Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anang Wirdianto
Abstrak :

Seiring dengan meningkatnya persaingan dan tantangan teknologi dalam industri konstruksi yang semakin kompleks di Indonesia, perusahaan-perusahaan nasional Indonesia perlu memiliki indikator kinerja kunci (IKK) yang merupakan tolok ukur keberhasilan untuk menghadapi persaingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan indikator kinerja teknik yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Analisis kualitatif dilakukan untuk mendapatkan indikator kinerja dan melanjutkan dengan metode pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 7 kinerja diukur untuk menngetahui kinerja Divisi Enjiniring berdasarkan tahapan proses kerja enjiniring. 

 

 

 


Along with the increasing competition and technological challenges in the increasingly complex construction industry in Indonesia, Indonesian national companies need to have a key performance indicators (KPIs) which is a measure of success in facing competition. The purpose of this study is to obtain technical performance indicators that are in line with the company`s objectives. Qualitative analysis is carried out to get performance indicators and continued with the measurement method. The results showed that there were 7 performance measures to determine the performance of the Engineering Division based on the stages of the engineering work processes.

 

 

 

2019
T53048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Adi Putra
Abstrak :
Pada pekerjaan konstruksi jalur pipa sering terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek tersebut. Penyebab keterlambatan tersebut salah satunya terjadi pada tahapan desain enjiniring terinci yaitu pekerjaan ulang dan keterlambatan penyediaan dokumen. Studi kasus pada proyek yang dikerjakan PT. XYZ terjadi keterlambatan yang diindikasikan dengan penurunan kinerja waktu proyek dan kinerja kualitas deliverabel yang dihasilkan. Hal ini terindikasi risiko-risiko pada tahapan desain enjiniring terinci yang belum teridentifikasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor dominan atas risiko pekerjaan ulang dan kualitas buruk dalam pekerjaan desain enjiniring dan rekomendasi respon risiko tersebut. Respon tersebut dijadikan rekomendasi pengembangan perencanaan kualitas berbasis risiko. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara terhadap pakar. Data dianalisa dengan formula relative index untuk menentukan faktor risiko dominan dan kesimpulan dari hasil wawancara pakar. Kesimpulan penelitian ini menghasilkan faktor risiko dominan yaitu Perubahan data desain dan spesifikasi, buruknya koordinasi dan komunikasi tim dan buruknya pengelolaan (checking) kualitas dokumen. Berdasar dari respon faktor dominan tersebut didapatkan rekomendasi pengembangan terkait penambahan informasi (input data, alur komunikasi, check list kualitas) dokumen referensi atau penambahan konten dari perencanaan kualitas untuk pengendalian risiko. Dan terkait studi kasus PT. XYZ, menambahkan deliverabel terkait jalur pipa (Alignment Sheet Drawing) pada perencanaan kualitas PT. XYZ. ......In the pipeline construction work, delays often occur in the completion of the project. One of the delay causes are occurred in the detailed engineering design stages, rework or poor quality and delay in the provision of documents. Case studies on projects undertaken by PT. XYZ has a delay that is indicated by a decrease in project time performance and deliverable quality performance produced. These risks are indicated in the detailed engineering design stages that have not been identified. The purpose of this study is to identify the dominant factors for risk of rework and poor quality in engineering design work and recommendations for risk response. The risk response made into the recommendations for developing quality plan based on dominant risk response. Methods of collecting data using questionnaires and interviews with experts. Data is analyzed by a relative index formula to determine dominant risk factors and conclusions from the results of expert interviews. The conclusions of this study are produce dominant risk factors, namely changes in design data and specifications, poor team coordination and communication and poor checking of document quality. Based on risk response of dominant risk factors, development recommendations related to the addition of information (data input, communication flow, quality check list) reference documents or the addition of content from quality planning to risk control. And related to the case study of PT. XYZ, adds deliverables related to the pipeline (Alignment Sheet Drawing) on ​​the quality planning of PT. XYZ.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahfudh Asy`ari
Abstrak :
Industri minyak dan gas memiliki peran penting dalam penerimaan pendapatan negara dan ketahanan energi nasional. Peralatan dan instalasi adalah komponen utama dalam proses pengolahan minyak dan gas. Jaminan keselamatan, keamanan dan keandalan peralatan dan istalasi harus dijaga agar terwujud suasana aman, efektifitas, efisiensi dan keandalan. Inspeksi keselamatan peralatan dan instalasi dapat dilakukan secara berkala berdasarkan periode tertentu atau berdasarkan hasil analisis risiko. Peraturan ESDM No. 18 tahun 2018 tentang Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan pada Kegiatan UsahaMinyak dan Gas Bumi, menyatakan bahwa peralatan dan instalasi yang telah melampaui rentang masa desain, masih dapat digunakan setelah dilakukan evaluasi penilaian sisa umur layan dan dinyatakan masih dapat diperpanjang umur masa pemakaiannya. Evaluasi penilaian sisa umur layan dapat dilakukan oleh lembaga enjinering yang telah memiliki ijin dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Penelitian ini menggunakan metode Analitical Hierarchy Process untuk menentukan lembaga enjinering yang akan dipilih untuk melakukan pekerjaan penilaian sisa umur layan peralatan dan instalasi minyak dan gas. Kriteria dan sub-kriteria diambil dari referensi jurnal kemudian divalidasi oleh para ahli dari perusahaan jasa inspeksi, asosiasi, akademisi dan perusahaan minyak dan gas. ......Oil and gas industry has an important role inreceiving state revenues andnational energy endurance. Equipment and installation are the main components of the oil and gas processing. Safety, security and reliability of equipment and installation guarantees must be maintained to realize safe, effective, efficient and reliable. Safety inspection of operating equipment and installations can be conducted periodically based on certain period or the results of a risk analysis. ESDM Regulation No. 18 of 2018 concerning Safety Inspection of Installation and Equipment in Oil and Gas Business Activities, state that equipment and installations that have extended the design life span can still be used after evaluating the remaining life assessment and are declared to have extended service life. The evaluation of the remaining life assessment can be carried out by the Engineering copanies which already has a permit form from the Director General of Oil and Gas. This research usess the Analytical Hierarchy Process method to determine which engineering companies will be selected to carry out work the remaining life assessment of oil and gas equipment and installation. Criteria and sub-criteria are taken from journal references which are then validated by experts from inspection service companies, associations, acdemics and oil and gas companies.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Wahyudiono
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai pentingnya suatu sistem pengawasan proyek yang harus mampu memberikan kemampuan bagi manajer proyek, atau eksekutif organisasi, untuk mendeteksi resiko yang mungkin timbul sedini mungkin sehingga langkah mitigasi bisa direncanakan dengan benar. Pembuktian mengenai pentingnya sistem pengawasan ini dilakukan melalui penelitian studi kasus terhadap kinerja beberapa proyek enjiniring, yang melaksanakan pengawasan secara ketat terhadap sisi teknikal tetapi tidak pada sisi manajemen proyek. Penelitian ini menyarankan suatu kerangka audit dalam bentuk; self-audit (yang dilaksanakan dalam basis self-assesment kontrol oleh tim internal proyek) dan audit (yang dilaksanakan sebagai bentuk kontrol eksternal tim proyek). Pelaksanaan ke dua bentuk audit tersebut secara benar akan mampu memperkecil resiko proyek. ......This study is focusing to an imperative need of monitoring project system that provide better tools for project manager, or executive level, to plan the mitigation action by detecting any risks in its early stage. The multiple case studies have been performed to engineering projects that been closely monitor in the aspect of project technicalities, but not particularly from the aspect of project management. The study recommends audit framework in the form of; self-audit (a control based of self-assessment by the internal project team) and audit (a control by the external project team). Proper implementation of that two recommended audits will minimize the overall project risk.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27592
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library