Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iskandar Rais
Abstrak :
Implementasi kebijakan keuangan dalam mengejawantahkan Visi dan Misi Kota Depok merupakan suatu fenomena yang tidak hanya menjadi cermin kebijakan publik tetapi sekaligus juga menjadi cermin pelaksanaan fungsi anggaran dalam proses pelaksanaan rencana pembangunan sebagaimana yang tersusun dalam Rencana Strategis Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membahas alokasi anggaran pembangunan dalam pelaksanaan Rencana Strategis Kota Depok; serta faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat implementasi kebijakan keuangan daerah dalam perencanaan pembangunan Kota Depok. Penelitian menggunakan Teori Anggaran dari Syamsi, Suparmoko, Mardiasmo, Salomo, dan Schick; Teori Anggaran Belanja Daerah dan Muluk, Bird dan Jantscher, Musgrave & Musgrave, Sukirno; Teori Perencanaan Anggaran Belanja dari Abe, teori prencanaan Pembangunan Daerah dari Sitanggang, Meyer, Sigian, Tjokrowinoto Bryan &. White, Miranda, dan Arsyad. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan analisis data sekunder yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah tersaji, maka diperoleh pokok-pokok kesimpulan sebagai berikut: Alokasi anggaran pembangunan dalann pelaksanaan Rencana Strategis Kota Depok kurang optimal untuk merealisasikan Visi dan Misi Kota Depok, yaitu Kota Depok sebagai Kota Pendidikan, Permukiman, Perdagangan dan Jasa, Yang Religius Dan Berwawasan Lingkungan. Alokasi untuk sektor pendidikan masih dibawah 5 persen, alokasi untuk sektor permukiman sekitar 3 persen dan alokasi untuk sektor perindustrian dan perdagangan belum dapat mendapat pnioritas yang maksimal. Faktor pendukung implementasi kebijakan keuangan daerah dalam perencanaan pembangunan Kota Depok antara lain kondisi demografis, letak geografis, kondisi dinamis perekonomian masyarakat, sumber daya aparatur, kebijakan keuangan Pemerintah Pusat serta situasi perekonomian nasional. Faktor penghambat implementasi kebijakan keuangan daerah dalam perencanaan pembangunan Kota Depok antara lain faktor budaya kerja birokrasi yang inefisien dan sarat KKN, faktor kepentingan politik dan kepentingan bisnis yang kurang memperhatikan tuntutan moral dan etika, serta faktor keterbatasan sumber daya alam. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka saran-saran yang perlu disampaikan kepada pihak yang diteliti adalah sebagai berikut : Pemerintah Kota Depok perlu membentuk Tim Asistensi Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Anggaran dengan meiibatkan kalangan akademisi dan konsultan profesional. Pemerintah Kota Depok bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok perlu segera merumuskan dan kebijakan yang kondusif menyangkut regulasi di bidang pembiayaan daerah, terutama alokasi anggaran pembangunan yang terarah untuk meningkatkan produktivitas daerah. Alokasi anggaran pembangunan untuk merealisasikan nisi dan mini Kota Depok, yaitu sektor pendidikan, permukiman, perdagangan dan jasa perlu menjadi prioritas dalam kebijakan anggaran pembiayaan Daerah Kota Depok di masa mendatang tanpa mengesampingkan sektor-sektor yang lain.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Alfian
Abstrak :
RINGKASAN Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk, meningkatnya perekonomian, meningkatnya pendapatan per kaplta dan taraf hldup masyarakat, maka semakin banyak kebutuhan-kebutuhan yang harus dlpenuhi, sehingga semakin banyak pula keglatan pemerintah yang harus dilaksanakan. Hal ini menyebabkan pengeluaran pemerintah semakin tlnggi,.. sedangkan dl pihak lain sumber-sumber penerimaan daerah terbatas. Untuk' mengurangi kesenjangan itu harus diusahakan menutupinya melalul penyusunan program yang efektif dan perencanaan anggaran yang efislen. Untuk itu perlu pengelolaan dan pengalokaslan sumber dana yang terbatas pada program atau proyek yang dapat memberikan benefit (manfaat) kepada masyarakat dalam pembangunan ekonomi. Bertolak dari pemikiran tersebut penulis tertarik untuk melakukan analisis lebih lanjut tentang perencanaan kebijakan anggaran untuk pembangunan ekonomi di Propinsi Bengkulu, maka permasalahan yang perlu dlcarikan jawabannya dan dibahas dalam penelitlan ini adalah; mellhat struktur perekonomian dan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi daerah Propinsi Bengkulu, potensi sektor-sektor ekonomi, struktur dan pertumbuhan APBD, kemampuan APBD dalam membiayai pembangunan ekonomi daerah, pengalokasian anggaran belanja daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta proyeksi pertumbuhan sektor-sektor unggulan dan APBD tahun 2001-2005 serta implikasinya terhadap perencanaan kebijakan anggaran untuk pembangunan ekonom! Propinsi Bengkulu. Dengan demikalan penelltaan dapat dilakukan langkah langkah dalam penelitlan ini yaitu; (1) Menganalisis struktur perekonomian dan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi daerah, (2) Menganalisis potensi sektor-sektor ekonomi daerah dan proyekslnya dalam lima tahun ke depan, (3) Menganalisis struktur dan pertumbuhan serta kemampuan APBD Propinsi Bengkulu dalam membiayai pembangunan ekonomi daerah, (4) Menganalisis pengalokasian anggaran daerah berdasarkan identifikasi sektor-sektor unggulan, (5) Memberikan rekomendasi untuk perencanaan anggaran belanja pembangunan untuk mengembangkan sektor-sektor unggulan di masa datang Hasll kajian ekonomi daerah tersebut dEpadukan dengan manganalisis kebiajakan anggaran untuk perencanaan pembanguinan ekonomi dl Propinsi Bengkulu tersebut, digunakan beberapa alat analisls yaitu (1) Analisls Struktur dan Pertumbuhan Sektor-sektor Ekonomi dalam PDRB selama tahun 1993-2000, (2).Analisis Sektor Unggulan dengan cara mengldentiflkasi Sektor Basis dengan LQ (Location Quotient) dan mengldentiflkasi sektor unggulan dengan analisis shift share. (3) Analisls Struktur dan Pertumbuhan APBDselama delapan tahun (1993-2000) akan dlhltung dengan menggunakan persamaan trend exponential. (4) Analisis Kemampuan APBD dengan mellhat raslo penerimaan terhadap PDRB dan raslo penerimaan terhadfcp anggaran belanja in pembangunan. (5) Analisis Sektor-sektor Unggulan dan APBD Lima Tahun ke depandengan menggunakan alat anallsis trend linier. Dari hasil analisis tersebut dlketahui bahwa Struktur ekonomi Propinsl Bengkulu didominasl oleh sektor primer (pertanian) dan sektor tersier, yaitu sektor jasa-jasa, perdagangan, dan angkutan, dengan sektor tersier siap menggeser sektor pertanian dalam jangka panjang. Sektor lain diluar empat sektor yang dibicarakan di atas dikategorikan sebagai sektor bukan basis yang dlanggap kurang berpotensi untuk dlkembangkan lebih lanjut di Bengkulu (LQ<1). Berdasarkan analisis shift share periode tahun 1997-2000 menunjukkan bahwa dalam masa krisls ekonomi, pertekonomian Bengkulu dapat terselamatkan. Kenyatannya pertumbuhan ekonomi Bengkulu lebih cepat bila dibandingkan dengan nasional, karena dalam struktur perekonomian daerah berspesialisasi pada sektor primer, terutama sektor pertanian yang tumbuh cepat dibanding sektor yang sama di tlngkat nasional. Sehlngga masa krisis dapat menolong perekonomian secara umum. Hasil analisis shift share dapat dilihat dari nilai G>R serta Sp dan Sd-nya posltif, dengan demikian Propinsi Bengkulu termasuk wilayah dalam kategorl I (Sp posltif dan Sd positlf), yaitu wilayah yang tumbuh sangat cepat karena pada umumnya daya saing sektor-sektornya yang kuat (kompetitif)- Dalam struktur APBD, dari sisi penerimaan daerah menunjukkan struktur yang rapuh sebagian besar ditunjang oleh bagian subsfdl pusat. Sedangkan peranan PAD semakin kecil, dari kinerja APBD kelihatan kurang efektif, hal Itu tampak pada pengelolaan kuangan daerah seharusnya sumberdaya keuangannya setiap tahun anggaran dapat teralokasikan dalam program secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari besarnya sisa lebih anggaran tahun lalu yang cenderung menlngkat. Dari Rasio APBD terhadap PDRB tahun 2005 menunjukkan bahwa kemampuan keuangan menjadi lebih baik sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Perencanaan aloksi anggaran belanja pembangunan sektor-sektor ekonomi tetap berpegang pada kebutuhan sektor yang perpotensi untuk dikembangkan berdasarkan hasil analisis perekonomian daerah. Dengan analisis kinerja perekonomian daerah, untuk perencanaan kedepan diketahui porsi yang ideal serta besarnya dana yang akan di realisasikan kepada setiap program pembangunan ekonomi, dalam hal ini disesuaikan dengan sektor-sektor dalam struktur PDRB 2005 terutama untuk keempat sektor-sektor yang dominan yang telah teridentifikasi sebagai sektor unggulan yang memberikan kontrlbusi yang besar terhadap perekonomian daerah.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Cinthyadevi Erviantini
Abstrak :
Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk menyusun program pengembangan berbasis kompetensi untuk posisi team leader PT.HSO. Teori yang digunakan dalam penyusunan program pengembangan berbasis kompetensi adalah teori Spencer & Spencer (1993). Tahapan penyusunan program pengembangan dimulai dengan menyuslm model kompetensi. Dari hasil penyusunan kompetensi didapatkan sembilan kompetensi yang dibutuhkan pada posisi team leader. Kompetensi tersebut adalah anabethical thinking coaching, organizing, bussiness sense, teamwork willingness to learn, achievement orientation, communication, dan self' confidence. Setelah kompetemi tersusun, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kompetensi-kompetensi untuk dikembangkan dengan melihm kesenjangan antara level pencapaian aktual saat ini dengan level pencapaian yang diharapkan organisasi. Kompetensi yang menjadi prioxitas pengembangan adalah analvthical thinking coaching, organizing, dan bussiness sense. Hal ini dikarenakan kompetensi tersebut merupakan kompetensi yang paling penting dibutuhkan oleh posisi team leader sedangkan level pencapaian aktualnya Qat ini masih rendah. Langkah selanjutnya adalah menentukan metode pcngembangan yang paling efektif untuk setiap kompetensi. Metode yang akan digunakan adalahof the job training dan on the job training. Setelah mengetahui metode yang akan digunakan., langkah selanjutnya adalah membuat lcurikulum untuk tiap metode yang digunakan. ......The purpose of this study is to competency-based development program for team leader PT.HSO. This study utilize Spencer & Spender (1993) theory in develop employee development program. The first phase is building competency model. There are nine competencies that required by team leader. Those are anabftical thinldng, coaching, organizing bussiness sense, teamwork, willingness to learn, achievement orientation, communication, and seMcorgEdence. The second phase is identiiication of competencies that needed to develop by analysed gap exist between actual level and expected level of competency. The result shows analytyical thinking, coaching, organizing and bussiness sense will be priority to develop because they haven’t met proicieney level that required. The next phase is selecting the effective method to develop each competency. Methods that will beused for the development program are of the job training and on the job training. The final phase is develop curricula for each methods.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34095
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The arrangement of Nation Development Plan are fully related to the political and democracy mechanism which grows among people. Basically this must be flexible so can adapt to the changes that happen all the time and different situation. On the other hand, this must be able to develop all level potencies from the smallest community to the central government. there are three steps to understand in arranging the National Development Plan: planning, realization, and supervision. Indonesia experienced evolution of National Development Plan in four government significantly is not quite different because they used dissimilar parameter. Democracy which is formed from good and honest political system that put national interest over individual interest can create good Balance of power.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Fahmi
Abstrak :
Integrasi kawasan pusat kota antara tata guna lahan dan sistem transportasi diperlukan guna mengurangi pergerakan kendaraan pribadi ke plan area. Untuk mensinergikan pengembangan Kawasan Sudirman Kota Pekanbaru dimana banyak terdapat titik persinggungan rute angkutan umum dan juga berdirinya pusat-pusat komersial, kantor pemerintahan dan swasta serta pusat palayanan masyarakat maka di gunakan desain Transit Oriented Development. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan kriteria dan konsep penataan Kawasan Sudirman Kota Pekanbaru yang berorientasi pada Transit Oriented Development. Pendekatan penelitian studi kasus ini digunakan dengan studi literatur, wawancara dan analisis. Proses pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, kuisioner, dan wawancara mendalam kepada para responden guna mencapai tujuan penelitian. Dari data yang telah diperoleh, dilakukan tahap analisa data. Analisis yang digunakan adalah analisa statistik dasar (elementary statistic analysis), meliputi deskripsi dan proporsi. Secara spesifik penelitian ini menekankan bahwa perencanaan Kawasan Sudirman harus mempertimbangkan jalur pejalan kaki yang aman, nyaman, jarak dan waktu tempuh. Sebagian besar warga (77.12%) menyatakan bersedia berjalan kaki jika pedestrian aman, nyaman dan jarak pencapaian titik transit dalam waktu 5 menit. Konsep perencanaan dibutuhkan untuk menentukan arah perencanaan kawasan Sudirman Kota Pekanbaru yang berbasis transit dengan memper-timbangkan kondisi kawasan serta memperhitungkan kondisi tata guna lahan, tata massa bangunan, konsep sirkulasi dan parkir, konsep pedestrian dan juga konsep ruang terbuka hijau. Peningkatan intensitas kawasan, mengaktifkan area komersial dan mengoptimalkan fungsi area pendukung serta menciptakan sinergi antara pengembangan lahan dan sistem transportasi akan mampu meningkatkan mutu kawasan.
The integration of the downtown between area order and transportation system is needed to reduce the personal vehicle movement to the plan area. To synergize the developing of the Sudirman area in Pekanbaru which has many contacting spots of the transportation route, commercial center, government and private office, and public service center, Transit Oriented Development design is used. This research has a goal to formulate the criteria and concept of arrangement of the Sudirman area in Pekanbaru which oriented on Transit Oriental Development. This case study research uses an approach with a literature study, interview, and analysis. The process of the data collection use literature study, questionnaire, and deep interview to the respondents. Deep interview is used in order to reach the goal of the research. From the data that was acquired, the phase of data analysis is undertaken. The analysis that is used is elementary statistic analysis, including of description and proportion. Specifically, this research wants to emphasize that the planning of the Sudirman area has to consider about the safety, pleasantness, and the distance of the pedestrian line. Most of the people (77, 12%) declaring that they ready to walk if the pedestrian line is safe, comfortable, and the distance to the transit spot is only about five minutes. The concept of arrangement is needed to determine the direction of the arrangement of Sudirman area in Pekanbaru which based on transit by considering the condition of the area, land area order, mass building order, park and circulation concept, pedestrian concept, and green available area concept. By improving the area, activate the commercial area, optimize the function of supporting area, and make a synergy between the developing area and the transportation system will improve the quality of the area.
2009
T25943
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Sifananda
Abstrak :
Karya akhir ini merupakan rencana pengembangan bisnis Agro Prima Empat Sekawan yang bergerak dibidang agribisnis hortikultura khususnya paprika Penjualan yang dihasilkan Empat Sekawan tidak mampu memberikan imbal hasil yang optimal dengan investasi yang telah dikeluarkan sehingga diperlukan penyusunan rencana pengembangan bisnis khususnya dari segi perencanaan pemasaran. Kendala yang dihadapi Empat Sekawan adalah infrastruktur yang tidak mendukung, produksi pertanian kurang maksimal, ketergantungan saluran pemasaran, serta keterbatasan sumber daya manusia dan modal. Tujuan dari perencanaan pemasaran adalah dengan peningkatan penjualan melalui peningkatan nilai (rupiah) maupun peningkatan kuantitas (kilogram) penjualan melalui penerapan strategi pada segmentasi dan positioning, produk, saluran pemasaran, komunikasi pemasaran, dan merk. Perumusan perencanaan pemasaran ini, sebagai bagian dari sam kesatuan dengan perencanaan operasional serta perencanaan keuangan, akan membentuk suatu business development plan yang akan menjadi panduan dalam operasional Empat Sekawan kedepan. ......This thesis is a business development plan of Agro Prima Empat Sekawan, a holticulture agrobusiness company especially in paprika. Business development plan needed because sales generated could not give an optimal return to shareholder investment. Problems that Empat Sekawan faces are lck of innastucture, limited productivity depend on marketing channel, and limited of human resources and capital. The purpose of marketing plan is to increase sales whether increase in value (rupiah) and quantity (kilogram) of sales through strategy formulation and implemention in segmentation and positioning, products, marketing channel, marketing communication, and brand. This thesis that concentrates on marketing plan, together with two other thesis that concentrate on operations and tinancial planning will make up a complete business development plan that will serve as a guidance for operating Empat Sekawan in fixture.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33856
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhanti Aprinda Wardhani
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan karya akhir ini merupakan business coaching terhadap PT Isra, UKM manufaktur yang bergerak dibidang otomotif dan merupakan binaan Yayasan Darma Bakti Astra YDBA . PT Isra menghasilkan produk berupa cetakan dan komponen suku cadang kendaraan bermotor. Saat ini, PT Isra merupakan UKM Pra Mandiri YDBA dan target PT Isra adalah menjadi UKM Mandiri serta memperluas bisnis dengan produk stamping mass production. Dari analisis gap diketahui masalah PT Isra terkait SDM adalah kurangnya kompetensi yang dimiliki oleh karyawan sehingga dapat menghambat proses produksi. Rekomendasi yang diberikan adalah pengembangan SDM yang terarah melalui perancangan Individual Development Plan IDP . Melalui menerapkan IDP, perusahaan dapat mengetahui gap kompetensi karyawan, minat karier karyawan dan merencanakan pengembangan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menyiapkan SDM unggul yang dapat mendukung target dan bisnis perusahaan ke depan.
ABSTRACT
The purpose of this thesis is to formulate the implementation research of business coaching upon PT Isra Presisi Indonesia, a manufacturing SME that runs in the automotive industry and is member of Yayasan Darma Bakti Astra YDBA . PT Isra manufactures dies, mold and precision parts for vehicular spare parts. Presently, PT Isra is classified as Pre Independent SME and is striving to be classified as Independent SME through business expansion by developing mass production stamping products. It is discovered by means of gap analysis that PT Isra is lacking in its human resource competency, prevents it from attaining smooth and flawless production process. The recommended strategy to resolve the issue is directed human resource growth through Individual Development Plan IDP . Through IDP implementation, the company can ascertain employees rsquo potential competence gap, carrier growth interest, and prepare development plan that is required to produce superior human resource in order to achieve future business plan and targets.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Dwi Rahmatillah
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari penerapan IDP dalam mendukung proses pengembangan karyawan di Divisi Produksi PT Isra Presisi Indonesia, serta menyusun program pengembangan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi karyawan yang telah dipetakan dalam IDP. Metode business coaching, melalui wawancara terstruktur, observasi, dan perancangan IDP, dilakukan di PT Isra untuk membantu mengurangi gap yang dimiliki perusahaan dalam proses pengembangan karyawannya. Hasil dari wawancara digunakan untuk mengetahui gap antara kondisi ideal dan aktual yang dimiliki perusahaan, juga untuk memperbaiki rancangan IDP agar lebih sesuai dengan kondisi perusahaan. Ditemukan bahwa IDP dapat secara efektif membantu perusahaan dalam mengembangkan kompetensi karyawan di Divisi Produksi melalui pelatihan. Berdasarkan hasil penerapan IDP, kemudian disusun rekomendasi program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Batasan dari karya akhir ini adalah IDP hanya diterapkan pada Divisi Produksi saja, yang didorong oleh fakta bahwa mayoritas karyawan perusahaan bekerja di Divisi Produksi hampir 50 .
ABSTRACT

The purpose of this thesis is to know the effectiveness of the IDP on supporting employee development processes for the company rsquo s department of production employees, and to build a suitable training program based on the competencies needed by the employees that can be found from the IDP rsquo s results. Business coaching methods, through structured interviews, observation, and the IDP application, was conducted in PT Isra in Cikarang, to help solve the company rsquo s deficiency gap in the employee development processes. The results from the structured interviews were analyzed to know the gap between the ideal and real condition of the company. The results were also used to improve the IDP form to suit the company better. The findings show that the application of IDP in PT Isra is effective to help the company to develop the Production Department employees rsquo competency and performance in the field through training. The results of IDP implementation are then used to build the recommendation for employees rsquo training. Limitation of this paper is that the IDP was only applied for PT Isra rsquo s Department of Production employees only. This is due to the fact that majority of the employees in the company almost 50 are working in that particular department.
2017
T50731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Ainayah Fahira
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan human capital dan dampaknya sebagai salah satu bentuk manajemen sumber daya manusia di PT M. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang diawali dengan studi literatur. Pengumpulan data dilakukan pada tahun 2021 melalui wawancara mendalam dengan 6 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan human capital yang dilakukan oleh PT M berfokus kepada kompetensi yang merujuk pada kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan saja. Sehingga pengembangan human capital yang dilakukan disebut sebagai pengembangan kompetensi karyawan. Pengembangan human capital yang dilakukan dimulai dengan pengisian personal development plan yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan setiap karyawan sehingga dalam pelaksanaannya, pengembangan memiliki sasaran prinsip, karakteristik, dan isu utama yang berbeda-beda. Adapun dampak pengembangan human capital di PT M yakni peningkatan keterampilan dan pengetahuan, peningkatan kepercayaan diri, merasa diperhatikan oleh perusahaan, dan berdampak pada peningkatan kinerja di lapangan. ......This study aims to describe the development of human capital and its impact as a form of human resource management at PT M. This is a qualitative descriptive study preceded with literature studies. Data collection conducted in 2021 trough in-depth interviews with 6 informants The results of the study revealed that the development of human capital carried out by PT M only focuses on competencies that refer to abilities, knowledge, and skills. So, it is referred to as employee competency development. Human capital development begins with filling out a personal development plan that is in accordance with the development needs of each employee so that in its implementation, development has different principles, characteristics, and main issues. The impact of developing human capital at PT M is increasing skills and knowledge, increasing self-confidence, feeling cared for by the company, and having an impact on improving performance in the field.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandi Putranto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini akan membahas implementasi program pembangunan jalan dan jembatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Kota Bekasi pada tahun 2013- 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan program pembangunan jalan dan jembatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Kota Bekasi pada tahun 2013-2018. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan post-positivis. Peneliti menggunakan teori implementasi program dari Merilee S. Grindle yang terdiri dari 2 (dua) dimensi dengan 9 (sembilan) aspek yaitu kepentingan kelompok sasaran; manfaat yang diterima; besaran perubahan; ketepatan pembuatan keputusan; rincian pelaksana program; sumberdaya yang memadai; besaran kekuasaan, kepentingan, dan strategi implementor; karakteristik institusi dan rezim; dan tingkat kepatuhan dan responsivitas pelaksana. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait implementasi Program Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kota Bekasi. Hasil penelitian ini menunjukkan implementasi Program Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kota Bekasi telah berjalan dengan baik dilihat dari terpenuhinya sebagian besar aspek yang ada dalam implementasi program. Akan tetapi, terlihat pula bahwa masih terdapat aspek yang belum optimal terkait dengan pemenuhan jalan dan jembatan yang layak, keterbukaan informasi publik, serta sumberdaya manusia dan sumberdaya keuangan. Kurangnya sumberdaya manusia yang ada tersebut pada realisasinya membuat lemahnya sisi pengawasan dan kontrol terkait pembangunan jalan dan jembatan.
ABSTRACT
This study will describe the implementation of road and bridge construction program in medium term development plan in Bekasi City. The purpose of this study was to analyze the implementation and determine factors that inhibiting the implementation of road and bridge construction program in medium term development plan in Bekasi City. The method of research approach used in this study was post-positivist approach. The theory of program implementation from Merilee S. Grindle used as a basis to measure the implementation that consists of 2 (two) dimensions with 9 (nine) aspects including interest affected; type of benefit; extent of change envisioned; site of decision making; program implementor; resources committed; power, interest, and strategies of actor involved; institution and regime characteristics; and compliance and responsiveness. Interviews and literature study techniques were used to collect the data. The interview was conducted with the relevant parties to the implementation of road and bridge construction program. The results of this study showed that implementation of road and bridge construction program in medium term development plan in Bekasi City have been going well, seeing through the fulfillment of the most aspects in the program implementation. However, it appears also that some aspects have not been optimally run related to the fulfillment of decent roads and bridges, public disclosure, and also human and financial resources. In reality, the lack of human resources, weaken the oversight to control the roads and bridges construction.
2016
S66584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>