Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ridho Masruri Irsal
Abstrak :
Jakarta sebagai kota metropolitan memiliki kompleksitas permasalahan perkotaan salah satunya adalah bentuk kota yang tersebar dan mengakibatkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor. Kawasan transit oriented development (TOD) merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan meningkatkan kepadatan dan aksesibilitas antar destinasi serta mengintegrasikan moda transportasi umum. Artikel ini bertujuan untuk memprediksi kepadatan hunian yang belum dioptimalkan oleh pembangunan vertikal untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang di kawasan TOD Dukuh Atas melalui analisis spasial. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif melalui metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menganalisis kesesuaian lahan melalui teknik overlay, menghitung daya dukung lingkungan pada kawasan pemukiman, menganalisis indeks kepadatan bangunan menggunakan metode Normalized Difference Built-up Index (NDBI), dan mengekstraksi area padat dengan melapiskan data Floor Area Ratio (FAR). Berdasarkan hasil analisis kesesuaian, ditemukan adanya kawasan yang tidak sesuai sekitar 16,33% dari total luas kawasan TOD Dukuh Atas, terutama di bagian barat. Hasil perhitungan daya dukung lingkungan menunjukkan bahwa kawasan TOD Dukuh Atas masih dapat menampung 2,05 kali lipat dari jumlah penduduk saat ini. Untuk mengoptimalkannya kembali, dibuat alokasi area kepadatan hunian sesuai dengan FAR dalam Rencana Detail Tata Ruang Jakarta sehingga jumlah lantai maksimum dapat dicapai. Hasil perhitungan tersebut dapat menghasilkan prediksi kebutuhan hunian yang lebih detail dan konsisten dengan kondisi kawasan TOD di Dukuh Atas. ......Jakarta, as a metropolitan city, has a complexity of urban problems, one of which is the shape of the city, which is spread out and results in people’s dependence on motorized vehicles. Transit-oriented development (TOD) areas are one alternative to solving these problems by increasing density and accessibility between destinations and integrating modes of public transportation. This article aims to predict the occupancy density that has not been optimized by vertical development to optimize the use of space in the Dukuh Atas TOD area through spatial analysis. This study uses quantitative analysis through the Geographic Information System (GIS) method by analyzing land suitability through overlay techniques, calculating environmental carrying capacity in residential areas, analyzing building density index using the Normalized Difference Built-up Index (NDBI) method, and extracting dense areas by superimposing on Floor Area Ratio (FAR) data. Based on the results of the conformity analysis, it was found that there were areas that were not suitable for approximately 16.33% of the total area of the Dukuh Atas TOD area, especially in the western part. The calculation of environmental carrying capacity results shows that the TOD area of Dukuh Atas can still accommodate 2.05 times the current population. To re-optimize it, an allocation of residential density area is generated following the FAR in Jakarta’s Detailed Spatial Plan so that the maximum number of floors can be achieved. The results of these calculations can produce predictions of residential needs that are more detailed and consistent with the conditions of the TOD area in Dukuh Atas.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Yohanna
Abstrak :
Penelitian ini bertitik tolak dari hasil survei komuter Jabodetabek 2019 yang diadakan oleh Badan Pusat Statistik yaitu sebesar 80,6% komuter berkegiatan utama bekerja. Hasil analisis faktor yang memengaruhi penglaju untuk menggunakan angkutan umum terintegrasi berdasarkan prioritas pada tahun 2021 di Jabodetabek adalah kenyamanan, keselamatan, keamanan, keterjangkauan, keteraturan, dan kesetaraan. Jakarta sebagai daerah tujuan komuter, perlu menyediakan fasilitas sosial dan umum sebagai kinerja konektivitas yang memenuhi aspek prioritas pengguna angkutan umum. Kawasan Dukuh Atas dengan sebagian besar sub-zona perkantoran dan sebagai daerah percontohan pengembangan Transit Oriented Development (TOD) tidak terlepas dari aspek fasilitas transit transfer yang memudahkan akses konektivitas. Sesuai dengan judulnya penelitian ini memiliki tujuan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menilai kesesuaian eksisting fasilitas transit transfer di kawasan Dukuh Atas dengan standar yang berlaku di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan instrumen kuesioner online mengenai tingkat kepentingan kepuasan pengguna layanan terhadap fasilitas transit transfer di kawasan Dukuh Atas yang memuat moda Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, Kereta Api Bandara (Railink), dan Kereta Komuter (Commuterline). Kesimpulan dari penelitian ini adalah saran prioritas perbaikan fasilitas transit transfer berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan indeks kepuasan pengguna layanan dengan metode Customer Satisfaction Index (CSI). Diperoleh indeks kepuasan pengguna layanan MRT Dukuh Atas, BRT Tosari, Kereta Api Bandara BNI City dengan kriteria “Puas” dan indeks kepuasan pengguna layanan KRL Sudirman dengan kriteria “Cukup Puas”. ......Based on the findings of the 2019 Jabodetabek commuter survey conducted by Badan Pusat Statistik, which is 80.6% of commuters whose main activity is working. The results of the analysis of factors that influence commuters to use integrated public transportation based on priorities in 2021 in Jabodetabek are comfort, safety, security, affordability, regularity, and equality. As a commuter destination, Jakarta must provide social and public facilities as a connectivity performance that meets the priority aspects of public transport users. The Dukuh Atas area with most of the office sub-zones and as a pilot area for the concept Transit Oriented Development (TOD) is inseparable from the aspect of transit transfer facilities that facilitate connectivity access. As the title suggests, this research aims to identify, evaluate, and assess the suitability of the existing transfer transfer facilities in the Dukuh Atas area with the standards applicable in Indonesia. This study uses a quantitative approach using an online questionnaire instrument regarding the level of importance and satisfaction service of transit transfer facilities in the Dukuh Atas area which includes the Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, Airport Train (Railink), and Commuterline. The conclusion of this research is the suggestion of priority for improvement of transit transfer facilities based on the calculation results using the Importance Performance Analysis (IPA) method and the service user satisfaction index using Customer Satisfaction Index (CSI) method. The satisfaction index of Dukuh Atas MRT, Tosari BRT, BNI City Airport Train users was obtained with the “Satisfied” criteria and the Sudirman Coummuterline service user satisfaction index with the “Quite Satisfied” criteria.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisaa Aprilia Puspitasari
Abstrak :
Suatu ruang sosial terbentuk karena adanya tindakan sosial secara individual maupun beramai-ramai. Tindakan sosial ini kemudian berkontribusi dalam pemberian makna pada suatu ruang spasial dengan konteks penghidupan dan pemberian warna pada ruang dengan aktivitasnya. Produksi ruang merupakan sebuah ruang sebagai produk sosial yang kompleks melalui persepsi lingkungan yang dibangun atas dasar jaringan dengan berbagai aktivitas sosial seperti hidup secara pribadi, pekerjaan, dan waktu yang luang (Lefebvre, 1991). Third place atau ruang ketiga dimanfaatkan sebagai tempat untuk melepaskan stres, membuang rasa penat, atau mengalihkan pikiran-pikiran agar mental dan fisik terasa lebih segar dari sebelumnya. Dalam proses produksi ruang sosial sebagai ruang ketiga, terdapat pelaku dalam ruang yang mendominasi sebagai pembentuk ruang sehingga terdapat sebuah interaksi sosial di dalamnya. Kawasan Dukuh Atas sebagai tempat berlangsungnya fenomena ini merupakan kawasan perkantoran atau tempat melakukan transit transportasi umum yang dialihfungsikan oleh remaja-remaja pinggiran kota karena fasilitas penunjang yang mendukung aktivitas mereka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan ruang baik secara spasial maupun sosial yang tercipta selama berlangsungnya Citayam Fashion Week dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ruang yang terbentuk mengakibatkan pergeseran guna ruang akibat pemanfaatan ruang yang baru tidak seperti sebelumnya. Ruang publik pada tempat berlangsungnya fenomena Citayam Fashion Week memenuhi karakteristik dari ruang ketiga. ......A social space is formed because of social action individually or in groups. This social action then contributes to giving meaning to a spatial space with the context of life and giving color to space with its activities. Production of space is a space as a complex social product through the perception of the environment which is built on the basis of networks with various social activities such as private life, work, and leisure (Lefebvre, 1991). Third place is used as a place to release stress, get rid of fatigue, or divert thoughts so that mentally and physically feel fresher than before. With the production process of social space as a third space, there are actors in space who dominate as shapers of space so that there is a social interaction in it. The Dukuh Atas area as the place where this phenomenon takes place is an office area or a place for public transportation transit which is converted by suburban youth because of the supporting facilities that support their activities. Therefore, this study aims to determine the spatial and social formation process created during Citayam Fashion Week using qualitative research methods and using descriptive analysis. The results of the study show that the production of space that is formed results in a shift in the use of space due to the new use of space that is not like before. The public space where the Citayam Fashion Week phenomenon takes place fulfills the characteristics of the third space.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Egganaufar
Abstrak :
Kemacetan sudah menjadi hal yang lumrah bagi kalangan masyarakat di kota-kota besar, khususnya DKI Jakarta. Berbagai solusi dari pemerintah Jakarta untuk mengurangi jumlah kemacetan, mulai dari sistem Three in One hingga sistem ganjil-genap. Untuk itu, pemerintah Jakarta harus bergerak cepat untuk menemukan solusi dari kemacetan ini. Pemerintah daerah DKI Jakarta berencana membangun sistem transportasi massal yang saling terintegrasi. Rencana ini tertuang pada Pola Transportasi Makro PTM 2015 dan RTRW Jakarta 2030. Integrasi transportasi massal sendiri merupakan suatu interkoneksi antar moda transportasi massal yang terdiri dari MRT, Monorail, Busway , waterways dan KRL dengan total panjang jalur 275-300 km. Seluruh moda tersebut akan terintegrasi dengan baik satu dengan lainnya serta terintegrasi juga dengan moda transportasi konvensional yang telah ada sebelumnya seperti metro mini, mikrolet, ojek, bajaj dan taksi pada suatu titik lokasi tertentu berupa stasiun sentral di 4 titik yang salah satu lokasinya berada di Dukuh Atas. ......Traffic congestion has become commonplace for people in big cities, especially DKI Jakarta. Various solutions from the Jakarta government to reduce the number of congestion, from ldquo Three in One rdquo system to ldquo ganjil genap rdquo system. Therefore, Jakarta government should move quickly to find solutions to this bottleneck. The local government of DKI Jakarta plans to build an integrated mass transportation system. This plan is embodied in Macro Transportation Pattern 2015 and RTRW Jakarta 2030. The integration of mass transportation itself is an interconnection between mass transportation modes consisting of MRT, Monorail, Busway, waterways and KRL with a total length of 275 300 km line. All modes will be integrated well with each other and also integrated with the existing conventional transportation modes such as mini metro, mikrolet, ojek, bajaj and taxi, which one of the locations are in Dukuh Atas areas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S67476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Segara Anjasmoro
Abstrak :
Perkembangan industri konstruksi di Indonesia berfokus pada pembangunan prasarana untuk memenuhi aktifitas masyarakat. Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas merupakan salah satu prasarana infrastruktur yang membantu aktifitas masyarakat khususnya pengguna moda transportasi umum Transjakarta, kereta Commuter Line, dan kereta LRT dalam berganti moda transportasi. Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas dibangun di atas jalan akses menuju pusat kota yng memiliki tingkat kepadatan lalu lintas tinggi khususnya pada waktu-waktu kerja. Faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus benar-benar diperhatikan agar dampak dari adanya proyek tersebut tidak membahayakan masyarakat sekitar. Evaluasi dilakukan agar mengetahui penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang dijalankan pada proyek tersebut, serta memberikan masukan mengenai kekurangan dari penerapan K3 yang perlu dilengkapi. Evaluasi dilakukan dengan survei dan pendataan langsung di lokasi proyek. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek tersebut sudah cukup baik, namun terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Beberapa hal yang perlu ditingkatkan terdiri dari aspek perangkat keselamatan berupa alat pelindung diri (APD), yaitu tali dagu, kacamata, pelindung telinga (bagi yang membutuhkan), masker, dan seragam kerja. Selain itu, untuk perangkat penahan jatuh yang menggunakan safety deck jenis jaring halus yang berpotensi rusak jika kejatuhan benda yang cukup berat. Safety deck tersebut perlu ditambahkan jaring berbahan kawat atau tambang agar jika terdapat benda berat yang jatuh dapat ditahan safety deck tersebut. Aspek kompetensi tenaga kerja dimana kompetensi secara resmi dibuktikan dengan memiliki sertifikat keahlian masih sangat terbatas, khususnya untuk pekerja harian. Perusahaan terkait perlu mengadakan pelatihan untuk tenaga kerja harian agar aktifitas pekerjaan yang dilakukan memiliki dasar dan perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. ......Development of Indonesian construction industries focus on infrastructure projects to supply public activity. Multipurpose Pedestrian Bridge of Dukuh Atas is one of the infrastructure projects built for the public, especially to support the multimodal public transportation within Transjakarta, Commuter Line, and LRT Jabodetabek. Multipurpose Pedestrian Bridge of Dukuh Atas was built on the access road to Central Jakarta which has high traffic, especially during rush hour. Safety and health procedure is the important factor that should be prepared to avoid a negative impact on the public. Therefore, an evaluation was carried out to evaluate the implementation of safety and health procedure in the project, and to give recommendations that improves the implementation of safety and health procedure in the project. The result shows that the implementation is good, but there are some aspects that have to be improved and completed. There are some personal protective equipment that have to be completed, such as a chin-strap, safety goggles, ear protection (if needed), mask, and uniform. Furthermore, the safety retainer uses a safety deck with a small net that could be broken by fallen tools or parts. So, the net shall be added or combined with a wire net or rope net with a higher size to keep if there are fallen tools or parts. Then, about the skilled manpower aspect, only some of manpower have a certificate. Company should provide a course which collaborate with an independent institution so they could have the skill of safety and heath.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angelique Imanuella Josephine
Abstrak :
Kehadiran Third Place menjadi salah satu aspek daya tarik yang dapat mengundang masyarakat untuk lebih memilih menaiki transportasi melalui kemudahan dan pengalaman yang ditawarkan di dalamnya. Tidak hanya menawarkan dari keberadaan fasilitas namun juga menawarkan keuntungan melalui sisi sosial melalui penyediaan ruang untuk berinteraksinya, sehingga dapat membuat kegiatan bertransit dapat lebih menyenangkan. Pembahasan dilakukan pada Taman Dukuh Atas yang terletak pada pusat Transit Oriented Design (TOD). Melihat bagaimana local spatial settings pada Taman Dukuh Atas berkorelasi dengan elemen transit dan aktivitas penikmat third place membangun bentuk interaksi yang terbangun. Dengan melihat lebih dalam bagaimana morfologis ruang sekitar dan juga pengaturan ruang mendetail dapat menentukan bentuk topik serta bagaimana diskusi itu dapat berlangsung. ......The presence of Third Places becomes one of the aspects of attraction that can invite the community to prefer using transportation through the convenience and experience it offers. It not only provides facilities but also offers social benefits by providing space for interaction, making transit activities more enjoyable. The discussion focuses on Taman Dukuh Atas, which is located in the center of Transit Oriented Design (TOD). By examining how the local spatial settings at Taman Dukuh Atas correlate with transit elements and the activities of Third Place enthusiasts, the form of interaction that is built can be understood. By looking deeper into the morphological aspects of the surrounding space and the detailed spatial arrangements, the form of topics and how the social interaction can take place can be determined.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Daniel Prawiro Pardamean
Abstrak :
Transportasi umum yang efisien merupakan salah satu komponen vital dalam perencanaan kota modern, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Stasiun Dukuh Atas, sebagai salah satu titik transit utama di Jakarta, menghubungkan berbagai moda transportasi di Jakarta seperti Mass Rapid Transit (MRT), Kereta Rel Listrik (KRL), dan TransJakarta, menjadikannya lokasi yang strategis untuk penelitian ini. Analisis pola pergerakan penumpang di stasiun ini sangat penting untuk mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan fasilitas transportasi umum yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pergerakan penumpang baik secara spasial dan nonspasial di Stasiun Dukuh Atas serta perbedaan pola pergerakan berdasarkan karakteristik penumpang. Pengetahuan tentang pola pergerakan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penyebaran kuesioner kepada 300 pengguna MRT di Dukuh Atas. Dengan mempelajari faktor-faktor dalam pola pergerakan penumpang, seperti asal dan tujuan perjalanan, waktu kepadatan, dan karakteristik penumpang, penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengembangan fasilitas transportasi umum perkotaan di Jakarta untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan sistem transportasi umum. Hasil penelitian juga diharapkan dapat berkontribusi pada perencanaan transportasi perkotaan yang lebih baik di Jakarta dan menjadi acuan bagi pengembangan kebijakan transportasi di masa depan. ......Efficient public transportation is a vital component in modern city planning, especially in big cities like Jakarta. Dukuh Atas Station, as one of the main transit points in Jakarta, connects various modes of transportation in Jakarta such as Mass Rapid Transit (MRT), Electric Rail Train (KRL), and TransJakarta, making it a strategic location for this research. Analysis of passenger movement patterns at this station is very important to identify the needs and challenges faced in developing better public transportation facilities. This research aims to analyze passenger movement patterns both spatially and non-spatially at Dukuh Atas Station as well as differences in movement patterns based on passenger characteristics. Knowledge about movement patterns. This research used a quantitative approach by distributing questionnaires to 300 MRT users in Dukuh Atas. By studying factors in passenger movement patterns, such as travel origins and destinations, crowd times, and passenger characteristics, this research is expected to support the development of urban public transportation facilities in Jakarta to increase the efficiency and comfort of the public transportation system. It is also hoped that the research results can contribute to better urban transportation planning in Jakarta and become a reference for developing transportation policies in the future.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library