Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Siwi Ayuning Atmaji
"Minapolitan atau kota berbasis sektor perikanan merupakan salah satu program utama Kementerian Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup nelayan dan produktivitas kawasan pesisir. Saat ini pemerintah sebatas menentukan definisi dan kriteria secara umum kawasan Minapolitan. Bagaimana elemen-elemen spasial pembentuk Minapolitan dapat terimplementasikan di Palabuhanratu sebagai pilot project. Pengamatan terhadap Palabuhanratu perlu dilakukan untuk mengetahui elemen-elemen spasial kota dan Minapolitan perikanan tangkap. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pengamatan langsung di wilayah studi guna mengetahui kegiatan perikanan masyarakat Palabuhanratu. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa pola spasial Minapolitan kawasan Palabuhanratu sangat tergantung dengan kondisi geografis serta eksisting wilayah dan perbedaan kondisi terbangun di bagian Selatan dan Utara di Palabuhanratu. Keberadaan laut dan kegiatan perikanan tradisional masyarakat nelayan maupun kegiatan perikanan skala besar dipengaruhi oleh Pelabuhan Perikanan Nusantara sebagai kawasan inti Minapolitan. Perbedaan kondisi terbangun bagian utara dan selatan Palabuhanratu dapat menciptakan kesenjangan pengembangan kawasan dan menghambat berkembangnya Minapolitan. Hal ini memunculkan kebutuhan akan sinergitas pembangunan dibagian utara dan selatan Palabuhanratu.
Minapolitan or fisheries-based city sector is one of the main program of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries aimed to improve the quality of fishermen life and productivity of coastal zone. The government is currently determining the definition and criteria of Minapolitan in larger scope. This research tend to find how the spatial elements of Minapolitan can be implemented in Palabuhanratu as pilot projects. Observation of Palabuhanratu, Sukabumi needs to be done to determine the spatial elements of Minapolitan Palabuhanratu capture fisheries. The methods are direct observation in the study area to determine Palabuhanratu community fisheries activities. Based on observation, it is known that the spatial pattern of Minapolitan Palabuhanratu region depends on the geographic conditions and existing territories. The existence of ocean, traditional fishing activities of fishermen and large-scale fishing activity is influenced by the Pelabuhan Perikanan Nusantara as the core area of Minapolitan. Differences of northern and southern in Palabuhanratu can create gaps inhibit the development of the region and the development of Minapolitan. This condition raises the need for synergy development in the north and south Palabuhanratu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1365
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Brigitta Priscillia
"Public space is one of the most important elements of a city that is established to accommodate human activities. The strong bond between humans and places is a result of space utilization that gives opportunity for users or visitors to come together and benefit the spatial settings as social and physical meaning of the space. Pantjoran PIK has become one of the most viral culinary centers located in the Pantai Indah Kapuk area whose architectural appearance is inspired by Zhangzhou City. The new nuances of Chinatown were officially opened as a public space that serves murals and knick knacks as educational purposes of the original atmosphere in China’s markets. PIK’s Pantjoran serves not only commercial but also historical meaning through its characters and spatial settings that are able to communicate with visitors that forms their spatial experience. Through public space, it shows how humans possess a habit to seek potential in making use of spatial elements. Supported by James J. Gibson theory as a basis, the potential of the social and physical meaning of the space in which could be utilized and benefit by humans are called as Affordances. Through Affordances, every space, object or event might have a potential and purpose it can bring to humans. By means, Affordances contributed in the formation of patterns of use in a space, for example Pantjoran PIK.
Ruang publik merupakan salah satu elemen terpenting sebuah kota yang didirikan untuk mewadahi aktivitas manusia. Ikatan yang kuat antara manusia dan tempat merupakan hasil pemanfaatan ruang yang memberikan kesempatan bagi pengguna atau pengunjung untuk berkumpul dan beraktivitas melalui setting spasial dalam makna sosial dan fisik ruang. Manusia mempunyai karakter untuk selalu melihat potensi dalam pemanfaatan ruang dan sekitarnya. Maka dari itu, bagaimana elemen spasial pada ruang public mempunyai kualitas untuk menunjukan potensi penggunaannya dapat disebut sebagai Affordances. Hal tersebut didukung oleh pemaparan studi kasus pada Pantjoran PIK, yang merupakan salah satu pusat kuliner yang sedang naik daun. Terletak di kawasan Pantai Indah Kapuk, tampilan arsitektur ruang publik ini terinspirasi dari Kota Zhangzhou di Cina. Pecinan bernuansa baru ini resmi dibuka sebagai ruang publik yang menyajikan makna komersial dan makna historis melalui karakter dan setting spasialnya yang mampu berkomunikasi dengan pengunjung yang membentuk pengalaman spasial mereka. Melalui Affordances, setiap ruang, objek, atau peristiwa mungkin memiliki potensi dan tujuan yang dapat dibawanya kepada manusia. Dengan kata lain, Affordances berkontribusi dalam pembentukan pola penggunaan dalam suatu ruang, misalnya Pantjoran PIK."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ingge Viesty Cessya Revia
"Ambiguitas dalam arsitektur menjadi bahasa yang akan menerima berbagai bentuk reaksi manusia terhadap pembahasan fenomena. Elemen spasial dapat berperan untuk membentuk berbagai oposisi yang berpotensi menimbulkan cara pandang yang berbeda terhadap ruang. Penulisan skripsi ini membahas mengenai bagaimana kontras dijadikan sebagai landasan terbentuknya ambiguitas sehingga menghasilkan perbedaan secara fungsi pada susunan elemen spasial. Berdasarkan analisis susunan ruang dengan fitur display yang berbasis studi literatur pada Jewish Museum Berlin, terlihat adanya ambiguitas fungsi pada area ruang sirkulasi bangunan, yang teridentifikasi melalui pola pergerakan manusia saat mengalami ruang yang memiliki fungsi sebagai traffic dan inhabitation. Faktor kehadiran manusia menjadi pemicu terbentuknya ambiguitas pada susunan elemen spasial dan digunakan sebagai panduan untuk menentukan interaksi. Persepsi manusia menjadi pemberi arah untuk melihat kemungkinan jejak yang terdahulu telah hadir dan menetap dalam ruang
Ambiguity in architecture becomes a language that will accept various forms of human reactions to the phenomenon discussed. Spatial elements play a role in forming various oppositions that have the potential to bring up different perspectives in a space. This paper discusses how contrast is used as the basis for the formation of ambiguity and produce functional differences in the arrangement of spatial elements. Based on architectural space analysis with display features from literature studies of the Berlin Jewish Museum, an ambiguity of function appears in the circulation space of the building, which is identified through patterns of human movement when experiencing space which has a purpose to accommodates traffic and inhabitation. The human presence triggers the formation of ambiguity in the arrangement of spatial elements and used as a guide for determining interactions, which perception also directs the possibility of traces that previously existed and settled in a space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abiel Marangkup Samuel
"Ruang publik sebagai bagian dari ruang urban memiliki peran untuk memfasilitasi masyarakat untuk berinteraksi dan beraktivitas di dalamnya. Namun, wanita, sebagai bagian dari masyarakat, tidak memiliki akses yang sama dengan pria terhadap ruang publik oleh karena sistem patriarki yang masih dianut oleh masyarakat Indonesia dan termanifestasi dalam elemen spasial yang hadir dalam ruang-ruang publik di Indonesia. Kondisi ini mengakibatkan tingginya angka kekerasan seksual sebagai salah satu bentuk objektifikasi yang menyerang kaum wanita sehingga menghasilkan ruang publik yang tidak aman bagi wanita. Studi dilakukan terhadap elemen-elemen spasial pada Taman Langsat dan Taman Sambas Asri untuk membandingkan tingkat keamanan yang ada pada kedua ruang publik. Elemen spasial akan membentuk visibilitas, aksesibilitas, dan surveilans yang ada pada taman dan pemenuhan semua aspek ini akan menghasilkan ruang publik yang aman bagi wanita dari kekerasan seksual. Hasil studi menunjukkan bahwa Taman Langsat memiliki keamanan dari kekerasan seksual yang lebih rendah dibandingkan Taman Sambas Asri. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kepekaan terhadap inklusivitas gender di dua periode yang berbeda. Oleh karena itu, ruang publik yang sudah ada perlu diintervensi sehingga dapat memfasilitasi seluruh masyarakat, khususnya wanita.
Public space as part of a city has a role to facilitate people to interact and do activities in it. However, women, as part of society, do not have the same access as men to public space because of the patriarchy system that is still adhered to by Indonesian society and is manifested in the spatial elements that are present in public spaces in Indonesia. This condition results in high rates of sexual violence as a form of objectification that attacks women, resulting in a public space that is not safe for women. A study was conducted on the spatial elements of Langsat Park and Sambas Asri Park to compare the level of security between the two public spaces. Spatial elements will shape the visibility, accessibility and surveillance of the park and the fulfillment of all these aspects will produce a public space that is safe for women from sexual violence. The result of the study shows that Langsat Park has lower safety from sexual violence than Sambas Asri Park. This shows that there is a difference in sensitivity towards gender inclusivity in two different periods. Therefore, existing public spaces need to be intervened so that they can facilitate the entire community, especially women."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Virania Syifa Mawar Dina
"
Skripsi ini membahas tentang hubungan part dan whole dalam membentuk pengalaman visual manusia ketika mengalami ruang secara tidak langsung, khususnya melalui gambar dari Instagram. Penulis mengidentifikasi part melalui pendekatan teori mengenai hubungan part dan whole, untuk melihat kecenderungan elemen spasial apa yang diambil dan dikomunikasikan pada media Instagram. Sedangkan pemahaman mengenai penyusunan whole didasarkan pada pendekatan persepsi visual dari Gestalt. Penulis mengidentifikasi part dan whole dengan mengamati unggahan pada akun Instagram pengunjung sebuah taman wisata alam dan situs resmi taman wisata tersbut. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan bahwa pada proses mengalami ruang secara visual di Instagram, kemampuan visual mata dalam menyeleksi lingkungan menjadi penting untuk memahami elemen mana pada lingkungan yang dianggap penting dan diambil atau elemen mana yang dihilangkan oleh manusia. Pada setiap part tersebut dapat terlihat sebuah hierarki informasi yang ingin ditunjukkan oleh manusia, yang kemudian disusun membentuk satu kesatuan (whole) melalui pengelompokan berdasarkan kesamaan, kedekatan dan kesinambungan menjadi satu informasi yang utuh.
This thesis discusses the relationship between part and whole in shaping human’s indirect visual experience of space, specifically through images on Instagram. Author identified parts through a theoretical approach to the relationship of parts and whole, to see the types of spatial elements that tend to be taken and communicated on Instagram. On the other hand, the understanding of the arrangement of whole is based on an approach to the visual perception of Gestalt. Author identified parts and whole by observing the Instagram posts that belong to the visitors of a nature park as well as the official site of the nature park in question. Based on the observation, author found that in the process of experiencing space visually on Instagram, the visual ability of the eye in selecting the environment is fundamental in understanding the types of elements in the environment that are considered significant and taken or even eliminated. Each part shows a hierarchy of information that humans try to communicate, which are then arranged to form a single unit (whole) through grouping based on similarity, proximity, and continuity into one whole information.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library