Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitorus, Panal
Abstrak :
ABSTRAK Pelayanan transportasi di DKI Jakarta oleh angkutan umum bus cukup besar, yaitu ± 66% dari seluruh angkutan umum. Perum PPD adalah salah satu operator transpor perkotaan di DKI Jakarta dan sekitarnya. Kelancaran pelayanan bus ditunjang oleh pemeliharaan bus di depo, yaitu dengan perbaikan, perawatan untuk mempersiapkan bus Siap Guna Operasi (SGO) yang siap untuk dioperasikan. Kesiapan menyediakan bus SGO sangat ditentukan oleh pekerja reparasi di bengkel depo bus, sehingga sangat perlu memperhatikan pekerja reparasi dan lingkungannya, agar mereka bekerja secara lebih manusiawi dengan performa yang optimal. Bagaimana tingkat performa kerja reparasi ban di depo bus single decker Perum PPD, dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi performa kerja tersebut belum diketahui secara jelas, sehingga perlu diteliti, yang hasilnya sangat penting bagi pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan depo. Untuk menjawab persoalan utama penelitian ini diajukan hipotesis yaitu: "Tidak ada pengaruh faktor lingkungan fisik, faktor individual, faktor lingkungan sosial keorganisasian terhadap performa kerja reparasi di depo bus single decker Perum PPD, dengan hipotesis alternatif, yaitu ada pengaruh positif". Jenis penelitian adalah studi korelasional yang dilakukan secara cross sectional. Penelitian ini mengandung makna sistem urbane yang berciri penyempurnaan atau perbaikan. Jumlah sampel depo adalah 9 depo bus single decker di Jakarta, Depok dan Tangerang. Jumlah sampel responden adalah 54 orang. Data primer yang diperoleh melalui pengukuranpengukuran kondisi fisik, jawaban responder dan data sekunder, selanjutnya di olah dengan bantuan program komputer "Microstat". Derajat signifikansi adalah sebesar 0,05. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square, dan Regresi Berganda. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi performa kerja reparasi ban di depo bus single decker Perum PPD adalah: (1) luas ruangan kerja, (2) bekerja pagi dalam sebulan, (3) kebisingan, (4) kebiasaan-sarapan pagi, (5) pencahayaan, (6} tunjangan ASTEK, (7) temperatur, (9) kelembaban, (9) lama bekerja di depo, {10) akibat banyaknya kendaraan di depo, (11) gizi, (12) memrpunyai peran penting jika telah bekerja baik, (13) istirahat setelah satu periode kerja, (14) pandangan rekan/atasan sebagai keluarga besar depo. Melalui analisis regresi berganda terhadap 14 faktor yang signifikan, diperoleh nilai multiple R=0,944. Selanjutnya dengan analisis varians diperoleh Fratio 6,909>F tabel,0,05=1,95 yang berarti menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha) penelitian ini. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat McCormick dan Daniel (1985:14) bahwa performa kerja di pengaruhi oleh variabel individual dan variabel situasional. Demikian pula hasil penelitian ini sejalan dengan pendapatAchmadi (1969:2) bahwa performa kerja ditentukan oleh hubungan interaktif antara beban kerja, beban tambahan dan kapasitas kerja. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bahwa pentingnya pengelola segera melakukan sinkronisasi, meningkatkan gugus kendali mutu, pembenahan dan pembangunan 1ingkungan kerja dan penyerasian lingkungan sosial keorganisasian guna memperoleh performa kerja yang lebih tinggi. Perlu pula penelitian lanjutan tentang faktor-faktor lain yang belum terungkap yang mempengaruhi performa kerja.
ABSTRACT Factors Influencing The Work Performance In Perum PPPD (A Case Of Tire Repair At "Single Decker" Bus Depot)Transportation service in DKI Jakarta is dominated by bus about 66% from total public transport. Perum PPD is one operator of urban transport in DKI Jakarta and it?s surrounding. The smoothness of bus service supported by bus maintenance in depot, namely: giving service and treatment so that the bus is ready to be operated. The readiness of bus prepared by repairers in depot workshop. It is necessary to pay attention to the repairers so, that they would like to do their best. The level of tire repair performance and some factors that influence them have not been known clearly in depot of single decker bus. The aim of this study is to obtain better understanding concerning factors to support the improvement of the depot management. Some hypotheses to answer the main problems are "there is influence in physical environment, individual factors, and organization of the social environment to the repairer performance in depot bus single decker of Perum PPD". This study is a correlation study implemented by "cross sectional", which is an urbane system characterized by perfection or improvement. The total sample is 9 depot buses "single decker" placed around Jakarta, Depok, and Tangeranig, and the total respondent sample is 54 persons. Primarily data obtain from measurement condition of physical environment, in the further respondent answered analyzed by computer program "microstat". Significant degree is 0.05. Statistic tests are "Chi Square", and also "Multiple Regression". The result of the study expresses that some factors influenced performance in depot bus "single decker" Per-um PPD are: (1) the wide used room to work, (2) working in the morning- monthly, (3) noisy, (4) in custom breakfast, (5) lightening, (6) getting ASTEK, (7) temperature, (9) dampness, (9) the duration of bus depot activity, (10) the amount vehicles in depot, (11) nutrition; (12) having important role if the repairer has worked well, (13) taking a rest after a periodic working, (14) view of friends and leader as like as a family in bus depot. By using multiple regression analysis got the value of multiple R=0.544. By using analysis of variance, its result Fratio Fratio 6,909>F tabel,0,05=1,95 that means rejected the null hypotheses (Ho), and accepted the alternative hypotheses (Ha) of this study. The result of this study is same with the McCormick and Daniel (1955:14) opinion said that work performance had been influenced by individual and situational variables. So as the Achmadi (1999:2) opinion, which express that the work performance determined by interactive correlation among, work load, environment effect and work capacity. Based on the conclusion of the study, suggested that it is very important as quickly as possible to manage depot in order to get more synchronization, improving quality control circle, improvement of working condition, and to get harmonize social environment in order to achieve the best performance. It is necessary to propose further study about some factors, which have not been expressed in this study.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sutanto
Abstrak :
Pengelolaan lingkungan hidup pada dekade I990-an mulai diperhatikan oleh berbagai perusahaan di dunia mengingat semakin pedulinya stakeholder terhadap perusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatan operasional perusahaan. Informasi mengenai pengelolaan lingkungan hidup dan kinerja keuangan perusahaan merupakan kebutuhan stakeholder dalam mencermali perusahaan sebagai salah sate aspek untuk pengambilan keputusan. Tesis ini mengakomodasi usaha untuk mengetahui pengaruh informasi kinerja pengelolaan lingkungan terhadap kinerja keuangan dan sebaliknya. Penelitian ini menggunakan content analysis dalam membuat indeks informasi lingkungan perusahaan dalam laporan tahunan selama 1999-2003 yang merupakan indikator kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan. Penelitian ini juga menggunakan 2 tipe indikator dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu accounting based return dan market based return. Analisa dalam penelitian ini menggunakan metode kausalitas Granger untuk accounting based return dan event study untuk market based return dalam meneliti pengaruh dari variabel kinerja pengelolaan lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan dan sebaliknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kinerja pengelolaan lingkungan terhadap lanerja keuangan perusahaan baik menggunakan accounting based return dan market based return. Hasil penelitian juga menyimpulkan tidak ada abnormal return untuk kelompok yang menginformasikan kinerja pengelolaan lingkungan dan kelompok yang tidak menginformasikan kinerja pengelolaan lingkungan dalam laporan tahunan pada tanggal pengumuman. Penelitian juga menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return untuk kelompok yang menginformasikan kinerja pengelolaan lingkungan dan kelompok yang tidak menginformasikan kinerja pengelolaan lingkungan dalam laporan tahunan.
In 1990 decade, many firms in the world became more seriously to manage the environment because stakeholders more care to act of damaging the environment by firm's activity. Information about corporate environment performance and corporate financial performance are stakeholders' need to analyze firms as aspects for decision-making. This thesis tries to explore relationship between corporate financial performance and corporate environment performance, This thesis using content analysis for environment information index in annual reports during 1999-2003 as an indicator for corporate environment performance. There are two indicators for corporate financial performance: accounting based return and market based return. Granger causality test is used for analysis relationship between environment information index and accounting based return. Another analysis is an event study for test the influence environment information to market return in 236 firms The result is the corporate environment performance not influence the corporate financial performance using market based return and accounting based return, and the other side. Another result is no significant abnormal returns in the event date for firms, which are disclose and not disclose about corporate financial performance in annual reports. There is no significant difference abnormal returns between firms, which are disclose and not disclose about corporate financial performance in annual reports.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T 20356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sudiro
Abstrak :
LATAR BELAKANG
Sumberdaya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam proses produksi. Dari semua faktor produksi seperti tenaga manusia, bahan baku, bahan penolong, uang, mesin, metode dan sebagainya, manusia merupakan faktor yang paling utama, bukan saja karena manusia dapat mempengaruhi jumlah dan mutu produk yang dihasilkan, akan tetapi karena manusia pulalah yang menentukan penggunaan faktor-faktor lain tersebut.

Proses produksi pada umumnya melalui tahapan tahapan sebagai berikut:

Pertama, menyediakan dan memasukkan bahan-bahan kemudian, kedua,mengolah bahan-bahan tersebut melalui suatu sistem produksi dengan menggunakan metode dan memakai peralatan/mesin ataupun teknologi.

Betapa pentingnya peranan manusia dalam proses produksi, digambarkan oleh George Terry (1956) sebagai berikut:

"the success of any enterprice depends in large measure upon the effectiveness of its employees in their work".

Lebih lanjut Elton Mayo (1957) mengemukakan bahwa :

" the worker was indeed the most impotant element in business and further that no one knew much about the worker. Their experiment showed that the worker was not a simple tool, but a complex personality, interacting in a group situation that was hard to deal with an thoroughly misunderstood".


Dari uraian tersebut di atas terlihat bahwa faktor manusia dapat ditinjau dari dua sudut: Tenaga manusia merupakan salah satu faktor produksi diantara faktor-faktor produksi lainnya, diperlukan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Manusia sebagai pekerja tidak lepas dari sifat-sifat kemanusiaannya yang sangat kompleks. Sebagai manusia mereka tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan dan keinginan yang mendorongnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendaya gunaan sumberdaya manusia mencakup aspek pembinaan teknis dan aspek manajemen personalia dalam arti yang luas. Pengelolaan sumberdaya manusia antara lain mencakup pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan yang terakhir adalah pemeliharaan tenaga kerja/karyawan. Hal ini semua dimaksudkan untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat.
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library