Ditemukan 121 dokumen yang sesuai dengan query
Cambridge, UK: Independence Educational Publishers, 1994
616.852 6 EAT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Gilbert, Sara
London : Sage, 2000
616.852 6 GIL c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Keel, Pamela K.
New Jersey: Pearson/Prentice-Hall, 2005
616.852 6 KEE e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hesti Munawaroh
"Indeks Massa Tubuh merupakan indikator status gizi yang mudah diukur. Remaja rentan terhadap masalah akibat perilaku makan yang kurang baik dan kualitas tidur yang buruk, yang akan berpengaruh terhadap status gizinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan perilaku makan dan kualitas tidur dengan Indeks Massa Tubuh IMT pada remaja. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini yakni 177 siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Pancoran Mas, Depok yang dipilih dengan teknik multistages cluster sampling. Peneliti menggunakan kuisioner Eating Attitudes Test EAT -26 untuk mengukur perilaku makan, kuisioner Pittsburgh Quality of Sleep Index PSQI untuk mengukur kualitas tidur, dan microtoise, serta timbangan digital untuk mengukur IMT. Analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara perilaku makan dan IMT.
Body mass index BMI is indicator of nutritional status that was measured easily. Adolescent are high risk person to have poor eating behaviour and worse quality of sleep that will affect to their nutritional statuses. The purpose of the study was to determine the relationship eating behavior and sleep quality to BMI of adolescent. This study employed a descriptive correlation design with cross sectional approach. The sample of this study were 177 students from high school in Pancoran Mas, Depok who were selected using multistages cluster sampling. Data were analyzed by Spearman correlation test. The results showed that there was significant relationship between eating behaviour and BMI of adolescent."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69700
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dhea Shavira
"
ABSTRAKEmotional eating merupakan kecenderungan seseorang untuk makan secara berlebih dalam menanggapi emosi negatif. Kecenderungan emotional eating erat hubungannya dengan konsumsi makanan tinggi gula, garam dan lemak, makanan bertekstur renyah, dan minuman berpemanis. Apabila pola konsumsi ini dilakukan secara terus menerus, akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan Diabetes Mellitus tipe II. Kecenderungan emotional eating dapat terjadi karena berbagai faktor seperti tingkat stres, stresor perkuliahan, status gizi, dan eating dysregulation. Untuk melihat hubungan emotional eating dengan faktor-faktor tersebut dilakukan penelitian cross-sectional pada mahasiswi S1 Reguler FKM UI. Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan metode stratified random sampling. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu uji chi square dan uji t independen. Hasil uji t independen menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan skor eating dysregulation berdasarkan kecenderungan emotional eating (p value = 0.011). Pada penelitian ini, tidak ada perbedaan proporsi yang signifikan kejadian emotional eating berdasarkan status gizi, namun ditemukan bahwa variabel eating dysregulation juga dapat menjadi variabel confounding yang mempengaruhi hubungan antara status gizi dengan emotional eating (p value = 0.035)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Widi Siti Rodhiah
"
Social eating, defined as eating companion and eating practice, is correlated with modern dietary habits, which was characterized by a diet high in saturated fats, sugar, refined products, low fiber-rich foods, and thus, a low quality diet. This study aimed to assess the association between social eating and diet quality in women of reproductive age. This study used data collected from the SCRIPT study conducted by SEAMEO RECFON in 6 provinces (Jakarta, West Java, East Java, West Sumatera, Bali, and South Sulawesi). Dietary and social eating data was collected using a 24-H food recall. The diet quality was measured by the HEI-2015 Score. Eating companion is defined as eating alone and eating together, while eating practice was defined as eating outside, at home, and at home but the meal comes from outside. Both variables were defined for breakfast, lunch, and dinner. The analysis used to determine the association between variables was compare the mean differences (Independent T-test/Mann-whitney and ANOVA/Khruskal-walis) and Spearman correlation test, then multivariate analysis used the stepwise method to obtain the dominant factors that affect the diet quality in women of reproductive age. The mean HEI-2015 score was 39.78. Most subjects had the lowest consumption for total fruits, whole fruits, whole grains, dairy, and fatty acids. In contrast, the consumption of refined grains was high. Eating out of home was practiced by 9.4%, 10.7%, and 5.6% for breakfast, lunch, and dinner respectively; while the practice of eating at home but the meal comes from outside was 31.6%, 23.2%, and 32.3% respectively. Eating alone was practiced by 61.2%, 58.4%, and 47.4% for breakfast, lunch, and dinner respectively. Eating at home during breakfast was associated significantly with diet quality, but there was no significant association between eating companion and diet quality. The dominant factors associated with diet quality among women of reproductive age were income level and eating practice during breakfast. The present study results are useful that provide an overview of the diet quality in women of reproductive age in Indonesia and its factors. This can be used as a basis for improving the diet quality in women of reproductive age, especially the information of food groups that need to be improved and food groups that need to be limited in consumption.
Social eating didefinisikan sebagai eating companion dan praktik makan, telah terbukti berhubungan dengan kebiasaan diet modern, yang ditandai dengan diet tinggi lemak jenuh, gula, produk olahan, makanan rendah serat dan dengan demikian, diet berkualitas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara social eating dengan kualitas diet pada wanita usia subur (18-45 tahun). Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari studi SCRIPT oleh SEAMEO RECFON di 6 provinsi (Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, dan Sulawesi Selatan). Data diet dan social eating dikumpulkan menggunakan food recall 1x24 jam. Kualitas diet diukur dengan Skor HEI-2015. Eating companion dibagi menjadi makan sendiri dan makan bersama, sedangkan praktik makan dibagi menjadi makan diluar, di rumah, dan di rumah dengan makanan dari luar. Kedua variabel dilihat untuk waktu sarapan, makan siang, dan makan malam. Analisis yang digunakan untuk menentukan hubungan antar variabel adalah membandingkan perbedaan rerata (Independent T-test/Mann-whitney dan ANOVA/Khruskal-walis) dan Spearman correlation test, selanjutnya analisis multivaraite dengan metode stepwise untuk mendapatkan faktor dominan yang mempengaruhi kualitas diet pada wanita usia subur. HEI-2015 adalah 39,78. Sebagian besar subjek memiliki konsumsi terendah untuk total buah, buah utuh, biji-bijian, susu, dan asam lemak. Sebaliknya, konsumsi biji-bijian olahan tinggi. Makan di luar rumah masing-masing sebesar 9,4%, 10,7% dan 5,6% untuk sarapan, makan siang, dan makan malam; sedangkan praktik makan di rumah dengan makanan yang berasal dari luar masing-masing sebesar 31,6%, 23,2% dan 32,3%. Makan sendiri sebesar 61,2%, 58,4% dan 47,4% masing-masing untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Makan di rumah saat sarapan berhubungan secara signifikan dengan kualitas diet, tetapi tidak ada hubungan yang signifikan antara eating companion dan kualitas diet. Faktor dominan yang berhubungan dengan kualitas diet pada wanita usia subur adalah tingkat pendapatan dan pola makan saat sarapan. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang kualitas diet pada wanita usia subur di Indonesia dan faktor-faktor yang berhubungan. Hasil ini dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan kualitas diet pada wanita usia subur, terutama informasi terkait konsumsi kelompok makanan yang perlu ditingkatkan dan kelompok makanan yang perlu dibatasi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Istiqomah Nugroho Putri
"Skripsi ini membahas tentang faktor ekternal dan internal yang berhubungan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada atlet wanita di SMP/SMA Negeri Ragunan (Khusus Olahragawan). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan disain cross sectional. Hasil penelitian yaitu 50% atlet wanita mengalami kecenderungan penyimpangan perilaku makan terdiri dari 1,2% anoreksia nervosa, 4,9% bulimia nervosa, dan 43,9% EDNOS. Lalu, hanya faktor internal seperti perilaku diet, citra tubuh, dan kepercayaan diri yang mempunyai hubungan signifikan dengan kecenderungan penyimpangan perilaku makan. Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah untuk menyebarluaskan informasi mengenai penyimpangan perilaku makan melalui kurikulum pendidikan, penyuluhan, seminar, dan bekerjasama dengan tenaga kesehatan, psikolog, dan pelatih.
The focus of this study is external and internal factor relating to eating disorder of the female athletes in SMP/SMA Negeri, Ragunan (High School Athlete). The research in quantitative with cross-sectional design. The result is 50% female athletes have eating disorder such as 1,2% anoreksia nervosa, 4,9% bulimia nervosa, and 43,9% EDNOS. And than internal factor as diit behaviour, body image, confidence related to significant with eating disorder. The researcher suggests that school should give infomation about eating disorder by education curriculum, workshop and cooperate to team medic, psychologist, and coach/trainer athletic."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Robert-McComb, Jacalyn J.
Boca Raton: CRC Press, 2011
616ROBE001
Multimedia Universitas Indonesia Library
Rizky Ibrahim Isra
"Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah tekanan peergroup dapat mempengaruhi gejala perilaku makan menyimpang di kalangan remaja SMA di Jakarta. Skripsi ini menggunakan jenis kelamin sebagai variabel yang mengontrol tekanan peergroup dengan gejala perilaku makan menyimpang. Untuk menganalisa hubungan antara tekanan peergroup dan gejala perilaku makan menyimpang, skripsi ini menggunakan Teori Pilihan Rasional. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah kuantitatif dengan data primer yang diperoleh melalui kuesioner.
Skripsi ini menemukan bahwa terdapat hubungan antara tekanan peergroup dengan gejala perilaku makan menyimpang dengan kekuatan hubungan sedang yang artinya tekanan peergroup dapat mempengaruhi gejala perilaku makan menyimpang pada remaja. Hasil uji Somer?s d juga menunjukkan bahwa pada tekanan peergroup, dimensi message lebih kuat pengaruhinya pada laki-laki dibanding perempuan. Sedangkan dimensi interaction dan likeability lebih kuat berpengaruh pada perempuan dibandingkan laki-laki.
The thesis purposes are to determine whether peergroup pressure may cause or influence eating disorder behavior symptoms in senior high school student in Jakarta. This thesis uses sex as a control variable in the relationship between peergroup pressure and symptoms of eating disorder behavior. This thesis use Rational Choice Theory to analyze the relationship between peergroup pressure and eating disorder behavior symptoms. The concept used in this thesis was peergroup and peerpressure.This Thesis research method is quantitative and primary data obtained through questionnaires.This thesis found that the strength of the relationship between peergroup pressure and eating disorder behavior symptoms was 'moderate', peergroup can affect eating disorder behavior symptoms in high school adolescent in Jakarta. The Somers?d test results also showed that at peergroup pressures, men are stronger affected by messages dimension rather than women. While the peergroup pressure dimension of Interaction and Likeability, women were affected stronger than men."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60868
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Probyn, Elspeth
London: Routledge, 2000
641.013 PRO c (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library