Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Justus Hardi
"ABSTRAK
Untuk penanggulangan korban bencana dari luar rumah sakit, diperlukan suatu perencanaan dalam bentuk Disaster Plan. Setiap rumah sakit harus membuat Disaster Plan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing rumah sakit. Pelayanan Kesehatan Sint Carolus telah menyusun suatu Disaster Plan korban dari luar rumah sakit sejak tahun 1990. Sejak tahun 1990 itu, belum pernah dilakukan latihan penanggulangan bencana serta belum teruji dengan keadaan bencana yang sebenarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengbasilkan suatu struktur model Disaster Plan korban dari luar rumah sakit yang baik dan cocok bagi Pelayanan Kesehatan Sint Carolus. Penelitian ini merupakan studi komparatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan dirancang dengan analisis ? kualitatif. Sebagai bahan pembanding digunakan struktur model dari kepustakaan serta model aplikatif dari dua rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di Pelayanan Kesehatan Sint Carolus dengan melakukan analisis terhadap aspek struktur model Disaster Plan korban dari luar rumah sakit. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa struktur model Disaster Plan yang baik dan cocok bagi Pelayanan Kesehatan Sint Carolus, yang terdiri dari organisai, akses informasi, sistem aktivasi struktural dan operasional, koordinasi dan pengendalian, ruang penerimaan korban, informasi data korban, cadangan logistik, perencanaan tiap satuan kerja, kasus huru-hara, kasus keracunan dan penanganan pasca bencana. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah ada semacam pola umum dalam penanggulangan korban bencana dari luar rumah sakit, dengan kekhususan pada beberapa struktur model sesuai dengan kharakteristikc tiap rumah sakit.
Saran-saran yang diusulkan antara lain:
1. Perlu dilakukan sosialisasi dan latihan penanggulangan bencana bagi semua unsur rumah sakit yang terkait.
2. Perlu kejelasan sistem aktivasi terutama aktivasi tenaga medis dan perawat
3. Perlu peningkatan dalam hal informasi data korban serta peningkatan kinerja sumber daya yang berhubungan dengan komunikasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pertimbangan dalam perbaikan pelayanan bagi korban bencana dan luar rumah sakit.

ABSTRACT
To render service to external disaster victims a hospital needs a program which called Disaster Plan Every hospital should make a Disaster Plan adjusted with its condition. Sint Carolus Health Services has made a Disaster Plan since 1990. But any exercise has never been performed since then. A real condition has also never examined the program. This study intends to produces a model structure of External Hospital Disaster Plan which matches to Sint Carolus Health Services. This is a comparative study using in-depth interview and is designed by a qualitative analysis. Two hospitals and bibliography are used as a comparative model. This study was performed in Sint Carolus Health Services using analytical study towards the model of structure aspect of Disaster Plan which is appropriate with Sint Carolus Health Services, comprising of organization, access or information, structural and operational activation system, coordination and control system, victim admission room, victim data information, logistics, unit planning, riot cases, poison cases and post disaster program. The important result of this study is that there is a general pattern in handling external disaster victims, with specialties in some model structure according to the hospital characteristics.
Suggestions after completing the study are :
1. It is necessary to perform a socialization and an exercise program for every unit involved.
2. It is necessary to clarify the activation system especially for the medical and nursing staff
3. It is necessary to improve the information system for the victims identification and improve the performance of the information system sources.
The results of the study are supposed to be a consideration in improving the service rendered to the external disaster victims.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Dwi Lestari
"Latar Belakang: Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit telah memiliki pengalaman besar dalam penanggulangan bencana Penyakit Infeksi Emerging (COVID-19), namun Rumah Sakit belum melakukan analisa dan merancang hospital disaster plan untuk penyakit infeksi. Ancaman bencana PINERE di masa mendatang dilaporkan akan menjadi lebih serius, sering terjadi karena faktor perubahan ekologi yang cepat, perubahan iklim dan peningkatan perjalanan. Rumah Sakit harus memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana PINERE. Oleh karena itu, rumah sakit harus memiliki Hospital Disaster Plan Penyakit Infeksi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, riset operasional menggunakan modifikasi dari Pedoman Kesiapsiaan Rumah Sakit Terhadap Epidemi oleh WHO, Daftar Tilik Kesiapan Rumah Sakit Dalam Masa Pandemi COVID-19 oleh Kemenkes dan teori manajemen risiko bencana. Lokasi penelitian di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit yang merupakan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hasil: Penelitian ini menghasilkan rancangan Hospital Disaster Plan Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (PINERE) Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit.
Kesimpulan: Rancangan Hospital Disaster Plan Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (PINERE) Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit dapat dibahas lebih lanjut oleh manajemen Rumah Sakit untuk digunakan sebagai kesiapsiagaan terhadap bencana penyakit infeksi.

Background: The Duren Sawit Hospital has great experience in managing the Emerging Infectious Disease (COVID-19) disaster, but the hospital has not yet carried out an analysis and designed a hospital disaster plan for infectious diseases. The threat of future Infectious Disease disasters is reported to be more serious, often due to factors such as rapid ecological change, climate change and increased travel. Hospitals must have preparedness for the PINERE disaster. Therefore, hospitals must have a Hospital Disaster Plan for Emerging and Re-Emerging Infectious Diseases.
Methods: This research is qualitative research, operational research using modifications of the WHO Guidelines for Hospital Preparedness against Epidemics, the Hospital Readiness Checklist during the COVID-19 Pandemic by the Ministry of Health and disaster risk management theory. The research location is at the Duren Sawit Hospital which belongs to the DKI Jakarta Provincial Government.
Results: This research resulted in a draft Hospital Disaster Plan for Emerging and Re-Emerging Infectious Diseases (PINERE) for the Duren Sawit Regional Special Hospital
Conclusion: The draft Hospital Disaster Plan for Emerging and Re-Emerging Infectious Diseases for the Duren Sawit Hospital can be discussed further by the Hospital management to be used as preparedness for infectious disease disasters.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermalina E.
"Untuk menghadapi kasus COVID-19 di Indonesia, Hospital Disaster Plan (HDP) yang selama ini identik dengan bencana alam harus diimplementasikan dengan berbagai penyesuaian terkait kepentingan rumah sakit untuk melindungi tenaga kesehatannya. HDP sudah ada dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) yang menjadi instrument dalam akreditasi rumah sakit. Tetapi selama ini, HDP hanya menjadi dokumen pelengkap untuk akreditasi saja, tanpa disimulasikan dan disosialisasikan sehingga saat terjadi pandemi ini banyak rumah sakit yang gagap menghadapinya. Banyak tenaga kesehatan yang menjadi korban dalam pandemi ini. Terlepas dari terpapar di tempat kerja atau tidak, tetapi tenaga kesehatan adalah orang yang paling beresiko tertular virus Corona ini. Tesis ini membahas tentang kinerja implementasi HDP di RSUD H. Hanafie Muara Bungo yang telah mengaktifkan sistem HDP sejak Maret 2020. Untuk memperoleh kinerja yang baik dalam pelaksanaan HDP diperlukan sistem keuangan, sumber daya dan pelaksanaan kerja yang baik sehingga pasien dan petugas merasa aman dari penularan virus. Pendekatan yang dapat digunakan untuk evaluasi kinerja keempat aspek tersebut adalah dengan Balanced Scorecard. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed methode). Instrument yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner dan panduan wawancara mendalam. Populasinya adalah seluruh staf di RSUD H. Hanafie Muara Bungo dan pengambilan sampelnya dilakukan dengan metode purposive sampling. Sebanyak 226 sampel dari dari staf rumah sakit untuk persepektif pelanggan, dan 112 sampel dari tim HDP untuk tiga perspektif lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD H. Hanafie telah mengimplementasikan HDP dengan cukup baik. Tingkat kesetujuan untuk perspektif pelanggan dinilai cukup baik yaitu sebesar 61%. Perspektif pelanggan dinilai berdasarkan subvariabel tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty; perspektif proses internal dinilai memiliki kinerja cukup baik yaitu 60,4%. Pada perspektif ini, perlu lebih ditingkatkan komunikasi dan koordinasi tim HDP secara rutin; perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diniliai memiliki kinerja cukup baik yaitu dengan tingkat kesetujuan 70%. Perspektif ini dinilai dari tiga sub variabel yaitu kapabilitas pekerja, kapabilitas sistem informasi dan motivasi pegawai. Sistem kerja HDP telah dilengkapi dengan sistem informasiyangbaikdananggotayangmemilikikomitmen, sehinggaperlusegeradicarikansolusi terhadap insentif yang tidak cair agar tetap mempertahakan semangat kerja tim. dan perspektif finansial yang dinilai memiliki kinerja kurang yaitu sebesar 51,3%. Pada perspektif ini melihat anggaran dan realisasi dari kegiatan HDP di RSUD H. Hanafie. Sejauh ini belum ada anggaran dan realisasi untuk kegiatan HDP. Dari penelitian ini dapat terlihat bahwa diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak agar dapat menjalankan HDP dengan baik dalam rangka melindungi semua elemen di rumah sakit, baik staf, pasien maupun pengunjung.

To deal with COVID-19 cases in Indonesia, the Hospital Disaster Plan (HDP), which has been synonymous with natural disasters, must be implemented with various adjustments related to the interests of hospitals to protect their health workers. HDP already exists in the National Hospital Accreditation Standard (SNARS) which is an instrument in hospital accreditation. But so far, HDP has only been a complementary document for accreditation, without being simulated and socialized so that when this pandemic occurs,
many hospitals are stuttering about it. Many health workers have fallen victim to this pandemic. Regardless of being exposed at work or not, health workers are the people most at risk of contracting this Corona virus. This thesis discusses the performance of HDP implementation at H. Hanafie Muara Bungo Hospital which has activated the HDP system since March 2020. To obtain good performance in HDP implementation, it is necessary to have a good financial system, resources and work implementation so that patients and staff feel safe from transmission. virus. The approach that can be used to evaluate the performance of these four aspects is the Balanced Scorecard. This research is a descriptive analytic study with a quantitative and qualitative approach (mixed method). The instruments used for this research are questionnaires and in-depth interview guides. The population is all staff at H. Hanafie Muara Bungo Hospital and the sample is taken by purposive sampling method. A total of 226 samples from the hospital staff for the customer perspective, and 112 samples from the HDP team for the other three perspectives. The results showed that H. Hanafie Hospital had implemented HDP quite well. The level of agreement for the customer perspective is considered quite good, which is 61%. The customer perspective is assessed based on the subvariables of tangibility, reliability, responsiveness, assurance, and empathy; the internal process perspective is considered to have a fairly good performance, namely 60.4%. From this perspective, it is necessary to improve the communication and coordination of the HDP team on a regular
basis; the learning and growth perspective is considered to have a fairly good performance with an agreement level of 70%. This perspective is assessed from three sub-variables, namely worker capability, information system capability and employee motivation. HDP's work system has been equipped with a good information system and committed members, so it is necessary to immediately find a solution for incentives that are not liquid in order to maintain the spirit of team work. and the financial perspective that is considered to have less performance is 51.3%. This perspective looks at the budget and realization of HDP activities at H. Hanafie Hospital. So far there has been no budget and realization for HDP activities. From this research it can be seen that good coordination and cooperation is needed from all parties in order to carry out HDP properly in order to protect all elements in the hospital, both staff, patients and visitors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library