Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Laporan magang ini disusun untuk mengevaluasi prosedur audit yang dilakukan KAP ABC atas proses restrukturisasi entitas sepengendali yang mempengaruhi modal saham PT Teratai untuk laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2021. PT Teratai adalah sebuah perusahaan minyak dan gas (migas) dengan fokus pada produksi di sektor hulu. Kebijakan akuntansi atas proses restrukturisasi entitas sepengendali yang diterapkan oleh PT Teratai mengacu pada PSAK 38 mengenai Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Laporan magang akan mengevaluasi prosedur substantif yang dilakukan KAP ABC. KAP ABC menjalankan prosedur audit yang terdiri atas penyusunan lead schedule akun ekuitas, konfirmasi jumlah saham, dan pengujian atas aktivitas restrukturisasi entitas sepengendali. Asersi yang digunakan dalam pengujian substantif telah sesuai dengan SA 315 dan dapat tercapai berdasarkan hasil pengujian. Evaluasi atas prosedur audit yang dilakukan mengacu pada standar dan teori yang berlaku, yaitu SA 500, SA 505, dan SA 520. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa prosedur audit yang dilakukan atas proses restrukturisasi entitas sepengendali yang mempengaruhi modal saham PT Teratai telah sesuai dengan standar dan teori yang berlaku. Laporan magang ini juga membahas hasil refleksi diri penulis atas beberapa pengalaman yang terjadi selama melakukan magang. Kegiatan magang meningkatkan pengetahuan penulis terkait proses audit dan mengasah keterampilan penulis untuk bekerja secara profesional.

---

This internship report aims to discuss the evaluation of the audit procedures performed by KAP ABC on the restructuring process of entities under common control that affected PT Teratai's share capital for the financial statements ending on December 31, 2021. PT Teratai is an oil and gas company with a focus on production in the upstream industrial sector. The accounting policy for the restructuring process of entities under common control applied by PT Teratai refers to PSAK 38 concerning Business Combinations of Entities Under Common Control. The internship report will evaluate the substantive procedures performed by KAP ABC. KAP ABC performs audit procedures which consist of preparing the lead schedule for equity accounts, confirming the number of shares owned by shareholders, and testing the restructuring activities of entities under common control. The assertions used in substantive tests are in accordance with SA 315 and can be achieved as shown by test results. The evaluation of the audit procedures carried out refers to the applicable standards and theories, i.e., SA 500, SA 505, and SA 520. The evaluation results show that the audit procedures carried out on the restructuring process of entities under common control that affect the share capital of PT Teratai are in accordance with the standards and theory applicable. This internship report also discusses the results of the author's self reflection on some of the experiences that occurred during the internship. The internship activities enhance the writer's knowledge regarding the audit process and improve the writer's skills to work professionally.

"

"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pajak penghasilan yang timbul atas penggabungan usaha entitas sepengendali apabila entitas tidak memperoleh persetujuan penggunaan nilai buku serta menganalisis risiko pemenuhan kewajiban pajak yang dapat timbul. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus atas merger antara PT X dan PT Y, dua entitas di bawah pengendalian Dana Pensiun Z. Secara akuntansi, penggabungan dilakukan dengan metode penyatuan kepemilikan berdasarkan PSAK 38, tetapi tidak disertai dengan persetujuan penggunaan nilai buku untuk tujuan pajak. Akibatnya, transaksi pengalihan aset harus dinilai berdasarkan nilai wajar yang menimbulkan potensi pajak penghasilan sekitar Rp760 juta atas capital gain. Dalam hal ini, NPWP PT X sebagai transferor telah dihapus dan tidak memunculkan isu perpajakan lebih lanjut sehingga risiko perpajakan berada sepenuhnya pada PT Y sebagai receiver. Penelitian ini menunjukkan bahwa PT Y menghadapi dua pilihan risiko pemenuhan kewajiban pajak, yaitu melaporkan dan menyetorkan pajak terutang beserta sanksinya, atau menunggu hingga masa daluwarsa berakhir dengan risiko pemeriksaan oleh fiskus. Oleh karena itu, entitas perlu menyusun perencanaan pajak yang matang dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap langkah yang diambil.

---

This study aims to analyze the income tax potential arising from a merger under common control when the entity does not obtain approval to use book value, also analyze the potential tax compliance risks that may arise from the merger. The research employs a qualitative approach through a case study of the merger between PT X and PT Y, two entities under the control of Dana Pensiun Z. From an accounting perspective, the merger was conducted using the pooling of interest method in accordance with PSAK 38. However, no approval for the use of book value was obtained for tax purposes. As a result, the asset transfer transaction must be valued at fair value, creating an estimated income tax potential of approximately IDR 760 million from capital gains. In this case, PT X’s Taxpayer Identification Number as the transferor has been deleted, raising no further tax issues. Consequently, the tax risk lies entirely with PT Y as the acquiror. This study finds that PT Y must consider two options in managing its tax compliance risk: voluntarily report and pay the outstanding tax along with the applicable penalties, or wait until the statute of limitations expires, bearing the risk of tax audit. Therefore, the entity should engage in thorough tax planning and carefully consider the implications of each available course of action. "