Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosi Nurira Adriyanto
Abstrak :
Salah satu penyebab kurangnya kesadaran lingkungan adalah ketidakpedulian manusia bahwa pembangunan yang terjadi sekarang berkelanjutan atau tidak. Untuk mencegah berkurangnya fungsi alam, manusia harus mempunyai kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Upaya mendukung keberlanjutan lingkungan hidup melalui pendidikan dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PPB). Model PPB atau ESD belum banyak dikembangkan untuk mendukung keberlanjutan. Tujuan riset ini adalah memberikan analisis kesadaran lingkungan ditinjau dari lingkungan belajar dalam upaya mewujudkan pembangunan untuk keberlanjutan di Indonesia dengan evaluasi potensi sekolah di Sekolah Menengah Atas penerima Adiwiyata. Wawancara dilakukan kepada 12 guru termasuk pimpinan sekolah, serta dilakukan kuesioner kepada 417 siswa dari dua SMA penerima Adiwiyata di Jakarta. Hasil wawancara menunjukan bahwa sekolah penerima Adiwiyata mempunyai potensi untuk melaksanakan ESD,  namun kesadaran lingkungan di sekolah tersebut belum menunjukkan hasil yang terbaik. Model ESD yang dikembangkan diharapkan mampu mendukung program ESD untuk kehidupan yang keberlanjutan. ......One of the causes of the lack of environmental awareness is human ignorance that the current development is sustainable or not. To prevent the loss of natural functions, humans must have awareness and concern for the environment. Efforts to support environmental sustainability through education are carried out by the United Nations (UN) with the concept of Education for Sustainable Development (PPB). The PPB or ESD model has not developed enough to support sustainability. The purpose of this research is to provide an environmental awareness analysis in terms of the learning environment to realize development for sustainability in Indonesia by evaluating the potential of schools in Adiwiyata recipient high schools. Interviews were conducted with 12 teachers, including school leaders, and conducted questionnaires with 417 students from two Adiwiyata recipient high schools in Jakarta. The interview results show that Adiwiyata recipient schools have the potential to implement ESD, but environmental awareness in these schools has not shown the best results. The ESD model developed is expected to be able to support the ESD program for sustainable living. 
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T54730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almaas Saliani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesadaran kinerja lingkungan di PT Y Cabang X. Analisis dilakukan melalui kinerja lingkungan perusahaan dan kesadaran karyawan yang tercermin dalam perilaku karyawan di lingkungan perusahaan. PT Y Cabang X bergerak di bidang logistik, secara spesifik pada pengelolaan dan pengembangan pelabuhan yang aktivitas operasionalnya sebagian besar berhubungan langsung dengan lingkungan, khususnya laut sehingga peran perusahaan di lingkungan sekitarnya sangat besar. Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data-data yang digunakan diperoleh melalui Laporan Keberlanjutan, wawancara dengan pihak terkait aktivitas lingkungan perusahaan, dan survei menggunakan kuesioner kepada 58 karyawan perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa manajemen dan karyawan PT Y Cabang X memiliki kesadaran kinerja lingkungan yang ditunjukkan dengan hasil analisis Laporan Keberlanjutan, hasil wawancara dan hasil survei kuesioner (4,2 dari skala 5). Adanya kesadaran lingkungan ini juga terlihat dari target kinerja lingkungan PT Y Cabang X di tahun 2022 yaitu meningkatkan PROPER dan mendapatkan sertifikasi ISO 14001:2015. ......This research aims to evaluate the environmental performance awareness at PT Y Branch X. The analysis is carried out through the company's environmental performance and employee awareness which is reflected in employee behavior in the company environment. PT Y Branch X is engaged in logistics, specifically in the management and development of ports whose operational activities are mostly directly related to the environment, especially the sea, so the company plays a significant role in the surrounding environment. The method in this research uses descriptive qualitative with a single case study approach. The data used were obtained through the Sustainability Report, interviews with parties related to the company's environmental activities, and a survey using a questionnaire to 58 employees. This research found that the management and employees of PT Y Branch X have an awareness of environmental performance as indicated by the results of the analysis of the Sustainability Report, the results of interviews and the results of the questionnaire survey (4.2 out of a scale of 5). The existence of environmental awareness at PT Y Branch X can also be seen from its target in 2022, namely increasing PROPER and obtaining certification of ISO 14001: 2015.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Dewi Iswari
Abstrak :
Perilaku manusia adalah faktor utama yang menyebabkan kerusakan lingkungan secara global. Hal ini disebabkan oleh perilaku peduli lingkungan masih sangat minim, termasuk di kalangan siswa. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membentuk perilaku peduli lingkungan yaitu dengan jalur pendidikan. Sistem pendidikan memuat faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu faktor eksternal berupa kebijakan sekolah dan faktor internal berupa pengetahuan, sikap, dan tindakan individu. Rumusan masalah penelitian ini adalah masih rendahnya perilaku peduli lingkungan di kalangan siswa padahal adanya kebijakan sekolah sudah seharusnya mampu membentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa sehingga menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab pada lingkungan. Atas dasar deksripsi tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran mengenai kebijakan sekolah di SMP Insan Rabbany dan SMP Insan Harapan serta tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa yang kemudian dihubungkan dengan perilaku peduli lingkungan siswa. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan sekolah di SMP Insan Rabbany dan SMP Insan Harapan sudah memiliki kriteria baik yang artinya sudah mampu untuk mendukung perilaku peduli lingkungan di kalangan siswa. Kebijakan yang paling berpengaruh terhadap pembentukan perilaku peduli lingkungan yaitu adanya peran serta guru dalam upaya pengawasan pelaksanaan aturan-aturan yang mendukung perilaku peduli lingkungan. Tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa mengenai lingkungan di SMP Insan Rabany dan Insan Harapan sudah baik dengan masing-masing persentase untuk pengetahuan 97 dan 98, sikap 98 dan 100 serta tindakan 72 dan 76. Perilaku peduli lingkungan yang diukur dari perilaku membuang sampah, menjaga kebersihan kelas, dan hemat energi di kalangan siswa SMP Insan Harapan lebih baik jika dibandingkan dengan SMP Insan Rabbany. Faktor yang lebih berpengaruh terhadap pembentukan perilaku peduli lingkungan ini adalah faktor eksternal kebijakan sekolah yaitu adanya faktor norma dan pengawasan dalam implementasi norma tersebut.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudinata Halim
Abstrak :
ABSTRAK
Riset ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan lingkungan hidup pada peningkatan pengetahuan dan sikap sadar lingkungan pada siswa sekolah menengah atas yang bermukim di perkotaan yang berdampingan dengan beberapa industri yang masih aktif beroperasi. Riset ini menggunakan metode quasi experimental, dimana dilakukan observasi terhadap variabel terikat melalui intervensi Pendidikan Lingkungan Hidup PLH dengan tidak menggunakan kelompok kontrol. Riset dilakukan di SMKN 3 Depok yang terletak di daerah perkotaan yang berdampingan dengan beberapa industry yang masih aktif beroperasi. Observasi pertama dilakukan pada pre-test, sebelum uji perubahan yang terjadi setelah intervensi. Dan observasi kedua dilakukan post-test pasca intervensi program pendidikan lingkungan dengan menggunakan instrumen yang sama pada kedua uji tersebut. Pengaruh pengetahuan dan sikap sebelum dan setelah intervensi dihitung dengan menggunakan uji paired sample t-test. Dengan teknik purposive sampling riset ini melibatkan 36 tiga puluh enam orang siswa Kelas XI dari Jurusan Administrasi Perkantoran. Hasil riset menunjukkan bahwa Pendidikan Lingkungan Hidup memberikan pengaruh yang bermakna pada tingkat pengetahuan dan sikap sadar lingkungan siswa SMKN 3 Depok setelah dilakukan intevensi pendidikan lingkungan hidup. Faktor yang berkontribusi pada pengaruh pendidikan lingkungan terhadap pengetahuan dan perilaku sadar lingkungan pada siswa SMKN 3 Depok adalah variabel pengalaman yang pernah mereka alami sebelumnya.
ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the effect of environmental education on the improvement of environmental knowledge and awareness on the high school students living in urban areas where there several industries that are still actively operating. This research use quasi experimental method, where the observation of dependent variable through Environmental Education intervention by not using a control group. The research was conducted at SMKN 3 Depok located in an urban area adjacent to several industries that are still actively operating. The first observation is performed on the pre test, before the test changes that occur after the intervention. And a second observation was made post test post intervention environmental education program using the same instrument on both test. The influence of knowledge and attitude before and after intervention was calculated using paired sample t test. With purposive sampling technique this research involving 36 thirty six students of the 11th Grade of Department of Office Administration. The result of the research shows that Environmental Education has a significant influence on the level of knowledge and environmental conscious of the students of SMKN 3 Depok after partipating in environmental education. The factor that contribute to the effect of environmental knowledge and awareness of the students of SMKN 3 Depok is their experience variable that they have obtained before.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhil Witjaksana
Abstrak :
Latar Belakang: Kontribusi tiap individu sangat penting dalam menjaga lingkungan yang berkelanjutan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia pekerjaan termasuk dokter gigi. Tingkat kesadaran mengenai lingkungan yang berkelanjutan dan praktik kedokteran gigi ramah lingkungan pada mahasiswa kedokteran gigi dan dokter gigi perlu diketahui. Tujuan: Mengembangkan alat ukur kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan praktik kedokteran gigi ramah lingkungan yang valid dan reliabel dan mengetahui tingkat kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan praktik kedokteran gigi ramah lingkungan pada mahasiswa program sarjana, profesi dan spesialis FKG UI. Metode: Pengembangan alat ukur untuk mengetahui tingkat kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan tingkat kesadaran praktik kedokteran gigi ramah lingkungan dilakukan menggunakan alat ukur serupa berbahasa Inggris yang dimodifikasi ke Bahasa Indonesia. Uji reliabilitas dan validitas data penelitian tingkat kesadaran dilakukan pada responden yang merupakan mahasiswa sarjana, profesi dan spesialis di FKG UI tahun ajaran 2019/2020. Desain penelitian adalah studi potong lintang dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Hasil: Uji validitas dan reliabilitas pada kedua alat ukur yaitu kuesioner tingkat kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan praktik kedokteran gigi ramah lingkungan dapat dipercaya dan dapat digunakan pada penelitian ini. Total responden pada penelitian ini adalah 457 orang dengan tingkat kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan praktik kedokteran gigi ramah lingkungan pada mahasiswa FKGUI adalah ‘sedang’ pada semua tingkat pendidikan dan jenis kelamin. Kesadaran rendah ditemukan pada kegiatan praktek mengompos sisa makanan menjadi pupuk. Responden merasa sulit untuk mengubah praktik saat ini menjadi praktik kedokteran gigi yang ramah lingkungan karena merasa sulit untuk mencari produk-produk kedokteran gigi yang ramah lingkungan serta menggantikan alat sekali pakai dengan alat yang reusable. Kesimpulan: Kedua alat ukur yang dihasilkan dapat mengukur tingkat kesadaran lingkungan yang berkelanjutan dan tingkat kesadaran praktik kedokteran gigi ramah lingkungan. Tingkat kesadaran ‘sedang’ pada mahasiswa FKGUI ini perlu ditingkatkan agar tercipta perilaku yang ramah lingkungan. ......Background: Participation of every person is very important to maintain environmental sustainability, either in the daily life and the work environment, including dentistry. It is important to know the level of environment and green dentistry awareness among dentistry students and dentists. Purpose: To develop a valid and reliable measuring tool for environment and green dentistry awareness and to investigate the level environmental and green dentistry awareness among undergraduate, professional and specialist Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia students. Method: The development of measuring instruments to determine the level of environmental and green dentistry awareness was carried out using a similar instrument in English which was modified to Bahasa Indonesia. The reliability and validity test of the level of awareness research data were carried out on respondents who were undergraduate, professional and specialist students at Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia (FKG UI) in the 2019/2020 academic year. The research design was a cross-sectional study using purposive sampling method. Results: The validity and reliability tests on the two measuring instruments, namely the questionnaire on the level of environmental and green dentistry awareness, are reliable and can be used in this study. The total respondents in this study were 457 people with a level of environmental and green dentistry awareness among FKG UI students who were "moderate" at all levels of education and gender. Low awareness was found in the practice of composting food scraps into fertilizer. Respondents found it difficult to change current practices into environmentally friendly dental practices because they found it difficult to find dentistry products that were environmentally friendly and replace disposable tools with reusable tools. Conclusion: The two measuring instruments produced can measure the level of environmental and green dentistry awareness. The level of 'moderate' awareness among FKGUI students needs to be improved in order to create environmentally friendly behavior
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Sahroni
Abstrak :
ABSTRACT
The goal of this research is to improve student knowledge about the shape of the earth and the environment awareness. This research was implemented to students of VII F SMP Negeri 6 Sukabumi in their first semester of academic year 2013/2014. This is a classroom action research conducted in two cycles in which each cycle consisted of two methods. The research was a collaborative effort of a team consisting of one researcher, one teacher model and two observers. The number of students of VII F is 42; consisting of 20 boys and 22 girls. Through validity test of student knowledge about the surface of the earth, 30 questions are obtained out of the 40 questions on the first cycle. Based on the result of data analysis on student knowledge about the shape of the earth in the first and second cycles, we obtained respectively 71,43% and 80,95. Based on the result of data analysis of environmental awareness in the first and second cycle, we learned that high awareness levels respectively 45,24% and 76,19%. This means that in the first cycle, the intended high awareness was not achieved because it was only < 50% (the success criterion). Meanwhile in the second cycle the figure was > 50%. So the success criterion are achieved. Based on these data it can be concluded that the learning management of using jigsaw cooperative learning method and guided inquiry can improve student knowledge about the shape of the earth and the environmental awareness.
Bogor: Program Pascasarjana Universitas Pakuan, 2018
370 JPLH 6:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Santika Vania Putri
Abstrak :
Green advertising merupakan konsep bagian dari green marketing yang mulai marak digunakan pemasar untuk menekankan keterlibatan perusahaan dengan lingkungan. Green advertising sendiri mulai banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia. Tujuan dari green advertising sendiri adalah meningkatkan kesadaran lingkungan konsumen dan mempertegas identitas serta citra hijau perusahaan. Penelitian ini menggunakan mixed methods untuk menganalisis green advertising di Indonesia, dengan mengidentifikasi kategori-kategori yang muncul dari green advertising di Indonesia, jenis klaim lingkungan yang digunakan, dan karakteristik dari green advertising di Indonesia. Penelitian ini meneliti green advertising yang diambil dari satu platform video streaming dan didapatkan sampel berjumlah 32 iklan dengan rentang waktu 5 tahun, yaitu 2018- 2023. Sampel yang didapat kemudian dianalisis menggunakan analisis isi. Penelitian ini menemukan tiga indikator dari green advertising, yaitu orientasi iklan, kategori iklan, dan level of greenness atau seberapa hijau iklan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industry FMCG, manufaktur, dan retail memiliki kontribusi terbesar dalam green advertising di Indonesia. Perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran green advertising umumnya berproduksi dengan sumber daya alam dan/atau bisnisnya memiliki dampak besar terhadap lingkungan. Green advertising di Indonesia lebih banyak berfokus pada isu lingkungan secara umum, dibandingkan pada produk atau proses produksi. Penggunaan elemen warna hijau dan unsur-unsur alam banyak ditemukan pada green advertising di Indonesia. Penelitian ini juga menemukan bahwa karakteristik dari green advertising di Indonesia adalah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan audiens, mengedepankan pesan edukasi, menampilkan unsur-unsur kehijauan dan alam, digunakan untuk membentuk citra hijau perusahaan, dan menggunakan unsur lokal Indonesia. ......Green advertising is a concept that is a part of green marketing that is increasingly being used by marketers to highlight firms’ involvement with the environment. Green advertising itself is started widely used by Indonesian firms. Green advertising aims to increase customers’ environmental awareness and reinforce firms’ identity and green images. This study used mixed methods to analyse green advertising in Indonesia, by identifying categories that emerge from green advertising in Indonesia, the types of environmental claims used, and the distinctive features and characteristics from green advertising in Indonesia. This research examined green advertising from one video streaming platform and obtained a total sample of 32 advertisements during a period of 5 years, which is 2018-2023. The obtained samples were analysed using a content analysis. This study identified three green advertising indicators, which are ad orientation, ad category, and level of greenness. The results of this study show that FMCG, manufacturer, and retail industries are the biggest contributors among industries that have released green advertising. Firms that used green advertising as a marketing strategy are generally operate their businesses using natural resources and/or firms that the products or production process have a significant impact on the environment. Hence, green advertising in Indonesia tend to focuses more on general environmental issues rather than on products or production processes. The use of green elements and natural aspects is commonly found in green advertising in Indonesia. This study also found the characteristics of green advertising in Indonesia including aiming to increase audiences’ environmental awareness, prioritizing educational message, featuring green and natural elements, employed to build firms’ green images, and incorporating local Indonesian elements.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Fida Asteria
Abstrak :
Industri kosmetik di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang baik seiring dengan perubahan dan perkembangan gaya hidup. Di samping itu, terdapat beberapa faktor permasalahan, yaitu dari sisi kesehatan (potensi kandungan bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan), lingkungan (pencemaran lingkungan akibat proses produksi maupun pembuangan produk), dan kesejahteraan hewan (adanya pengujian pada hewan). Faktor-faktor tersebut mendorong konsumen untuk berperilaku hijau dalam keputusan pembelian mereka. Akibatnya, pengusaha termotivasi untuk menciptakan produk hijau, yaitu green cosmetics. Konsumen yang dapat membeli produk green cosmetics masih sedikit dikarenakan produk yang cenderung mahal. Sulit menghubungkan green consumer dengan hal-hal lain karena setiap konsumen memiliki preferensi selera atribut produk hijau yang berbeda. Untuk itu, peneliti ingin menganalisis lebih lanjut faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi repurchase intention konsumen pada produk green cosmetics dengan menggunakan variabel perceived value (functional value, emotional value, social value), health consciousness, environmental awareness, dan ethical concern sebagai variabel mediasi. Desain penelitian untuk pengambilan sample menggunakan cross sectional dengan metode nonprobability sampling. Kriteria responden yang ditentukan, yaitu berusia minimal 17 tahun dan pernah membeli produk green cosmetics. Kuesioner penelitian disebarkan secara online. Data responden sebanyak 206 responden diolah dan dianalisis pada tahap maintest. Smart PLS 3.0 merupakan softwareyang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa variabel functional value, emotional value, dan environmental awareness berpengaruh positif secara langsung terhadap repurchase intention. Ethical concern sebagai variabel mediasi, secara positif memediasi functional value dan repurchase intention, juga terhadap emotional value dan repurchase intention, serta health consciousness dan repurchase intention. Health consciousness secara langsung tidak berpengaruh positif terhadap repurchase intention. Social value secara langsung maupun tidak langsung (melalui variabel mediasi ethical concern) tidak berpengaruh positif terhadap repurchase intention. ......The cosmetics industry in Indonesia is experiencing good growth in line with changes and developments in lifestyle. In addition, there are several problem factors, from a health perspective (potentially containing hazardous chemicals that can harm health), the environment (environmental contamination due to the production process and product disposal), and animal welfare (testing on animals). These factors encourage consumers to behave green in their purchasing decisions. As a result, entrepreneurs are motivated to create green products, namely green cosmetics. There are only a few consumers who can buy green cosmetic products because the products tend to be expensive. It is difficult to link green consumers with other things because each consumer has different taste preferences for green product attributes. For this reason, researchers want to further analyze what factors that influence consumer repurchase intentions for green cosmetic products by using the variables of perceived value (functional value, emotional value, social value), health awareness, environmental awareness, and ethical concern as mediating variables. The research design for sampling using cross sectional with nonprobability sampling method. The specified criteria for respondents are at least 17 years old and have purchased green cosmetic products. The research questionnaire was distributed online. The data of 206 respondents were processed and analyzed at the main test stage. Smart PLS 3.0 is the software used to analyze the data in this study. The results show that functional value, emotional value, and environmental awareness have a direct positive effect on repurchase intention. Ethical concern as a mediating variable positively mediates functional value and repurchase intention, as well as emotional value and repurchase intention, also health consciousness and repurchase intention. Health consciousness has no direct positive effect on repurchase intention. Social value directly or indirectly (through the mediating variable of ethical issues) does not have a positive effect on repurchase intention.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekarsyifa Sesarea
Abstrak :
ABSTRACT
Ponsel bekas saat ini menjadi salah satu sampah elektronik yang dominan dan paling banyak peningkatannya. Mengetahui disposal behavior dari pemakaian ponsel menjadi hal yang penting untuk diketahui demi membantu mencegah kenaikan jumlah sampah ponsel yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang bermain penting dalam terjadinya perilaku-perilaku menangani ponsel bekas dan apa keterkaitan antara faktor tersebut. Faktor yang diteliti adalah Kesadaran terhadap Lingkungan Hidup, Pengetahuan terhadap Lingkungan Hidup, Motivasi, Sikap, Norma Subyektif, Persepsi Kontrol Perilaku, Intensi dan Disposal Behavior. Menggunakan metode pemodelan persamaan struktural yang dikenal juga dengan SEM, didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing perilaku yakni menyimpan ponsel bekas, menjual ponsel bekas kembali, menyumbangkan ponsel bekas ke orang lain, mendaur ulang ponsel bekas dan membuang ponsel bekas yang berdampak signifikan. Pada model perilaku menyimpan, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior menyimpan adalah Intensi, Motivasi dan Persepsi Kontrol Perilaku. Pada model perilaku menjual kembali, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior ini secara berurutan adalah Intensi dan Motivasi. Pada model perilaku menyumbangkan dan mendaur ulang, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior ini adalah Intensi, Motivasi, dan Pengetahuan terhadap Lingkungan Hidup. Dan pada model perilaku membuang, faktor yang paling berpengaruh terhadap disposal behavior ini adalah Intensi, Motivasi, dan Norma Subyektif. Dari penelitian ini, diharapkan bahwa faktor yang signifikan tersebut dapat menjadi perhitungan tersendiri baik ketika membuat suatu hukum manajemen sampah ponsel atau menciptakan produk ponsel baru.
ABSTRACT
Used mobile phone is currently one of the dominant portion of electric and electronic waste and it is still increasing in size. To understand the disposal behaviors from mobile phone waste is an important thing to do to help slowing down the increasing amount of the waste. This study aims to assess the important factors that influences the disposal behaviors of used mobile phone in Jakarta. The factors studied here are Environmental Awareness, Environmental Knowledge, Motivation, Subjective Norm, Perceived Behavioral Control, Attitude, Intention and Disposal Behavior. Using Structural Equation Modelling SEM , this study figures out which factors are significantly influences the disposal behavior of keeping, reselling, donating, recycling and throwing away used mobile phone. On keeping behavior, most influential factors for this behavior are Intention, Motivation and perceived Behavioral Control. On reselling behavior, most influential factors are Intention and Motivation. On donating and reselling behaviors, most influential factors are Intention, Motivations and Environmental Knowledge. While on throwing away behavior, most influential factors are Intention, Motivations and Subjective Norm. This study suggests that the revealed significant factors can be considered when Indonesian government start to propose a new law for mobile phone waste management and when a mobile producer decides to develop a new line of phone product.
2017
S67779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library