Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lestari Ambar Kirana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh penggunaan media sosial ibu terhadap kesehatan balita yang diproksi kedalam 3 hal, yaitu: status kesehatan, status pemberian ASI Eksklusif, dan status pemberian imunisasi dasar lengkap. Potensi endogenitas dalam penggunaan media sosial diatasi dengan penggunaan variabel instrumen berupa keberadaan BTS Base Transceiver Station dan kekuatan sinyal. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas Tahun 2015 dan Pendataan Potensi Desa Podes Tahun 2014. Dengan menggunakan regresi biprobit bivariate pobit sebagai metode estimasi, hasil analisis menunjukkan bahwa keberadaan BTS dan sinyal terbukti valid sebagai instrumen untuk media sosial, sementara pengaruh media sosial terhadap kesehatan balita berbeda-beda. Penggunaan media sosial berpengaruh negatif terhadap status kesehatan balita selama seminggu terakhir. Sementara jika pada status eksklusifitas pemberian ASI balita tidak dipengaruhi oleh penggunaan media sosial oleh Ibu, pengaruh positif penggunaan media sosial justru berpengaruh pada status kelengkapan imunisasai dasar balita di Indonesia. ......This study aims to explore the effect of mother 39 s social media usage on child health indicators. These indicators are health status, exclusive breastfeeding status, and complete basic immunization status. To account the potential endogenity in social media usage. I used the presence of BTS Base Transceiver Station and signal strength as the instrumental variables. The data used in this study are derived from the National Socioeconomic Survey Susenas of 2015 and Village Potential Data Collection Podes of 2014. Using the biprobit regression bivariate pobit as the estimation method, the analysis results show that the presence of BTS and the proven signals are valid instrument for social media, while the influence of social media on the three children health are various. The use of social media negatively affects the health status of children under five during the past week. Meanwhile, the status of exclusivity of breastfeeding infants is not influenced by the use of social media by Mother. Finnaly, the positive effect of social media found on the status of completeness of basic toddler immunization in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridhan Adli Faisal
Abstrak :
Pasar saham Indonesia mendapatkan kenaikan jumlah investor sebesar 838% dari tahun 2016 ke tahun 2021. Beberapa peneliti mengatakan bahwa masyarakat akan berpartisipasi di pasar saham ketika literasi keuangan mereka tinggi. Namun, berdasarkan survey yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019, masyarakat Indonesia yang memiliki literasi keuangan yang baik hanya sebesar 4.92%. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah investor baru yang bergabung di pasar saham memang memiliki literasi keuangan yang baik. Pertanyaan ini akan coba dijawab dengan menggunakan tes empiris yang didapatkan dari kuesioner. Literasi keuangan juga akan dianalisis untuk melihat pengaruhnya terhadap aloaksi aset di saham jika dibandingkan dengan total aset finansial lainnya. Hubungan ini dicoba untuk dilihat menggunakan regresi dengan karakterisitik demografi sebagai kontrol variabel. Variabel instrumental menggunakan dua tahap regresi digunakan untuk mengatasi permasalahan edogenitas yang mungkin muncul. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memahami kondisi saat ini dari investor Indonesia di pasar saham dan dapat membantu semua pemangku kepentingan dalam membuat rencana serta penyesuaian terhadap regulasi dan strategi yang dibutuhkan. ......Indonesia Stock Market gained more than 838% of new investors from 2016 to 2021. Some researchers suggest that more people could be participating in the stock market if their financial literacy was high. However, according to a survey conducted by the Indonesia Financial Services Authority in 2019, Indonesians that were well-literate about the stock market were only around 4,92%. This raises questions whether the investors that were participating in the stock market really have a high enough level of financial literacy. This question was attempted to be answered by using an empirical test that was obtained by surveying. Financial literacy was also analyzed to understand its impact on how much of the investors' assets is allocated to the stock market compared to their total financial. This relationship was attempted to be discovered by using a regression analysis with some demographic characteristics used as control variables. Instrumental variables with two stage regression were used to tackle an endogeneity problem that might. This research helps to understand the current condition of investors in the Indonesian Stock Market to help all stakeholders to make plans and adjustments to the regulations and strategies accordingly.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Leny Susyanty
Abstrak :
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya beberapa penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes dan kanker. Penyakit tersebut menimbulkan beban biaya yang sangat besar besar dimasyarakat, terutama karena membutuhkan pengobatan jangka panjang. Akan tetapi, selain faktor obesitas, ada faktor-faktor lain yang dapat berhubungan dengan risiko terjadinya beberapa penyakit kronis dan peningkatan pemanfaatan pelayanan kesehatan, faktor-faktor tersebut dapat diamati ataupun tidak dapat diamati secara langsung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan obesitas terhadap risiko terjadinya penyakit kronis dan pemanfaatan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan melihat sifat endogenitas dari obesitas dan keadaan penyakit kronis pada responden dalam hubungannya dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Responden dalam penelitian ini adalah individu yang berusia >18 tahun dan tidak dalam keadaan hamil. Jumlah responden total sebanyak 602.012 orang. Probit model digunakan untuk estimasi faktor risiko obesitas dan penyakit kronis, sementara untuk estimasi pemanfaatan pelayanan kesehatan digunakan Generalized Method of Moment (GMM) sebagai model terpilih. Hasil: Hasil estimasi dengan metode GMM menunjukan bahwa penyakit kronis berhubungan positif dengan frekuensi rawat jalan dan lama hari rawat inap di fasilitas kesehatan dengan koefisien estimasi berturut-turut 1,1062 dan 2,4075 dan P value < 0,01. Sementara hasil estimasi dengan menggunakan metode GMM juga menunjukkan bahwa obesitas berhubungan negatif dengan frekuensi rawat jalan dan lama hari rawat inap dengan koefisien estimasi berturut-turut -0,8502 dan -0,5031 dengan P value < 0,01. Kesimpulan: Walaupun obesitas merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kronis, namun estimasi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh orang yang obes menunjukkan hubungan yang negatif. Sementara orang dengan penyakit kronis menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan pemanfaatan pelayanan. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran orang obes di Indonesia terhadap risiko terjadinya penyakit kronis masih rendah. Selain adanya penyakit kronis, faktor sosial ekonomi terutama adanya jaminan kesehatan masih dominan dalam hubungannya dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. ......Obesity is a risk factor of chronic disease such as cardiovascular diseases, diabetic and cancer. The chronic disease medication need an expensive cost especially for health services revisited and hospitalization of patient. However, besides obesity factor there is other dissimilar factors which can be a risk factor of chronic condition and health services cost. A chronic conditions can be influenced by both observed (e.g., lifestyle behaviours such as smoking, eating and drinking) and unobserved factors (e.g., unobserved genetic, hormonal and biochemical factors). The objective of this study is to examine the cause and consequenses of obesity on chronic condition and health service utilization. Method: This research conducted by considering endogenity of obesity and chronic diseases on health service utilization estimated. Respondent in this research are individual more than 18 year old and not in pregnancy condition. Totally 602.012 respondent. Probit model used to estimate risk factor of obesity and chronic conditions, whereas Generalized Method of Moment model used as a chosen model to estimated health service utilization. Result: Estimated result by GMM method showed that chronis conditions have a positive correlated with health service revisited and length of stay in health facility with coefficient 1.1062 and 2.4075 respectively and P Value < 0.01. Health services utilization estimated by GMM method also indicated that obesity have a negative correlated with health service revisited and length of stay in health facility with coefficient - 0,8502 and - 0,5031 respectively and P Value < 0.01. Conclusion: Eventhough obesity know as a risk factor of chronic diseases, but health services utilization by obese persons show a negative impact. While persons with chronic conditions has a significant positif relation on health service utilization. It shows that awereness of obese persons on chronic disease risk is still low. Besides the existence of chronic disease condition, socioeconomic factor especially ownership of health insurance still be a dominant relationship on health service utilization.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31360
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Widodo
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan ASEAN-5 membentuk integrasi moneter berdasarkan dua pendekatan dalam teori Optimum Currency Area OCA : indeks OCA dan endogenitas kriteria OCA. Hasil indeks OCA menunjukkan ASEAN secara keseluruhan baru memenuhi dua dari empat kriteria OCA yang digunakan. Singapura, Malaysia, dan Thailand dinilai layak membentuk integrasi moneter, sedangkan Indonesia menjadi yang paling tidak layak. Untuk hasil endogenitas kriteria OCA didapati bahwa peningkatan intensitas perdagangan, integrasi keuangan, dan kesamaan sektor produksi akan meningkatkan kesimetrisan guncangan moneter di ASEAN-5, tetapi tidak untuk guncangan penawaran dan guncangan permintaan. Dengan demikian, ASEAN-5 dinilai masih belum layak membentuk integrasi moneter.
ABSTRACT
This study aims to analyze the feasibility of ASEAN 5 in forming monetary integration based on two Optimum Currency Area OCA theory applications OCA index and endogeneity of OCA criteria. OCA index result shows that ASEAN 5 as a whole only complies two of four OCA criteria being used. Singapore, Malaysia, and Thailand are proper in forming monetary integration, whereas Indonesia has become the most improper one. From endogeneity of OCA criteria, it is found that the increasing of trade intensity, financial integration, and similarity of production sector will promote the symmetry of monetary shocks in ASEAN 5, but not for supply shocks and demand shocks. Thereby, ASEAN 5 is assessed not feasible enough in forming monetary integration.
2017
S69792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library