Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emma Novita
Abstrak :
Air minum telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, karena merupakan sarana utama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kesulitan pengadaan air bersih diperkirakan berakibat rendahnya mutu air minum dikonsumsi masyarakat. Hal ini berakibat terjadinya peningkatan pertumbuhan dunia usaha untuk menyediakan air minum kemasan yang harganya relatif mahal, sehingga masyarakat mencari alternatif mendapatkan air minum terjangkau dengan mengkonsumsi air minum isi ulang. Studi ini bertujuan untuk melakukan analisis kualitas air minum isi ulang di Palembang. Studi Penelitian ini menggunakan Cross Sectional, sebanyak 33 dari 74 depot air minum di Palembang diteliti. Kualitas air sebelum peugolahan mempunyai hubungan bermakna dengau kualitas air minum setelah diadakan pengolahan menurut parameter fisik, parameter kimia terbatas serta parameter bakteriologi. Proses desinfeksi ultraviolet, higiene sanitasi personal, higiene sanitasi depot, higiene ruang pengisian air minum mempunyai hubungan bermakna dengan kualitas air minum isi ulang, tetapi faktor paling berpengaruh adalah proses desinfeksi. Proses desinfeksi ultraviolet memenuhi syarat mempunyai peluang 8,3 kali mendapatkan kualitas air minum memenuhi syarat dibanding proses desinfeksi tidak memenuhi syarat. Higiene sanitasi personal memenuhi syarat mempunyai peluang 1,7 kali untuk mendapatkan kualitas air minum memenuhi syarat dibanding higine sanitasi personal tidak memenuhi syarat. Higiene sanitasi depot memenuhi syarat mempunyai peluang 9,6 kali mendapat kualitas air minum memenuhi syarat dibanding higiene sanitasi depot tidak memenuhi syarat. Higiene ruang pengisian air minum memenuhi syarat mempunyai peluang 16 kali mendapat kualitas air minum memenuhi syarat dibanding ruang pengisian air minum tidak memenuhi syarat. Disimpulkan bahwa kualitas air sebelum dilakukan pengolahan berhubungan secara bermakna dengan kualitas air sesudah dilakukan pengolahan, dimana kandungan zat mineral (Fe, Mangan, Flour, CaC03) sangat minimal. Titik kendali kritis pada proses desinfeksi, higiene sanitasi personal, higiene sanitasi depot, higiene mang pengisian air minum dimana proses desinfeksi mempakan faktor paling berpengaruh terhadap kualitas air minum isi ulang. Perlu dibentuk kerjasama terprogram antara lembaga swadaya masyarakat depot air minum isi ulang dengan Dinas Kesehatan Palembang sehingga dapat dibuat komitmen bersama dalam rangka menjamin kualitas air minum yang aman, sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
363.61 URB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Nia Rosliany
Abstrak :
Pasien fraktur sering mengalami penurunan mobilitas. Pencegahan konstipasi diperlukan untuk mengurangi komplikasi dari imobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minum air putih 2000 ml secara teratur dan terjadual untuk mencegah terjadinya konstipasi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 28 orang, diambil dengan consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan minum sebanyak 1 gelas (250 ml) dalam 8 kali pemberian. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kejadian konstipasi diantara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,023 dan konsistensi feses dengan nilai p = 0,009 (p value < 0,05). Kesimpulan : minum air putih 2000 ml per hari yang teratur dan terjadual dapat mencegah terjadinya konstipasi dan menghasilkan konsistensi feses yang ideal. Penelitian selanjutnya membutuhkan jumlah sampel yang besar dan tipe fraktur yang homogen. ...... Patients often experience a decrease in mobility as a result of the fracture. Prevention of constipation is needed to reduce the complications of immobilization. This study aimed to determine the effect of drinking 2000 ml water regularly and scheduled to prevent constipation. This study applied a quasi-experimental design with a post-test only non-equivalent control group on 28 subjects allocated to intervention group (14 subjects) and control group (14 subjects). The intervention group drink 8 times administration of 1 cup of water (250 ml). The result showed there was significant differences in the incidence of constipation with p value = 0.023 and stool consistency with p value = 0.009 (p value < 0.05) between the groups. Therefore, drinking 2000 ml water per day regularly and scheduled can prevent constipation and produce the ideal stool consistency. Further study might be needed with more sample and homogens type of fracture
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvia Sunityo-Shauki
Abstrak :
This paper presents an overview of and discussion on the current approaches to corporate sustainability with a main discussion on the stakeholder pressure for the drinking water company. Good corporate governance is associated with increased transparency and clear and informative financial reporting. The fast widening rote of corporate responsibilities is to include corporate social responsibility (CSR), where corporate sustainability is being part of it and needs to be disclosed in the financial reporting. Corporate sustainability stipulates the needs that future generation should be left or at least no worse off than the current generations (Said et al, 2005). As being sustainabte for companies could increase their competitiveness in the market, therefore CSR and corporate sustainability could not be separated in the disclosure of financial statements. Comparing physical and economic sustainability is another way of measuring corporate sustainability especially when we measure the sustainability of a company having the basis on the utilization of natural resources such as mining, energy, fishery, forestry, pulp and paper, water, and palm-oil plantation, etc. implications on financial reporting of a drinking water company are discussed in anticipating the stockholders pressure on long-term sustainability especially for water industry
2006
EBAR-III-SeptDesl2006-139
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Listianto
Abstrak :
Kondisi pelayanan air bersih dari PDAM di Indonesia saat ini masih terbatas pada pelayanan air bersih, belum pada air yang siap untuk langsung diminum. Permasalahan yang akan diulas dalam penulisan ini adalah dalam rangka pemasaran rencana pembuatan Air Minum Perpipaan Siap Minum (AMPSM) perlu dilakukan suatu analisis sehingga produksi AMPSM dapat tumbuh dan berkembang sehingga akhirnya dapat mengena dihati konsumen. Mengingat masalah air minum di Indonesia sedemikian luas dan komplek maka dalam penulisan ini penulis mencoba mengetengahkan suatu alternatif 'pemecahan masalah yang mempunyai dua nilai tambah, yakni dapat membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan memberikan peluang bisnis Baru yang mempunyai prospek cukup baik. Beberapa aspek analisis dan kajian yang diteliti dalam rangka pemasaran AMPSM meliputi : (1) Penelitian lingkungan yang berpengaruh pada keberadaan air minum, (2) Analisa dan kajian rencana pemasaran yang meliputi : perilaku dan segmentasi, target pasar, positioning, menyusun strategi pemasaran, taktik dan marketing mix, organisasi pelaksanaan dan pengendalian. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh PERPAMSI dapat disimpulkan air minum merupakan kebutuhan pokok manusia, cakupan pelayanan saat ini bare 46%, pola konsumsi air minuet rnasyarakat mengalami peningkatan, kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap air minum yang berkualitas cukup tinggi, PDAM belum bisa memproduksi AMPSM karma harga air dibatasi, untuk maksud tersebut organisasi dapat dipertimbangkan pola kerjasama kemitraan antara PDAM dan swasta.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Raudhati Putri
Abstrak :
Kondisi sanitasi dasar yang buruk akan meningkatkan risiko terjangkit penyakit menular seperti diare. Diare merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh diare terutama oleh bayi dan balita Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk melihat hubungan antara kondisi sanitasi dasar dan air minum dengan kejadian diare di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke 6 variabel kondisi santasi dasar sumber air bersih, kepemilikan jamban, kondisi jamban, sarana pengelolaan air limbah, ketersediaan tempat sampah, pengelolaan sampah dan 2 variabel air minum pengolahan dan kualitas air minum tidak ada yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian diare dengan p-value > 0,05. Dari hasil uji regresi logistik dapat dilihat bahwa variabel kondisi jamban yang buruk merupakan variabel yang dominan terhadap kejadian diare karena memiliki nilai OR = 0,315 dan p-value 0,122 yang lebih tinggi dari variabel lainnya. Langkah yang perlu dilakukan diantaranya adalah dengan mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat Desa Sedari terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat dan memberikan edukasi terkait kondisi sanitasi yang baik agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa Sedari agar memperbaiki kondisi sanitasi yang sudah tidak layak. Sedangkan untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel penelitian dan melakukan uji laboratorium terhadap kualitas air dan tanah oleh masyarakat Desa Sedari. ......Poor sanitary conditions will increase the risk of contracting infectious diseases such as diarrhea. Diarrhea is one of the most common health problems in Indonesia. This is due to the high rate of morbidity and mortality caused by diarrhea, especially by infants and toddlers. This study is a cross sectional study with the occurrence of diarrhea in Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, West Java. The results show that the basic condition of variables clean water sources, latrine ownership, latrine conditions, wastewater management facilities, garbage availability, waste management and 2 variables of drinking water processing and drinking water quality none have significant relationship with diarrhea occurrence with p value 0,05. From the regression test result it can be accepted that the poor condition of latrine condition is the dominant variable to the occurrence of diarrhea because it has the value OR 0.315 and p value 0.122 which is higher than the other variables. Steps that need to be done is to hold socialization to the community. disposing of garbage in any place and providing education related to good condition in order to improve health in Desa Sedari to improve sanitation condition which is not feasible For further research to improve the variable and conduct analysis on air and land quality by the people of Desa Sedari.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Diah Karasita
Abstrak :
Stunting pada anak merupakan sebuah cerminan adanya gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan anak di seribu hari pertama kehidupan. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi balita stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 30,8% terdiri dari 11,5% severe stunting dan 19,3% stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan di Kabupaten Mamuju pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dan data sekunder Riskesdas 2018. Sampel penelitian ini adalah seluruh balita usia 0-59 bulan di Kabupaten Mamuju yang terpilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi stunting pada balita usia 0-59 bulan sebesar 43,4%. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dan dependen. Namun, data faktor-faktor stunting di Kabupaten Mamuju dan Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan rendahnya cakupan imunisasi, pendidikan tinggi, akses sumber air minum yang bersih dan sanitasi yang layak. Penyakit infeksi terutama ispa dan diare masih menjadi penyakit yang sering terjadi di Kabupaten Mamuju. Pemerintah diharapkan dapat memperdalam pengumpulan data Riskesdas dari faktor yang mempengaruhi kejadian stunting sehingga dapat dilakukan penelitian yang lebih lanjut. Penelitian lebih lanjut diharapkan menggunakan data primer atau meneliti faktor-faktor stunting yang berbeda
Stunting among children reflects disruption in the growth and development of children that occurs in the first thousand days of life. According to the 2018 Basic Health Research (Riskedas), prevalence of stunting in Indonesian children under the age of 5 remains high, namely 30.8% with 11.5% severe stunting and 19.3% stunting. This study aimed to determine the factors associated with stunting among children aged 0-59 months in Mamuju Distric in 2018. This study used a cross-sectional study and secondary data from Riskedas 2018. The sample of this study was children aged 0-59 months in Mamuju Distric which was selected according to inclusion and exclusion criteria. The results showed the prevalence of stunting among children aged 0-59 months was 43.4%. Bivariate analysis showed no significant relationship between the independent and dependent variables. However, factors stunting data in Mamuju and West Sulawesi Districts show low percentage of immunization coverage, higher education, access to clean drinking water sources and proper sanitation. Infectious diseases, especially ispa and diarrhea, are still common diseases in Mamuju Distric. The government expected to deepen Riskesdas data collection from the factors that affect stunting so that further research can be carried out. Further studies are expected to use primary data or examine different stunting factors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>