators and researchers in the clinical setting. Role as a care provider has done by one patient (major managed cases) with closed fracture intertrochanter femur and 30 patients with musculoskeletal problems using adaptation Roy Nursing theory approach. The role of nurses as a researchers has contructed by applying the nursing action based by evidence is foot massage to reduce pain and anxiety in patients after surgery for lower limb fracture. While the role as a nursing manager is done by comliling the ERAS development protocol for patients who undergo hip surgery. All activities aim to realizing the holistic nursing care in order to improve the quality of nursing services.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Putra Reza
Abstrak :
Latar Belakang: Mobilisasi dini merupakan faktor penting dalam meningkatkan luaran pascaoperasi kolorektal. Terdapat empat komponen dalam protokol ERAS untuk operasi kolorektal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang dipegang penuh Anestesi yang diharapkan menunjang keberhasilan mobilisasi dini, yaitu pemberian profilaks Post Operative Nausea and Vomiting (PONV), multimodal analgesia intraoperasi, manajemen cairan intraoperasi dan manajemen nyeri pascaoperasi tanpa opioid. Meskipun keberhasilan mobilisasi dini dipengaruhi oleh nyeri, mual muntah, dan manajemen cairan intraoperasi, namun hingga saat ini belum jelas seberapa besar bobot setiap komponen anestesi ini terhadap keberhasilan mobilisasi dini. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospekstif dengan pengambilan data sekunder pasien yang menjalani operasi kolorektal elektif di RSCM dari Januari 2020 hingga Desember 2022. Luaran yang dinilai adalah angka mobilisasi dini pascaoperasi dan faktor-faktor yang memengaruhinya (profilaksis PONV, multimodal analgesia, manajemen cairan, dan manajemen nyeri pascaoperasi tanpa opioid). Hasil: Total pasien yang terjadwal menjalani operasi kolorektal elektif di RSCM antara tahun 2020 hingga 2022 adalah 595 pasien dengan pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 343 pasien. Keberhasilan mobilisasi dini sebesar 39.7%. Manajemen cairan intraoperasi [RR 12.353, (95% CI 3.131-46.745), p < 0,001] dan manajemen nyeri pascaoperasi tanpa opioid [RR 3.647, (95% CI 1.444-108.764), p 0.029] merupakan faktor independen dalam keberhasilan mobilisasi dini. Simpulan: Faktor-faktor yang memengaruhi mobilisasi dini pascaoperasi kolorektal adalah manajemen cairan intraoperasi dan manajemen nyeri pascaoperasi tanpa opioid. Pemberian profilaksis PONV dan multimodal analgesia intraoperasi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap mobilisasi dini. ......Background: Early mobilization is an important factor in increasing colorectal postoperative outcome. There are four components held by anesthesiologist in ERAS protokol for colorectal surgery in Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) those are PONV prophylaxis, intraoperative fluid management, intraoperative analgesia multimodal, and opioid free postoperative pain management. Although early mobilization affected by postoperative pain, vomiting and nausea, and fluid balance therapy, nonetheless there is no clear evidence of how much each of these components will affect early mobilization. Methods: This study is a retrospective cohort study by collecting secondary data from patients underwent elective colorectal surgery at RSCM from January 2020 to December 2022. The outcomes assessed were early mobilization rate and factors affecting it (PONV prophylaxis, intraoperative fluid management, intraoperative analgesia multimodal, and opioid free postoperative pain management). Results: The total number of patients underwent elective colorectal surgery at RSCM during 2020 to 2022 was 595 patients and 343 patients fulfilled inclusion and exclusion criteria of this study. Early mobilization rate is 39.7%. Intraoperative fluid management [RR 12.353, (95% CI 3.131-46.745), p < 0,001] and opioid free postoperative pain management [RR 3.647, (95% CI 1.444-108.764), p 0.029] are independent factors affecting early mobilization. Conclusion: Factors affecting colorectal postoperative early mobilization are intraoperative fluid management and opioid free postoperative pain management. PONV prophylaxis and intraoperative analgesia multimodal do not have significant effect on early mobilization
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dewi
Abstrak :
Praktik klinik lanjut selama praktek residensi keperawatan pada sistem neurologi dimaksudkan untuk mampu memberikan asuhan keperawatan, menerapkan Evidance Based Nursing (EBN) serta mampu berperan sebagai innovator di ruang perawatan. Peran pemberi asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan mode adaptasi Roy pada pasien dengan Guilain Bare Syndrome dan 30 pasien lainnya dengan berbagai gangguan sistem persyarafan. Perilaku maladaptive paling banyak adalah model adaptasi fisiologis, yaitu penurunan kapasitas adaptif intracranial. Intervensi keperawatan berupa manajemen peningkatan tekanan intracranial. Penerapan EBN latihan core stability pada keseimbangan duduk pada pasien stroke menunjukkan pasien dapat memeprtahankan keseimbangan duduk. Program inovasi keperawatan berupa penerapan manajemen ERAS pada pasien pasca kraniotomi diruang ICU, HCU dan rawat inap. ......Advance clinical practice during the nursing residency practice in the neurological system is intended to be able to provide nursing care, implement Evidance Based Nursing (EBN) and able to act as an innovator in the treatment room. The role of nursing caregiver was perfomed using Roy’s adaption mode in patients with Guillain-Barre Syndrome and 30 other patients with various nervous system disorders. The most maladaptive behavior is a physiological adaption model, namely a decrease in intracranial adaptive capacity. Nursing intervention in the form of management of increased intracranial pressure. The application of EBN core stability exercises to sitting balance in stroke patients shows the patient can maintain a sitting balance. Nursing innovation program in the form of application of ERAS management to post-craniotomy patients in ICU,HCU and inpatient rooms.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husein
Abstrak :
Praktek klinik lanjut selama praktek residensi keperawatan pada sistem neurologi dimaksudkan untuk mampu memberikan asuhan keperawatan, menerapkan Evidence Based Nursing (EBN) serta mampu berperan sebagai innovator di ruang perawatan. Peran pemberi asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan model adaptasi Roy pada pasien dengan cedera kepala dan 30 pasien lainnya dengan berbagai gangguan sistem persarafan. Perilaku maladaptif paling banyak adalah mode adaptasi fisiologi, yaitu ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral. Intervensi keperawatan berupa manajemen edema cerebral ditujukkan untuk meningkatkan adaptasi pasien dalam meningkatkan perfusi jaringan cerebral. Penerapan EBN skrinning tool Trunk Impairment Scale. Program inovasi keperawatan berupa edukasi terhadap perawat dalam manajemen pasien pasca craniotomy dengan protokol ERAS. ......Advanced clinical practice during the nursing residency practice in the neurological system is intended to be able to provide nursing care, implement Evidence Based Nursing (EBN) and be able to act as an innovator in the treatment room. The role of nursing caregivers was carried out using Roy's adaptation model in patients with head injuries and 30 other patients with various nervous system disorders. The most maladaptive behavior is physiological adaptation mode, namely ineffective cerebral tissue perfusion. Nursing intervention in the form of cerebral edema management is intended to improve patient adaptation in increasing cerebral tissue perfusion. Application of the EBN screening tool Trunk Impairment Scale. Nursing innovation program in the form of education to nurses in post-craniotomy patient management with the ERAS protocol.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library