Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pajak penghasilan yang timbul atas penggabungan usaha entitas sepengendali apabila entitas tidak memperoleh persetujuan penggunaan nilai buku serta menganalisis risiko pemenuhan kewajiban pajak yang dapat timbul. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus atas merger antara PT X dan PT Y, dua entitas di bawah pengendalian Dana Pensiun Z. Secara akuntansi, penggabungan dilakukan dengan metode penyatuan kepemilikan berdasarkan PSAK 38, tetapi tidak disertai dengan persetujuan penggunaan nilai buku untuk tujuan pajak. Akibatnya, transaksi pengalihan aset harus dinilai berdasarkan nilai wajar yang menimbulkan potensi pajak penghasilan sekitar Rp760 juta atas capital gain. Dalam hal ini, NPWP PT X sebagai transferor telah dihapus dan tidak memunculkan isu perpajakan lebih lanjut sehingga risiko perpajakan berada sepenuhnya pada PT Y sebagai receiver. Penelitian ini menunjukkan bahwa PT Y menghadapi dua pilihan risiko pemenuhan kewajiban pajak, yaitu melaporkan dan menyetorkan pajak terutang beserta sanksinya, atau menunggu hingga masa daluwarsa berakhir dengan risiko pemeriksaan oleh fiskus. Oleh karena itu, entitas perlu menyusun perencanaan pajak yang matang dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap langkah yang diambil.

---

This study aims to analyze the income tax potential arising from a merger under common control when the entity does not obtain approval to use book value, also analyze the potential tax compliance risks that may arise from the merger. The research employs a qualitative approach through a case study of the merger between PT X and PT Y, two entities under the control of Dana Pensiun Z. From an accounting perspective, the merger was conducted using the pooling of interest method in accordance with PSAK 38. However, no approval for the use of book value was obtained for tax purposes. As a result, the asset transfer transaction must be valued at fair value, creating an estimated income tax potential of approximately IDR 760 million from capital gains. In this case, PT X’s Taxpayer Identification Number as the transferor has been deleted, raising no further tax issues. Consequently, the tax risk lies entirely with PT Y as the acquiror. This study finds that PT Y must consider two options in managing its tax compliance risk: voluntarily report and pay the outstanding tax along with the applicable penalties, or wait until the statute of limitations expires, bearing the risk of tax audit. Therefore, the entity should engage in thorough tax planning and carefully consider the implications of each available course of action.